NovelToon NovelToon
BORU NI RAJA

BORU NI RAJA

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Poligami / spiritual / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jayapn

Tradisi batak kuno yaitu harus menikah dengan pariban yang merupakan anak dari kakak perempuan dari ayah.

Tradisi kuno yang masih dipertahankan oleh kedua orangtuanya Nauli Rumondang di jaman modern ini.

Nauli Romandang yang baru wisuda dari sarjana hukum dan harus menjadi istri dari paribannya yang bernama Yosua.

Yosua adalah laki-laki yang hanya tamatan sekolah dasar karena malas, menjadi anak laki-laki dalam keluarga diantara 7 saudara perempuannya yang membuatnya manja.

Berhubung kedua orangtuanya adalah orang kaya sehingga Yosua menjadi pribadi yang manja.

Semua pernikahan diatur oleh mamaknya Yosua dan hingga kehidupan berumahtangga yang membuat Nauli menjadi kesal.

Ibu mertua yang sangat cerewet, perfeksionis dan suka mengatur sesuai dengan kehendak dan ditambah lagi kakak ipar dan adik ipar yang begitu menjengkelkan.

Bagaimana nasib Nauli?

Apakah Nauli bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jayapn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gara-gara Ayam Gulai.

Pagi-pagi sekali aku sudah berada di dapur untuk memasak, hanya ada sayuran dan itulah yang ku masak.

Aku sudah terbiasa bangun pagi seperti ini dan langsung memasak, ku lihat ada ayam lewat dan langsung ku tangkap lalu ku potong.

Ngak perduli siapa pemilik ayam ini, jika ada yang nyari ya pura-pura ngak tau aja.

Semua bumbu lengkap kecuali santan dan langsung ku beli ke warung, lalu ku masak gulai ayam kampung.

kruuu...kruuuu...!' suara Samuel yang memanggil ayam-ayam miliknya.

Berkali-kali Samuel memanggil ayamnya tapi tak kunjung datang hingga akhirnya Samuel teriak memanggil mamaknya sementara aku makan di dapur.

Ayam kampung gulai yang ku masak begitu enak dan empuk, karena aku punya cara memasak ayam kampung yang sudah tua agar empuk.

Kulihat mamak beranak itu mencari ayam yang hilang itu, hingga akhirnya mereka menemuiku di dapur yang sudah selesai makan.

"Kau masak ayam? darimana kau dapat ayam?" tanya mamak.

"Aku masak ayam, tadi ada ayam jantan yang besar dan memakan kelapa parut yang ku beli dan ayam itu yang ku masak...!"

"Ayam berwana orange dan jambulnya melambir?" tanya Samuel yang memotong ucapan.

Aku mengganguk dan ku tunjukkan bulu serta kaki ayam yang tidak ku masak karena jijik sama ceker ayam.

"Omak.....! ayamku di potong kak Nauli...!" teriak Samuel dan paha ayam ku masukkan ke mulutnya yang mangap.

Sambil makan paha ayam dan anak itu ngomel-ngomel seraya menangis.

"Kakak ambilkan nasi, iya!" ucapku padanya.

Samuel tetap nangis dan nasi di piring kuberikan padanya yang sudah ku beri kuah gulai ayam jantan.

Perlahan-lahan aku keluar dari dapur, karena akan panjang urusannya jika berurusan dengan Samuel plus ayam-ayamnya.

Untung aku sudah beli sepatu dan tas untuknya dari pekan kemarin siang, lalu ku bawa ke dapur di kala Samuel masih makan sambil menangis.

"Muel...! kakak minta maaf karena memotong ayam...!"

"Kan masih ada ayam betina yang bisa kakak potong tapi kenapa harus ayam jan....!"

Samuel berhenti ngoceh karena sepatu dan tas ku sodorkan padanya dan sepatu itu langsung dicobanya.

"Sepatu ini untuk ku?" tanyanya yang sepertinya lupa akan ayam jantan yang sudah ku potong.

"Iya Muel...! kakak melihat sepatu mu yang sudah koyak dan juga tas mu. akhirnya kakak beli dan uang kakak habis sehingga tidak bisa lagi untuk beli ayam jago dari pekan." ucapku yang sebenarnya berbohong.

Uang untuk membeli tas dan sepatu itu adalah pemberian dari Yosua karena ku gandeng saat di pekan.

"Tapi kenapa harus ayam jantan ku itu...!"

"Kakak maunya ayam jantan itu, kakak ingin memakan paha nya." ucapku yang kemudian ku sodorkan celana jeans, kemeja dan juga empat pasang pakaian harian.

"Untukku ini, kak?" tanya Samuel dan aku mengganguk.

Lalu Samuel keluar dari rumah dan ternyata Samuel menangkap ayam, satu ayam betina dan dua ayam jantan, ketiga ayam itu kakinya di ikat oleh Samuel.

"Masakan kakak sangat enak dan jika kakak mau masak ayam, masak yang tiga ekor ini aja." ujar Samuel dan kembali makan dengan lahapnya.

Mamak terlihat bengong karena Samuel bisa ku sogok, sebenarnya bukan menyogok tapi memang semua itu ku beli dengan setulus hatiku karena menurut ku hanya Samuel yang manusia di rumah ini.

Selesai makan dan Samuel membuat bontot karena nanti harus mengikuti pelajaran tambahan disekolahnya.

"Sudah dua hari ini Samuel makan enak berkat kakak, terimakasih iya kak." ucapnya dan kemudian menyusun semua barang-barangnya ke dalam tas.

Setelah merapikan pakaian yang ku beli untuknya, lalu pakaian itu di taru di lemari bajunya dan kemudian Samuel pamit padaku untuk pergi ke sekolah.

"Kau ngak beli untuk mamak?" tanya mamak yang sepertinya berharap.

Ku sodorkan sepatu baru padanya karena ukuran kaki kami berdua sama, memang sudah ku siapkan sepatu baru untuk mamak.

"Friska...!" teriak mamak yang memanggil calon menantunya itu.

"Iya, inang!" sahutnya.

Lalu Friska datang ke dapur berikut dengan Merlin dan nampaknya kedua perempuan itu baru bangun.

"Friska...! sepatu untuk mu, minggu depan baru untuk Merlin." ucap mamak yang membuat ku sangat sedih.

Mamak tidak menghargai pemberian ku, walaupun uang membeli sepatu itu dari Yosua yang ku gombal tapi tak sepantasnya mamak memberikannya pada perempuan pezinah itu.

Mamak yang meminta sepatu dan sebelum dimintanya sudah ku siapkan karena aku sangat menyayangi mamak tapi demikian perlakuannya padaku.

Aku langsung bangkit berdiri seraya menahan air mataku agar tidak mengalir, hatiku benar-benar sakit akan perlakuan mamak.

"Mau kemana kau?" tanya mamak.

"Mau aspal jalan." jawabku dengan ketus.

brak...bram...prang...!' gulai ayam kampung yang ku masak tumpah.

Melihat gulai ayam yang ku masak tumpah karena Friska mencoba sepatu dan kemudian jatuh yang mengenai gulai ayam hingga tumpah semuanya.

Ayam yang di ikat oleh Samuel langsung ku lepas, karena nanti aku akan disuruh untuk memasaknya.

Aku capek dan sakit hati, sepatu yang ku beli untuk mamak malah diberikan pada perempuan pezinah itu.

"Aku mau ayam gulai tapi tumpah semua." ujar Merlin yang sok manja dan menjijikan.

Mamak sibuk menolong Friska dan beruntungnya anak haram itu ngak keluar dari perut Friska yang bisa membuat repot nantinya.

"Nauli...! masak lagi aya...!"

"Najis...!" ucapku yang menyela ucapan mamak dan aku pergi ke kamar.

haaaaaaaa....!' suara tangisan Merlin karena ngak jadi makan ayam gulai.

dor...dor...dor...!' suara pintu kamar ku yang digedor kuat.

Pintu ku buka dan kulihat mamak bersama Merlin dan juga Armadi sudah berdiri didepan ku dengan ekspresi wajahnya yang penuh amarah.

"Apa salahnya kau masak ayam lagi...!"

"Diam kau setan...! kau kira aku babu mu, suruh perempuan mu itu untuk masak, babi kau....!" teriak pada Armadi.

"Kau yang babi...!"

"Pergi kau dari rumah ini, karena rumah ini milikku...! pergi kalian anjing....!" teriak ku seraya melemparkan apapun yang kutemukan.

Pada akhirnya para tetangga berdatangan karena suara barang-barang ku lemparkan dan suara ku yang berteriak.

"Apa lagi Nauli...! kenapa kau harus berteriak?" tanya bapak padaku dikala ditonton para tetangga.

"Perempuan pezinah ini menyuruh ku masak ayam gulai setalah perempuan bejat itu menumpahkan semua ayam yang ku masak.

berani-beraninya kalian memaki ku anjing...! aku ngak pernah meminta uang kalian walaupun hanya seperak.

pergi kalian dari sini, pergi kalian anjing.....!" teriakku lagi dan mamak akhirnya bersujud didepan ku.

"Boru...! tolonglah jangan usir kami, nanti kami tinggal dimana?" pinta mamak yang bersujud di kaki ku.

"Mulai dari kecil sampai mamak menjual ku pada Yosua, tapi mamak selalu tidak adil padaku.

aku ngak pernah minta untuk dilahirkan oleh mamak di keluarga ini, tapi mamak dan bapak yang membuatku dan aku lahir ke dunia ini...!"

Aku berhenti bicara karena bapak juga ikut bersujud di kaki ku, sejarah dalam hidupku ini belum pernah terjadi dan kini kedua orangtuaku bersujud di kaki ku hanya karena kedua perempuan gatal itu.

Berhubung aku sudah malu, lalu aku masuk ke kamar dan dikamar ini aku menangis sejadi-jadinya.

Aku merasa sangat durhaka karena membuat kedua orangtuaku bersujud di kaki ku karena kedua perempuan gatal itu.

Bukan bermaksud durhaka, tapi aku hanya meluapkan emosi ku yang tertahan selama ini karena terlalu sakit kurasakan.

Dilahirkan hanya untuk dijadikan budak, setelah besar lalu di jual agar bisa menikahan kedua anak laki-lakinya yang menghamili perempuan gatal.

1
Heri Wibowo
anak kurang ajar nyuruh-nyuruh mamanya kayak pembantunya
JayaPn
/Ok/
Heri Wibowo
lanjut thor
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
Parah kali lah keluargamu itu Yosua
Heri Wibowo
Gimana kalau madumu itu hamil anak dari mertuamu itu Nauli
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
sungguh gila! bapak mertua garap menantunya
Heri Wibowo
Kenapa hanya kedua anak laki-laki itu yang diistimewakan Mamakmu Nauli
JayaPn: karena anak laki-laki sebagai penerus marga dan keduanya adalah menantu sang pejabat
total 1 replies
Heri Wibowo
bagus Nauli, memang harus bersikap tegas pada keluargamu
Heri Wibowo
percaya diri kali madumu itu nauli.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
jangan sampai istri ke 2 yosua bernasib sama dengan nauli.
Heri Wibowo
wah enak juga ya, kalau punya kebun sayur sendiri, enggak usah mikirin harga sayuran di pasar.
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
penjarakan saja ipar-iparmu itu Nauli
Ribu Barus
sangat bagus
Heri Wibowo
benar bapak mertua, sebaiknya kau pulangkan saja uangnya daripada nanti masuk penjara.
Heri Wibowo
Irwan sama Samuel sudah seperti bodyguard-nya Nauli saja ya.
Heri Wibowo
apa-apa Kata mamaku ya sudah masuk dalam perutnya lagi aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!