NovelToon NovelToon
Find 10 Fragments

Find 10 Fragments

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / spiritual / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Peradaban Antar Bintang / Kultivasi Modern
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: GM Tyrann

Season 2 dari I Don't Have Magic In Another World

Ikki adalah seorang pria yang memiliki kekuatan luar biasa, namun terpecah menjadi 10 bagian yang tersebar di berbagai dunia atau bahkan alam yang sangat jauh. Dia harus menemukan kembali pecahan-pecahan kekuatannya, sebelum entitas atau makhluk yang tidak menginginkan keberadaanya muncul dan melenyapkan dirinya sepenuhnya.

Akankah dia berhasil menyatukan kembali pecahan kekuatannya, dan mengungkap rahasia di balik kekuatan dan juga ingatan yang sebenarnya? Nantikan ceritanya di sini.

up? kalo ada mood dan cerita aje, kalo g ada ya hiatus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GM Tyrann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 13 - Perkembangan selesai

Aku kembali terus menerus masuk kedalam portal setiap akhir pekan dan aku memasuki tiga portal dalam satu hari. Sampai hari terakhir, hari sebelum liburan musim dingin dimulai.

Aku akan masuk kedalam portal yang belum aku masuki, kemarin-kemarin aku hanya mendapatkan sedikit kristal monster karena orang lain sudah membunuh monsternya lebih dulu dari aku. Sekarang berbeda, aku akan masuk dan langsung berlari menuju para monster.

Total statistik aku meningkat sangat banyak 21 untuk Strength, 16 untuk Agility, 51 untuk Magic, dan 24 untuk Stamina. Aku tidak pernah terluka saat melawan monster yang berbeda, perkembangan aku sangat lah cepat dan kekuatan sejati tubuh ini akan kembali.

Aku merasa seperti terhisap ketika melewati portal pertamaku hari ini dan tiba-tiba aku berdiri di dalam lorong besar yang sangat panjang dari sebuah kastil yang tampak suram dan dingin. Dinding-dindingnya terbuat dari batu abu-abu yang kasar, dihiasi oleh sulur-sulur tanaman merambat mati yang mengingatkan pada masa lalu yang kelam. Suasana di sana terasa sunyi, hanya suara gemerincing rantai yang samar-samar terdengar dari kejauhan.

Cahaya lilin yang redup menerangi lorong itu, menciptakan bayangan yang menari-nari di permukaan dinding. Dalam keremangan itu, aku bisa melihat gerombolan makhluk mengerikan: para skeleton. Mereka berjalan dengan suara yang cukup berisik, jubah hitam lusuh mereka menutupi tulang belulang yang sudah lama kehilangan daging. Mata kosong mereka berkilat-kilat dengan cahaya merah yang menakutkan, sementara mereka menggenggam tongkat sihir yang dipenuhi energi gelap.

"Apa mereka pengguna sihir?" tanya aku bingung, tapi tersenyum lebar.

Aku memiliki pasif Anti Magic Area yang melindungi tubuhku. Serangan sihir apa pun yang dilancarkan oleh skeleton penyihir itu tidak akan mempan padaku.

"Kalian memilih lawan yang salah," kataku.

Aku maju dengan tenang, penuh keyakinan. Begitu salah satu skeleton penyihir mulai merapal mantra, cahaya hijau yang mengerikan memancar dari ujung tongkatnya. Namun, begitu serangan itu menghantam ku, energi gelap itu menghilang seketika, seolah menabrak perisai tak terlihat.

Aku membuat banyak lingkaran sihir dibelakang tubuhku, lingkaran sihir kecil berwarna biru muda. Anak panah yang terbuat dari es muncul dari lingkaran sihirku, berkilauan di bawah cahaya lilin. Aku melepaskan salah satu anak panah itu dengan presisi yang mematikan, langsung menghancurkan tengkorak penyihir pertama. Skeleton itu runtuh ke tanah, tulang-tulangnya berserakan.

Satu per satu, aku mengarahkan anak panah es kepada setiap skeleton penyihir yang mendekat. Meskipun jumlah mereka mencapai tiga puluh, aku tidak merasa terancam. Setiap anak panah yang dilepaskannya mengenai sasaran dengan tepat, memecah tengkorak atau menghancurkan tulang-tulang mereka menjadi debu. Monster-monster itu tidak punya kesempatan untuk melawannya.

Lorong besar itu kini dipenuhi dengan sisa-sisa skeleton yang hancur, tulang-tulang mereka berserakan di lantai batu yang dingin. Aku menghela napas dalam-dalam, merasa lega namun monsternya terlalu sedikit, jadi setelah aku mengumpulkan seluruh kristal, aku pergi keluar portal untuk masuk ke portal yang lainnya.

"Salahku karena tidak melihat deskripsi monsternya." Aku berjalan kembali menuju portal.

Aku memasuki portal yang lain dengan ekspresi datar. Begitu tiba di sisi lain, pemandangan dataran hijau yang luas menyambut. Matahari bersinar lembut, memantulkan kilau di atas rerumputan yang melambai pelan tertiup angin. Hati ku sempat merasa tenang melihat keindahan alam ini, namun aku tahu bahwa keindahan ini menyembunyikan bahaya yang mengintai.

Monster yang menguasai daerah ini adalah orc. Mereka terkenal kejam, haus darah, dan pemakan daging manusia. Itu yang tertulis dideskripsi. Apalagi katanya Orc Champion memiliki kemungkinan muncul disini.

Orc, kulit mereka yang sangat keras membuat mereka sulit ditaklukkan. Di sekelilingku, aku melihat banyak hunter yang baru kembali dari perburuan. Mereka terluka parah, darah menutupi armor mereka, beberapa bahkan harus dipapah oleh rekan-rekannya. Keadaan yang menyedihkan bagi keluarganya, toh aku tidak peduli. Aku memutuskan untuk masuk lebih dalam ke hutan, bersiap menghadapi apapun yang ada di dalamnya.

Dengan pedang di tangan, aku langsung berhadapan dengan beberapa orc yang ganas. Pertarungan demi pertarungan dihadapi dengan kesulitan yang tidak sedikit. Orc pertama menyerangnya dengan kapak besar, namun aku berhasil menghindar dan membalas dengan tebasan cepat yang mengenai perut orc tersebut. Darah hijau mengalir deras, tetapi orc itu masih berdiri, mengayunkan kapaknya kembali. Aku harus menebasnya beberapa kali lagi sebelum orc itu jatuh tak bernyawa.

Setelah membunuh lebih dari 40 orc, aku merasakan kelelahan mulai merayapi tubuhku. Padahal stamina miliku sudah berada diatas 150 tapi aku masih saja merasa lelah melawan orc. Melawan orc masih sedikit sulit untukku karena mereka lumayan kuat untuk ukuran monster peringkat C.

Tiba-tiba suasana di sekitar berubah. Di antara pepohonan, muncul sosok orc yang jauh lebih besar dan berotot daripada orc lainnya. Tubuhnya dipenuhi tato yang menghiasi kulit hijau gelapnya, hingga menutupi sebagian wajahnya. Orc ini jelas berbeda. Dia adalah seorang Champion.

"Orc Champion." Aku tersenyum tipis. Akhirnya, aku menemukan lawan yang sepadan.

Orc Champion ini memancarkan aura berwarna merah yang menakutkan, membuat udara di sekelilingnya bergetar. Tekanan yang sangat kuat terasa, membuat ku harus memusatkan seluruh perhatianku padanya. Pertarungan ini tidak akan mudah.

Orc Champion mengeluarkan raungan keras, mengayunkan gada raksasa ke arah ku. Dengan gesit, aku menghindar, tetapi angin dari ayunan gada itu saja sudah cukup untuk membuat rambutku berkibar. Pertarungan berlangsung sengit. Setiap tebasan pedang ku yang berhasil mengenai tubuh Orc Champion hanya meninggalkan luka kecil, sementara setiap pukulan Orc Champion yang mengenai ku membuat tubuhku terasa seperti dihantam palu godam.

\[HP anda berada di bawah 60%\]

\[Pasif Physical Resistance meningkat sebanyak 3%\]

\[Pasif Pain Tolerance meningkat sebanyak 5%\]

Aku memanfaatkan kelincahan dan kecerdasan, mencari celah di pertahanan Orc Champion. Ketika Orc Champion mengayunkan gada dengan seluruh kekuatannya, aku melompat tinggi, berputar di udara, dan menebaskan pedang dengan kekuatan penuh ke leher orc Champion. Pedang itu menembus kulit keras orc, darah hijau memancar keluar. Orc Champion terhuyung, namun belum jatuh.

Di tengah pertarungan yang sengit, aku merasa ada sesuatu yang berubah dalam diriku. Fokusku semakin tajam, dan kekuatan yang tak pernah aku rasakan sebelumnya mulai mengalir dalam tubuhku. Tiba-tiba, sebuah notifikasi sistem muncul di depan mataku:

\[Anda telah mempelajari skill Fighting Spirit.\]

Aku merasa tubuhku dipenuhi oleh kekuatan, aura berwarna merah perlahan muncul dari tubuhku, kekuatan yang aku rasakan sangat lah luar biasa. Aku merasakan kekuatan baru ini, aku tersenyum penuh percaya diri. Dengan skill yang baru aku dapatkan, aku mendapatkan kembali semangat bertarung ku lalu tersenyum pada Orc Champion.

Namun, meskipun Fighting Spirit mengalir dalam diriku, Orc Champion tidak mudah untuk ditaklukkan. Setiap serangan yang dilancarkan oleh ku kini lebih kuat, tetapi Orc Champion juga tampaknya semakin ganas dan liar. Tubuhnya yang besar dan berotot mampu menahan banyak serangan, dan setiap kali aku menyerang, Orc Champion membalas dengan serangan yang lebih dahsyat.

"Kita sama-sama menggunakan skill yang sama, tapi kenapa aku menjadi terasa lebih lemah saat mendapatkan skill baru?" tanyaku bingung.

\[Sebelum anda mempelajari skill Fighting Spirit, anda berada pada tingkat konsentrasi yang sangat tinggi namun itu terganggu saat anda mendapatkan skill baru.\]

"Sudah pasti." Aku tersenyum kecil sambil menahan serangan Orc Champion.

Orc Champion mengayunkan gadanya dengan kekuatan penuh untuk kedua kalinya, memaksa aku untuk melompat ke samping. Serangan itu menghantam tanah dengan kekuatan yang cukup untuk membuat retakan besar di tanah. Aku merasakan tekanan yang sangat kuat dari serangan tersebut, dan meskipun Fighting Spirit memberikan dorongan energi, aku tetap harus berjuang keras untuk bertahan.

Pertarungan terus berlangsung dengan intensitas yang semakin meningkat. Aku merasakan setiap otot di tubuh bekerja keras, dan napasku mulai terengah-engah. Orc Champion menyerang tanpa henti, dan setiap serangan adalah ancaman nyata yang bisa mengakhiri hidup.

Aku akan mati jika terkena serangan itu, pikirku.

Akhirnya, aku menyadari bahwa aku harus menggunakan taktik dan kecerdikan untuk mengalahkan lawan yang begitu kuat. Aku mulai memancing Orc Champion untuk melakukan serangan berlebihan, membuatnya membuka celah dalam pertahanannya. Setiap kali Orc Champion mengayunkan gadanya dengan penuh amarah, aku menghindar dengan gesit dan membalas dengan tebasan cepat ke titik-titik lemah.

Aku sebelumnya bertarung begitu bar-bar, mungkin karena di dunia sebelumnya aku cukup kuat untuk membunuh orc dengan sekali serang. Tapi sekarang berbeda, aku harus bertarung dan berpikir cepat dalam waktu yang relatif pendek.

Setelah beberapa kali berhasil melukai Orc Champion dengan strategi ini, aku akhirnya melihat peluang. Orc Champion, dalam kemarahannya yang membara, mengayunkan gadanya dengan kekuatan penuh, tetapi aku sudah siap. Dengan kecepatan luar biasa tentu saja ditambah buff, aku melompat ke udara, memutar tubuh, dan menebaskan pedang dengan seluruh kekuatan dan dibantu dengan sihir. Tebasan itu mengenai leher orc Champion, memutuskan kepala dari tubuhnya.

Darah hijau menyembur, dan tubuh raksasa itu jatuh ke tanah dengan dentuman keras. Aku berdiri di atas tubuh raksasa itu, terengah-engah namun puas. Aku dihujani oleh darah hijau Orc Champion, membuat wajahku terlihat seperti para orc sekarang. Aku benar-benar lelah tapi aku senang karena mendapatkan sebuah skill.

\[Strength meningkat sebanyak 4\]

\[Agility meningkat sebanyak 2\]

\[Vitality meningkat sebanyak 5\]

\[Endurance meningkat sebanyak 8\]

\[Magic meningkat sebanyak 2\]

\[Stamina meningkat sebanyak 11\]

\[Skill Aktif\]

\[Fighting Spirit\]

\[Efek : Membuat pengguna mengeluarkan aura merah yang dapat membuat lawan yang kekuatannya lebih rendah dari pengguna seluruh stats nya berkurang sebesar 30%. Efek khusus, membuat orang yang berada dekat dengan pengguna merasakan rasa takut.\]

Aku mengkoleksi kristal dari Orc Champion dan tidak akan menjualnya. Aku keluar dari portal, berniat untuk menjual kristal yang aku dapatkan hari ini. Kristal yang aku dapatkan lebih sedikit dari biasanya, tapi aku sudah sangat lelah bahkan setelah minum satu botol air.

Aku berjalan dengan tenang menuju lantai dua, tempat di mana meja resepsionis berada. Aku menaiki tangga secara perlahan sambil melihat para hunter yang keluar masuk dari portal. Saat aku tiba di atas, suasana seketika berubah. Cahaya matahari sore menyinari ruangan melalui jendela besar, menciptakan suasana hangat.

"Aku kesini siang ya..."

Di belakang meja resepsionis, seorang wanita muda dengan senyum ramah menyapaku. "Selamat sore, Ikki. Bagaimana perburuanmu hari ini?" tanyanya dengan nada ceria yang sudah sangat aku kenali.

Aku hanya mengangguk singkat, lalu meletakkan kristal-kristal yang aku dapatkan di atas meja. Tanpa berkata apa-apa lagi resepsionis sudah tahu harus apa.

Resepsionis itu menaruh kristal yang bersinar diatas sebuah alat sampai deskripsi muncul, jadi dia tahu monster jenis apa dan berapa harganya untuk satu kristal saja. "Kristal Skeleton Mage, ya? Jumlahnya... tiga puluh." Lalu beralih ke kristal yang kedua. "Dan ini, kristal Orc, ada empat puluh. Baiklah, mari kita hitung totalnya."

"Untuk kristal Skeleton Mage, totalnya 30,000 dollar. Sedangkan kristal Orc, totalnya 160,000 dollar. Totalnya adalah 190,000 dollar."

Aku hanya mengangguk kecil. Resepsionis itu kemudian melanjutkan, "Namun, setelah dipotong pajak 10%, jumlah bersih yang akan anda terima adalah, 171,000 dollar."

Sambil melakukan transfer seperti biasanya, resepsionis itu memandang aku dengan tatapan penuh tanya. "Ikki, biasanya kamu membawa lebih dari ratusan kristal dari berbagai monster yang berbeda. Apa yang terjadi? Mengapa kali ini kamu hanya membawa ini?"

Suasana di sekitar mereka tiba-tiba menjadi hening. Para hunter yang sedang berada di ruangan itu, yang tadinya sibuk dengan urusan masing-masing, kini memusatkan perhatian mereka pada aku. Mendengar pertanyaan itu, mereka ikut penasaran.

Karena mereka sudah biasa dengan aku yang terus menerus membunuh lebih dari ratusan monster. Jadi mereka sangat penasaran dengan aku yang hanya membawa puluhan kristal.

Aku menarik napas dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Dengan ekspresi datar dan tanpa mengubah nada suara yang tenang, aku menjawab singkat, "Aku baru saja mengalahkan Orc Champion."

Kata-kata itu seolah menghentikan waktu di ruangan tersebut. Semua orang yang mendengarnya terkejut dan tak bisa berkata-kata. Orc Champion adalah salah satu monster yang paling kuat diantara banyaknya portal peringatan C yang ada. Orc Champion terkenal karena kekuatannya yang luar biasa dan keganasannya yang tidak bisa dirangkai dengan kata-kata. Mengalahkan satu saja adalah prestasi yang sangat jarang terjadi dan biasanya membutuhkan kelompok hunter peringkat C yang berpengalaman untuk mengalahkannya.

Resepsionis itu tertegun, matanya melebar karena kaget. "Orc Champion? Itu... luar biasa, Ikki. Tak heran jika kamu tidak membawa banyak kristal kali ini," katanya, suaranya bergetar karena campuran antara kekaguman dan ketakutan.

Seorang petualang lain yang berdiri di dekat meja resepsionis, dengan armor yang terlihat cukup mahal, mendekat dan berujar, "Ikki, kau sungguh-sungguh mengalahkan Orc Champion sendirian?"

Aku hanya mengangguk singkat, tanpa menambahkan apapun. Aku merasa sangat lelah setelah bertarung dengan Orc Champion jadi aku tidak mengatakan apa-apa lagi.

Dengan keheningan yang masih melingkupi ruangan, aku meninggalkan gedung pusat portal, meninggalkan orang-orang yang masih terperangah oleh berita tersebut. Di luar, matahari mulai terbenam, menandai akhir dari hari yang panjang. Aku berjalan pulang berharap cepat sampai rumah lalu istirahat.

\[Kurogane Ikki\]

\[Pria\]

\[15 Tahun\]

\[Stats\]

\[Strength : 139\]

\[Agility : 89\]

\[Vitality : 84\]

\[Endurance : 99\]

\[Magic : 275\]

\[Qi : 0\]

\[Stamina : 186\]

Pasif

\[Pain Tolerance\]

\[Efek : Rasa sakit yang di terima akan berkurang drastis sebanyak 37% akan meningkat jika menerima serangan apapun.\]

\[Physical Resistance\]

\[Efek : Mengurangi semua kerusakan serangan fisik sebesar 31% akan meningkat jika menerima serangan fisik secara terus menerus.\]

\[Anti Magic\]

\[Efek : Melindungi tubuh dari segala serangan sihir. Anti Magic akan terus aktif bahkan saat tidak ada serangan sihir.\]

\[Skill Aktif\]

\[Fighting Spirit\]

\[Efek : Membuat pengguna mengeluarkan aura merah yang dapat membuat lawan yang kekuatannya lebih rendah dari pengguna seluruh stats nya akan berkurang sebesar 30%. Efek khusus, membuat orang yang berada dekat dengan pengguna merasakan rasa takut.\]

1
GM Tyrann
Kalo kalian udah mulai baca terus ada nama MC dibagain sudut pandangnya padahal seharusnya Aku. Itu kesalahan penulisan, karena udah banyak jadi malas ganti, ada banyak sih pas sudut pandang MC seharusnya pake Aku dan Kami, tapi malah pake, nama MC, Dia dan Mereka.

Kalo dari sudut pandang karakter lain nama MC, y pake nama MC. Apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!