NovelToon NovelToon
Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kyure Aamz

Maulana Nevan Ganendra, para sahabatnya sering menyebut lelaki itu dengan sebutan gangster penyayang Bunda. Nevan selalu berhasil membuat orang terkena mental hanya dengan kata-katanya, mulutnya sangat licin seperti lantai yang baru saja di pel.

Tidak ada hari tanpa julit, ibarat kata pepatah hidup Nevan itu seperti sayur tanpa garam jika tidak julit. Sudah galak, julit, tak punya hati pula, lengkap sudah hidup Nevan. Semua berawal saat Nevan mendapat sebuah tantangan konyol untuk menikahi gadis bercadar bernama Nazma.

Nevan memanggil gadis itu dengan sebutan Nanaz, seorang gadis yang hidupnya penuh dengan masalah dan jauh dari kata bahagia.

°°°

"Berhenti kayak gini Nevan, sikap kamu bikin aku kelihatan semakin rendah di mata orang-orang." Air mata Nazma lolos begitu saja. "Boleh aku minta sesuatu."

"Apa?" Nevan seakan terhipnotis dengan tatapan Nazma.

"Jangan bilang aku sok jual mahal lagi, sakit dengernya. Aku emang miskin, tapi orang miskin juga punya harga diri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyure Aamz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02. Dituduh penculik

Nevan kembali sembari membawa permen untuk si tuyul alias adik laknatnya itu, namun langkah Nevan semakin lebar saat menyadari jika si tuyul tidak ada. Padahal Nevan sudah menyuruh Arthan untuk menunggu, tapi sekarang anak itu hilang.

"Tuyul! Woi Tuyul!" Nevan menatap sekitar.

Lelaki itu tidak peduli dengan pandangan orang-orang yang menatapnya dengan tatapan aneh, bagaimana tidak aneh jika Nevan memanggil tuyul di sore hari.

"Si Tuyul kemana coba?" Nevan berdecak pelan.

"Udah di bilangin disuruh nunggu, nggak ngerti bahasa manusia kalik ya tuh bocah. Maklum sih, kan Tuyul," gerutu Nevan.

"Awas lo Yul kalau ketemu." Nevan berniat mencari keberadaan Arthan.

Nevan mengelilingi taman, berharap dirinya akan menemukan Arthan. Nevan tidaklah cemas, ia juga tidak khawatir. Bahkan Nevan tidak peduli jika Arthan cosplay menjadi tuyul dan minum susu kucing tetangga.

Katakanlah jika Nevan abang laknat, Nevan tidak masalah dengan gelar itu. Karena sesungguhnya yang mengatai Nevan lanknat dia jauh lebih laknat, Nevan mencari Arthan hanya sekedar formalitas dan terlihat seperti abang yang baik.

"Tuyul! Yul, lo kalau nggak balik gue santet!"

Nevan menunjuk beberapa orang yang menatapnya, lelaki itu terlihat galak. "Nggak usah natap gue!"

"Woi Tuyul! Majikan manggil nih!"

Nevan memicingkan matanya, ia mendapati sosok Arthan yang bersama dengan wanita bercadar. Nevan tahu betul jika itu bukan Bundanya, lelaki itu bergegas berjalan ke arah Nevan.

"Mau lo apain adek gue? Penculik 'kan lo?" Nevan menarik tangan Arthan dan merangkulnya.

"Abang itu Bunda." Arthan menunjuk Nazma.

Nevan berdecak pelan. "Itu bukan Bunda Tuyul."

"Itu Bunda abang, lihat sama kayak Bunda." Arthan sangat polos.

Nevan menghiraukan ucapan Arthan dan lebih memilih menatap Nazma. "Dasar penculik lo, kalau mau nih anak beli. Gue jual dia seharga seribu rupiah."

Nazma melongo di balik cadarnya, Nevan terlihat seperti om-om yang sedang mengeksploitasi anak. Nazma tahu betul orang yang ada di depannya ini, ia tidak menyangka jika Nevan yang terkenal sebagai gangster ternyata begitu konyol.

"Kamu lucu ya." Nazma sampai tidak sadar telah mengatakan hal itu.

Nevan mengubah wajahnya menjadi dingin. "Lucu? Lucu lo bilang? Jangan asal ngomong, gue bisa panah ginjal lo kalau lo mau."

Nazma hanya bisa menunduk, ia menggengam erat kotak berisi gorengan yang ada ditangannya.

"Abang ndak boleh malah-malah sama Bunda." Arthan masih menganggap jika Nazma adalah Ajwa.

"Lo penculik kan, ngaku lo!"

Nazma menggeleng. "Aku bukan penculik."

"Gue laporin polisi kalau lo nggak mau ngaku."

"Aku nggak nyulik adik kamu." Nazma benar-benar takut sekarang.

"Halah boong, mana ada orang jahat mau ngaku. Lo pasti sok-sok an pakek cadar biar nggak ketahuan kalau lo itu orang jahat."

Nazma menggeleng kuat, hatinya sakit saat Nevan mengatakan hal itu. Nazma samasekali tidak ada niat buruk pada Arthan, gadis itu bahkan membantu Arthan untuk menemui keluarganya agar anak itu tidak jalan sendirian. Dan Nazma tidak pernah menduga jika Arthan adalah adik Nevan.

"Aku nggak kayak gitu Nevan."

"Bahkan lo tahu nama gue, fiks lo udah rencanain penculikan ini."

Arthan hendak membela Nazma. "Abang---"

"Diem lo Yul." Nevan membekap mulut Arthan.

"Nevan aku minta maaf." Nazma meminta maaf walaupun dirinya tidaklah salah.

"Tuh kan kebukti kalau lo emang penculik, kalau lo bukan penculik lakuin satu hal buat buktiin."

"Aku harus lakuin apa?" Lebih baik Nazma menurut daripada harus terkena masalah.

"Lo harus jadi istri gue ... Nanaz." Sebenarnya Nevan tahu jika yang di depannya ini adalah Nazma.

Nanaz ... seorang gadis yang Nevan targetkan untuk menjadi istrinya.

***

Nevan turun dari motornya, ia membiarkan Arthan berada di atas motor dan tidak membantunya untuk turun. Nevan bahkan mengancam tuyul kecil itu, jika tuyul kecil itu gerak sedikit saja maka Nevan tidak akan segan-segan merobohkan motor miliknya.

"Gue udah bilang kan, tunggu! Nggak ngerti kata tunggu?! Gimana kalau lo ilang, kalau lo ilang gue kan seneng."

"Abang mau tulun." Arthan merengek.

"Nggak usah turun-turun! Lo ngapain tadi ngilang? Kalau mau susu kucing bilang Tuyul, gue kasih lo susu cap monyet." Nevan terus mengomeli Arthan.

Mata Arthan berkaca-kaca. "Tadi Althan ngejal kucing."

"Kucing nggak usah dikejar, tapi dinaikin." Sadis sekali Nevan ini.

"Abang mau tulun." Arthan mencoba untuk turun.

"Siapa suruh lo gerak? Gerak dikit lagi gue robohin nih motor, biarin aja lo ketiban motor terus jadi Tuyul penyet."

"Abang, pelmen Althan mana?" Arthan tiba-tiba mengingat permennya.

Nevan mengeluarkan permen dari saku jaketnya membuat senyum Arthan menggembang, senyum itu berubah menjadi tangis kala Nevan membanting permen itu ke tanah dengan sangat kuat. Sengaja memang, agar si tuyul menangis melihat hal itu.

"Tuh, makan tuh permen. Masih untung permen yang gue banting bukan lo." Nevan terlihat sangat galak.

Arthan menangis membuat wajahnya basah karena air mata. "Abang jahat!"

"Ya, gue jahat dan lo Tuyul laknat."

"Bunda, Abang jahat!" Arthan menangis histeris.

"Nangis! Nangis yang kenceng. Kak Aylin udah tinggal di rumah suaminya, Bunda gue bujuk dikit paling lo dicampakkan."

"Althan bilangin Ayah." Arthan menangis sesenggukan.

"Ayah gue julitin dikit pasti langsung jadi cs gue." Nevan melambaikan tangannya. "Dadah Tuyul, gue masuk ke dalem rumah dulu ya."

***

Nevan bersantai di kamar sambil bermain game panahan di ponselnya, untuk saat ini Nevan sedang malas memanah sungguhan. Makannya lelaki itu lebih memilih bermain game, Nevan memang sangat menyukai dan begitu ahli dalam memanah.

"Nevan." Seorang mengetuk pintu kamar Nevan.

Ajwa masuk ke dalam kamar Nevan sambil menggandeng Arthan, Nevan yakin jika si tuyul sudah mengadu pada bundanya.

"Nevan kamu apain Arthan sampek nangis gini?"

"Dibikin kena mental dikit doang Bunda, si Tuyul baperan." Nevan berucap tanpa beban.

"Bunda abang jahat." Arthan memeluk Ajwa dari samping.

"Nevan, Bunda 'kan udah bilang. Kamu harus baik sama Arthan, dan panggil nama Arthan yang bener. Nama itu doa Nevan, kamu ngerti kan?"

"Yes." Nevan menggeleng.

Ajwa tampak menghela nafas, sudah tidak heran lagi dengan sikap Nevan. Anaknya itu sangat mirip dengan Altair, suka menguji emosi.

"Abang juga punya pacal Bunda, tadi Abang bilang gini ... lo halus jadi istli gue nanas. Abang mau punya istli buah Bunda." Bukan Arthan jika tidak polos.

"Bener Nevan? Kamu udah punya pacar?"

***

Pagi-pagi bukannya semangat wajah Nevan justru tampak kusam, itu semua karena tuyul di rumahnya. Ajwa mendiamkan Nevan sebagai hukuman karena lelaki itu telah membuat Arthan menangis, dan yang lebih parahnya lagi Altair justru malah mengejeknya.

"Dedek Epan kenapa? Cakit ya? Aduh, anak bunda lagi sedih." Calvin berbicara seimut mungkin.

Nevan menatap tajam Calvin. "Diem! Mau gue panah ginjal lo?!"

"Bikin video dulu Van, Mas Nevan  ... mana semangatnya?" Jeno mengarahkan kameranya ponselnya pada Nevan.

"Ini semangatku." Suara Iqbal terdengar bernada. "Tarek sis ... maklist."

"Cakep, jawab kayak gitu dong Van." Jeno mengacungkan jempol nya pada Iqbal.

"Gemesnya Iqbal picisan, anak siapa coba?" Jangan salahkan Calvin jika tingkahnya sangat absurd, dia itu turunan bapak Chiko makannya seperti orang tidak waras.

"Anak Papa oreo dong." Iqbal tersenyum lebar.

Nevan mendorong pelan ponsel Jeno, lelaki itu sedang tidak berminat meladeni para sahabatnya yang biadab dan kurang akhlak. Hanya Sean yang waras dan selalu stay kalem.

"Lo kenapa?" Sean berinisiatif untuk bertanya.

"Gue didiemin Bunda, gara-gara si Tuyul. Emang biadab tuh Tuyul." Wajah Nevan tampak lesu.

"Tuyul?" Kening Sean berkerut. "Arthan?"

"Iya si Tuyul, nama Arthan kebagusan buat dia."

"Istighfar Epan, Adek sendiri di julitin. Parah parah parah parah parah." Calvin menggeleng pelan.

"Lo harusnya bersyukur, punya adek gemoy kayak Arthan," ujar Jeno.

Ingin sekali Nevan muntah uang dolar, maklum namanya saja anak sultan. Bukannya sombong, hanya saja pamer.

"Iya gemoy, gemes banget pengen gue smackdown." Nevan tidak terima Arthan di bilang gemoy.

"Btw, Epan soal dare itu gimana? Udah sampek tahap apa? Pendekatan? Lamaran? Atau apa?" Calvin terlihat begitu bersemangat.

Sial sekali, lagi-lagi Calvin membuat Nevan mengingat tentang dare konyol itu. Bahkan harga diri Nevan turun drastis karena meminta Nanaz menjadi istrinya, ditambah lagi gadis itu tidak langsung menjawab yes saja. Sungguh sangat merepotkan hidup Nevan.

"Lo ada niatan buat nikahin dia?" Sean menatap Nevan serius.

"Bisa dipertimbangin." Nevan tampak berpikir. "Tapi dia harus memenuhi persyaratan."

"Apa?" tanya Jeno.

"Nggak mati walaupun ginjalnya udah gue panah," balas Nevan.

Bersambung....

1
Sakirin
seru lo kak
Atik R@hma
Tak kira udah end,Alhmdulillah masih😘🤩💪
rhani bhelLo💕
yah di culik dah si nazma
ini pasti akal"n si aji
gimana sih si nevan udah tau si nazma lagi d ancem" pake d tinggal"
lanjuuuuut thoooor
Sumiati Ngurawan
mampir thor
Elis Juhaelis
mau lanjutannya
Neng Sum
lanjut kak semangat yang banyak update nya
Neng Sum
lanjut kak semangat
Neng Sum
lanjut kk semangatt
Neng Sum
lanjut kak author yg banyak update nyah semangatt
Neng Sum
lanjut kak outhor semangat yang banyak up date nya 💪💪😄
Neng Sum
di tunggu update ya outhor semangat😄💪💪
nuraeinieni
aq mampir thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
wah kejam kali wak
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
maksudnya? kan masih sklh thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
hah bukan nya anak sklh belum boleh nikah ya?
Neng Sum
lanjutt kak😄😄
Zaldin Agt
kapan di update?
putri baqis aina
Keren banget thor, semangat terus ya!
hoba
Gemesin banget! 😍
Aono Morimiya
Saya merasa seperti berada di dalam cerita, mengalami segalanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!