NovelToon NovelToon
Cinta Demi Tuhan

Cinta Demi Tuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Cinta Terlarang / Teen School/College
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Purnamanisa

"Apakah cinta pernah salah memilih sasaran? Mengapa cinta tercipta diantara kita yang berbeda? Bolehkah aku marah pada Tuhan karena telah menumbuhkan cinta di hatiku untuk mu?"

Potongan sajak tulisan Renata menggambarkan luka hatinya karena kisah cintanya yang rumit. Perasaannya terhadap Gilang berkembang menjadi cinta yang tak pernah Renata sadari sejak kapan.

Kemunculan Renata yang tiba-tiba di kehidupan Gilang, membuat Ainun jadi sering memikirkan Gilang.

Kepada siapakah hati Gilang akan berlabuh? Kepada Renata yang berbeda keyakinan? Atau Ainun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purnamanisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panggilan Telepon Kejutan

"Ambil tiga motif ini aja, Bu Siti," kata Bu Maria setelah puas memilih daster.

"Nggih. Yang lainnya, Bu? Atasan? Rok? Buat putrinya," kata Bu Siti menawarkan.

"Kakak mau beli apa? Adek?" tanya Bu Maria pada kedua putrinya yang sibuk makan penthol.

"There mau ini. Boleh, Ma?" tanya Theressa sambil mengambil overall warna denim dari pajangan. Bu Maria mengangguk.

"Coba dulu, Kak," kata Gilang sambil menunjuk kamar pas. Theressa lalu masuk ke kamar pas untuk mencoba outfit pilihannya.

"Rena nggak?" tanya Bu Maria.

"Mmm... Nggak deh, Ma. Bingung," kata Renata sambil mengunyah penthol, sesekali melirik ke arah Gilang yang terlihat sibuk dengan barang dagangan. Atau sok sibuk? Entah. Tapi, Renata suka menikmatinya.

"Assalamu'alaikum..." suara lembut memecah kesunyian kios Bu Siti.

"Wa'alaikumsalam..." jawab Gilang dan Bu Siti bersamaan sambil menoleh ke arah sumber suara.

"Eee, Mbak Ainun. Mari, mari. Kok nggak chat dulu, kan bisa Ibuk siapin," kata Bu Siti pada Ainun yang memasuki kios.

"Iya, Buk. Tadinya juga mau chat. Tapi, mama minta anterin ke pasar. Jadi sekalian aja milih disini," kata Ainun dengan suara lembutnya yang khas.

"Oh, sama mama?" tanya Bu Siti antusias.

"Iya. Tapi ke kios sembako di sebelah. Beli bahan-bahan buat katering. Ada pesenan buat besok," kata Ainun.

"Eh, mamanya buka usaha katering, Mbak?" tanya Bu Maria yang tidak sengaja mendengar obrolan Bu Siti dan Ainun.

"Iya, Bu. Ibu kalau mau order nanti saya kasih nomer saya,"

"Boleh, Mbak. Suka ada acara di rumah. Katering langganan tuh jauh. Soalnya pernah pesen yang sekitaran sini, kurang cocok di lidah," cerita Bu Maria.

"Nanti bisa tester dulu, Bu. Biar mboten nggelani," kata Ainun menawarkan.

"Oh, boleh?"

"Boleh, Ibuk. Nanti pesen sample dulu, buat diicip Ibuk. Tapi pesen samplenya paling telat H-3 sebelum pesen yang mau dipesen ya, Buk. Biar ada konfirmasi jadi atau nggaknya. Untuk sample, gratis Buk," jelas Ainun.

"Wah. Boleh deh minta nomernya, Mbak. Daripada jauh-jauh," kata Bu Maria tertarik.

Ainun mendiktekan nomer ponselnya perlahan. Tanpa Ainun ketahui, ada orang lain yang sedang menyimaknya dan ikut menyimpan nomernya. Renata yang melihat gelagat Gilang, jadi tiba-tiba merasa gerah di udara pagi yang sejuk setelah gerimis.

'Kok tiba-tiba gerah, sih?'

***

"Kak,"

"Apa?"

"Kak Iko punya pacar nggak?" tanya Theressa pada Renata yang tengah sama-sama sibuk dengan ponsel masing-masing di ruang santai.

"Nggak keknya. Kenapa? Kamu suka?" tanya Renata.

"Suka sih. Tapi, keknya Kak Iko fokus sama yang lain," kata Theressa membuat Renata penasaran.

"Yang lain? Apa? Siapa?" tanya Renata penasaran karena menurutnya Iko tidak sedang fokus dengan apapun atau siapapun.

"Hhh~ pantesan kakak nggak dapet-dapet cowok. Nggak peka!" kata Theressa membuat Renata jadi sebal.

"Apa hubungannya?" tanya Renata jengkel.

"Emang bener itu peribahasa, gajah di pelupuk mata tak tampak, kuman di seberang lautan tampak," kata Theressa tanpa mempedulikan pertanyaan Renata.

"Ya iyalah gimana mau keliatan, orang segedhe itu di pelupuk mata, yang ada mata ketutup sama perut gendhut si gajah!" kata Renata semakin jengkel karena tambah tidak paham arah pembicaraan adiknya itu.

"Waow! Bener juga ya, Kak. Baru ngeh aku,"

Renata mendengus kesal, lalu kembali sibuk men-scroll layar ponselnya.

"Dari tadi bad mood aja sih, Kak? Bilang kalo mau beli baju juga dong," kata Theressa yang tahu mood kakaknya berubah sejak dari kios baju di pasar.

"Lagi nggak pengen baju," jawab Renata dengan nada sebal.

"Mmm... Pengen yang jual ya, Kak?" tanya Theressa dengan nada menggoda. Seketika Renata melihat ke arah adiknya.

"Hati-hati, Kak. Beda server. Bisa rumit," kata Theressa dengan nada berbisik sambil melirik kalau-kalau tiba-tiba mamanya muncul.

"Apaan sih!" kata Renata, kembali fokus dengan ponselnya.

"Taulah. Yang cemburu liat si doi curi-curi pandang sama cewek berhijab tadi," kata Theressa, mencoba melihat respon si kakak.

"Cemburu? Biasa aja," kata Renata, masih fokus dengan ponselnya.

"Udah satu server, cantik, berkerudung lagi. Langsung lolos restu ibu," kata Theressa semakin membuat Renata panas. Renata lalu beranjak dari duduknya.

"Eh, mau kemana, Kak?" tanya Theressa.

"Mau jauhin kompor meleduk. Panas!" kata Renata jengkel, lalu berlalu masuk ke kamarnya.

Theressa tersenyum melihat respon kakaknya. Sedetik kemudian senyumannya memudar.

'Kenapa kamu jatuh cinta sama dia sih, Kak?'

Di kamarnya, Renata yang sedari tadi memantau akun sosial media Gilang menjadi jengah dan memutuskan untuk menutup akun sosial media yang dia buka. Renata merebahkan tubuhnya di kasur, melihat ke langit-langit kamarnya.

Masih terbayang jelas bagaimana ekspresi Gilang ketika cewek bernama Ainun itu memasuki kios dan mengobrok dengan Bu Siti dan mamanya. Ainun terlihat sangat anggun dengan balutan gamis panjang dan juga hijab lebar. Senyuman ramahnya sudah pasti akan membuat hati merasa adem. Ditambah lemah lembut suaranya ketika berbicara, bikin betah pendengarnya.

Tak dapat dipungkiri kalau Gilang akan lebih tertarik dengan Ainun dibandingkan dengan Renata. Tapi, entah mengapa, Renata merasa lebih baik dari Ainun dalam berbagai hal.

'Kenapa aku jadi banding-bandingin diri sama orang lain?'

Dering ponsel Renata mengagetkannya. Sebuah panggilan telepon dari nomer tak dikenal.

'Siapa?'

Ragu-ragu, Renata menjawab panggilan telepon itu.

"Halo?"

"Ya? Ini Bu Maria?" tanya suara di seberang sana.

"Ini siapa ya?" tanya Renata bingung.

"Saya, Gilang, putranya Bu Siti. Ini dasternya ketinggalan satu belum masuk plastik. Bisa minta alamatnya, biar saya antar ke rumah," kata suara di seberang yang sukses membuat jantung Renata bergemuruh riuh.

"Eh? Oh, ya. Ntar aku chat alamatnya. Makasih sebelumnya," kata Renata.

"Iya, Bu. Sama-sama," kata Gilang yang belum sadar bahwa nomer yang dia telepon adalah nomer Renata.

"Bu? Emang suara ku kek suara ibu-ibu?" gumam Renata ketika sudah menutup sambungan teleponnya.

Renata dengan cepat mengetik alamat rumahnya, mengirimkannya ke nomer Gilang. Kebiasaan Bu Maria adalah memberikan nomer Renata kalau ada orang yang menanyakan nomer ponselnya. Entah mengapa Bu Maria lebih menghafal nomer ponsel putri sulungnya itu ketimbang nomernya sendiri.

Renata kemudian memantas diri di cermin. Sambil tersenyum dia membayangkan bagaimana dia akan menyambut Gilang nanti.

"Masuk dulu, Lang. Makasih ya, udah dianterin. Mama belum unboxing plastik belanjaan, jadi nggak tau kalo ada yang ketinggalan satu," Renata mencoba praktek di depan cermin. Kemudian menggelengkan kepalanya.

"Kedengeran seneng banget dia dateng. Nggak, nggak. Ganti,"

"Ehem... Ya? Oh Gilang. Ada apa? Daster mama ketinggalan? Bentar ya aku panggilin mama. Nggak usah? Oh mau langsung balik. Iya, makasih ya," sekali lagi Renata praktek di depan cermin.

"Kok langsung pulang? Ngobrol dulu laaah. Ganti, ganti," gumam Renata, lagi-lagi menilai prakteknya sendiri.

"Ting... Tong..." bel pintu berbunyi.

Renata yang sudah akan praktek di depan cermin lagi, seketika keluar kamar lalu berlari menuju pintu depan, membuat Theressa yang masih duduk di ruang santai terheran-heran.

'Siapa yang dateng? Heboh banget si kakak,'

***

Author's note:

Nggih : Ya

Mboten nggelani : tidak mengecewakan

1
Lenny Tonny
bener padahal cicik sm ainun
DwiDinz
salah paham sm judulnya, kirain judulnya buat gilang & ainun 🤣🙈

Sampe udh bab segini masi gak suka bgt sm sikapnya gilang!
Apa itu dia "kangen sm renata?" & "merasa kehilangan renata?"
Halah bulshit!
Klo cm anggep temen masa smpe segitunya sih..

Dia psikolog kan ya, hrsnya dulu terapkan sifat pekanya dong, masa dulu smpe gapeka ada 2 cewe yg suka ke dia..
Akhirnya endingnya kyk gini kan.. Dia bkin patah hati renata & ngegantungin kyk jemuran perasaan nya ainun 🤭
dwi ka
ya ampun rena kuat bgt..
sumpah thor ini bab yg paling nyesek bgt 😭😭😥
dwi ka
Kyknya roman2nya tar semuanya gak bakalan bersatu ya thor..
Semua lbh milih masa depannya masing2 tanpa saling memiliki..

Padahal tdinya berharap endingnya renata & iko sih, tp syg renata lbh milih jd suster 🥹
Purnamanisa: terimaksih selalu setia menyimak Cinta Demi Tuhan dan meninggalkan jejak 😊😊 nantikan selalu update kisahnya ya... terimakasih 😊😊
total 1 replies
DwiDinz
Thor yg bagian renata & iko dong..
Males bgt bca yg bagian gilang 😆🤭
DwiDinz
Thor mending renata sama iko aja deh..
Tar stlh ungkapin ke gilang, plis buka sedikit hatinya rena buat iko..
Mnrut ku dia lbh gentlemen..

Klo gilang mah bomat lah endingnya sama siapa. terserah author 🤣🤣
Aku rada sebel sama sikapnya gilang 🤭
dwi ka
Haduh ainun napa ngasi saran gtu sih..
Klo aku jd renata mah bkl jwb gini "coba mbak ainun duluan yg ungkapin, aku tar stelah mba ainun" 🤣 Plingan ainun jg gabakal mau ungkapin tuh 🤣 Nyuruh org lain emang pling gampang deh 😂
Emg dikira segampang itu nembak cwo apa 😏
dwi ka
Dah gilang pacarin aja dua2nya 🤣🤣
Sebutannya poligami sebelum nikah 🤣

Gregetan bgt deh sama tipe cwo kyk gilang ckck 😏😮‍💨
Sriza Juniarti
jangan menjauh 🥰💕💕
Ai-chan
terjebak perangkap bang reza ya lang? huhuhu
dwi ka
Nah bener nih yg dicaption joy..
Tipe cwo kyk gilang itu mang paling sukses bkin cwe2 kebaperan 😂

Klo tar punya pasangan yg sensian, gampang cemburuan, posesif,, Gak akan kuat deh..
Pasti bakal makan ati mulu tiap hari 🤣🤣
Ai-chan: iya ini bener... temen ku dulu pernah ada yang kek gini... masih jomblo juga sampe sekarang /Sweat//Sweat/
total 1 replies
dwi ka
Awalnya setuju renata sama gilang, tp makin kesini kyk banting setir deh..
Gilang keknya tipe cowo friendly gtu 🤣 jd kesannya suka tebar pesona ke cwe2, tipe gtu biasanya bkin mkn ati, bkin srg cembokur 😂

Yodahlah mending gilang sama ainun aja..
tuh nun ambil sono gilang 🤣🤣
Ai-chan
mulutnya udah ga bisa dikontrol ya, Nun? 😅😅
Ai-chan
Gilang keknya lebih santai kalo ngobrol sama Renata
Ai-chan
Ainun mulai sadar akan kehadiran Gilang gegara ada Renata
dwi ka
Klo tar endingnya gilang & ainun,
aku jd keinget film Ayat Ayat Cinta, kisahnya Maria, Fahri & Aisyah..
Agak mirip 😅
Nabila hasir
mau baca tapi takut endingnya.soalnya yg beda pasti sad ending.
tapi dak baca kepo ma penasaran ma critanya kk author
Purnamanisa: terimakasih sudah mampir😊😊
total 1 replies
Ai-chan
eh, bang reza, coba deh tuh tebar pesona ke renata, kan bang reza spesialis beda server 😅😅
dwi ka
Klo dari judulnya sih, hrsnya pemeran utama cewenya itu renata ya..
Aku sbnrnya lebih suka gilang sama renata.. Klo sama ainun kyknya gimana gtu susah jelasin..
Tp terserah author lah endingnya tar gmn 😁
Purnamanisa: terimakasih sudah setia menyimak Cinta Demi Tuhan 🙏🙏 semoga reader nggak bosen dengan alur ceritanya 😊😊
total 1 replies
Ai-chan
duh... ga kebayang gimana jadi renata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!