Asyifa Khaerunnisa Hafidz, gadis berusia 21 tahun yang berasal dari keluarga tidak berada. Harus menjadi tulang punggung keluarga menghidupi Ibu dan adiknya. Hingga suatu ketika, Asyifa harus menerima pernikahan dengan seorang lelaki kaya raya yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.
Arkana Ksatria Wiratama, adalah pewaris dari perusahaan keluarganya. Tampan, kaya raya dan mapan yang berusia 25 tahun. Arkana adalah incaran para gadis muda di sekelilingnya. Namun hati lelaki itu hanya milik dari Tatjana Abigail, kekasih tercintanya. Keduanya sudah menjalin hubungan sejak 5 tahun lalu.
Namun, tiba-tiba saja Asyifa dan Arkana harus menerima paksaan untuk menikah. Disaat kedua orang itu sama sekali tidak saling mencintai
Lantas akan seperti apa kehidupan pernikahan mereka? Mampukah Asyifa melukuhkan hati Arkana? Menunjukkan ketulusannya pada sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCESSNOVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Membenci Mama, Arka
**
Di kediaman keluarga Wiratama,
Putri tengah membantu Reza berisap. Suaminya itu akan berangkat ke Singapura untuk 7 hari kedepan. Tentu untuk kepentingan bisnis menggantikan Putri
Setelah memasangkan dasi pada Reza. Putri memeluk tubuh sang suami. Merangkul kedua bahunya lalu menyandarkan kepalanya pada bahu lebar suaminya itu
Keduanya menatap pantulan wajah mereka di depan cermin. Reza tersenyum melihat pantulan wajahnya dan sang istri. Mereka telah menua dan Reza baru menyadari itu sekarang.
"Ternyata kita sudah menua,sayang" ujar Reza
"Iya,Mas. Aku tidak menyangka kalau kita akan hidup sampai hari ini" sahut Putri
"Lihatlah,sayang. Rambutku sudah mulai memutih di bagian depan dan tengah" adu Reza
Putri terkekeh mendengarnya, "Itu tidak akan mengurangi ketampananmu,Mas. Suamiku tetap tampan"
"Istriku juga selalu cantik dan mempesona. Karena kamu cantik dari hati. Lihatlah,kerutan di pipimu bahkan sama sekali tidak mengurangi kecantikanmu" sahut Reza
"Kita mewujudkan impian kita untuk menua bersama,Mas. Aku bersyukur karena aku tidak akan kesepian di hari tuaku"
"Aku juga,sayang. Aku punya bidadari sepertimu untuk menemaniku" sahut Reza
"Aku harap,anak-anak ku juga seberuntung kita,Mas. Aku ingin mereka bahagia hingga hari tua nanti" kata Putri
"Sayang"
"Iya,Mas"
"Kamu benar akan menjodohkan Arka dengan Syifa? Kamu yakin kalau Arka akan menerimanya?" Tanya Reza
Putri menghela nafas berat, "Mau atau tidak. Arka akan tetap menikahi Asyifa. Aku akan memastikan itu terjadi."
Reza mengangguk paham. Entah apa rencana istrinya itu. Tapi dia yakin kalau Putri tidak akan membuat anaknya sendiri menderita.
"Apapun yang kamu rencanakan, aku akan mendukungnya. Selagi tidak membahayakan kamu dan Arkana" tekan Reza
"Iya" sahut Putri
Waktu menunjukkan pukul 9.30 pagi. Reza sudah berangkat sejak satu jam lalu ke Bandara. Kini,Putri sendirian di dalam ruangan pribadinya
Seluruh kenangan tentang Almarhum Bagas Wiratama ada di dalam ruangan ini. Foto-fotonya, barang-barang, klip video yang dia ambil dengan kamera miliknya serta masih banyak lagi. Semuanya ada di dalam ruangan ini
Semua tersimpan dengan sangat rapi dan baik. Putri benar-benar menjaga setiap kenangan tentang Bagas, mendiang suami terkasihnya.
Wanita paru baya itu memutar sebuah klip video yang di rekam Bagas beberapa tahun lalu. Itu adalah video Arka dan Alvaro saat mereka menggunakan seragam sekolah dan Putri yang membantu mereka bersiap.
Air mata Putri menetes saat dia menonton kembali klip itu.
"Sudah 15 tahun sejak kepergianmu,Mas. Aku selalu merindukanmu. Aku tidak pernah melupakanmu"
"Mas,aku ingin menikahkan Arka dengan gadis pilihanku. Dia gadis yang berasal dari keluarga sederhana sama sepertiku. Tapi dia sangat baik dan tulus. Aku yakin kalau dia adalah gadis yang tepat untuk putra kita.''
"Setelah ini,Arka mungkin akan melawanku tapi aku tidak akan mundur. Aku ingin putra kita mendapatkan yang terbaik. Aku mohon jangan marah padaku karena ini,Mas. Percayalah ini semua demi kebaikan Arka sendiri" monolog Putri
Putri mengusap lembut bingkai foto milik mendiang sang suami tercinta. Lalu mengecupnya dengan sangat dalam dan lama. Seolah,dia tengah mengecup wajah dari lelaki yang sangat dia rindukan
"Jangan membenci Mama,Arka. Suatu saat nanti kamu akan bersyukur karena Mama melakukan ini juga untuk kebaikanmu" gumam Putri
Setetes air mata lolos dari kedua netra indahnya
