NovelToon NovelToon
My Annoying Lecturer (I Love You)

My Annoying Lecturer (I Love You)

Status: sedang berlangsung
Genre:dosen / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik / suami ideal
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Rash1417

Aisyah Az-Zahra, mahasiswi semester akhir yang suka membuat onar dan suka memberontak hingga kedua orangtuanya pusing tujuh keliling dibuatnya.

Abimanyu Dewantara, seorang dosen yang terkenal galak. Para mahasiswanya menjulukinya 'dosen killer'. Namun demikian, ia tetap menjadi idola para mahasiswi karena ketampanannya.

Tapi hal itu tidak berlaku buat Aisyah, ia justru sangat membenci lelaki itu. Pasalnya, ia sering mendapat hukuman dari Abimanyu karena ia selalu membuat kesal sang dosen. Keduanya sudah seperti Tom and Jerry, selalu ribut dan tak pernah akur. Namun, siapa sangka, mereka berdua harus dipersatukan dalam ikatan pernikahan melalui perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.

Bagaimana kehidupan pernikahan Tom and Jerry tersebut? Akankah pernikahan itu terjadi dan timbul cinta diantara keduanya? Atau mereka akan menolak perjodohan itu?

Ikuti kisah perjalanan mereka dalam 'My Annoying Lecturer (I Love You)'.

Update setiap hari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rash1417, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Tom and Jerry

"Kalian merasa nggak sih kalo kalian itu udah kayak Tom and Jerry. Tidak akur tapi anehnya terlihat cocok," seru Alvin membuat Aisyah dan Abi menatap horor kepadanya.

"Kakak jangan ngadi-ngadi deh, mau di lihat dari mana pun kami berdua itu nggak ada cocok-cocoknya," bantah Aisyah yang tak terima jika ia di cocokkan dengan dosen nyebelin itu.

"Siapa juga yang mau di cocokkan sama kamu. Dasar bocah tengil," sahut Abi.

"Siapa yang tengil?"

"Ya kamu lah, memangnya siapa lagi."

"Enak aja bapak ngatain saya tengil."

"Emang kamu tengil kok, tukang buat onar lagi."

"Biarin saya tukang buat onar, daripada bapak perjaka tua. Udah tua tapi nggak laku-laku, wleekk." Aisyah menjulurkan lidahnya mengejek Abi.

"Berani kamu ngatain saya tidak laku." Abi merasa geram dengan mahasiswinya yang satu ini, karena berani mengatainya perjaka tua. "Memangnya kamu laku? Memangnya ada laki-laki yang mau sama cewek urakan kayak kamu?"

"Dih, bapak jangan sepele sama saya. Gini-gini saya udah punya pacar ya pak, dan yang jelas lebih ganteng dari bapak."

"Heleh! palingan juga nanti kamu di selingkuhi sama pacar kamu. Mana betah dia lama-lama pacaran sama cewek kayak kamu. Pasti dia akan cari cewek yang lebih cantik dan lebih sempurna. Nggak kayak kamu, sudah jelek, pendek, tengil, urakan lagi," balas Abi tidak mau kalah.

"Woah. Bapak benar-benar ya, itu namanya penghinaan pak." Aisyah tak terima dirinya dijelek-jelekkan seperti itu oleh Abi, padahal dia sendiri juga melakukan hal yang sama. Tapi yang namanya cewek kan emang nggak pernah mau disalahkan.

"Emangnya saya peduli, kamu juga sudah menghina saya tadi."

"Balas dendam ceritanya pak? Saya doa'in semoga bapak dapat jodoh yang sifatnya kayak saya. Yang kata bapak tengil dan urakan, biar bapak tau rasa. Woahahaha ... " Aisyah sangat senang membayangkan bagaimana pusingnya Abi jika mendapatkan pasangan yang seperti dirinya.

Keributan terus terjadi, percekcokan antara Abi dan Aisyah menjadi tontonan gratis bagi para pengunjung cafe saat itu. Sementara Alvin, lelaki itu merasa malu melihat dua orang yang berbeda jenis kelamin itu tidak berhenti berdebat, sedangkan ia sendiri tidak tahu apa dan kenapa dia orang itu seperti musuh bebuyutan yang tidak pernah akur.

"Sudah ... sudah ... , kalian ini dari tadi berantem terus. Nggak malu apa di lihatin banyak orang." Alvin mencoba melerai pasangan Tom and Jerry itu.

"Pak Abi duluan yang cari gara-gara sama aku kak," adu Aisyah. Ia menunjuk Abi sambil memasang wajah cemberutnya.

"Enak saja kamu. Kamu yang datang-datang langsung buat keributan." Abi pun tak mau kalah. Sesaat dia lupa jika status mereka saat ini adalah dosen dan mahasiswa.

"STOP!!!" teriak Alvin membuat keduanya berhenti berdebat. "Mendingan kalian nikah aja deh, daripada ribut terus kayak gini," lanjutnya.

"OGAH ... !!!"

...****************...

"Udah dong, Syah. Dari tadi mukanya di tekuk terus, nanti cantiknya hilang loh," goda Alvin, sementara yang di goda hanya meliriknya tajam.

Alvin memutuskan untuk mengantarkan Aisyah pulang. Karena sejak di cafe tadi, gadis itu terus saja ribut dengan sahabatnya membuat mereka jadi pusat perhatian.

"Kamu sama Abi emang nggak pernah akur gitu ya, dia kan dosen kamu." Alvin melirik Aisyah sekilas untuk melihat reaksi gadis yang duduk di sampingnya itu. Setelah itu Alvin kembali melihat ke depan dan fokus ke jalanan.

Selama beberapa detik tak ada tanggapan dari Aisyah, sepertinya gadis itu sedang merajuk.

"Kok kamu diem aja sih dari tadi. Kamu marah sama kakak?" Alvin melirik Aisyah lalu kembali fokus ke depan. Lagi-lagi tak ada respon dari Aisyah membuat Alvin jadi merasa bersalah. Sejak tadi ia selalu menggoda gadis itu, mungkin itulah yang membuat sahabat dari sepupunya itu cemberut sejak tadi.

"Iya deh, kakak minta maaf. Kakak janji tidak akan menggoda kamu sama Abi lagi." Masih tak ada respon dari Aisyah, gadis itu masih betah menutup mulutnya rapat-rapat. "Tapi kalo di lihat-lihat kalian emang cocok sih."

Plak ... plak ... plak ...

"Aduh, aduh, ampun Syah. Ini kakak lagi nyetir loh, bisa bahaya nanti," tegur Alvin sembari mengelus sebelah tangannya yang dipukul oleh Aisyah. Untuk gadis seukuran Aisyah, ia memiliki tenaga yang cukup kuat. Alvin merasakan perih dan panas secara bersamaan pada lengannya akibat pukulan gadis itu.

"Habisnya kakak nyebelin, sama kayak pak Abi." Aisyah melipat kedua tangannya di depan dada dan memajukan bibirnya. Hatinya yang kesal jadi semakin kesal mendengar perkataan Alvin.

"Cie, yang lagi kepikiran sama Abi."

"Ish. Kak Alvin! Sekali lagi kakak bahas pak Alvin, aku tabok nih," ancam Aisyah sambil mengangkat sebelah tangannya.

"Iya, iya. Ya ampun, galak bener jadi cewek. Pantes aja Abi ... "

"Kak Alviiin!!!"

"Iya, iya. Hahaha!!!"

...****************...

Setelah mengantarkan Aisyah ke kost-an nya, Alvin langsung berpamitan. Karena hari sudah menjelang Maghrib. Setelah memastikan mobil Alvin melaju dan tak tampak lagi, Aisyah pun masuk ke dalam kamarnya. Ia meletakkan asal tasnya di atas meja belajar lalu merebahkan tubuhnya ke atas kasur.

Genap dua bulan sudah Aisyah pergi dari rumahnya dan selama itu juga tak ada satupun dari keluarganya yang menghubunginya. Ada rasa rindu yang menyergap ke dalam relung hatinya. Ia rindu pada ibunya, rindu pada omelan ayahnya. Satu-satunya keluarga yang selalu menghubunginya hanyalah kakak iparnya saja. Dari kakak iparnya itu, Aisyah tahu kalau keadaan orang tuanya baik-baik saja. Terkadang ingin Aisyah menghubungi dan meminta maaf pada orang tuanya, tapi ego nya yang terlalu besar membuat ia merasa kalau dirinya tidak bersalah, padahal sebagai anak Aisyah harus bisa lebih mengalah dan menurunkan ego nya untuk meminta maaf terlebih dahulu.

"Ayah, Ibu, Aisyah kangen," lirihnya sambil memandangi foto kedua orang tuanya yang ada di dalam galeri ponselnya.

Tanpa sadar, setetes cairan bening mengalir dari sudut mata Aisyah. Ia menangis, menyesali perbuatannya. Tapi, lagi-lagi egonya mengalahkan itu semua.

Saat sedang memandangi foto kedua orang tuanya, ponsel Aisyah berdering dan tertera nama Humairah, kaka ipar Aisyah. Aisyah pun segera menghapus air matanya lalu menarik nafas untuk menetralkan perasaannya. Setelah itu Aisyah menggeser tombol hijau dan meletakkan ponselnya ke telinga sebelah kiri.

"Assalamualaikum kak," sapa nya dengan suara yang sedikit serak.

"Waalaikumsalam dek, kamu lagi apa sekarang?"

"Aku lagi tiduran aja nih di kostan. Ada apa kakak telepon Aisyah? Abang sama kakak baik-baik aja kan?"

"Alhamdulillah kami baik-baik aja kok." Sesaat Humairah terdiam begitu juga dengan Aisyah. Selama beberapa detik terjadi keheningan diantara keduanya. Sampai akhirnya Humairah kembali bersuara.

"Dek ... "

"Ya kak."

"Besok kamu ada waktu nggak, kakak mau ajak kamu makan siang di luar." Humairah memberanikan diri untuk mengajak Aisyah, ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan adik iparnya itu.

"Besok siang aku kerja kak, kalo sore pulang aku kerja aja gimana?"

"Yaudah sore pun nggak apa-apa. Kalo gitu kakak tutup teleponnya ya. Kamu baik-baik di sana, assalamualaikum."

"Iya kak. Waalaikumsalam."

Panggilan berakhir, Aisyah menghembuskan napasnya perlahan. Ia menatap langit-langit kamarnya, teringat akan keluarganya. Rasa kantuk yang tiba-tiba mendera membuat mata Aisyah perlahan-lahan menutup sampai akhirnya ia terlelap.

...****************...

1
Rash1417
silahkan kakak ☺️
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor /Smile/
Zayyin Arini Riza
cerita bagus dan sangat menghibur
Rash1417: terimakasih
total 1 replies
Sri Rahayu
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!