LOVE AND SACRIFICE (Cinta Dan Pengorbanan)

Sinar matahari pagi memancarkan cahayanya, menyentuh wajah Kaylee yang sedang tidur pulas.

Kaylee merenggangkan kedua tangan nya.

Setelah kesadarannya terkumpul sempurna barulah ia beranjak dari tempat tidur. Sesaat gadis itu mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar. Ketika sampai di hotel ia sudah sangat mengantuk. Begitu resepsionis memberikan card padanya Kaylee langsung masuk ke kamarnya. Ia tidak memperhatikan sekitarnya lagi. Bahkan ia tidak sempat membersihkan badannya, langsung melompat ketempat tidur yang ukurannya terasa sangat luas.

Pagi ini saat matanya terbuka, ia baru menyadari kamar tidurnya sangat mewah. Berukuran luas king size bisa dua atau tiga orang.

Kaylee beranjak, melihat-lihat kamarnya bahkan ada wardrobe room juga. Lagi-lagi Kaylee di buat kaget. Yang lebih mengagetkannya lagi ternyata kamarnya memiliki balkon dengan view begitu indah. Kaylee berdiri di belakang pagar besi. Gadis itu menghirup udara pagi, seraya memejamkan matanya. Terasa damai sekali.

Beruntung, sekarang sunrise sudah muncul. Langit pagi berwarna oren berpadu dengan pohon-pohon hijau dan hamparan laut berwarna biru terang sangat indah memanjakan mata yang melihatnya.

Saat melihat pemandangan yang sangat sempurna seperti itu, seketika lelah yang dirasakan Kaylee hilang seketika.

Kaylee tidak bisa menutupi rasa kagumnya pada pemandangan yang sangat indah tersaji di depan matanya.

"Oh my God, ternyata pemandangan Maldives benar-benar sangat indah", ucap Kaylee kagum.

"Lelah ku terbayar tunai melihat pemandangan yang sangat indah ini", ucap Kaylee bahagia. Kedua netra bening itu menatap hamparan laut berwarna biru di sebelah kanannya. Sementara saat mengalihkan perhatiannya ke sebelah kiri ia akan melihat pemandangan hutan dengan pepohonan dengan daun berwana hijau yang sangat luas sekali.

"Hem... ternyata hotel Flint benar-benar indah dan berkesan sekali", ucap Kaylee tersenyum bahagia.

Tiba-tiba senyum Kaylee hilang wajahnya. Pikirannya mengingat ucapan Flint semalam ketika ia pura-pura tidur di mobil. Kaylee sangat jelas mendengar Flint bilang menyukainya.

"Tidak mungkin Flint memberikan fasilitas ini karena ia menyukai ku. Laki-laki itu lebih banyak kasarnya dari pada baiknya", ucap Kaylee menatap kelautan biru yang luas membentang. "Lagipula ia sudah memiliki kekasih. Flint dan Leah pasangan serasi".

"Huhh...kenapa juga aku memikirkan mereka, toh setelah tiga bulan kerjasama ini akan berakhir. Aku akan kan kembali menjadi Kaylee Morgan, gadis penjual bunga di kota Chicago", ucap Kaylee pelan sambil menghembuskan nafasnya.

"Selama dua minggu, aku nikmati saja kehidupan di sini. Dan bekerja sesuai kapasitas ku, menyelesaikan kewajiban ku–"

"Ting-tong!"

Kaylee melangkah ke dalam ketika terdengar suara bel. " Siapa datang pagi-pagi begini", ucap Kaylee sambil mengikat acak rambutnya.

"Ceklek!

“Huh... kamu Tory, aku pikir siapa”.

"Memangnya kau mengharapkan siapa yang datang Kay?", balas Tory. "Wow kamar mu luar biasa. Lengkap pula. Bahkan memiliki view sendiri", ucap Tory kagum melihat pemandangan dari balkon kamar Kaylee.

Kaylee duduk bersilang di atas tempat tidur, menekan tombol melalui remote televisi. Ketika televisi menyala langsung terlihat wajah Flint yang sedang menyampaikan beberapa kata selamat datang di hotel Myron. Kaylee memperhatikan layar televisi.

"Tuan Flint sangat tampan ya, Kay?"

"Tentu saja!". Kaylee keceplosan. Ia lupa Tory yang bertanya. "Maksud ku ia memang tampan".

"Berkarisma juga, iyaa kan?", tanya Tory lagi.

Kaylee menolehkan wajahnya menatap Tory dengan bingung dengan pertanyaan itu. "Kau kan bisa melihatnya sendiri Tory".

"Aku dengar, semalam kau hanya berdua dengannya, apa kamu tidak akan menceritakan sesuatu pada ku, Kay?", tanya Tory mulai sangat ingin tahu. Bahkan wanita itu menggoda Kaylee dengan mencubit pinggang Kaylee.

"Tory... hentikan kau membuatku geli", teriak Kaylee yang berguling di tempat tidur nya sambil tertawa. "Tidak terjadi apa-apa. Aku langsung masuk ke kamar", teriak Kaylee tertawa kala Tory semakin menggelitik perutnya.

Tiba-tiba Tory berdiri. "Begitu ya? Lantas ini apa? Bukankah milik tuan Flint yang tampan itu, Kay?", ucap Tory mengambil jaket kulit berwarna coklat milik Flint yang Kaylee pakai semalam.

"Hm... aroma nya sangat menggoda ya kay", seloroh Tory sambil menari-nari memejamkan kedua matanya mencium aroma Flint di jaket itu.

Kaylee melemparkan batal pada wanita itu. "Jangan berlebihan, ia hanya tidak mau aku sakit masuk angin karena air hujan semalam. Laki-laki itu tidak mau rugi karena modelnya sakit", cicit Kaylee menjelaskan.

"Ohh begitu rupanya?"

"Lantas kau tidak curiga kenapa kamar kalian berdampingan? Kay... sepertinya tuan Flint menyukaimu!"

"Ah sudah Tory sebaiknya kau pergi, aku mau membersihkan tubuh ku. Lihat...semalam aku langsung tertidur tidak sempat mandi dan berganti pakaian", ucap Kaylee sambil mendorong tubuh Tory agar pergi dari kamarnya.

"Kay...jangan lupa mengunci pintu mu, ia ada di sebelah. Bisa-bisa kiss mark ditubuh mu bertambah", ucap Tory berbisik sebelum benar-benar pergi sambil tertawa.

Kaylee menutup rapat pintunya. "Huh Tory ada-ada saja. Hm...benarkah Flint di kamar sebelah?", gumam Kaylee. "Mungkin dengan Leah. Huh... Bukan urusan mu Kaylee!"

Kaylee melihat jam tangannya yang masih melingkar di pergelangan tangan. "Masih dua jam lagi pukul sembilan. Sebaiknya aku berendam dengan aroma terapi yang bisa menghilangkan penat tubuh ku", ucap Kaylee membuka satu persatu kancing kemeja ketat yang membalut tubuh indahnya tepat di depan cermin.

Kaylee menatap tubuh nya. Masih jelas nampak beberapa tanda yang di berikan Flint. Kaylee mengusap tanda yang mulai memudar di atas dadanya. "Sebentar lagi semua akan lenyap, tak berbekas.."

...***...