NovelToon NovelToon
Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Angst / PSK
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: nita kinanti

Jenny, gadis yang terpaksa menjadi seorang pelacur bertemu dengan Satya, pria dari desa yang lugu dan sangat sabar.

Dibalik wajahnya yang selalu terlihat dingin dan angkuh, Jenny memendam sejuta luka yang dia simpan sendirian. Suatu hari dia tidak kuat lalu memutuskan untuk kabur ke desa bersama Satya.

Apakah Jenny bisa memulai kehidupan baru di desa? Atau dia kembali ke kota untuk membalas dendam kepada orang-orang yang telah menjerumuskannya ke dunia pelacuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Jus Jeruk

Darah segar mengucur di sudut bibir Jenny akibat tamparan Ira, entah yang ke berapa kalinya. Perempuan itu benar-benar murka karena Jenny sekali lagi kabur dari kliennya.

"Bagaimana aku menjelaskan kepadamu anak manja?! Setiap klien itu berharga! Apapun keinginannya harus menurutinya! Dia menuntut aku mengganti malam dimana kamu kabur malam itu, dan semalam pun kamu kabur lagi! Apa yang ada di otakmu?" ucap Ira sambil mendorong kepala Jenny dengan telunjuknya.

"Kamu pikir dia tidak protes kepadaku karena kamu kabur bahkan menyerang mereka dengan pisau?!" Ira menarik rambut Jenny lalu membenturkan kepalanya di sudut sofa. Jenny meringis menahan nyeri di kepala dan juga bibirnya. Meskipun begitu, dia sama sekali tidak merintih atau memohon agar Ira menghentikan siksaannya. Dia tahu setiap kata yang keluar dari bibirnya hanya akan membawanya ke penyiksaan yang jauh lebih kejam.

"Kamu itu pelacur! Apa bedanya jika tubuhmu dinikmati satu orang atau beberapa orang sekaligus?! Sama saja! Mereka sama-sama menikmati tubuhmu! Tidak usah sok suci! Sudah kotor ya kotor saja sekalian!!!" Sekali lagi Ira mendorong tubuh Jenny hingga tersungkur di lantai. Seperti belum puas menyiksanya, Ira menginjak tubuh Jenny dengan sepatu heelsnya. "Ini peringatan terakhirmu anak manja! Kalau kamu sampai berani kabur lagi, nasib mamamu yang akan jadi taruhannya!" Tidak ada yang bisa menghentikan kemarahan Ira.

Jenny tidak menjawab. Tubuhnya sudah lemah tidak berdaya.

"Kamu harus mempertanggungjawabkannya setelah ini! Klien itu meminta dua malam gratis sebagai gantinya! Lihat ulahmu, bukan hanya kamu saja yang rugi tapi aku juga! Kalau nanti kamu kabur lagi, maka aku akan menaruh bodyguard di dalam kamar untuk mengawasimu, bahkan ketika kamu sedang melayani klienmu!" mengangkat kakinya dari tubuh Jenny. "Ben, bawa dia ke kamarnya! Kunci dari luar! Jangan biarkan dia keluar sampai aku ijinkan!" ucap Ira kepada Ben, bodyguard kepercayaannya.

Tanpa menunggu lama, Ben dan satu orang temannya membawa Jenny ke kamarnya lalu meletakkan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Demi kebaikanmu Jen, jangan kabur lagi," ucap Ben. Meski sikapnya terkesan acuh, sebenarnya dia sangat peduli pada Jenny.

"Kebaikan apa yang kamu maksud Ben? Masih adakah kebaikan di tempat seperti ini?!" balas Jenny lemah.

"Setidaknya jangan membuat masalah agar dia tidak punya alasan untuk menyiksamu."

"Aku lebih baik disiksa seperti ini, setidaknya aku bisa libur menjual diri!" tersenyum getir.

"Dasar keras kepala!" lalu Ben pergi, kembali menemui Ira. Ben melihat Ira sedang menghisap rokoknya dan itu artinya Ira sudah lebih tenang. Ben sudah sangat hafal tabiat Ira karena dia sudah mengabdi kepada Ira sejak masih remaja.

"Ini bukan salah Jenny, Bunda," ucap Ben kepada Ira. Dia baru bisa mengatakannya sekarang ketika Ira sudah tenang. Ira tidak akan mendengarkan apapun ketika sedang emosi, seperti tadi.

"Kamu selalu membela anak manja itu Ben!" balas Ira sedikit gusar.

"Seharusnya Bunda marah kepada klien Bunda, bukan pada Jenny. Klien Bunda telah mencurangi Bunda. Dia hanya membayar untuk satu orang, kalau dia membawa tiga orang temannya seharusnya dia membayar untuk empat orang," tutur Ben. "Bukankah Bunda memasang tarif Jenny satu orang untuk satu malam?"

Barulah Ira mengerti maksud Ben lalu menoleh ke arahnya, seperti setuju dengan kata-kata Ben. "Ah ... Benar juga. Aku terlalu emosi hingga tidak bisa berpikir jernih," mendongak, menghembuskan asap rokoknya ke atas. "Sebenarnya aku cuma khawatir Jenny kabur. Dia sangat licik seperti ayahnya!" tutur Ira.

"Kamu tahu klien itu Ben! Beri dia pelajaran. Bisa-bisanya dia ingin membodohi aku!" titah Ira. Ben mengangguk lalu pergi dari hadapan Ira. Di dunia malam, Ira terkenal sebagai germo dan pengusaha yang sangat kejam meskipun dia seorang wanita. Nasib orang-orang yang berani bermain-main dengannya akan berakhir tragis, seperti keluarga Jenny. Ayahnya yang memiliki hutang kepada Ira, tetapi Jenny lah yang harus menanggungnya.

...❤️❤️❤️...

Hari ini Satya libur jadi dia pergi ke sebuah kafe untuk sekedar menikmati makanan kota.

Sudah seminggu sejak kedatangan Jenny. Satya terus memikirkan gadis yang baru dikenalnya itu. Entah kenapa dia terus khawatir dan memikirkan keadaannya. Terkahir kali sebelum dia pergi Jenny terlihat gelisah dan seperti ada yang tidak beres. Pertemuannya dengan Jenny selalu dalam keadaan yang tidak biasa dan itu membuat Satya penasaran.

"Apa dia baik-baik saja?" gumam Satya sambil membolak-balik daftar menu di tangannya. Mungkin orang mengira Satya membolak-balik daftar menu itu untuk mencari menu yang paling murah, karena penampilannya yang sangat sederhana seolah mengisyaratkan kalau dia tidak punya uang.

Sementara itu, Jenny meminta ijin kepada Ira untuk keluar makan siang. Selama seminggu ini dia dikurung oleh Ira dan ini pertama kalinya dia ijinkan keluar dari rumah. Meskipun sudah tidak begitu kentara, lebam-lebam akibat pukulan Ira masih cukup terlihat di wajah putih Jenny, terutama di sudut bibir Jenny yang sempat berdarah waktu itu.

Jenny berjalan menuju sebuah kafe tidak jauh dari rumah laknat milik Ira. Bahkan bodyguard yang menjaga pintu masuk masih bisa melihat Jenny dari tempatnya.

Gia mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk yang kosong dan tidak sengaja matanya menangkap sosok yang dikenalnya sedang membolak-balik daftar menu.

"Satya?" Jenny segera menghampiri Satya.

"Jenny? Kamu di sini?" Satya terkejut melihat Jenny tiba-tiba berdiri di depannya.

"Kamu sedang makan siang juga? Kalau begitu kita makan bersama saja," tawar Jenny. Tanpa menunggu jawaban, Jennifer langsung duduk di depan Satya.

"Kenapa kamu bingung mau pesan apa?" tanya Jenny.

Satya menggaruk-garuk kepalanya. "Iya," jawabnya. Padahal sebenarnya dia bukan bingung ingin memesan apa, tetapi dari tadi dia tidak bisa konsentrasi karena terus kepikiran perempuan yang kini duduk di depannya itu.

Satya terus memperhatikan Jenny yang sedang memilih menu. Bekas lebam yang sangat samar itu masih bisa tertangkap oleh mata jeli Satya, membuat Satya semakin bertanya-tanya.

Apa yang sudah kami alami Jen?

Selesai memesan makan, Jenny meletakkan daftar menu dan baru menyadari jika Satya terus memperhatikannya. Tetapi cara Satya memandang dirinya sangat berbeda dari laki-laki manapun yang pernah memandangnya. Itu adalah pandangan hangat dan penuh kasih yang baru sekali ini Jenny rasakan,

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Jenny datar, meskipun dalam hatinya dia tersentuh dengan cara Satya menatapnya.

"Oh ... Maaf," ucap Satya gugup karena ketahuan oleh Jenny.

"Kamu tidak bekerja?" Jenny mengalihkan pembicaraan.

"Hari ini aku libur." Lalu kedua sama-sama diam dan suasana menjadi terasa canggung.

Beberapa menit kemudian makanan pesanan mereka datang.

Belum sempat menyentuh makanan itu, tiba-tiba...

"Byuurrr!!!" Segelas jus jeruk yang baru saja tersaji diguyurkan ke kepala Jenny.

1
ardan
Mulai masuk alur seru nih. Siapa yah yg sudah membebaskan Jenn ?
ardan
Satya belum mengakui status dr ayah kandungnya, yang pasti akan membuat kaget kamu loh Jenn, saat tahu siapa sebenarnya Satya.
ardan
masih setia utk menunggu setiap updatenya. semangat ya thorrrr
Itha
semangat author aq tungu upaya.
Itha
berdamai lah dengan keadaan setiya..minta lah bantuan ayah mu
ardan
Luar biasa
Itha
sedih bangattt author mewek😭😭😭
Itha
aq sampe ngupas bawang author baca nya. sedih bangattt... gimana kalau kita diposisi jen
Itha
/Sweat//Sweat//Sweat//Sweat/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!