Jerat Cinta Duda Tua

" Kau "

Queen benar-benar tidak menyangka jika tuan Jeff adalah lelaki genit yang ia temui di cafe waktu itu.

" Selamat datang di perusahaan saya nona Queensha Naura Claire. Senang bisa bertemu denganmu lagi nona yang sangat cantik ", ucap Jeff seraya tersenyum mesum. Queen yang melihat tatapan mesum Jeff sampai merinding.

" Eem, maaf tuan Jeff, sepertinya saya tidak jadi menerima tawaran anda. Kalau begitu saya permisi dulu ", Setelah mengatakan hal itu Queen buru-buru memutar tubuhnya hendak keluar. Namun baru juga tangannya memegang handle pintu, ucapan Jeff membuat Queen menghentikan niatnya.

" Jika kau keluar dari ruanganku sekarang juga, maka kesempatan ini tidak akan pernah datang lagi nona Queen ", mendengar ucapan jeff membuat Queen kembali menatap ke arah Jeffander sambil mengepalkan kedua tangannya karena kesal.

" Dan aku tidak peduli tuan, masih banyak perusahaan lain yang mau melakukan kerja sama dengan perusahaan daddyku ",

" Benarkah? ", ucap Jeff tersenyum miring. Apa kau tahu? Daddy mu bahkan sudah menyerah karena tidak ada satu pun perusahaan yang mau berinvestasi di perusahaan daddymu. Lalu bagaimana kau bisa yakin seperti itu ",

" A aku ", Queen jadi tergagap karena ucapan Jeff memang benar adanya.

" Dengar nona Queensha, perusahaan daddymu butuh investasi, dan aku membutuhkanmu untuk menjadi asisten pribadiku. Bukankah ini kerjasama yang menguntungkan. Lagipula jika kau menolak, perusahaan daddymu akan sulit bertahan. Apa kau mau melihat perusahaan yang di bangun susah payah oleh daddymu mengalami kebangkrutan? Apa kau mau melihat ratusan karyawan daddymu menjadi pengangguran? Pikirkan baik-baik semua itu nona Queen ",

Queen yang masih berdiri di depan pintu tampak memejamkan kedua matanya sambil menghela napas panjang. Queen merasa bingung harus bersikap bagaimana. Kenapa juga ia harus menghadapi situasi seperti ini. Apa ini semua karena ucapannya kemarin yang dengan yakin mengatakan tidak akan pernah menyukai pria yang terlalu tua, apalagi yang seperti tuan Jeff ini. Sehingga ia harus di hadapkan dengan duda tua di depannya ini sebagai pembuktian atas ucapannya itu.

" Oh astaga, sepertinya mulai sekarang aku harus bisa menjaga ucapanku ", batin Queen merutuki ucapannya kemarin.

" Bagaimana nona Queen? Apakah kau setuju dengan kerjasama ini ? ", tanya Jeff lagi.

Gadis cantik itu tampak menghela napas berat sebelum menjawab pertanyaan Jeffander. " Baiklah tuan, saya akan menandatangani surat perjanjian itu. Dimana suratnya, biar saya bisa membacanya terlebih dulu ",

" Silahkan duduk dulu nona Queen ", setelah queen duduk di depannya, barulah Jeff mengeluarkan surat perjanjian itu. Queen segera menerimanya dan mulai membaca setiap poinnya dengan sangat teliti. Namun pada saat ia membaca poin terakhir, dahinya tampak mengerut.

" Apa maksud dari poin terakhir ini tuan jeff ? Kenapa saya harus menemani anda pada setiap acara, termasuk pesta yang anda datangi. Bukankah yang lebih pantas melakukan itu adalah pasangan anda, atau minimal sekretaris anda yang berada di depan itu ", protes queen keberatan. Jeff yang mendengar itu malah terkekeh.

" Hanya menemani saja apa susahnya? Lagipula di sini pendapatmu tidak di butuhkan. Kau hanya perlu mematuhi semua poin-poin yang tertulis di surat perjanjian itu ", jawab Jeff yang terdengar menjengkelkan di telinga Queen. Gadis cantik itu tampak mendengus kesal seraya melontarkan tatapan tajam pada Jeffander. Ia pun segera membubuhkan tanda tangannya itu tanpa banyak bertanya lagi.

" Ini, saya susah menandatanganinya. jika tidak ada di butuhkan lagi saya permisi ", ucap seraya berdiri dari duduknya.

" Ingat nona Queen, besuk kau harus sudah pindah ke mansionku. Dan kau hanya boleh pulang ke rumah kedua orang tuamu di akhir pekan saja. dan keesokan malamnya kau harus sudah kembali ",

" Ya ", jawab queen singkat. Kemudian ia pun segera meninggalkan ruangan jeff dengan perasaan kesal luar biasa. Jeff yang melihat punggung queen menghilang di balik pintu ruangannya, tampak menerbitkan senyum kemenangan.

" Gadis nakal, kau sekarang bisa mengacuhkanku. Tapi setelah ini, aku akan membuatmu jatuh cinta padaku hingga kau tidak akan bisa menjauh dariku ", gumam Jeff penuh percaya diri.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Keesokan harinya, Queen tampak sibuk memilih baju-baju dan perlengkapan lainnya yang akan ia bawa ke mansion duda tua itu. Queen begitu lesu sehingga pekerjaan yang sedari tadi ia kerjakan tak kunjung selesai juga. Mom Lucia yang mengintip kegiatan putrinya dari celah pintu yang tidak tertutup rapat itu tampak menghela napas pelan. Ia tahu jika semua ini berat bagi putrinya yang manja itu.

TOK TOK TOK

" Boleh mommy masuk sayang ", tanya Lucia sambil melongok kan kepalanya. Queen tampak melirik sekilas ke arah mommynya dan kemudian mengangguk pelan. Mommy Lucia segera berjalan masuk dan mendudukkan diri di dekat putrinya.

" Biar mommy bantu ", ucapnya sambil melipat baju Queen dan memasukkan nya ke koper. Raut wajah putrinya yang terlihat murung dan tidak bersemangat membuat mom Lucia ikut sedih.

" Sayang jangan seperti ini, mommy menjadi semakin merasa bersalah padamu. Jika kau memang tidak bersedia melakukan semua ini, mommy akan bicara pada daddymu agar membatalkan kerjasamanya dengan tuan Jeff. Biar daddy mu mencoba lagi mencari investor lain, siapa tahu ada perusahaan lain yang mau berinvestasi ", ucap Lucia sambil berdiri dari duduknya. Queen yang melihat itu segera menarik tangan mommynya.

" No mom, Queen sudah berjanji untuk membantu daddy, jadi Queen akan menepati janji Queen. Queen hanya butuh waktu untuk menerima semua keputusan ini mom ", Lucia yang mendengar ucapan putrinya, segera merengkuhnya ke dalam pelukannya.

" Maafkan mommy sayang, jika tidak dalam keadaan mendesak, kami tidak akan melakukan hal ini padamu ", ucap Lucia seraya melarai pelukannya. Manik mata wanita paruh baya itu tampak sudah basah oleh air mata.

" Tidak apa-apa mom, Queen akan berusaha melakukan yang terbaik untuk perusahaan daddy. Perusahaan itu adalah hasil kerja keras daddy selama ini. Berkat perusahaan itu, Queen bisa merasakan semua fasilitas ini. Jadi kini giliran Queen untuk memperjuangkan perusahaan itu ",

" Terima kasih sayang, anggap saja semua ini bentuk pelatihan untukmu. Agar jika nanti kamu lulus kuliah, kamu sudah memiliki pengalaman kerja yang cukup ",

" Iya mom ",

Setelah hati dan pikirannya lebih tenang, Queen segera menyelesaikan pekerjaannya itu di bantu mom Lucia. Beberapa saat kemudian, Queen tampak sudah menuruni tangga sambil menyeret kopernya menuju lantai bawah. Di sana sudah ada Mark yang menunggunya.

" Sudah siap nona Queen? ", tanya mark seraya mengambil alih kopernya.

" Ya tuan mark ", jawab Queen. Kemudian ia pun berpamitan kepada mommynya.

" Mom, Queen pergi dulu ",

" Iya sayang, Hati-hati di sana. Di sana kau harus menjaga pola makanmu. Jangan suka bergadang membaca novel sampai tengah malam. Jangan suka menaruh handukmu sembarangan. Kau juga harus rajin membersihkan kamarmu sendiri. Jangan..... ", belum selesai mom Lucia bicara, Queen buru-buru memprotes ucapan mommynya.

" Momm ! Apa mommy mau membuatku malu di depan tuan mark ", kesal Queen. Karena nasehat mommynya itu lebih terdengar seperti membeberkan semua keburukannya.

" Maaf ", ucap Lucia sambil tersenyum canggung ke arah Mark.

" Ya sudah Queen berangkat mom. Titip salam buat daddy ", gadis itu kembali memeluk mommynya. Lucia pun tampak berat melepas pelukan itu.

" Hati-hati ya sayang ",

" Yes mom ",

Queen dengan berat melangkah keluar meninggalkan rumahnya. Ia berjalan mengikuti langkah mark menuju mobil mewah yang sudah terparkir di halaman rumahnya itu. Saat tangannya berhasil membuka pintu mobil mewah itu, Queen tampak sangat terkejut melihat penampakan di dalam mobil.

" Hay my Sweety ", sapa jeffander tersenyum lebar ke arah Queen.

*********

Tuan jeff gak sabar banget, pake ikut segala 🤭🤭

Dukungannya reader, othor tunggu loh 😁

Terima kasih 😘😘