Mahen selalu membenci Tante Feronica, bibinya yang menghilang 10 tahun silam. Ayahnya selalu mengatakan bahwa Tante Feronica adalah orang jahat yang telah membuatnya mendekam dipenjara selama 12 tahun.
Namun, ketika Mahen mencoba mencari petunjuk atas apa yang terjadi 10 tahun lalu, dia tidak menyangka bahwa dia akan menemukan sebuah ruang rahasia di kamar Tante Feronica. Di dalam ruang itu, Mahen menemukan petunjuk-petunjuk yang membuatnya mulai mempertanyakan apa yang selama ini dia percayai.
Mahen mulai menyelidiki tentang apa yang terjadi di masa lalu dan mengapa ayahnya dipenjara. Namun, semakin dia menyelidiki, semakin banyak rahasia yang terungkap. Mahen harus menghadapi kenyataan bahwa ayahnya tidak seperti yang dia pikirkan.
Tante Feronica, yang selama ini dia anggap sebagai orang jahat, ternyata memiliki alasan yang kuat untuk melakukan apa yang dilakukannya. apakah Mahen akan bisa menemukan kebenaran dan memperbaiki kesalahan masa lalu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yan duwei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ANJING PELACAK
"mau mampir dulu nggak? ke mana gitu?" tanya Mahen pada Naomi. saat ini mereka berada di tengah perjalanan menuju kompleks perumahan tempat tinggal Naomi.
"enggak" jawab Naomi sambil menggeleng. "yaudah.. oh ya, kira-kira tante Fero ada di dekat restoran tradisional itu nggak ya?" tanya Mahen lagi.
"nggak tau lah, belum juga kesana" jawab Naomi. Mahen terdiam sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. entah kenapa Naomi terlihat jutek padanya.
Mahen terdiam hingga akhirnya mereka sampai di rumah Naomi. "makasih" ucap Naomi lalu bergegas keluar dari mobil tanpa menunggu jawaban dari Mahen.
Mahen kembali melajukan mobilnya dan bergegas pulang.
..
sesampainya di rumah Mahen langsung membersihkan diri.
saat ini ia sedang berbaring di kasurnya sambil berguling kesana-kemari. "Naomi jutek banget sih ama gue" keluhnya.
saat sedang asik merenung, tiba-tiba hp Mahen terdengar ramai oleh dering notifikasi. Mahen meraih hpnya lalu membukanya.
"ANJING PELACAK"
Mahen membaca nama group WhatsApp yang baru saja di buat oleh Ethan dan dinamai "anjing pelacak".
Adis: group apa ini anj*
Ethan: ini group kita, pelacak keberadaan tante Fero
Adis: emang harus ya namanya anjing pelacak? gue bukan anjing woy!
Ethan: udahlah woy.. nggak usah protes, itu udah nama paling cocok buat kita
Aidan: lo kali Tan yang anjing, gue mah manusia
Ethan: alooo bang Idan muncul juga
Aidan: Iyah dedek tantan
Herdi: BERISIK!.
Mahen tertawa kecil melihat teman-temannya yang langsung kicep jika bapak Herdi sudah bersuara. tangan Mahen bergerak mengetikkan sesuatu,
Mahen: menyala bapak aing @Herdi
Herdi: gue bukan kang Dedi Mulyadi
Adis: lo cocoknya kang Ju her!!
Herdi: kang Ju siapa?
Ethan: Jupri
Adis: kang Ju yang di drama cinaaa!!!
Herdi: Jupri siapa anjeng?! @Ethan
Aidan: HAHAHA mules aing
Mahen mematikan data seluler di hpnya, jika terus di ladeni mengobrol bersama Ethan tidak akan ada habisnya.
..
"Mahen bangunnn!! kamu nggak kuliah?" teriak mamah Mahen dari luar kamar.
"iya mah, sebentar" jawab Mahen dengan suara parau dan mata masih terpejam.
"buruan Mahennn! ini udah siang!!" teriak mamahnya lagi. Mahen pun bangun lalu berjalan sempoyongan masuk ke dalam kamar mandi.
seusai mandi Mahen bersiap untuk pergi ke kampus dengan malas.
tok.. tok.. tok..
"Mahennn! kamu lama banget sihh!" mamah Mahen kembali berteriak. Mahen berlari keluar dari kamar menuju meja makan.
"pagi-pagi udah teriak-teriak terus mamah nih" gerutu Mahen. "kalau mamah nggak teriak-teriak kamu pasti belum bangun sekarang" jawab mamahnya sambil menyiapkan sarapan untuk Mahen.
"oh ya, sebentar lagi kamu ulang tahun. mau potong kue atau nasi kuning? atau mau liburan?" tanya mamahnya di tengah sarapan mereka.
Mahen terdiam, "gue bisa manfaatin ini nih" gumam Mahen dalam hati. "liburan aja mah, kebetulan ulang tahun aku bertepatan liburan semester genap" jawab Mahen.
"pengin kemana?" tanya mamahnya. "Batam" jawab Mahen. "sendiri?" tanya mamahnya lagi. "rencananya sama Adis, Herdi, Ethan, Aidan, ada temen lain juga, temen baru" jelas Mahen pada mamahnya.
"yaudah, nanti mamah pesenin tiket liburan. berapa orang?" tanya mamahnya. "nggak usah mah. rencananya kita bakalan agak lama di sana, udah bikin sususan acara soalnya hehe. jadi belinya bukan tiket liburan" jelas Mahen.
"yaudah nanti mamah transfer uangnya, kalian beli tiket sendiri" putus mamahnya. Mahen tersenyum senang, "makasih mahh" ucapnya. mamahnya pun mengangguk dan membalas senyuman Mahen.
..
"ouy hen!!" panggil Adis saat melihat Mahen yang sedang berjalan menuju kelasnya dengan wajah yang ceria. Mahen menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Adis yang sedang berjalan bersama Ethan dan Aidan.
"bahagia banget lu, habis menang lotre?" tanya Adis. "tebak coba, apa yang bikin gue bahagia pagi ini?" tantang Mahen dengan senyum mengembang.
"dapet jajan?" tanya Ethan. Mahen menggeleng, "ya kali! lo kata gue bocah?" ketusnya.
"ya gatau lah kita. apaan emang?" tanya Ethan. "gue.. eh pas banget Herdi dateng" Mahen menunda kalimatnya saat melihat Herdi di kejauhan yang sedang berjalan ke arah mereka.
"ouyyy her!! cepetan jalannyaaa!!!" teriak Adis memekakkan telinga membuat beberapa orang menoleh ke arahnya. "malu-maluin banget sih lo kunti!" gerutu Ethan.
"apaan?" tanya Herdi yang baru saja sampai dengan nafas ngos-ngosan karena berlari.
"tau tuh Mahen?" jawab Ethan sambil mengendikkan bahunya. "apaan hen?" tanya Herdi pada Mahen.
"gue udah dapet izin+dana ke Batam" ucapan Mahen membuat teman-temannya terkejut.
"sat set amat?!" heboh Adis. "liburan besok pas bertepatan sama ulang tahun gue. tadi gue di tawarin mau potong kue, atau nasi kuning, atau liburan? gue pilih liburan sekalian menjalankan misi kiteee" jelas Mahen sambil menaik turunkan alisnya saat mengucapkan kalimat bagian akhir.
"jadi ongkosnya lu yang tanggung?" tanya Aidan "ongkos sama biaya makan disana gue yang tanggung. tapi kalau jajan sendiri-sendiri ye" jawab Mahen.
"aaaaduhhh... cakep banget Mahen gue kalau lagi begini" pekik Adis. "yaudah, jadi tinggal nentuin jadwal keberangkatan ya?" tanya Herdi.
"tentuin kalau udah mendekati liburan aja, langsung beli tiketnya" jawab Mahen.
"eitss.. jangan dong!! tentuin sekarang, beli tiketnya juga sekarang. kalau beli tiket pas mendekati liburan pasti mahal tiketnya" ucap Adis memperingati.
"iya juga ya? jadi kapan?" tanya Ethan. "tanya dulu sama Naomi" celetuk Aidan. "nanti gue tanyain ke Naomi" siap Adis.
"sekalian minta nomernya biar bisa di masukin ke group" pinta Ethan. "iyeee" ketus Adis.
"yaudah ayok masuk kelas" ajak Herdi. mereka pun bergegas pergi menuju kelas.
lanjut....