Permaisuri Kaisar

Hari pernikahan berjalan dengan lancar, kini Xiao Shi resmi menjadi seorang Permaisuri. Tak ada lagi rambut yang tergerai indah, ia harus menyanggul rambutnya dan memakai pernak-pernik rambut seorang Permaisuri. Juga tak ada lagi pakaian sederhana, kini pakaian nya sangatlah mewah, pakaian yang dipenuhi dengan corak Naga Emas. Sungguh pakaian yang indah nan mewah.

Sejujurnya, Xiao Shi tidak ingin memakai nya. Namun kini dia bukanlah seorang Putri dari sebuah Kerajaan, tapi dia adalah seorang Permaisuri Kekaisaran, memimpin banyak Kerajaan dibawahnya, tentu saja ia harus menjadi panutan bagi Ratu-Ratu di Kerajaan yang dinaungi oleh suaminya, Sang Kaisar. Sungguh merepotkan memang, tapi ini adalah yang harus dia lakukan. Suka ataupun tidak ini adalah tanggung jawab dan kewajiban nya.

" Yang Mulia" ucap Yuan. Ya, kini dia juga merubah panggilan nya. Semua orang merubah panggilan kepadanya, termasuk kedua orangtua dan kakak nya. Ini adalah peraturan kerajaan, dan ini harus dipatuhi dan dijalankan dengan baik.

" Ada apa?" tanya Xiao Shi sambil menghirup aroma teh nya, itu adalah teh kesukaan nya sejak dia berada di dunia ini.

" Banyak gosip tersebar mengenai anda Yang Mulia"

Tak peduli apa yang dikatakan oleh Yuan, Xiao Shi tetap meminum teh nya. " Gosip apa?"

" Mengenai malam pernikahan anda"

Xiao Shi mengernyitkan dahinya, lalu menaruh gelas teh itu dimejanya dan memfokuskan pandangan nya pada Yuan.

" Apa yang salah dengan malam pernikahanku?"

" Maafkan saya Yang Mulia, tapi, setelah pernikahan pengantin biasanya akan menghabiskan malam mereka bersama. Tapi...." Yuan tidak melanjutkan perkataan nya.

" Tapi apa?"

" Tapi, anda dan kaisar bahkan tidak menghabiskan malam bersama. Kaisar hanya berkunjung sebentar untuk membuka penutup kepala anda lalu kembali ke kamarnya. Itu dugaan para dayang di istana"

" Itu memang benar, lalu?" Xiao Shi masih acuh mendengarnya.

" Gosip lainnya berkata bahwa Kaisar tidak benar-benar mencintai anda, dan anda hanya akan berakhir seperti selir lainnya, menjadi sebuah pajangan di istana ini tanpa pernah disentuh oleh Kaisar"

Xiao Shi hanya tersenyum, dia menuangkan teh nya lagi pada gelas yang kosong, lalu memberikan nya pada Yuan.

" Minumlah, sepertinya kau terlalu khawatir Yuan"

" Yang Mulia.." protes Yuan karna Xiao Shi hanya menganggap nya sebagai candaan.

" Apakah kau lupa mengenai syaratku saat di Wang dulu?" Xiao Shi menaruh kembali gelas nya pada tempat semula walaupun telah terisi oleh teh.

" Tentu saja tidak Yang Mulia, tapi apakah anda akan benar-benar melakukan nya? Seorang istri tidak akan bahagia jika tidak mendapat cinta dari suaminya"

" Hmmm, kau benar. Tapi aku bahagia dengan keadaanku sekarang, Kaisar menepati semua janjinya padaku, aku bahagia dengan itu. Lagipula aku memiliki kalian, jadi jangan berpikir terlalu jauh."

" Maafkan saya Yang Mulia"

" Tidak apa-apa, aku senang kau masih memperhatikanku"

Seorang dayang tiba-tiba masuk kedalam ruangan Xiao Shi dan memberi hormat, dia adalah Yanran, dayang pribadi Xiao Shi. Sedangkan untuk Yuan, dia adalah kepala dayang permaisuri. Semua dayang-dayang yang bekerja pada Xiao Shi berada dibawah Yuan.

" Yang Mulia" Yanran memberikan hormat.

" Ada apa?"

" Selir Agung meminta perhatian anda"

Xiao Shi dan Yuan saling melempar pandangan, " Selir Agung? Kenapa dia kesini? Biarkan dia masuk"

" Baik Yang Mulia" Yanran mengundurkan diri, begitu juga dengan Yuan.

Seorang wanita dengan pakaian yang mewah masuk kedalam ruangan nya, pakaian itu memiliki corak perak yang sangat banyak, bahkan hiasan rambutnya juga dari bahan perak. Itu memanglah pakaian untuk para selir yang memiliki gelar khusus. Sedangkan untuk selir biasa hanya pakaian mewah istana tanpa corak apapun.

Xiao Shi bangun dari duduknya untuk menyambut kedatangan tamu yang tak diundang ini.

" Silahkan masuk Selir" ucapnya ramah.

" Jadi, ini adalah ruangan pribadimu? Cukup mewah" tidak menjawab sapaan Xiao Shi, dia justru langsung melihat-lihat sekeliling kamar. Ruangan ini dipenuhi lambang naga emas dan juga beberapa bunga, memang Xiao Shi yang memintanya. Ruangan ini adalah ruangan yang dipakai jika Xiao Shi menerima tamu, ataupun untuk mempelajari sesuatu. Kamar tidur berada diruangan lain, dia hanya akan ada dikamar tidur jika malam sudah tiba. Sisanya, dia menghabiskan harinya diruangan ini.

Melihat tingkah Selir Agung yang tidak senonoh, membuat niat ramah tamah Xiao Shi menghilang. Dia kembali ke tempat duduknya dan menghirup aroma teh nya lagi.

" Adik, aku datang kesini untuk menyapamu...ah apa yang kau minum?" tanyanya penasaran dan mendekat ke arah Xiao Shi.

" Adik?" kernyitnya.

" Ada apa adik? "

" Apa maksudmu?"

" Ah,,sepertinya memang tidak ada yang memberitahumu siapa aku, sepertinya kunjunganku kesini memang benar" ucapnya dengan wajah yang sangat angkuh.

" Aku adalah—"

" Kau adalah Selir Agung Yun, perempuan pertama yang dibawa ke Istana Dalam oleh Kaisar. Kau yang tertua disini, itu maksudmu?" potong Xiao Shi.

Selir Yun semakin memperlihatkan wajah angkuhnya.

" Ternyata kau mengetahuinya adik, jadi ku harap kau tau batasanmu"

Haha, apa yang wanita ini katakan? Demi dewa Xiao Shi benar-benar tidah tahan untuk tertawa.

" Batasan? Sepertinya kau yang harus tau batasanmu" Xiao Shi meneguk teh nya, berusaha untuk tenang dan tidak terhasut oleh ulat bulu didepan nya.

" Aku? Haha,,LANCANG!!! Kau memintaku untuk mengetahui batasanku? Aku adalah—"

Traaanggg!!!!

Xiao Shi menaruh gelas tehnya dengan kasar. Suara dari gelas itu menghentikan teriakan si ulat bulu.

" Kau seharusnya tau batasanmu Selir!! Ketahui dengan siapa kau berbicara sekarang." Ucapan yang dikeluarkan Xiao Shi benar-benar seperti tanpa emosi, tapi itu sempat membuat keyakinan sang ulat bulu terguncang.

" Aku berbicara dengan wanita yang umurmya jauh lebih muda daripada diriku. Umurmu denganku berbeda sangat jauh. Sedangkan umurku dengan Yang Mulia hanya berbeda beberapa tahun saja, jadi aku tetaplah yang tertua disini. Dan kau harus—"

" Selir Agung Yun! Tetap pada batasanmu. Ingat kau berbicara dengan siapa, aku adalah Permaisuri, dan kau..." Xiao Shi melangkahkan kakinya mendekati Selir Yun dan menatap matanya sangat dekat.

" Kau hanyalah seorang Selir! Tetaplah ingat posisimu, dan ya, panggilan adik itu simpan saja untukmu, kau adalah selir Kaisar, itu berarti kaulah adik ku. Bukan begitu Adik Yun?" lanjutnya.

" Kau!!! Kita lihat saja apa kau masih bisa tidak menghormatiku didepan Kaisar nanti!"

" Silahkan saja!"

" Ternyata dirimu cukup berani. Hah, sayang sekali, keberanianmu ini tidak membuatmu lebih baik dariku. Kaisar bahkan tidak tidur dikediamanmu dimalam pernikahan kalian, sungguh malang"

" Bukankah seharusnya aku yang berkata seperti itu?"

" Apa maksudmu?"

" Kau lah yang malang Selir. Bertahun-tahun bersama dengan Yang Mulia, tapi dia tetap tidak melihatmu. Bahkan mengunjungi kediamanmu pun tidak, setidaknya dia mengunjungi ku tadi malam. Membuka penutup kepalaku, dan sedikit melakukan adegan panas. Tapi ya,, Yang Mulia memang tidak bermalam disini karna aku sedang tidak bisa melayaninya, jadi Yang Mulia memutuskan untuk kembali ke kamarnya daripada tidak bisa menahan nya disini. Bukankah harusnya aku yang mengatakan betapa malangnya dirimu selir? Yang Mulia menyentuhku, sedangkan kau? Tidak sama sekali."

Mendengar apa yang dikatakan Xiao Shi membuat kepalanya mendidih, sepertinya asap muncul dari telinganya jika dilihat dari betapa merahnya wajah Selir itu, sudah dapat dipastikan dia sangat marah.

Selir Yun pergi meninggalkan kediaman Xiao Shi dengan penuh amarah, kesal, dan kebencian yang semakin membesar.

'berani sekali dia memperlakukanku seperti itu. Menyentuhnya? Tidak mungkin. Kaisar tidak mungkin melakukan itu, dan apa tadi? Adik Yun? Hahaha sungguh tidak tau diri' batin Selir Yun.

Melihat Selir Yun keluar dari ruangan dengan penuh amarah tentu saja membuat semua orang ketakutan. Tidak pernah ada yang berani menyinggung Selir Yun, dan sekarang Xiao Shi menyinggungnya? Tidak disangka, dia sungguh berani.

Gosip mengenai Kaisar yang ternyata menyentuh Xiao Shi menyebar dengan sangat cepat, perdebatan antara Xiao Shi dan Selir Yun tadi tentu saja terdengar hingga keluar kamar. Tidak hanya dayang yang berjaga diluar, tapi juga dayang yang sekedar lewat dapat mendengarnya. Itu memang disengaja dilakukan oleh Xiao Shi.

Yuan dan Yanran segera masuk kedalam melihat keadaan Xiao Shi, tidak ada yang berubah, dia masih tetap duduk sambil memegang cangkir teh nya.

" Yang Mulia, apa yang anda lakukan? Menyinggung selir Agung akan membuat anda dalam masalah" ucap Yanran.

Xiao Shi menatap tajam ke arah Yanran, begitu juga dengan Yuan.

" Apa kau mata-mata darinya?" tanya Xiao Shi.

Yanran yang ditanya seperti itu langsung terkejut dan bersimpuh.

" Ampun Yang Mulia, hamba tidak berani. Hamba hanya khawatir pada anda"

" Khawatir?"

" Be-benar Yang Mulia"

Xiao Shi memberikan isyarat pada Yuan, dan Yuan membantu Yanran berdiri.

" Apa yang kau khawatirkan" Yuan bertanya.

" Siapapun yang menyinggung Selir Agung, biasanya mereka akan mendapatkan hukuman, entah itu rasa sakit, bahkan kematian. Sudah banyak sekali pelayan yang menjadi korban nya"

Ternyata informasi itu benar, dia memang sangat tidak memiliki rasa kemanusiaan.

" Yanran, aku ingin bertanya padamu?" ucap Xiao Shi dengan nada yang lembut, tidak sedingin tadi.

" Silahkan Yang Mulia"

" Kau mengatakan kau mengkhawatirkanku, aku berterimakasih untuk itu. Tapi apakah kau tidak mendengar semua perkataan nya yang merendahkanku? Dia tidak menganggapku seorang permaisuri disini. Aku direndahkan disini, apakah aku salah jika menyinggungnya sedikit? Sedangkan dia sudah sangat menyinggungku"

Yanran tampak berpikir, lalu menundukan kepalanya.

" Maafkan hamba Yang Mulia"

" Tidak apa-apa. Kau tidak perlu takut mulai sekarang, kau bekerja padaku, jadi tentu saja aku akan melindungimu dan keluargamu diluar sana. Asalkan kau setia padaku dan tidak mencoba untuk berkhianat, maka hidupmu dan hidup keluargamu aman ditanganku."

Mata Yanran berbinar mendengarnya.

" Terimakasih Yang Mulia! Terimakasih! Yanran akan setia selamanya pada anda, dan akan selalu mendukung anda" ucapnya menggebu-gebu.

" Baguslah, sekarang siapkan pemandianku. Aku ingin membersihkan diri"

" Baik Yang Mulia" Yanran pamit mengundurkan diri.

Kini hanya tersisa Yuan dan Xiao Shi. Sedari tadi Yuan hanya melihat Xiao Shi dengan tatapan aneh.

" Ada apa denganmu?"

" Apakah yang aku dengar ini benar? Kaisar sungguh menyentuhmu?" tanyanya berbisik.

Xiao Shi membelakakan matanya, dan memukul kepala Xiao Shi pelan.

" Tentu saja tidak! Kau gila!!"

" Lalu tadi kenapa kau mengatakan itu?"

" Aishhh sudahlah, tidak usah dibahas. Kau bantu saja aku melepas hiasan ini, kepalaku sakit rasanya"

" Baik"

Yuan membantu Xiao Shi melepaskan pernak-pernik yang ada dirambutnya sambil tetap memikirkan hal itu. Jika memang Kaisar menyentuh nya, kenapa tadi Xiao Shi mengatakan tidak? Tapi jika Kaisar memang tidak menyentuhnya sama sekali, lalu kenapa Xiao Shi mengatakan itu pada Selir Yun? Oh Dewa ini membuat kepalanya pusing. Mana yang benar dan mana yang tidak. Ini sangat rumit.

|

|

|

|

bersambung.....