NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan Akrab

Hari ini menjadi hari paling membahagiakan bagi Mita. Lily akhirnya bersedia ikut ke kediaman utama keluarga Abraham setelah dibujuk beberapa kali olehnya. Wanita paruh baya ini selalu kesepian setiap pulang ke rumah, tanpa suami maupun anak bersamanya. Wajar jika ia begitu bahagia dengan kehadiran Lily.

Ia seakan lupa dengan kesedihannya setelah bertemu dengan gadis kecil itu. Di masa tuanya, memang sudah seharusnya ia menikmati hidup dengan santai bersama anak cucu. Tapi, apalah daya karena keegoisannya membuat ia harus kehilangan banyak hal.

Belakangan ini juga ia lebih banyak mendatangi Lily di sekolahnya. Lily juga sudah terbiasa dengan keberadaan Mita. Seringkali wanita itu menemaninya makan siang atau sekedar berjalan-jalan di taman. Namun, Mita tidak tahu jika Lily tak jarang merasa gelisah setiap bersamanya.

Dan tibalah hari ini. Hari yang tak disangka Lily akan ia lakukan. Datang bersama Mita ke rumah ayah kandungnya sendiri. Ia khawatir jika Dian tahu, maka akan marah. Baginya, ini sudah diluar batas dalam mengenal, apalagi keluarga itu tidak menerima kehadiran mereka.

Namun, karena tak ingin membuat alasan yang membohongi Dian, Lily terpaksa pergi ketika jam istirahat berlangsung dan akan kembali sebelum bel masuk.

Saat masuk, Lily dihadapkan dengan furnitur-furnitur mewah berharga fantastik. Ia bagai memasuki sebuah istana. Orang kaya memang luar biasa, pikirnya. Lily mungkin lupa siapa ibunya karena terbiasa hidup sederhana bersama keluarganya atau karena ia memang rendah hati.

Pernah sekali Lily bertanya pada Dian. Mengapa tidak membeli rumah yang besar seperti ini. Dian menjawab jika itu merepotkan dan boros. Toh mereka hanya tinggal bertiga.

Mita terus berbicara di sepanjang jalan, memperkenalkan koleksi-koleksinya di rumah itu.

"Apa kau suka? Jika Lily suka, Lily bisa menginap disini. Biar Oma bicara dengan ibumu."

Lily tidak menjawab, ia berdiri diam di depan sebuah figura yang menunjukkan foto keluarga. Ada sekitar lima orang di dalam sana. Dua diantaranya Lily yakini adalah Mita dan Nico, sedangkan yang lain belum pernah ia lihat.

"Ini ayah dan ibu mertua Oma. Yang ini adalah suami dan putraku," ucap Mita, menunjuk satu persatu orang di figura itu.

"Lalu dimana mereka?" Mendapat pertanyaan seperti itu, Mita tersenyum getir. "Hanya tersisa Oma dan putra Oma. Dia sedang bekerja." Mita belum siap bercerita.

"Lily temani Oma makan siang ya." Mita mengalihkan pembicaraan. Lily mengangguk. "Baik."

Di ruang makan, para pelayan sulit mengalihkan perhatian dari Lily. Gadis itu sangat manis dan cantik. Mereka bertanya-tanya siapakah gadis yang dibawa Mita itu. Baru kali ini Mita terlihat begitu antusias dan terlihat hidup lagi.

Wajah gadis itu tidak asing, terlihat mirip dengan seseorang. Begitulah kira-kira isi pikiran para pelayan yang telah bekerja lama disana.

Lily juga ikut tersenyum. Jujur saja ia senang dapat merasakan kasih sayang Omanya walau hanya sesaat. Mita mungkin akan membencinya suatu saat nanti saat mengetahui siapa dirinya. Maka dari itu Lily mencoba membatasi hatinya.

Keduanya belum selesai. Mita hampir membawa Lily keseluruhan penjuru mansion. Mita juga membawa Lily ke ruang bermain yang ia buat khusus untuk cucunya kala itu. Namun, karena kejadian tak terduga membuat hancur segala keinginannya.

Waktu berjalan cepat, keduanya tak menyadari jika waktu hampir menunjukkan sore hari. Tepat saat itu sebuah mobil memasuki pekarangan dan berhenti di depan pintu masuk utama.

Nico yang baru pulang mengerjitkan dahi ketika mendengar suara tawa dari ruang keluarga. Sudah lama sekali ia tak mendengar tawa bahagia seperti ini. Karena penasaran ia mendatangi arah suara.

Gadis itu ....

Nico sedikit terkejut. Ia nampaknya mengenali gadis kecil yang bercanda bersama Mita itu.

"Tuan, gadis itu yang mengembalikan dompet anda yang tertinggal di cafe." Roby juga langsung mengenal wajah itu. Nico tidak merespon, wajah datar masih setia terpampang disana.

"Ekhem ..." Deheman itu menyadarkan kedua orang itu.

Mita langsung berdiri menyambut Nico. Begitupun dengan Lily yang ikut berdiri tak berkedip, menatap Nico dengan mata berbinar.

Papa! soraknya dalam hati.

"Kau sudah pulang, Nic?" Mendekati putranya. Nico lagi-lagi tak merespon. Ia hanya menatap Lily yang juga menatapnya dengan mata jernih itu.

Wajah dan mata itu ... semuanya nampak akrab. Perasaan ini pun juga terasa akrab. Ia merasa aneh dengan dirinya. Jantungnya pun ikut berdecak cepat. Ia seolah merasakan kerinduan yang begitu dalam saat mereka bersitatap. Belum lagi mata itu benar-benar menyihirnya.

"Ah ... kenalkan ini Lily. Kami saling mengenal beberapa Minggu ini." Ia berpikir Nico penasaran dengan keberadaan Lily.

"Halo, Tuan. Perkenalkan aku Lily. Usiaku 6 tahun." Ingin sekali rasanya Lily menyebutnya papa dan memeluk pria yang selama 7 tahun ini tidak bersamanya.

Tahan dirimu Lily. Jangan membuat masalah! batinnya memperingati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Liz Ayu
memang benar jika dari kecil diajarkan berfikiran terbuka dan menerima apa adanya nantinya akan jadi orang yang bijaksana
Roka Ayah
semoga sukses
Firma
keren.....
Nismawati
Luar biasa
CikCintania
nikmati saja penyesalan mu Nico🤭🤭
sang penikmat
Luar biasa
Pur Wanti
karya mu bagus tetap semangat aku suka
Kusii Yaati
benar Thor ini kan dunia novel di mana semua terserah author mau nulis apa!yg penting masih bisa di pahami ceritanya, yg penting hati author seneng dan bebas berkarya 😊
Arkha Juna
Cerita terlalu berbelit" terlalu banyak drama
Arkha Juna
aku lompat aja part y
Nanik Lestyawati
keren
Arfanacaina_w
cerita kakak selaku bagus
pipi gemoy
👍🏼👏🏼🙏🏼☕
pipi gemoy
mampir Thor
Mr.VANO
bagus cerita novelmu thor
Mr.VANO
ini cerita awal petaka terjadi
Mr.VANO
baru bab pertama sdh menarik
Mazree Gati
tak membaca flasback
Inyhhlstryyy
Ngapain Bella ada di sini? nanti di cariin sama Alex loh pulang Belle pulang/Curse//Curse/
Inyhhlstryyy
Kalau boleh tau umur Nico brp Thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!