Perjalanan kisah cinta seorang gadis cantik bernama Alexandra Pranoto dan seorang laki-laki yang baru ia kenal bernama Devan Mahendra.
Berawal dari sebuah perjodohan, akankah kisa cerita mereka berakhir bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Pertama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Sebulan sudah Alexa bekerja di perusahaan Devan. Ia benar-benar membuat Gaby tidak bisa mendekati devan sedikit pun. Bahkan terakhir kali Alexa dengan santai menampar Gaby di depan karyawan Devan, karena Gaby berusaha untuk merangkul tangan Devan. Sontak kejadian tersebut membuat seisi gedung heboh. Ada yang membicarakan Alexa yang posesif, ada yang menyalahkan Gaby yang kegatelan. Alexa masa bodoh dengan omongan orang.
Pagi ini, Alexa malas sekali pergi ke kantor. Badannya terasa tidak enak, kepalanya sedikit pusing. Ia enggan sekali untuk bekerja, tapi membayangkan Gaby yang bisa mendekati suami nya itu dengan leluasa, membuat kepala nya mendidih. Ia pun memaksakan untuk pergi.
Hari ini alexa pergi ke kantor bersama diva, dia tidak berbarengan dengan devan, karena tadi devan harus menjemput client nya yang baru tiba.
"Tumben sekali dia tidak bersama devan. Apa devan tidak masuk kantor hari ini" ujar Gaby saat tidak sengaja melihat alexa yang baru saja turun dari mobil nya.
Sejak project yang dilakukan antara perusahaan nya dengan perusahaan devan, Gaby bisa dengan bebas berkunjung ke perusahaan itu.
"Halo nona alexa, tumben sekali anda hanya berjalan sendirian" ujar gaby saat ia berpapasan dengan alexa
"Suami ku hari ini tidak masuk kerja, karena malas bertemu dengan mu" ujar alexa berbohong.
Gaby tidak menimpalinya, dia membiarkan alexa pergi begitu saja.
***
Waktu sudah menunjukan jam makan siang, namun Devan belum juga tiba di kantor. Alexa yang malas, memilih untuk makan di kantor, setelah meminta Diva membeli makanan di resto yang ada di lobby perusahaannya.
Namun saat sedang memakan makanannya, perut nya terasa tidak enak, dan berujung alexa menumpahkan semua makananya. Muka Alexa pun terlihat pucat. Khawatir dengan alexa , diva pun bergegas membawa alexa ke dokter. Sesampai nya di depan lobby, diva dan alexa berpapasan dengan Devan.
"Sayang kau sakit ? Wajah mu pucat sekali" tanya devan saat melihat istrinya yang begitu pucat.
"Sepertinya asam lambung ku naik, aku mau pergi ke dokter" jawab alexa.
"Aku akan menemani mu" ujar devan
"Kau harus meeting dengan papi kan, aku bisa di antar diva. Aku akan menghubungi mu jika ada apa-apa" jawab alexa.
Devan dibuat bingung, ia memang masih ada rapat penting dengan sang ayah. Mau tidak mau devan membiarkan alexa pergi dengan diva.
"Dimana mobil mu?" tanya devan.
"Dibasement, aku akan mengambilnya" jawab diva
"Tidak perlu, kau gunakan mobil ku" perintah devan
Mobil devan memang selalu terparkir di parkiran khusus yang berada tepat di depan pintu masuk gedung. Devan mengantar alexa sampai masuk mobil.
***
"Kapan anda terakhir datang bulan nona?" tanya Melinda, dokter pribadi alexa.
"Sepertinya dua minggu yang lalu" jawab alexa
"Selamat nona alexa, sebentar lagi kau akan menjadi seorang ibu" ucap melinda.
Alexa yang mendengar perkataan Dokter melinda sungguh tidak percaya.
"Apa aku tidak salah dengar ?" tanya alexa
"Tidak, anda memang akan menjadi seorang ibu. Saya akan memberikan rujukan pada dokter spesialis kandungan kenalan saya, untuk memastikan kandungan anda " jelas melinda.
Saat alexa keluar dari ruangan dokter, Diva langsung menghampiri alexa
"Bagaimana nona, apa kata dokter?" tanya diva
"Aku hamil diva, aku hamil" jawab alexa
"Benarkah ? Selamat nona, aku sungguh berbahagia mendengar kabar tersebut" jawab diva
"Tapi aku harus memastikan terlebih dahulu ke dokter Spog, kau tidak apa jika menemaniku ?" tanya alexa
"Tentu nona, ayo saya temani" jawab diva.
Mereka pun bergegas ke lt 5 rumah sakit, menuju ruangan dokter spog rekomendasi dari Dokter Melinda.
***
"Devan, papi dan rengga harus menghadiri pertemuan dengan pak mario untuk membahas progres pekerjaan. Apa kau tidak apa-apa jika rengga bersama papi ?" tanya adrian, setelah meeting selesai.
"Tidak apa, Devan juga harus menyusul alexa di Rumah sakit. Aku mengkhawatirkannya, sejak tadi dia belum pulang. Aku menghubungi nya barusan dan dia bilang masi harus menunggu hasil test keluar" jawab devan
"Alexa sakit ?" tanya adrian memastikan
"Iya pi, mungkin asam lambungnya kambuh. Belakangan ini dia tidak selera makan" jelas devan.
"Baiklah, hati-hati. Hubungi papa jika ada apa-apa" ucap adrian.
Devan pun menganggukan kepalanya, dan berlalu pergi, menuju rumah sakit dengan menggunakan mobil alexa.
****
"Sayang kau dimana ?" tanya alexa saat panggilan telpon nya sudah tersambung dengan sang suami.
"Aku hampir sampai sayang, mungkin sekitar 10 menit. Apa kau sudah selesai" tanya devan.
"Sudah, baiklah aku menunggu mu. Aku ingin pulang bersama mu. Hati-hati" jawab alexa.
"Baiklah" jawab devan.
Saat hendak mematikan telpon alexa mendengar sebuah benturan yang keras.
"Sayang , apa kau tidak apa-apa" tanya alexa, namun tidak ada jawaban. Hanya suara beberapa orang terdengar dari sana.
Alexa terus memanggil nama suaminya, hingga seseorang menjawab suaranya
"Halo, dengan siapa ini ?" tanya seseorang
"Aku istrinya, apa terjadi sesuatu dengan suami ku ?" tanya alexa
"Nona suami anda kecelakaan , kami akan membawa suami anda ke Rumah sakit Elizabeth" ujar orang tersebut.
Sekujur tubuh alexa langsung melemas. Air matanya mulai berjatuhan
"Nona ada apa ?" tanya diva.
"Devan, diva devan" rintih alexa
"Devan kenapa nona?" tanya diva lagi.
"Devan kecelekaan" tangis alexa semakin meledak
Diva yang mendengarnya benar-benar terkejut , ia langsung menghubungi sang kaka setelah berhasil menenangkan alexa.
Rengga yang saat itu sedang bersama Adrian dan Gaby, sangat terkejut. Adrian langsung menghentikan pembicaraannya, ia langsung bergegas pergi ke rumah sakit begitu juga dengan gaby, sedangkan rengga memilih untuk pergi ke lokasi kecelekaan.
*****
