NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Lelah

Ketika Istriku Lelah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:63.8k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Persahabatan Audi, Rani dan Bimo terjalin begitu kuat bahkan hingga Rani menikah dengan Bimo, sampai akhirnya ketika Rani hamil besar ia mengalami kecelakaan yang membuat nyawanya tak tertolong tapi bayinya bisa diselamatkan.

Beberapa bulan berlalu, anak itu tumbuh tanpa sosok ibu, Mertua Bimo—Ibu Rani akhirnya meminta Audi untuk menikah dengan Bimo untuk menjadi ibu pengganti.

Tapi bagaimana jadinya jika setelah pernikahan itu, Bimo tidak sekalipun ingin menyentuh, bersikap lembut dan berbicara panjang dengannya seperti saat mereka bersahabat dulu, bahkan Audi diperlakukan sebagai pembantu di kamar terpisah, sampai akhirnya Audi merasa tidak tahan lagi, apakah yang akan dia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Empat

Waktu telah menunjukan pukul lima sore. Audi akhirnya pamit pada Daniel karena sudah waktunya pulang.

"Pak Daniel, saya pamit pulang dulu," ucap Audi.

"Oh, ya. Silakan. Saya masih ada yang mau diselesaikan," jawab Daniel.

"Apa ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya Audi.

"Tak perlu, saya bisa kerjakan sendiri. Lagi pula ini masih menyangkut kerjasama yang lama. Jika saya minta bantuan denganmu, akan butuh waktu lama buat menjelaskan. Lebih baik saya kerjakan sendiri," jawab Daniel.

"Oh, maaf, Pak. Saya tidak bisa membantu. Saya pamit pulang. Semoga cepat bisa Bapak atasi," ujar Audi.

"Terima kasih, Audi. Hati-hati ...," balas Daniel. Ucapan Daniel membuat Audi cukup terkejut. Seorang atasan mengucapkan kata hati-hati untuk karyawan yang baru bekerja satu hari baginya itu luar biasa. Menggambarkan atasan yang cukup baik.

"Terima kasih, Pak." Setelah menjawab ucapan itu, Audi lalu berjalan menuju pintu keluar.

**

Hari itu, langit sedikit mendung. Audi melangkah keluar dari gedung kantornya dengan semangat yang sedikit berkurang, matahari sudah mulai tersembunyi di balik awan. Di tangannya, dia menggenggam tas jinjing berisi laptop dan dokumen—imbalan dari seharian bekerja keras. Aroma kopi dan makanan dari kafe di sebelah menambah huru-hara pikirannya, tapi Audi tahu, ada sesuatu yang lebih penting menunggu di rumah: sayur lodeh.

“Yuk, pulang!” serunya kepada diri sendiri seraya tersenyum. Audi telah merencanakan menu malam ini dan sayur lodeh adalah pilihan yang tepat; nyaman, hangat, dan penuh rasa.

Dia berjalan menyusuri trotoar, sesekali melirik ponselnya yang bergetar. Ada pesan dari temannya Rika, yang meminta maaf karena tak bisa pulang bareng. Audi memilih menggunakan ojek online. Dia minta diturunkan di dekat sebuah warung tak jauh dari kontrakannya.

Sesampainya di depannya warung, aroma rempah-rempah dan sayur segar langsung menyambutnya. Ini adalah warung yang terdekat dari tempat tinggalnya. Meskipun warungnya kecil, tapi selalu dipadati pembeli, terutama ibu-ibu yang sedang mencari bahan masakan untuk keluarga.

“Selamat sore, Mbak!” sapa Nani, pemilik warung tersebut.

“Selamat sore, Bu! Ada sayur-sayuran untuk lodeh hari ini?” tanya Audi sambil memeriksa rak sayuran.

“Iya, ada! Tapi sayangnya terongnya sudah habis. Ada pilihan lain kalau mau, bisa pakai labu atau kacang panjang?” jawab Nani sambil mengelap tangan di apron.

Audi mengernyitkan dahi, bingung memilih. “Hmmm... labu bisa jadi alternatif."

“Jadi berapa labu yang mau dibeli?” tanya Bu Nani dengan penuh semangat.

“Dua saja, Bu,” Audi menjawab mantap.

Nani segera mengambil labu segar dari keranjang dan menyodorkannya ke arah Audi.

“Oh iya, aku juga butuh santan. Masih ada'kan, Bu?” Audi mengingat-ingat.

“Kalau santan, kita masih ada. Nanti aku ambilkan!” Lalu Nani beranjak menuju bagian dalam warung.

Audi menikmati suasana warung yang sederhana namun hangat. Dia mencuri pandang ke luar, melihat para pengendara motor yang melintasi jalan sambil berharap hujan tidak turun. Setiap tetes hujan yang membasahi Jalan Raya akan menambah kesibukan kota.

“Santannya sudah siap, Mbak! Ini totalnya jadi dua puluh ribu, ya,” kata Nan sambil menyodorkan plastik yang berisi labu dan santan.

Audi merogoh dompet dan menyerahkan uangnya. Dia lebih senang memasak walau hanya makan sendiri.

“Terima kasih! Semoga masakannya enak!” Nani tersenyum lebar.

“Pastikan Labu ini tidak ada yang busuk, Bu!” Audi bercanda sembari melihat labu di tangannya.

“Tenang saja! Bahan kami selalu segar!” jawab Nan, mengedipkan mata.

Audi melambai dan memberikan senyumannya ke arah Bu Nani sebelum bergegas keluar dari warung. Burung-burung terbang rendah, dan gigitan angin yang lembut memberi sedikit ketenangan setelah kesibukan di kantor.

Dia melanjutkan perjalanan pulang, membayangkan betapa nikmatnya sayur lodeh yang akan di masak. Sesampainya di rumah, Audi meletakkan tasnya di kamar, mengambil napas dalam-dalam, dan menuju dapur. Dapur adalah tempat di mana semua rasa bercampur dan kehidupan terasa lebih hangat baginya. Dia membuka kulkas dan mulai menyiapkan peralatan masak.

Satu per satu, bahan-bahan disiapkan. Audi membagi labu menjadi potongan kecil, merendamnya sebentar, dan mempersiapkan sayuran lain yang menjadi pelengkap. Ditemani bau harum bumbu dan gemericik suara air mendidih, semangatnya mulai membara.

“Wah, rasanya pasti lebih enak, ya?!” Audi berbisik pada diri sendiri sambil tersenyum.

Di tengah kesibukan memasak, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu. Audi memgecilkan kompor dan berjalan menuju pintu.

“Bu Dewi! Selamat sore!” Audi menyapa dengan hangat ketika melihat siapa yang datang.

“Selamat sore, Audi! Lagi masak ya?” tanya Bu Dewi, tetangga yang selalu ramah dan suka mengobrol.

“Iya, Bu! Masak sayur lodeh. Silakan masuk, Bu. Ibu bisa mencobanya,” tawar Audi sambil tersenyum.

“Hmmm ... Boleh juga, aromanya sangat lezat, Ibu telah mencium baunya dari luar. Pasti enak!” Bu Dewi tertawa.

Audi merasa bahagia dengan pujian tersebut. “Aku baru beli labu dari warung. Labunya segar, jadi harapanku masakannya juga enak.”

“Apa Ibu tak mengganggu?" tanya Bu Dewi setelah berada di dalam rumah.

"Tentu saja nggak, Bu. Aku hanya tinggal sendiri."

"Ibu juga hanya tinggal berdua dengan putra ibu. Tapi dia sering lembur sehingga Ibu sering merasa sepi. Beruntung kamu pindah jadi ada teman tempat mengobrol. Ibu harap kamu tak bosan jika sering dikunjungi."

"Aku senang, Bu. Merasa ada teman juga," jawab Audi.

Audi melanjutkan kegiatannya. Ibu Dewi hanya memandangi gadis itu tampa kedip. Sepertinya terpesona.

Setelah masak Audi mengajak Bu Dewi buat mencicipi. Dia lalu memberikan sepiring sayur lodeh.

"Silakan di cicipi, Bu. Aku ambil nasinya dulu," ucap Audi.

"Jangan, Nak. Ibu harus pulang. Putra Ibu sudah mengabari jika dia segera sampai rumah. Apa boleh Ibu bawa pulang saja? Anak ibu paling doyan sayur lodeh."

"Tentu saja boleh, Bu," jawab Audi.

Audi lalu membungkusnya dan memberikan pada Bu Dewi. Wanita itu segera pamit setelah membawa bungkusan berisi sayur lodeh.

**

Ditempat lain, Bimo sedang berpikir. Dia harus keluar kota saat ini. Padahal perasaannya masih bersedih sejak kepergian Audi.

"Apa aku batalkan saja kerja sama itu? Aku masih berjuang merebut hati putriku, jika aku kembali tinggalkan dia, aku takut dia tak mengenalku lagi," gumam Bimo dalam hatinya. Dia masih belum bisa memenangkan hati Ghita hingga saat ini.

***

Selamat Pagi, sambil menunggu novel ini update bisa mampir ke novel teman mama di bawah ini. Terima kasih.

Terlambat menyatakan cinta. Itulah yang terjadi pada Fiona.

ketika cinta mulai terpatri di hati, untuk laki-laki yang selalu ditolaknya. Namun, ia harus menerima kenyataan saat tak bisa lagi menggapainya, melainkan hanya bisa menatapnya dari kejauhan telah bersanding dengan wanita lain.

Ternyata, melupakan lebih sulit daripada menumbuhkan perasaan. Ia harus berusaha keras untuk mengubur rasa yang terlanjur tumbuh.

Ketika ia mencoba membuka hati untuk laki-laki lain. Sebuah insiden justru membawanya masuk dalam kehidupan laki-laki yang ingin ia lupakan. Ia harus menyandang gelar istri kedua, sebatas menjadi rahim pengganti.

1
keke global
ketauan kan rani iri sm audi
Diyah Pamungkas Sari
wkwkwkwkwwkk, mamposss!!! audy bahagya lah disana, biar si kampret2 tuh nyesel bgt
Angga Gati
request sm kak othor ending audi jgn balikan sm bimo
semoga ending audi sm daniel😘
mom'snya devadhamian
tuh syukur orang yang paling di agung2 kan dan di cintai ngebohongin..rasain lu Bimo..nyesel pastinya sekarang kan 👏👏👏
Ida Nur Hidayati
waduuh kebohongan apa ya yg disembunyikan Rani...
Citra Aprilona
audi keburu diambil daniel
Teh Euis Tea
jd penasaran apa ya yg di tulis rani dibuku diarynya?
Eka ELissa
nah....loh....rasain udh di kdalin ma Rani slma ini......pdhl yg tau kmu kn Audy cumn kmu tega sakiti dia cumn krna kbooongan Rani yg jht itu
Eka ELissa
tu...yg kmu kira baik trnyata culas kan....
Eka ELissa
wah Rani py cem ceman tu di blkng kmu atau...Gita jgn2 bukn ank mu....iiuuh serem... trnyata yg kmu kira baik ternyata busuk ...
Eka ELissa
kini Bru krasa kn lok Audy itu tulus dgn mu kmu aj udh kna hasutan Rani yg jht itu...
Eka ELissa
suruh Rani kmbali moo...minta urusin kmu...kn Audy udh GK ada/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Vita
othor maaf y klo visa bimo sm audy bener2 pisahin y jgn smp balikan lg dah t mst da anaknya bimo
tlg y kebanyakan novel istri minggat gr2 suami pst balikan lg klo ni tlg y bubarin mrk
krn q dah skt ht bett sm si bimo
🤣🤣🤣
Fitria Syafei
Menyesal kah kau Bimo 😏 mama yang cantik kereeen 😍😍
Retno Harningsih
up
Maisya
lanjut kak
fatimatuz zuhriyah
👍
Tuti Chandra
saat kebenaran itu tiba audi sudah bagia denga yg lain ,tinggal penyesalan yg BIMO petik.nangis deh bimo
iqha_24
hadehhh Bimo.. selalu penyesalan belakangan
Nix Ajh
alurnya bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!