Armeel Khayrunnisak Yahya, seorang gadis yang memiliki sifat lemah lembut ini, suatu hari dijodohkan orang tuanya dengan anak sahabat ortunya.
Karena tidak ingin mengecewakan orang tua,dengan lapang dada ia menerima pernikahan tersebut, mungkin inilah takdirnya.
___
Arzeel Ghaziullah Al-Ashraf, suatu hari ia harus menelan kenyataan pahit saat seseorang yang begitu ia cintai meninggal dunia karena kecelakaan maut yang menimpanya.
Sejak kepergian sang Tunangan, ia tidak pernah lagi dekat dengan perempuan, seolah ia menutup semua pintu hati untuk orang lain masuk.
Pada suatu hari ia malah dijodohkan orang tuanya dengan gadis yang sama sekali tidak ia kenal.
Meski awalnya sempat menolak pada akhirnya menerima atas paksaan orang tuanya.
Kehidupan yang awalnya berjalan normal, pada akhirnya malah membawa Armeel pada kejahatan orang orang yang terobsesi karena CINTA.
Dan beberapa faktapun terungkap berjalannya waktu.
So, tetap stay tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurnalis Lidar0306, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter-05 [REVISI]
...W E L C O M E...
...di story ®LOVE ME! Please! by Yurnalis lidar0306...
...Selamat menikmati...
...Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, dan alur,dan lainnya....
...jangan lupa di like, komen dan vote...
...•...
...•...
...•...
...•...
...•...
"Assalamu'alaikum, Bunda Meel pulang!"gadis itu masuk kedalam rumah dengan lesu.
"Wa'alaikumsallam sayang!"sahut wanita paru baya itu dari arah dapur.
Gadis itu segera menuju kesana,"Bunda!"pnaggilnya, wanita itu menoleh dan Armeel segera meraih tangan ibunya itu lalu di salimnya dengan takzim.
Bunda Diana melihat anaknya yang tampak lesu lalu bertanyata,"Ini anak Bunda kenapa, kok wajahnya lesu banget!"seraya duduk dikursi berhadapan dengan putrinya.
Gadis itu mengehela nafas dan menopang dugunya dengan kedua tangannya diatas meja makan itu,"Nggak papa kok Bun, Meel cuman lelah aja!"jawabnya dengan sedikit senyum menatap ibunya.
Wanita itu mangut mangut,"Oh iya, katanya tadi siang nggak bisa ketemu Bunda ada Problem, terjadi sesuatu?"tanya aang Bunda.
Lagi lagi gadis itu menghela nafasnya, entah kenapa kedua matanya terasa panas,"Bunda tadi Meel nggak sengaja nabrak orang!"ucapnya dengan bibir yang bergetar,kedua matanya pun sudah berkaca kaca.
Mendengar itu sontak sang Bunda kaget,"Astaghfirullah nak, kamu ngak papakan?"tanya Bunda Diana seraya berpindah duduk disamping putrinya itu.
Armeel memeluk wanita itu,"Armeel baik Bun, tapi...tapi orang itu yang luka hiks hiks!!" tangis gadis itu pecah, jujur saja seumur umur baru kali ini dirinya menabrak orang walaupun itu bukan disengajakan dan pria itu pun sudah memaafkan nya tapi tetap saja ia merasa ketakutan.
Bunda Diana menenangkan putrinya itu dengan mengusap pundaknya,"Sudah sudah, Meel nggak salah kok, kan itu terjadi karena ban mobil Meel yang kempes,terus sekarang pria itu dimana?"tanyanya.
"Udah Meel bawa kerumah sakit Bun, dan Meel bertanggung jawab merawatnya!"jelasnya, ia melepas pelukan Bunda dan menghapus sisa aie matanya.
"Alhamdulillah kalau begitu jadi Meel nggak perlu merasa bersalah lagi ya nak!" gadis itu mengangguk.
"Ayah dimana Bun?"
"Ayah masih dikantor!"jawab Bunda Diana, wanita itu kembali memasak yang sempat tertunda hanya untuk mendegar curhatan anaknya.
"Bunda Meel bantu ya!"wanita itu mengangguk dan tersenyum.
Dirumah itu memang Bunda Armeel tidak memperkerjakan pembantu, karena menurutnya ia masih bisa melakukan pekerjaan rumah sendiri.
...•••••...
Malam Hari
Diruangan VVIP Arzeel yang sedang beristirahat diatas ranjang bangkar yang sudah seperti kasur dirumah itu dikagetkan dengan kedatangan seseorang.
"Zeel, aku datang!"seru wanita itu dengan wajah sumeringahnya.
Arzeel beringsut duduk, pria itu menatap Gion yang ada disofa yang juga terlihat terkejut dengan kedatangan Manda yang tiba tiba, padahal tadi siang wanita itu sudah datang, Arzeel mematap Gion tajam.
"Kanapa kamu kemari lagi?"tanya Arzeel, pria itu sangat malas harus berhadapan dengan Manda.
Manda cemebrut ditanya seperti itu,"Tentu saja aku mau menjengukmu,tadi siang aku tidak bisa berlama lama karena harus mengurus pekerjaan,dan sekarang aku bebas, lihat aku juga mambawa buah!"tunjuknya pada parsel buah yang sempat ia beli.
Arzeel menghela nafas,"Baiklah kamu sudah meligatku, jadi pulanglah ini sudah malam!"ujar Arzeel.
Amanda cemberut,"Nggak, aku bakal disini nemanin kamu, lagian disini juga ada Gion kan!"ucapnya sambil menatap Gion yang lagi lagi menjadi sasaran nya.
Sedangkan Gion, pria itu menghela nafasnya, dia tahu jika tuannya tidak nyaman dengan keberadaan wanita itu, tapi dia tidak bisa seenaknya mengusir wanita itu.
Arzeel memijat pangkal hidungnya yang terasa berdenyut,baru saja ia ingin mengatakan sesuatu, pintu ruangan itu terbuka.
Ketiga nya menoleh kearah pintu.
Disana Armeel bersama Keyla berdiri dipintu menatap kearah mereka,"Ahh apa kami menggangu kalian?"tanya Armeel hati hati.
Mata Armeel bergulir pada seorang wanita, ah ternyata dia wanita tadi siang yang ia lihat.
"Ngapain kamu kesini, belum puas kamu udah bikin kaki Zeel seperti ini?"tukas wanita itu menatapnya dengan marah.
"Manda, kamu apa apaan sih, kenapa kamu malah marahin dia?"ujar Arzeel.
"Kenapa? Tentu saja gara gara dia kamu jadi seperti ini!"sahut Manda.
Arzeel memijat pangkal hidungnya, kepalanya benae benar sakit.
"Mbak mohon maaf menyela, kami dokter tentu saja kesini ingin mengecek keadaan pasien, dan lagi ini rumah sakit untuk para pasien beristirahat, jika mbak disini hanya membuat pasien merasa tidak nyaman anda bisa keluar sekarang juga!"ujar Armeel dengan tegas, dia disini sebagai dokter, boleh saja wanita itu menyalahkannya tapi jangan berteriak diruang pasien karena itu akan menganggu.
"Kamu ngusir aku hah, kamu nggak tahu siapa aku?"
"Nona Manda tolong jangan ribut disini!"ucap Gion yang mulai jengah dengan sikap Manda yang seenaknya, meski wanita itu teman Bos nya.
Wanita itu menatap Gion marah,"Apa apaan kamu Gion, kamu membelanya?"tunjuknya pada Armeel.
Armeel menghela nafas,"Keyla panggil satpam sekarang juga!"tukas Armeel.
"Baik Dok!".
Mendengar itu mau tidak mau tak mau Manda keluar dari ruangan tersebut, dengan kasar ia mendorong bahu Armeel, untung saja gadis itu tidak terjatuh dan hanya membentur pintu ruangan tersebut.
"Dok, anda tidak apa apa?"tanya Gion, Armeel tersenyum,"saya nggak papa!"jawabnya.
"Kenapa kamu disini?"kini Arzeel yang bertanya yang tadi sempat terdiam.
Armeel mendekat kebangkar pria itu,"Saya cuman melakukan pemeriksaan malam, mohon izin ya!"ujar gadis itu dengan sopan.
Arzeel mengangguk, pria itu kembali membaringkan tubuhnya, kemudian Armeel segera melakukan tugasnya,gadis itu menggeleng kepala melihat selang infus yang sudah dipenuhi darah.
Beberapa menit kemudian Armeel selesai dengan tugasnya yang dibantu Keyla,gadis itu membenarkan letak selimut Arzeel.
"Saya sudah melakukan pengecekan pada Tuan Arzeel, kalau begitu saya permisi dulu"ucap Armeel pada Gion.
"Terimakasih Dokter!" Armeel mengangguk,"Sudah tugas saya, kalau begitu assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumsallam!"
Setelah kedua gadis itu keluar, barulah Arzeel membuka matanya yang tadi hanya ditutup saja.
"Tuan, bukankah Dokter Armeel begitu baik?"ucap Gion.
Mendengar itu Arzeel mendengus,"Itu sudah tugasnya karena dia kakiku begini!"jawabnya.
Gion hanya tersenyum,"Besok Nyonya akan kemari!"lanjut Gion.
Setelah keluar dari ruangan Arzeel, kini Armeel duduk diruangannya,gadis itu duduk menatap langit langit ruangan nya.
Tiba tiba ia kembali mengingat perkataan Ayah nya tadi sebelum ia kerumah sakit.
Flashback on
"Armeel, boleh Ayah bicara sebentar?"
Armeel yang saat itu hendak keluar, kembali masuk kedalam dan ikut duduk disofa ruang tamu bersama Bunda dan Ayah nya.
"Mau bicara apa Ayah?"tanyanya menatap lembut sang kepala keluarga itu.
Pria itu menatap anaknya dalam,"Nak, selama ini Ayah tidak pernah meminta sesuatu sama kamu kan??"ujar Ayahnya dan Armeel mengangguk.
Benar saja, selama ia mulai remaja hingga sekarang kedau orang tuanya tidak pernah menuntut apapun padanya, bahkan untuk memintanya membeli sesuatupun tidak, malahan selama ini dirinyalah yang selalu meminta apapun pada sang Ayah.
"Jika sekarang Ayah meninta sesuatu sama kamu apa kamu akan memenuhinya?"tanya sang Ayah kala itu.
Mendengar itu Armeel menjadi bingung, jika memang ingin meminta sesuatu kenapa Ayah dan Bundanya begitu serius membicarakannya.
"Tentu saja, insya Allah jika sanggup akan Meel penuhi!"ia tetap menjawab meski bingung.
"Menikahlah Nak!"
Deg!
"Menikahlah dengan pria pilihan Ayah dan Bunda!"
Flashback off
Armeel mwnjatuhkan kepalanya diatas meja,dirinya memang tidak pernah berpacaran, tapi sebenarnya ia mengagumi seseorang dari masa kuliahnya dulu hingga sekarang.
Namun entah dengan orang itu!
Tapi ini adalah permintaan pertama orang tuanya, jika hal ini bisa membuat kedua orang tuanya bahagia Armeel akan melakukannya, ia sepenuhnya akan menyerahkan takdirnya pada maha kuasa, ia yakin jika ini yang terbaik untuknya.
...•...
...•...
...•...
...•...
...•...
...Hai guys..gimana menurut kalian?...
...Gimana perasaan kalian kalau dijodohkan orang tua?...
...Pasti nggak mau kan? Tapi kalau orangnya kayak Mas Arzeel bisalah dibicarakan😅...
...
...
Btw semangaat Dinasnya mbak Meel🥰🥰🥰
...B E R S A M B U N G...
raynad merasa Ayra baik lembut jadi nggak berpikir Ayra akan minta cerai walaupun tahu kenyataannya hello wanita yg selalu sabar kalo terlalu sakit bisa menjadi kuat dan kejam
selamat menikmati penyesalan