Misi balas dendam seorang Duda arogan plus gila, pada seorang gadis yang ada sangkut pautnya dengan target balas dendam nya.
Duda itu mengira dia sudah paling gila, namun ternyata gadis yang dinikahinya secara paksa lebih gila darinya.
"Aku sudah tahu kau lah yang sebenarnya menjebak ku tidur dengan mu! Lihat dan rasakan nanti, akibat kau berani menjebak seorang Denada...!" ancam gadis itu dengan wajah pongah, dia tidak terima menikah paksa dengan duda beranak dua, bahkan usia mereka terpaut jauh 15 tahun.
"Hei bocah! Kau kira aku takut dengan ancaman mu?! Aku...?! Seorang pebisnis yang bahkan tak kenal ampun pada pesaing-pesaing nya! Jangan mimpi kau bisa membalas perbuatan ku! Sekarang, aku adalah suamimu! Kau harus patuh padaku! Akan ku pastikan pernikahan kita adalah neraka bagimu...!" Arjuna seorang duda berusia 34 tahun menyeringai licik.
Karakter keduanya sama-sama kuat dan keras, siapakah yang berhasil menaklukan pasangan nya lebih dulu dalam jeratan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Restu.
Hampir siang hari, Juna kembali ke rumahnya yang sekarang ditinggali dengan sang Mommy. Dia masih harus menghormati Ibunya dan dengan perlahan membuka hati Ibunya itu agar mau menerima Dena.
“Mom, masak apa?“
Juna mendengar dari pelayan jika ibunya sedang masak sendiri di dapur, anak kembarnya meminta dimasakin cumi asam manis, makanan kesukaan mereka termasuk kesukaan Juna juga.
“Sudah puas jagain istri kamu? Gimana, masih hidup kan kakaknya?“ ada sindiran dalam kata-kata Ibunya itu.
Juna mencoba mengolah kalimat dan emosi, agar tidak terpancing.
“Alhamdulillah, sudah lolos dari masa kritis. Tapi masih dalam pemantauan... jadi Devan masuk ruang ICU. Mommy kalo mau jenguk, nanti bisa sama Juna.“
“Cih! Untuk apa menjenguk orang yang pernah mencelakai anak Mommy!“
Juna memegang kedua sisi pundak sang Mommy dengan lembut, “Mom, bukankah seharusnya Mommy berterimakasih sama Devan. Kalo nggak ada dia yang merebut Renata dari Juna... kebusukan Renata yang telah mengkhianati Juna dengan tidur bersama Rendi saat wanita itu masih sah menjadi istri Juna, maka takkan terjadi perpisahan kami. Tanpa Devan, mungkin saja Juna masih bersama Renata... karena meskipun Mommy mempunyai bukti perselingkuhan Renata dan Rendi, belum tentu Juna percaya karena saat itu Juna masih sangat mencintai wanita murahaan itu.“
Wajah Nyonya Elise masih tercengang, dia mematikan api lantas berbalik menatap anaknya. “Darimana kamu tau Renata mengkhianati mu dengan Rendi saat masih menjadi istrimu, bukankah di pengadilan Renata hanya membeberkan bukti kekerasan mu padanya?“
“Aku tau Mommy sengaja menutupi tentang perselingkuhan Renata dan Rendi dari Juna karena saat itu Juna sedang gila-gilanya mencintai Renata dan Mommy tidak ingin Juna terluka. Namun, Renata malah secara terang-terangan berselingkuh dengan Devan. But, mengenai semua itu... kini hanyalah masa lalu dan menjadi pelajaran hidup untuk Juna agar lebih bijaksana ke depannya, Mom.“
Sang Mommy terdiam, Juna terus berusaha membuka pikiran sang Mommy. Laki-laki itu menarik tangan sang Mommy lalu membawa Ibunya itu untuk duduk di kursi meja makan yang ada di ruangan dapur.
“Mom, tidak mudah bagi Juna untuk membuka kembali hati Juna dan mempercayai wanita setelah dikhianati. Ada satu rahasia yang Juna belum katakan pada Mommy, ini mengenai Dena. Bahkan istriku itu mempercayai ku sepenuh hatinya, dia tidak mencurigai apapun dari Juna. Disini, Juna lah yang telah menipu Dena...“
Mata Nyonya Elise terbelalak, “Apa maksudmu, Juna?! Menipu bagaimana? Sudah jelas-jelas dia yang mendekatimu di pesta teman nya dan sengaja menjebak mu!“
Kini mata Arjuna yang membelalak terkejut, “Mom! Siapa yang mengatakan omong kosong tentang kebohongan itu?! Justru sebaliknya... Juna lah yang telah menjebak Dena dengan menidurinya. Di pesta ulang tahun anak dari kolega bisnis Juna, anakmu ini lah yang menyiapkan penjebakan itu. Juna yang memasukkan obat perang-sang pada Dena, Juna juga lah.... yang sudah memaksa Dena tidur dengan Juna!“
“Ya Tuhan, Juna!“ Nyonya Elise menutup mulutnya dengan kedua tangan, dia sungguh tak percaya dengan perbuatan buruk sang putra pada seseorang perempuan. “Kau laki-laki atau banci?! Tega-teganya kau berbuat seperti itu pada gadis kecil!“
Tiba-tiba Nyonya Elise berdiri, dia memang sudah mendengar cerita dalam versi yang berbeda dari mulut Amrita jika Dena lah yang menjebak Juna untuk menjerat anaknya. Ternyata, kenyataan nya tidak sesuai seperti apa yang dia dengar.
“Berdiri kamu!“ titah sang Mommy.
Sontak Juna berdiri, wajah laki-laki sudah was-was.
“Mommy harus menghukum kejahatan mu, Juna! Bikin malu saja! Apa Mommy pernah mengajari kamu untuk menjebak perempuan dan menginjak harga dirinya?! Apalagi dia masih gadis kecil yang usianya bahkan jauh muda dari kamu! Dasar anak kurang ajarrr...!!! Bisa-bisanya kamu menjebaknya...! Memohon ampun lah padanya seumur hidup mu!“
Nyonya Elise mencak-mencak, matanya mencari sesuatu untuk menghukum putranya itu tanpa dia sadari ada ucapannya sendiri yang membuat bibir Arjuna tersenyum bahagia.
Juna memeluk tubuh ibunya, lalu mengangkatnya tinggi.
“Apa yang kamu lakukan, Juna! Turunkan tubuh Mommy! Dengar ya, jangan pikir dengan kamu bersikap seperti ini pada Mommy... Mommy bakal maafin perbuatan mu pada anak orang!“
“Itu lah maksud Juna, Mommy jangan maafin Juna. Silahkan Mommy menghukum Juna... tapi Mommy jangan menarik kembali kata-kata Mommy yang mengatakan Juna harus memohon ampun pada istriku seumur hidup. Itu artinya Mommy sudah memberikan restu Mommy, karena menyuruh Juna bertanggung jawab pada Dena seumur hidup Juna, kan?“
Mulut Nyonya Elise kembali tertutup rapat, ternyata tanpa sadar dirinya malah membuka hati untuk menerima Dena sebagai menantu karena ulah anaknya itu.
“Ekhm! Turunin dulu Mommy, Juna!“
Tak tak tak
Suara sol sepatu datang ke arah dapur, ternyata si kembar datang.
“Daddy dan Grandma, lagi main pesawat terbang? Rai mau terbang juga!“ Gadis cilik itu pun berlari ke arah Juna dan memegang kaki ayahnya.
Huff!
Juna menurunkan tubuh Ibunya lalu mengecup pipi sang Mommy, “Terima kasih, Mom. Jangan terpengaruh dengan ucapan orang-orang, misalnya Amrita. Juna duga, dari dia lah Mommy mendengar tentang Dena yang menjebak Juna. Amrita sudah menyukai Juna sejak kuliah dulu... selama ini Juna hanya menjaga pertemanan baik dengan nya. Tapi mulai sekarang, karena dia sudah mempengaruhi pikiran Mommy dengan kebohongan... Juna nggak akan sudi berteman dengan nya lagi. Begitu juga Mommy, Juna harap... Mommy menjauhi Amrita. Sepertinya wataknya sama busuknya dengan Renata.“
Lantas Juna menggendong tubuh kecil putrinya, dia keluar dari dapur untuk memberikan ruang bagi sang Mommy memikirkan segala ucapannya darinya.
Satu tangan Juna memegang tubuh Raine di gendongan, satu tangannya lagi menggenggam tangan putranya Reynard lantas berjalan pergi.
Nyonya Elise duduk termenung di kursi dapur, sebenarnya dia bukanlah wanita keras sebelum kecelakaan yang menimpa Juna.
Setelah puas bermain bersama kedua anaknya, Juna masuk ke kamarnya untuk bersiap pergi kembali ke rumah sakit setelah nanti menjemput lebih dulu Dena ke apartemen.
Beberapa menit kemudian, Juna sudah siap dengan style ala oppa-oppa Korea. Kemarin Arsen membelikan Juna baju-baju serta aksesoris kekinian, agar Juna tampil fresh dan beda dari biasanya.
Tok tok tok
“Juna, ini Mommy. Kita bicara sebentar sebelum kamu pergi.“
Ceklek!
Pintu terbuka, Juna tersenyum pada sang Mommy. Mulut Nyonya Elise terbuka, dia melirik penampilan Juna dari atas ke bawah.
Putranya itu memakai casual outfit, Juna memakai Turtleneck sweater warna hitam dipadukan jas berwarna abu-abu dengan skinny jeans hitam. Sepatu sneakers dengan warna yang senada, serta kacamata bernuansa vintage berwarna kontras dan sneakers. Kombinasi ala gaya smart-casual, sungguh tampak kece!
“Pe-penampilan kamu?“
“Hehe, Juna ingin sedikit menyesuaikan diri dengan usia Dena. Kami terpaut 15 tahun, jadi harus Juna yang lebih fleksibel dalam berpenampilan. Tapi Mommy jangan berpikir macam-macam, bukan Dena yang menuntut Juna untuk berubah seperti ini... tapi murni keinginan Juna sendiri. Bahkan Dena menyuruh Juna tetap apa adanya, dia terima Juna yang lebih tua darinya.“
Juna memeluk Ibunya, dia harus banyak meraih hati sang Ibu. “Mom... Juna memang percaya dengan kesetiaan istri Juna. Tapi kan dia masih muda... jadi takutnya dia malu jika jalan sama Juna yang berpenampilan seperti Om-om. Bahkan di kampusnya, Dena udah difitnah serta dihina menjadi simpanan Om-om, kasihan sekali dia... Mom.“
“Siapa yang berani memfitnah nya?! Hah! Berani sekali orang itu menghina menantu Mommy?!“
Bibir Juna semakin tersenyum lebar, dia melepaskan pelukan lalu menarik kedua tangan sang Mommy lalu menciuminya. “Ratu pertama-ku, jadi sekarang Mommy benar-benar sudah menerima Dena jadi menantu Mommy? Hm?“
“Ratu pertama?“ sudut bibir Nyonya Elise berkedut mendengar anaknya menggombali dirinya.
“Ya, Ratu kedua adalah putriku Raine. Dan.. Ratu ketiga adalah istriku. Jadi, Juna mempunyai tiga Ratu sekarang.“
Akhirnya Nyonya Elise tak bisa menahan gelak tawanya lagi dengan kekonyolan anaknya. Hatinya seketika menghangat melihat wajah bahagia anaknya itu yang sudah lama tidak ia lihat.
“Bawa istrimu kesini, kita makan malam.“
Akhirnya, Juna bisa merasa lega telah mendapatkan restu.
___
Masih story Juna and Dena serta Mommy Elise ya, PU dulu ya biar satu-satu.
Jangan lupa tap like dan jangan nabung bab, makasih 😍✌️
happy ending buat semua nyaa