NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati

Ketulusan Hati

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / dosen / nikahmuda
Popularitas:38.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: desih nurani

Berwajah ayu dan selalu berpakaian syar'i , lemah lembut, taat beribadah dan penurut adalah sifat yang dimiliki oleh seorang gadis bernama Cut Dara Maristha, memiliki darah kental Aceh karena kedua orangtuanya berasal dari Aceh. Gadis pemilik senyuman indah, seindah bulan purnama.

Naas, sebuah kecelakaan mobil merubah hidup Dara tiga ratus delapan puluh persen. Sang pemilik mobil yang menabrak dirinya, meminta agar Dara menikahi suaminya sebagai permintaan terakhirnya. Pria yang memiliki sifat dingin dan sangat membenci wanita alim dan lembut karena masa lalunya.

Apakah Dara akan menerima permintaan terakhir itu? Tidak ada yang tahu rencana besar sang maha pencipta untuk makhluk ciptaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

Sementara waktu, biarlah aku sendiri yang berjuang untuk mendapatkan hatimu.

...\~Cut Dara Maristha\~...

Setelah selesai memasak, Dara beranjak menuju kamar Arham. Namun baru saja Dara ingin mengetuk pintu, Arham sudah terlebih dahulu keluar dengan penampilan rapi. Seperti biasa, ia juga memberikan tatapan penuh kebencian pada Dara.

"Saya sudah selesai memasak, Bapak bisa langsung makan." Kata Dara berusaha untuk tetap tersenyum. Meski sebenarnya ia sangat takut dengan tatapan yang Arham berikan.

"Aku sudah tidak lapar, buang saja semuanya ke tempat sampah." Sahut Arham dengan entengnya. Dan itu berhasil membuat Dara sakit hati, ia meremas bajunya dengan kuat. Arham sama sekali tak menghargai usahanya. Apa jangan-jangan Arham sengaja melakukan itu padanya?

Arham tersenyum miring, beranjak pergi tanpa sepatah kata pun. Pertahanan Dara pun runtuh, air matanya mengalir dengan deras. Sakit sekali rasanya. Dara memutuskan untuk kembali ke kamarnya dengan langkah gontai. Sesampainya di kamar, ia menjatuhkan dirinya di atas kasur.

"Kenapa dia jahat sekali, apa salahku?" Dara semakin terisak. Dirinya bingung harus melakukan apa, supaya Arham bersikap baik layaknya sorang suami.

Dara memeluk kedua kakinya, tenggelam dalam kesedihan yang mendalam. Hingga suara pintu terbuka pun menarik perhatiannya. Di sana terlihat Hesti berdiri dengan tatapan sendu. Dara langsung menghapus jejak air matanya.

Hesti menghampiri Dara, lalu duduk di samping menantunya. Menatap gadis itu begitu dalam. Bohong jika ia tak tahu apa yang terjadi pada menantunya, karena ia melihat sendiri bagaimana sikap Arham pada gadis itu. Sejak tadi Hesti ada di sana, menyaksikan betapa kejamnya sikap Arham pada Dara.

Dara sedikit memalingkan wajahnya, untuk menyembunyikan kesedihannya dari Hesti. Namun dengan cepat Hesti menarik dagunya.

"Tidak perlu disembunyikan, Mama tahu semuanya." Hesti pun membawa Dara dalam pelukkannya. Dara pun kembali menumpahkan tangisannya dalam dekapan Hesti.

"Maafkan anak Mama, Sayang. Dia sudah menyakiti hatimu. Mama sangat sedih melihatnya. Mama juga tahu, kamu belum mengerti bagaimana menghadapi kehidupan berumah tangga. Tapi Mama harap kamu tidak menyerah, Dara. Mama sangat yakin, kamu mampu mengembalikan Arham yang dulu. Arham yang penuh dengan kasih sayang. Mama sangat menantikan itu."

Dara menarik diri dari dekapan Hesti. Memberikan tatapan bingung pada mertuanya, karena tak memahami apa yang dikatakan oleh mertuanya itu. "Maksudnya, Ma? Apa yang terjadi pada Pak Arham?"

Hesti menatap Dara cukup lama, sebelum memberikan sebuah jawaban.

"Arham berubah sejak lima tahun lalu, saat bertemu dengan seorang gadis berpenampilan persis seperti kamu. Dia sangat cantik dan mengerti ilmu agama. Juga sangat lembut, sama seperti kamu, Dara. Arham mencintai gadis itu, lalu melamarnya dalam waktu singkat. Saat itu Mama bisa melihat kebahagiaan dalam dirinya, saat gadis itu menerima pinangan Arham. Arham anak yang baik, dia juga penyayang. Tetapi sikapnya berubah drastis, saat pernikahan itu dibatalkan sepihak. Sehari sebelum pernikahan, gadis itu datang ke rumah. Dia mengatakan jika dirinya sedang mengandung. Kami semua kaget, termasuk Arham. Dia sangat terpukul. Karena gadis itu hamil anak orang lain, Dara."

Dara tercengang mendengarnya. Bahkan tak mampu berkata-kata. Ia tak pernah menyangka jika kisah cinta suaminya begitu pahit.

"Setelah itu, sikap Arham menjadi sedingin es. Ia juga menutup hatinya pada semua wanita. Bahkan ia sangat membenci wanita yang berpakaian syar'i. Itu akan mengingatkannya pada gadis itu. Arham juga mulai tertutup sama Mama, Mama tidak bisa memahami isi hatinya. Bahkan ia juga mulai kasar dan...." Hesti tak mampu melanjutkan ceritanya. Dadanya terasa sesak.

"Tidak perlu Mama lanjutkan." Ujar Dara yang memahami perasaan Mama mertuanya.

"Tidak Sayang, kamu berhak tahu semuanya. Kamu istrinya. Mama yakin, Arham tidak akan menyeritakan ini sama kamu. Dia masih belum bisa menerima dirimu sepenuhnya."

Dara terdiam. Ia juga sangat ingin tahu masa lalu suaminya. Masa lalu yang berhasil mengubah diri Arham sampai tahap ini.

"Mama mengerti sekarang, kenapa Della meminta Arham menikahi kamu. Della ingin mematahkan pendapat Arham tentang gadis sepertimu, jika pemikirannya selama ini salah. Della ingin Arham berubah, karena ia tak mampu mencairkan es itu. Mama juga yakin, kamu mampu melunakkan hatinya yang keras itu, Dara. Mama percaya sama kamu." Timpal Hesti seraya menggengam tangan Dara.

"Lalu bagaimana Pak Arham bisa menikah dengan Mbak Della? Bukankah Pak Arham menutup hatinya untuk semua wanita?" Tanya Dara penasaran. Sejak tadi pertanyaan itu terus mengganggunya.

"Ah, Mama hampir lupa menceritakan hal itu. Empat tahun setelah itu, Arham tak kunjung membuka hatinya. Mama dan Papa semakin takut, takut jika Arham tak akan menikah sampai tua. Setahun yang lalu, Mama dan Papa memutuskan untuk menjodohkan Arham. Della, dia anak dari almarhumah sahabat Mama. Della anak yatim piatu, dia memiliki kepribadian yang lembut. Jadi Mama tidak pernah ragu untuk menjodohkan mereka. Beruntung Della menerima perjodohan itu, setelah Mama menjelaskan masa lalu Arham. Tapi berbeda dengan Arham, dia menolak mentah-mentah. Mama dan Papa hampir putus asa, sampai Mama memutuskan untuk berpura-pura sakit. Dan syukurnya Arham menuruti keinginan Mama. Mereka pun menikah."

Hesti menghela napas panjang sebelum melanjutkan ceritanya. "Della tidak pernah menyembunyikan apa pun dari Mama. Termasuk sikap Arham yang dingin padanya. Karena itu juga Mama meminta Arham untuk tinggal bersama kami. Mama takut Arham melakukan hal buruk pada Della. Arham pun setuju. Dan selama setahun itu juga mereka tinggal bersama Mama. Tapi tak ada perubahan dalam diri Arham. Bahkan sikapnya lebih parah dari sebelumnya. Beberapa bulan terakhir, Arham mulai menunjukkan sikap baik pada Della. Tapi itu tidak berlangsung lama. Hingga Della pun mulai menyerah. Della memutuskan untuk meninggalkan Arham. Dia mengatakan itu pada Mama. Tapi saat Della ingin pergi, dia mengetahui kenyataan, jika dirinya tengah hamil. Della mulai terpuruk, sampai hari itu pun terjadi. Della mengalami kecelakan dan merenggut nyawanya. Dia benar-benar pergi, Dara."

Napas Dara tercekat, bahkan air matanya ikut menetes seiring dengan cerita yang mengalir dari mulut Hesti. Dadanya juga ikut sesak, membayangkan posisi Della saat itu.

"Mama juga meminta hal yang sama pada Arham, agar kalian tinggal bersama Mama. Tapi kali ini Arham menolaknya. Mama tidak tahu apa alasannya. Mama harap dia tidak berlaku kasar padamu, Dara. Tolong katakan pada Mama jika Arham bersikap kasar atau berani memukul kamu. Jika hal itu terjadi, Mama tidak akan membiarkan kamu terus disisinya." Ujar Hesti seraya mengusap wajah sembab Dara. Dara pun mengangguk sebagai jawaban.

"Jangan menyerah untuk mendapatkan hatinya, Dara. Mama juga akan berusaha untuk meyakinkah Arham. Meski Mama tahu itu sangat sulit." Sambung Hesti dengan tatapan penuh harap.

Dara terdiam sesaat. "Insha Allah, Dara akan berusaha, Ma. Dara akan mencoba sebisa mungkin. Tapi jangan kecewa jika Dara tak mampu melakukan itu. Semuanya atas kehendak Sang Pemilik Hati, Ma. Kita cuma bisa berdoa." Sahut Dara yang kemudian memeluk Hesti. Dara tersenyum bahagia, karena semua pertanyaan yang ia simpan sudah terjawab semua.

"Mama tahu kamu tidak akan mengecewakan Mama. Mama juga selalu mendoakan kebahagian kalian. Terima kasih sudah mau menerima anak Mama." Pungkas Hesti memberikan kecupan mesra di kening Dara. Dara tersenyum bahagia, setidaknya ia begitu beruntung mendapatkan mertua sebaik Hesti.

***

Arham pulang larut malam, dengan penampilan yang kusut. Lengan kemeja yang ia kenakan terangkat hingga siku. Matanya juga terlihat sayu. Arham langsung bergegas menuju kamarnya, tetapi langkahnya tertahan saat telinganya sayup-sayup mendengar seseorang melantunkan ayat suci Al-quran dengan begitu merdu. Arham mengurungkan niatnya untuk masuk ke kamar dan melangkahkan kakinya menuju kamar Dara. Karena suara itu berasal dari sana.

Di lantai atas, Arham melihat pintu kamar Dara sedikit terbuka. Dan suara merdu itu semakin terdengar jelas di telinganya. Ia sangat yakin itu suara istrinya. Arham mendorong pintu perlahan, untuk memastikan dugaanya. Benar saja, ia melihat Dara tengah duduk di atas sejadah dengan sebuah Al-Qur'an di tangannya. Hatinya menghangat seketika, suara merdu itu berhasil mengetuk hatinya yang keras. Cukup lama Arham berdiri di sana. Menatap sang istri yang sama sekali tak menyadari kehadirannya. Setelah merasa puas, Arham menutup pintu itu perlahan. Lalu bergegas menuju kamarnya.

Arham menjatuhkan tubuhnya di ranjang. Suara merdu itu masih terngiang di telinganya. Dan itu membuatnya gelisah. Seketika wajah cantik Dara yang tengah tersenyum melintas begitu saja dalam pikirannya. Arham terhenyak dan langsung bangun.

"Sial!" Umpatnya seraya mengusap wajah dengan kasar. Namun bayangan gadis itu seakan enggan untuk pergi. Wajah cantik Dara membuat hatinya bergelenyar aneh. Arham mengerang kesal dan langsung beranjak menuju kamar mandi. Lalu mengguyur tubuhnya dengan air dingin, mencoba untuk mengusir bayangan itu. Namun itu tak juga berhasil. Bahkan bayangan itu semakin jelas. Senyuman itu, suara itu, membuat Arham mendadak gila.

Satu jam lamanya Arham berkutat di kamar mandi, kemudian keluar dengan wajah pucat. Mungkin karena ia terlalu lama berendam di air dingin. Bahkan setelah melakukan hal bodoh itu, pikiranya tentang gadis itu tak juga hilang. Membuat dadanya terasa sesak. Dengan cepat Arham mengganti pakaian. Lalu bergegas pergi menuju ruang kerjanya yang berada di sebelah kamar.

Arham mengambil sebuah botol minuman yang tak seharusnya ia minum. Tidak ada yang tahu jika ruang kerja itu sudah berubah menjadi ruang penyimpanan. Termasuk Hesti sekalipun. Hanya meninuman itu yang mempu menenangkan pikirannya saat sedang kalut. Membuat Arham lupa akan segalanya. Juga melupakan Tuhan.

Lelaki itu mulai meneguk minuman haram itu dengan kasar. Sedikit demi sedikit minuman itu habis. Namun kali ini ada yang aneh, Arham masih bisa melihat wajah itu. Wajah yang mampu memabukkan jiwa dan raganya. Bahkan ia melupakan rasa bencinya pada gadis itu. Ia lelaki normal, tentu saja menginginkannya. Dengan sempoyongan Arham keluar dari ruang kerja, lalu bergerak menunju sofa ruang tengah. Tubuh Arham terjatuh di lantai, bahkan kesadarannya perlahan menghilang. Namun tak benar-benar hilang sepenuhnya. Alkohol sudah menguasai tubuhnya.

Di waktu bersamaan, Dara tampak menuruni anak tangga. Ia berniat untuk mengambil air putih, karena stok di kamarnya sudah habis. Namun, sebelum kakinya melangkah menuju dapur. Mata Dara lebih dulu menangkap sosok Arham yang tertidur di lantai.

Kenapa Pak Arham tidur di lantai?

Tanpa ragu, Dara menghampiri suaminya. Ia berjongkok untuk melihat keadaan Arham.

"Pak Arham, bangun." Dara menyentuh pipi Arham dengan jari telunjuknya. Untuk memastikan lekaki itu baik-baik saja. Namun tak ada sahutan dari lelaki itu. Dara terus menggoyangkan tubuh suaminya.

"Pak, bangun... akh...." Dara memekik kaget saat tiba-tiba Arham menarik tangannya. Dara pun terjatuh tepat di dada bidang Arham. Ia juga mencium aroma aneh dari mulut Arham.

Bau alkohol, apa jangan-jangan Pak Arham mabuk?

Dara mulai panik. "Pak, tolong lepaskan saya." Pinta Dara berusaha melepaskan cengkaram Arham. Namun dengan tiba-tiba Arham memutar tubuhnya, dan kini Dara berada di bawah kekangan Arham. Gadis itu semakin panik dan terus meronta.

"Pak, tolong jangan seperti ini." Mohon Dara mulai menangis ketakutan. Arham yang sudah dikuasi oleh ***** pun mencium paksa bibir istrinya. Kesadaran Arham mulai hilang, ia tak menyadari apa yang ia lakukan pada istri mudanya saat ini. Gadis dibawahnya saat ini hanya bisa menangis pasrah. Ia sudah berusaha mendorong tubuh suaminya, tetapi tenaganya tak sekuat itu. Dara terus meraung kesakitan saat Arham merenggut kesuciannya dengan paksa dan tanpa ada kata lembut. Dara menangis dalam kesedihan yang mendalam. Sedangkan Arham begitu menikmatinya.

"Hilda... kau wanita munafik, aku sangat membencimu. Sangat...." Arham pun ambruk di atas tubuh Dara. Dan gadis itu hanya bisa menangis, meratapi nasibnya yang malang.

To be continue...

1
Umi Maryam
ih aku ko benci banget yah ama org yg sombong ilmu tinggi jabatan di sen tapi ahlak maines ,kenapa ga kroscek dulu main di tnah org aja .
Ayu galih wulandari
Laki laki ,suami DZOLIM itu cocok buat kamu Arnold semoga kamu masuk neraka 😡😡
Ayu galih wulandari
manusia iblis alex 😜😜😜
Ayu galih wulandari: Maaf maksudnya Arnold manusia iblis itu kakaknya Alex ,mana ada kaka yg nyiksa adiknya 😭
total 1 replies
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak🤗🤗😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuut doong kak Author ,masak ceritanya bgt aja langsung end ke gantung kyk jemuran blm keriiing krg seruuu mana kita tahu kelanjutannya.Hayooo SEMANGAT DOONG kak ...💪💪💪💪💪
Gavra Ariella
Kecewa
Gavra Ariella
Buruk
Ayu galih wulandari
lanjuuut
dalla.dalla
gimane mau 'pulang',kan dia kagak tahu alamat lo udin...
Yanti86
Luar biasa
sharvik
aduh in tdk shrus y d lkukn arham . . jhat mu tdk ad obat y lg . .wlpun prank ttp kau jhat
sharvik
jd kesal dg dara trlalu mmpertahan kn khmilan y it . .
Ayu galih wulandari
Suatu saat Arham akan menyesal seumur hidupnya ,sdh ada bidadari tk bersayap dibrmhnya msh jahat ,arigon 😏😏
Anonymous
ok
sri Hartati_
untuk2 bagus bikin penasaran. Lanjuttt❤️
Ayu galih wulandari
😝😝😝 msh aja atigan si arkham
Ayu galih wulandari
Dara sakit krn Arkham bercocok tanam terus
Ayu galih wulandari
Giliran begini kyk orang bodoh su Arkhan
Ayu galih wulandari
Bagus alur ceritanya karyamu kak author Semangat...😍😍😍😍
Lsnjuuuut tentang anaknya Dara di Ara syantiik ...😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!