NovelToon NovelToon
JODOH YANG TIDAK TERDUGA

JODOH YANG TIDAK TERDUGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Selingkuh / Karir / Persahabatan
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: k.amatul wahid

orang tua mana yang sangat khawatir, anak perempuan nya belum menemukan jodohnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon k.amatul wahid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Sudah beberapa hari aku tidak melihat Ica di kantor, walaupun beda ruangan setidaknya hampir dua Minggu , tidak ketemu.

"nis ayo, ke kantin. Jangan kebanyakan melamun. " ucap Mira. Mira ini teman kantor ku yang sangat baik. Kita memang dekat namun tidak sedekat aku sama Ica.

"ayo." ucap ku sambil bangun dari kursi ku itu.

Aku dan Mira pun pergi ke kantin kantor untuk istirahat. Kami memesan makanan dan minuman dan mencari kursi untuk duduk.

"di situ aja." ucap Mira sambil menunjuk kursi yang di pojokan.

" iya." ucap ku.

akhirnya kami duduk dan berbincang bincang. "kamu kenapa, hari ini kamu sakit. Tidak ceria seperti dulu. " ucap Mira binggung.

"aku kepikiran Ica." ucap ku

" Bu Ica." ucap Mira.

" iya." ucap ku

" memangnya kamu tidak tau. kabar terbaru Bu Ica, nis. " ucap Mira

" memang ada kabar apa " ucap ku penasaran.

Tiba tiba makanan dan minuman yang di pesan datang.

" makasih mang." ucap Mira

" makasih mang." ucap ku

Sambil nunggu makanannya dingin. Mira melanjutkan cerita nya tadi.

"ku dengar, suaminya Bu Ica. Selingkuh , dan ketahuan. Bu Ica marah sehingga dia masuk rumah sakit untuk perawatan." ucap Mira

"kamu serius itu, mir." ucap ku

"serius lah, beritanya sudah ke sebar ke mana mana. " ucap Mira

"kalau aku jadi Bu Ica tidak ada kesempatan untuk suami yang suka selingkuh." ucap Mira merasa kesal.

"kamu tau rumah sakit nya." ucap ku.

" rumah sakit bunda anak." ucap Mira

" iya, terimakasih nya." ucap ku

Mira memakan makanan yang tidak panas lagi. Dan tidak lupa kami berdoa saat mau makan.

Istirahat pun telah usai, aku dan Mira kembali keruangan untuk melakukan pekerjaan yang tertunda.

"kamu mau ke rumah sakit, nis " ucap Mira

" iya. Mir" ucap ku

" aku boleh ikut , tidak." ucap Mira

"boleh kalau kamu mau, aku malah seneng. Ada teman ngobrol." ucap ku

Mira pun tersenyum, ku balas senyum itu.

"nanti kita beli buah buahan saja, yang di dekat kantor." ucap Mira

"iya." ucap ku

Kami mengerjakan tugas dari atasan sama menunggu waktu pulang. Dan tidak lupa kita mampir ke toko buah , untuk di bawa ke rumah sakit.

"nis, kita konvoi saja. Soalnya aku juga bawa motor. " ucap Mira.

" iya , gpp. Yaudah buahnya taruh di motor aku saja " ucap ku

" baiklah." ucap Mira

Akhirnya kami pun berangkat berdua dengan mengendarai sepeda motor masing masing. Cukup jauh juga, dari kantor rumah sakitnya. Sesampainya di rumah sakit aku tercengang dengan bagusnya rumah sakit ini

"ini rumah sakit atau hotelnya. Bagus bener." ucap ku

"rumah sakit lah, cuma yang terbaik.,"ucap Mira

Tidak lupa aku membawa buah untuk Ica.

Kami pun ketempat resepsionis untuk menanyakan kamar.

"maaf , Bu. Kalau kamarnya Bu Ica Angraeni dimananya." ucap ku

" oh , itu di nomor 9 di kamar VIP lilinya." ucap resepsionis.

"terimakasih " ucap ku dan Mira

"kembali kasih" ucap resepsionis

Aku dan Mira melangkah menuju kamar Ica.

"nis, itu VIP lili." ucap Mira sambil menunjuk

"oiya, tinggal nomor saja." ucap ku

Dan akhirnya kami pun menemukan kamar nomor 9 VIP lili. Aku dan Mira memencet bel. Untuk masuk ke kamar Ica.

tiba tiba ada seorang ibu yang tidak terlalu tua membukakan pintu.

"maaf Bu, Bu Ica ada ." ucap Mira

" ada neng, silakan masuk." ucap ibu yang membukakan pintu.

"terimakasih, Bu." ucap mira dan aku.

aku dan Mira pun melangkah masuk, ku lihat Ica yang sedang menengok ke arah pintu. Menunggu siapa yang datang.

"nisaa, Mira." ucap Ica

"iya Bu Ica." ucap Mira.

" Ica." ucap ku.

"jangan panggil ibu, panggil Ica saja. Kalau di luar kantor mah." ucap Ica

" baik Bu, eh maaf Ica." ucap Mira

Aku dan Ica tertawa kecil melihat Mira, yang masih gugup. saat memanggil namanya saja.

"kamu kenapa tidak ngasih kabar, aku tau kabar mu dari Mira." ucap ku khawatir

" iya , maaf." ucap Ica

Ica menyilangkan duduk, dan kita mengobrol. Tidak lupa aku dan Mira memberikan bikisan buah untuk nya.

"kamu berdua,jangan repot repot. aku tuh dah senang di jenguk tanpa bawa apa pun." ucap Ica

"llah kata, jenguk tanpa bawa apa pun . Aneh , Ica." ucap ku sambil tertawa

"kalian belum makannya, baru pulang dari kantor." ucap Ica

"iya kami berdua baru pulang ca." ucap Mira

" yaudah bentar, " ucap Ica

Ica mengambil ponselnya dan menyuruh anak buahnya membeli makanan dan minuman.

"jangan repot repot , ca." ucap ku

" tidak repot.," ucap ica sambil tersenyum.

"gimana kabar dirimu, ca." ucap ku

" sudah membaik," ucap Ica

"dd bayinya yang ada di perut." ucap ku

" baik juga." ucap Ica

"alhamdulillaah." ucap ku dan Mira

Aku melihat Ica , tidak terlalu baik. Walaupun dirinya sudah bilang kalau dia baik baik saja. Namun hatinya terasa sedih.

"maaf mir, boleh aku berbicara empat mata sama Nisa sebentar sampai tunggu makanannya." ucap Ica

"iya tidak apa apa , ca" ucap Mira

Mira pun keluar ruangan, dan menunggu bersama ibu yang tadi membukakan pintu.

"kamu kenapa ca," ucap ku

Ica hanya menangis dan memeluk ku. Aku hanya mengelus punggung nya.

"sabar ca, jangan nangis. Kasihan dd nya nanti ikut sedih." ucap ku

"aku ingin bercerai nis, " ucap Ica

"hah, kamu yakin." ucap ku

"aku yakin, "ucap Ica

"aku akan bercerai sampai anak ini lahir, " lanjut ucapan Ica.

"pernikahan mu bagaimana Ica, " ucap ku

"aku sudah berusaha mempertahankan pernikahan ku , ku beri kesempatan untuk nya namun bila dia mengulang kembali kesalahan yang sama untuk apa aku bertahan , nis." ucap Ica

Aku tidak mengerti , karena aku tidak berada di posisi Ica saat ini. Namun aku merasakan betapa sakitnya mempertahankan pernikahan itu. Ica menangis sambil menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya, sampai dia harus di bawa ke rumah sakit.

"kamu tidak perlu takut menikah nis, tidak semua orang mengalami pernikahan seperti diriku. aku berharap kamu bahagia dengan pernikahan mu." ucap Ica

"aku ini baru pendekatan ,Ica. belum kesana." ucap ku

" namun kamu sudah memiliki tujuan saat kamu membuka hati mu untuk orang, berarti kamu sudah siap menikah." ucap Ica

"iya , ca" ucap ku dengan muka yang malu.

Ica pun menghapus air matanya dan tersenyum. Dan tiba tiba ketukan pintu.

"permisi, " ucap Mira

" udah datang, makanannya. Masuk mir" ucap Ica

"banyak amat" ucap ku.

" iya makan yang banyak, biar badan sahabat ku ini pada gemuk gemuk. Yang satu dah mau nikah yang satu lagi mencari." ucap Ica sambil ketawa terbahak bahak.

" ih apaan si Ica ini." ucap ku malu

" iya ini. " ucap Mira sambil ketawa.

Mira dan Ica tertawa kecil melihat tingkah ku dan muka ku yang merah karena menahan malu.

"semoga kalian bahagia, cepat di makan makananya mumpung masih sangat hangat." ucap Ica

" terimakasih Ica, " ucap ku dan Mira

Tidak lupa kita berdoa sebelum makan, dan mendoakan Ica semoga cepat sembuh dan bahagia selalu.

aku dan Mira mengajak ibu yang tadi buka pintu untuk makan dan asisten Ica juga.

berapa ramenya saat itu di kamar Ica.

Dan ku harap Ica selalu bahagia, aamiin..

1
Wulansari
sabarnya , thor/Smile/
tri sutami
pas LG seru malah bersambung huftt
S. M yanie
bagus
S. M yanie: iya kak
Wulansari: terimakasih, thor../Smile/
total 2 replies
LISA
Aq mampir Kak
LISA: Sama² Kak
Wulansari: terimakasih, sudah mampir. de/Smile/
total 2 replies
Miu miu
Perjalanan emosional yang tak terlupakan. 😭
Wulansari: terimakasih, thor./Smile/
total 1 replies
astxrism_8
Gak bisa berhenti scroll halaman, ceritanya seru banget!
Wulansari: terimakasih thor,/Smile/
total 1 replies
L3xi♡
Terasa banget hidup tokoh-tokohnya, thor. Salut!
Wulansari: terimakasih, thor/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!