NovelToon NovelToon
Kisah Kita Telah Usai

Kisah Kita Telah Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:196.1k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Lintang Pertiwi hanya bisa diam, menyaksikan suaminya menikah kembali dengan cinta pertamanya. Ia gadis lugu, yang hanya berperan sebagai istri pajangan di mata masyarakat. Suaminya Dewa Hanggara adalah laki-laki penuh misteri, yang datang bila ia butuh sesuatu, dan pergi ketika telah berhasil mendapatkan keuntungan. Mereka menikah karena wasiat dari nyonya Rahayu Hanggara, ibunda Dewa juga merupakan ibu angkatnya. Karena bila Dewa menolak semua harta warisan,akan jatuh pada Lintang. Untuk memuluskan rencananya, Dewa terpaksa mau menerima perjodohan itu dan meninggalkan Haruna Wijaya kekasihnya yang sudah di pacari selama dua tahun.
Akankah Lintang bisa meluluhkan hati Dewa? Atau suaminya akan lebih memilih Haruna. Dan jangan lupa,ada seorang secret admire yang selalu ada bila Lintang bersedih.
Yuk! Pantengin terus kelanjutan dari cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

( POV Dewa 2 )

Pinggang ku terasa patah ketika terjatuh dari kursi sofa, tetapi dengan menguatkan diri sampai juga di kasur empuk ku. Perlahan aku naik ke atas ranjang di bantu Haruna, yang setia mendampingi.

"Yang, harusnya kamu kasih pelajaran sama Lintang. Tidak bersikap sopan terhadap suami, dan mengabaikan semua perkataan kamu" gerutu Haruna pelan.

"Sudahlah Run, kamu juga jangan terbawa emosi seperti Lintang. Dia memang keras dan teguh pendiriannya, sama dengan watak ibu."

"Di sini, siapa yang sebenarnya anak ibu? Lintang terlalu sombong, karena dimanjakan ibu mu. Beda banget perlakuan ibu terhadap mu, apalagi setelah tau kita menjalin hubungan serius. Ibu semakin menutup mata dengan keberadaan kamu, ada atau gak ada kamu beliau gak pernah merasa kehilangan. Beda banget dengan Lintang, dia telat pulang ke rumah ibu seperti induk ayam yang kehilangan anaknya" mulut Runa merepet, kesal karena aku hanya diam tak menanggapi ocehannya.

"Wajarlah ibu khawatir dengan Lintang, dia kan perempuan. Sementara aku laki-laki, lebih bisa menjaga diri. Sekarang istirahat, nanti selepas isya akan diadakan tahlilan."

"Tapi kita harus bicara, Dewa."

"Ada masalah apa lagi?"

"Kapan kamu akan menikahi ku? Sementara perut ku akan semakin membesar, dan gak akan bisa di tutupi " tanya Haruna, dengan wajah menunduk.

"Tunggulah, sampai tujuh hari Ibu. Suasana masih berkabung, kita harus sedikit menahan diri" ucap ku, mencoba membujuknya. Bukan aku abai, tetapi situasi yang belum kondusif. Apa kata masyarakat, bila aku kembali menikah? Pernikahan ku dengan Lintang, baru terjadi dalam hitung jari lamanya.

"Tapi kamu laki-laki, boleh memiliki istri lebih dari satu. Jangan jadi pengecut, agama pun memperbolehkan. Atau gimana kalo aku gugurin aja janin ini, tokh masih berupa gumpalan darah" kembali suara Haruna terdengar, kali ini di liputi emosi.

"Jangan! Janin itu gak bersalah, jangan menambah dosa dengan melenyapkannya" bentak ku sedikit kalap. "Bagaimana bisa kamu tega berbuat sekeji itu, Runa?"

"Karena kamu gak bisa tegas berkata, sewaktu ibu masih hidup. Kamu selalu khawatir, penyakit ibu mu akan kambuh bila mendengar semuanya" air mata Haruna luruh membasahi pipinya, wanita ku itu terlihat rapuh. Mungkin karena kehamilannya, Runa menjadi sedikit sensitif. Ku peluk tubuhnya dengan erat, yang kini terlihat lebih berisi. Ada buah cinta kami di perutnya, karena hubungan terlarang ini.

"Maafkan aku, Run. Belum bisa mewujudkan impian mu, bersanding di pelaminan. Aku akan mencoba membujuk Lintang, agar mengijinkan ku menikahi mu."

"Jangan terlalu lama, aku bukan perempuan yang sabar menunggu. Bila aku hamil tanpa suami, apa kata dunia? Gosip akan cepat menyebar, dan karir ku hancur seketika. Dan satu lagi, aku ingin kamu segera menceraikan istri mu."

"Aku gak bisa menceraikan Lintang..."

"Tapi, aku gak mau di sebut pelakor. Netizen akan berkomentar miring, dan itu bisa berimbas pada kandungan ku" Haruna mendorong tubuh ku agar menjauh. "Pikirkan sekali lagi, aku membangun karir yang menjadi impian ku sejak kecil dengan berdarah-darah. Jatuh bangun di kuliti netizen julid, serta kehilangan mu sebagai kekasih bisa membuat ku mati berdiri."

"Oke...oke, aku akan ceraikan Lintang.Sekali lagi, maafkan aku" ucap ku tegas. "Persetan dengan warisan! Aku cukup mampu membiayai kehidupan kita berdua, juga kelak anak-anak yang akan lahir dari rahim mu. "

"Makasih sayang, aku tau kamu pasti bisa."

Haruna menghambur memeluk tubuh ku, wajah muramnya segera berganti dengan ceria . Kami berpelukan mesra, hilang sudah keraguan dalam diri ku. Aku bertekad untuk bisa membuat wanita ku bahagia.

****

Entah jam berapa aku terbangun, karena perut ku keroncongan. Ku sibak selimut yang menutupi tubuh, lalu melihat ke samping kanan di mana Haruna tertidur dengan lelap. Perlahan aku berjalan keluar kamar, menuju arah dapur. Lampu-lampu sudah padam, yang tersisa hanya penerangan redup di setiap ruangan.

Lampu di dapur terlihat menyala terang, dan ada suara-suara gemeresik di sana. Mungkin suara tikus, mustahil ada orang berniat jahat. Karena rumah ini ada satpam, dan di lengkapi peralatan keamanan yang canggih.

Semakin dekat dengan dapur, semakin terdengar jelas suara yang mencurigakan tersebut. Hati-hati aku melangkah, lalu mengintip dari pintu yang sedikit terbuka. Ternyata Lintang tengah merebus mie, tercium dari aroma yang khas.

"Sedang apa kamu, dek?" tanya ku, memecahkan keheningan malam.

Lintang yang berdiri membelakangi ku, sedikit terlonjak. "Kakak!" Ia memekik tertahan. "Ngagetin aja" katanya bersungut-sungut. "Kak Dewa lapar, mau ku buatkan mie juga?"

"Iya, tolong ya dek. Pake sayuran, dan cabe rawit" pinta ku pada Lintang.

"Di kasih telur juga."

"Heuum."

Hanya butuh beberapa menit, akhirnya jadi juga mie yang di buat Lintang. Kamu menikmati kudapan itu dalam diam, hanya sendok dan mangkuk yang beradu. Begitu selesai, Lintang hendak beranjak pergi. Tetapi aku memintanya untuk menemani ku, karena aku ingin berbicara tentang banyak hal. Sebagai seorang adik, Lintang cukup paham dengan keadaan ku. Ia membuatkan ku secangkir kopi, dan secangkir coklat untuk dinikmatinya sendiri.

"Silahkan kak, di minum selagi masih hangat."

"Makasih, dek" segera ku tiup-tiup asap panasnya, lalu menyeruputnya sedikit demi sedikit. Terasa nikmat kopi seduhan Lintang, membuat tubuh lebih segar.

"Ada apa kak? Mumpung Lintang belum ngantuk, kalo ada sesuatu bisa di bicarakan sekarang."

"Haruna Hamil."

"Ha...mil?"

"Iya, dan aku harus bertanggungjawab. Jadi tolong kerjasamanya, kita harus segera bercerai."

"Tapi pernikahan kita baru satu hari, kak. Bagaimana tanggapan masyarakat juga Om Ahmad? Kita gak bisa mempermainkan pernikahan, ijab kabul yang di ucapkan di depan penghulu juga saksi-saksi yang lain. Terutama pada Allah SWT, harus di pertanggung jawabkan sampai akhirat."

"Aku tau, tapi ada makhluk tak berdosa menuntut haknya" ucap ku lesu. Ku nyalakan sebatang rokok, untuk menghilangkan rasa pusing.

"Sejak kapan Kakak merokok?"

"Dua tahun lalu, ketika Ibu mendapati ku berkencan dengan Haruna. Aku kacau, dan hidup ku berantakan. Beliau melarang keras berhubungan dengan Runa, yang merupakan seorang model majalah dewasa. Apa salahnya menjadi model dewasa?" ku matikan rokok dan membuang puntungnya, pada tempat sampah di sudut meja dapur.

"Mungkin, ibu ingin yang terbaik buat kakak?"

"Aku lebih tau diri ku , bukan orang lain sekalipun ibu ku sendiri."

"Jadi apa keinginan Kakak sekarang?"

"Kita harus bercerai, sekalipun kakak harus berlutut di hadapan mu. Aku tau perbuatan ku menceraikan istri adalah dosa, tetapi lebih berdosa lagi menelantarkan darah daging sendiri."

"Baik kak, kalo itu bisa menolong kakak dari dosa teramat besar. Lintang ikhlas melepas tali pernikahan, mumpung belum banyak yang mengetahuinya."

Ku raih tangan Lintang yang ada di atas meja, terasa dingin di malam yang hangat ini. Ada butiran kristal berkilau, menggenangi di pelupuk matanya. Ia melepaskan tautan jemari ku, lalu berlalu meninggalkan ku seorang diri. Aku terpekur menatap lantai, ada penyesalan mendalam. Dulu aku yang berjanji akan menjaga dan melindunginya, ternyata ku ingkari semua janji ku. 'Maaf, maafkan aku' bisik ku lirih, di keheningan malam.

****

1
Dewi Dama
cerita nya sangat membosankan...malas baca nya..lagi...
Ita Mariyanti
hadeuh....g abis2 jja*ang d putaran Dion
Bintang Yafi
istrinya om ahmad linda apa sandra thor?
Ita Mariyanti
🔥🔥🔥🔥🔥
Ita Mariyanti
apa si Dion tukang celup yach bnyk bgt wanita yg cr
Ita Mariyanti
lakik modelan dewa gt ksh rok ae g ada teges2 nya jd lakik...bodoh g ketulungan....diem bae d kadalin ja*ang
Jumiah
klo Dewa gk merubah sipat x ,gk akan pernah damai rmh tangganya ,
yg ad hidupx sendirian nnt x
Ita Mariyanti
wah kl PTC kurleb 15mnt dr rmh ku Thor, smngt Lin 💪💪
Ita Mariyanti
bs jdi jodoh Lintang si Dion ini tp kq aq suka sm Zian ae jodoh nya Thor 🤭
Ita Mariyanti
sukak wanita kek Lintang yg g mdh d tindas dan teguh pendirian ❤️❤️❤️
Ita Mariyanti
😂😂😂❤️❤️❤️ bnrn ki Dion
Ita Mariyanti
slmt menikmati kotaku SBY yg panas bgt yaa Lin 😍😍
Ita Mariyanti
waduh kyk e lakik d bus kmrn ki 😁😁
Ita Mariyanti
prgi ae Lin ngpain bertahan dsitu kan g bkln jg Dewa dpt warisan ibunya
Ita Mariyanti
knpa pedes gt yach omongan Ibra...ati2 kang tar Sinta e d ambl org tar km nyesel
Dewi Dama
perfect
Merina Hu
Luar biasa
Merina Hu
Kecewa
Ita Mariyanti
d lah ja*ang ba*ingan pula, mg dewa tau kl si Har pembunuh t lsg ibunya
Ita Mariyanti
sukak karakter lintang yg g mudah d tindas...smngt Lin ja*ang kui 😘😘💪💪💪🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!