"ugh,dimana aku!!.."gumam seorang gadis dengn melihat sekeliling ruangan.
"Alhamdulillah,kamu udah sadar nak..."seorang wanita paruh baya tampak bahagia melihat gadis kecil itu sadar.
tatapan gadis itu dingin tpi langsung cepat merubahnya dengn tatapan polos tanpa di sadari wanita itu.
"siapa nama mu nak?..knp kamu ada di pinggir jalan dengn kondisi yg sangat memprihatikan?..apa yg terjadi?."
"aku tak ingat apapun.."ujar gadis itu dengn tatapan polos dan imutnya.
"ha!!.. apakah kamu hilang ingatan?.."gadis itu nampak wanita paruh baya itu terkejut.
"aku hanya ingat nama ku!.."ucap gadis itu dengn polosnya.
"siapa namamu?.."
"Aqila!.."
.
.
.
gimana jadinya seorang mafia dengn wajah dingin,datar dan tak tersentuh itu,harus terjebak di pesantren karena keadaan yg tak mendukung nya untuk pergi dari sana.
seorang yg terkenal kekejaman nya dan berdarah dingin dengn pandai mengubah karakter nya dengn dirinya yg sesungguhnya,demi keamanan nya.
jangan lupa mampir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5
seminggu sudah berlalu,queen terlihat sangat betah di pesantren walaupun belum pernah keluar atau hanya melihat gimana bentuk pesantren,dia juga sudah mulai nyaman memakai hijab tak ada lagi keluh kepanasan atau lainnya.
selama seminggu ini juga Abi meminta ustadzah Rima untuk mengajar kan queen tentang agama-agama atau ayat-ayat pendek terlebih dahulu,dan hanya ustadzah Rima saja lah yg tau tentang seseorang gadis yg tinggal di rumah Abi Usman ini.
"Aqila hari ini umma dan Abi ingin pergi sebentar,Aqila bisa jaga rumah?.."tutur umma ini lah yang queen suka.
dengn cepat queen menjawab"bisa umma,tpi azim kemana?.."
"dia lagi ngajar mungkin sore baru pulang.."kini Abi yang menjawab.
"oh gitu,azim hebat ya,masih muda udah bisa ngajar santri.."mata queen terlihat mengagumi azim si bocah yang lumayan bandel tapi bertanggung jawab dengn santri Abi.
"haha..harus dong nak,kamu juga hebat kok dalam seminggu udah bisa menyesuaikan diri di sini"umma hanya tertawa renyah sedangkan Abi hanya tersenyum.
"oh y umma mau ngasih tau sebelum umma pergi, seminggu lagi anak sulung umma akan pulang,Aqila tau kan kamar yang Aqila tempati itu punya putra sulung umma?.."jelas umma dengn hati-hati agar tidak menyingung.
"tau umma,jadi maksud umma aqila di usir gitu?.."tatapan sendu langsung muncul membuat umma dan Abi langsung panik,tak ingin salah paham dengn cepat umma menjelaskan.
"bukan gitu sayang, maksudnya umma Aqila bisa pindah kamar tamu,disana sudah mulai kosong karena beberapa hari ini umma meletakkan barangnya di gudang semua.."memang umma dan Abi terpaksa merawat queen di kamar azmi putra sulung mereka,karena kamar tamu tempat barang-barang mereka letakkan di sana.
"umma lebih baik Aqila tidur di asrama putri saja,selama Aqila belajar dengn ustazah Rima,beliau mengajarkan tidak baik satu atap dengn pria yg tidak memiliki hubungan darah atau ikatan pernikahan..kan kalau di fikir-fikir Aqila ini bukan siapa-siapa kan,umma Abi.. mungkin kalau seminggu yg lalu enggak papa lah,karena Aqila lagi sakit tapi kini Alhamdulillah Aqila udah sehat walafiat...."celoteh queen seperti anak kecil,tak lupa muka yang polos bersih itu membuat kesan dia seperti umur 16 tahun.
"iiih,makin pinter deh,kamu umur berapa sih sayang.."ujar umur kegemesan melihat ekspresi queen yg berbicara seperti itu.
"Aqila engk ingat umma!..yang aqila ingat cuman nama doang,.."raut Aqila langsung sendu lebih tepatnya pura-pura.
"eh maaf sayang,umma enggak bermaksud.."panik umma langsung memeluk Aqila.
"engkpapa umma,Aqila seneng kok disini,jadi kapan Aqila pindah walaupun berat karena kamarnya nyaman umma..hehehe.."ekspresi queen langsung berubah ceria kembali membuat kedua paruh baya itu lega.
"kalau Aqila suka di kamar itu,tiga hari lagi aja Aqila pindahnya.."
"umma,ayok kita pergi.."Abi mengajak istrinya itu, kalau di biarin mereka tidak akan jadi pergi karena asik bercerita.
"astaghfirullah umma lupa,klau gitu umma permisi ya sayang, assalamualaikum.."
"waalaikumsalam.."balas queen sambil bersalaman.
beberapa saat, keadaan hening membuat queen memutuskan untuk naik ke kamar nya eh ralat kamar azmi.
bruk...
queen menghampas dirinya ke kasur besar itu dengn menatap langit-langit sambil termenung.
"sayang kita sudah buat dia seperti ini,terus apalagi yg kita lakukan?.."suara manja seorang wanita dengn menggelayut pada suaminya.
"kita buat dia seperti robot buat kita,klau tidak berguna ngapain kita susah-susah menculiknya dari mereka, mending kita bunuh saja saat bayi.."pria itu yg menyahut ucapan wanitanya.
degh..
hancur sudah hati kecil gadis kecil itu, yang tak lain queen yang tidak sengaja mendengar itu saat akan masuk di ruang kerja ayahnya untuk mengantarkan kopi, tapi siapa sangka akan mendengar hal yg membuat hatinya hancur.
"benar juga,lagi pula dia bisa kita manfaatkan untuk membunuhnya saingan bisnis kita,tidak mungkin dia menolak karena di sayangi sedikit saja dia sudah luluh dan mengabulkan permintaan kita.."ujar wanita itu dengn senyum licik.
"hahaha,kamu benar sayang!!.."tawa keduanya dengn bahagia.
"a-aku bukan anak mereka?.."dengn hati yang hancur bocah itu pergi Tampa sepengetahuan mereka.
arrrrghhh...
bugh..
ctarrrr...
teriakan marah gadis kecil itu dengn meninju kaca rias itu di kamar nya.
"ja-jadi kalian bukan kedua orang tua ku!..dan kalian menculikku saat bayi hanya untuk menjadikan aku robot kalian.."genggaman penuh darah itu dengn menatap kaca yg sudah retak ia buat.
"hmm,baiklah..jangan menyesal kelak robot pembunuh kalian ini yg membunuh tuannya.."tiba-tiba senyuman mengerikan muncul,lalu terdengar tawa besar dan mengerikan langsung muncul seperti orang yg kesurupan.
"tenang saudara ku,queenna akan menjagamu.."senyuma miring yg mengerikan terdapat jelas di wajah yg seharusnya imut dan polos itu.
"arrrggghhh..."teriak queen, langsung terbangun.
hah..
hah..
hah..
nafas yang tidak beraturan dengan peluh yang sudah membasahi tubuhnya.
"mimpi itu lagi!!.."queen mengepalkan tangannya erat dia paling benci klau sudah mimpi yg sama seperti ini.
"liat saja, robot ini yang akan membunuh kalian setelah ini.. tunggu aku!!.."senyuman mengerikan langsung muncul, tapi dengn cepat berubah datar dengn dingin.
queen melihat jam ternyata jam tiga lewat, queen masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya yg lengket dan juga untuk menyegarkan otak,tak butuh lama ia keluar dengn keadaan segar.
"aku blm sholat dhuhur apa aku sholat dulu ya?..,eh sejak kapan aku berubah sok alim gini?.."batinnya kok jadi seperti ini, mungkin karena efek dari ustadzah Rima yg selalu menasehati agar sholat lima waktu.
queen sholat walaupun masih tidak khusyuk tapi mending tidak khusyuk tpi sholat dari pada enggak sholat sama sekali.
"apa aku harus berdoa?.."monolog diri sendiri,karena selama sholat dia tidak pernah berdoa tapi ustazah Rima mengatakan selesai sholat lebih baik duduk sebentar,berdoa dan berzikir.
"HM,ya tuhan,aku mau bahagia...aamiin.."queen langsung membuka bukenanya setelah doa singkat, mungkin klau di umumkan siapa doa paling singkat di dunia mungkin queen lah pemenangnya.
queen enggak tau di terima atau enggak,yang penting udah doa,ya udah siap walaupun dalam hati mana mungkin doanya terkabul sedangkan dia wanita jahat dan berlumpur oleh dosa.
kini queen duduk di tepi ranjang dengn kaus polos lengan pendek dan celana pendek, yang kini lagi bersila dengn kedua tangan yg menyimpang wajahnya, penampilan yang sederhana membuatnya benar-benar seperti anak remaja yang sangat imut , apalagi poni dan rambut lurus panjang nya yang benar-benar terkesan cantik,oh ya jangan lupa mata birunya yg paling mencolok karena terlihat sekali dia bukan orang lokal.
clek..
"astaghfirullah..."
tiba-tiba queen yang asik melamun di kejutkan ada seseorang yg membuka pintu, reflek queen menatap orang itu dengn dingin hal itu tentu di lihat orang itu tapi dengn cepat queen berubah polos dan langsung mengambil selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.
"ka-kamu si-siapa?.."kini dia berubah menjadi seorang gadis kecil yang ketakutan melihat pria asing di depan dengan sudah membalikan tubuhnya membelakangi nya.
"sebaiknya anda berpakaian layak, saya tunggu di ruang tamu!.."suara dingin pria itu langsung terdengar lalu pergi menghilangkan dari pintu sudah pria itu tutup Tampa melihat dirinya.
"Azmi!!.."
.
"Anda siapa?.. kenapa ada di kamar saya?.."suara yang tidak berubah dengan pandangan mengarah kebawah.
"apa sih cantiknya lantai itu dari pada aku?..ih aku lupa..ain ya.."batin queen langsung paham tentang pandangan mata dan juga pria itu duduk sangat jauh darinya.
"kamu siapa?.."bukannya menjawab pertanyaan itu tapi malah bertanya dengn polosnya.
" Gus Azmi "
"oh Gus!.."dalam hati ingin ngakak padahal dia tau siapa orang di depannya ini tapi siapa sangka wajahnya memang datar sama seperti di foto tapi kali ini tatapannya membuat siapa saja terintimidasi kecuali queen si ratu es yang Bahkan bisa lebih dingin dari itu.
"saya--"
"tolong jangan buat keributan di sini!.."tiba-tiba suara pria yang menggunakan toa terdengar jelas.
"gimana kami tidak buat keributan!!..kami sudah jauh-jauh kesini hanya ingin mencalon!!!.."
"iya benar!!!.."
"tolong!!, tenang!!,tenang!!.."
"buka gerbangnya!!..buka gerbangnya!!.."
suara keributan di pagar pesantren membuat seluruh penghuni melihat termasuk Azmi dan queen yang ikut keluar juga.
"ada apa ini!!.."suara Azmi membuat wanita-wanita yang ada di gerbang langsung terdiam, merinding mendengar suara dingin itu tapi terpesona melihat betapa tampannya calon imamnya.
"eh itu bukan Gus Azmi ya!..wah kapan pulangnya!.."
"iya nih Gus idola ku akhirnya pulang juga,.."
"wah kamu Suka sama Gus galak ya?.."
"suttt,jangan kuat-kuat nanti Gus denger kita kena hukum kayak beberapa bulan lalu,mau kalian.."
suara bisik-bisik terdengar oleh queen yang tengah tersenyum tipis di balik kerumunan yang tidak mereka sadari.
"kami hanya minta kebenaran gus!!.."suara wanita itu melembut saat berhadapan dengan calon yg mereka idam-idamkan,beda dengn tadi dialah yg paling heboh minta di bukakan gerbangnya padahal penjaga gerbang sudah melarang keras.
"maksud nya kebenaran apa?.."tanya Azmi dengn datar menatap mereka semua Tanpa menjatuhkan tatapan pada satu orang saja.
"kami mendapat dari internet kalau Gus lagi nyari calon istri dan hari ini adalah pendaftaran nya..."sahut wanita dari kerumunan itu yg sudah mencapai usia matangnya menikah.
"iya betul itu!!.."sahut mereka membetulkan ucapan wanita itu.
mendengar itu semua yang berada dalam pesantren heboh seketika membuat suasana ricuh dan berisik.