Loco, sebutan halus untuk orang gila. Dita Audrey Sihombing, gadis Batak yang keras kepala dan berkemauan keras yang memiliki kehidupan ganda. Di muka publik dia adalah seorang gadis biasa yang tomboy dan tidak punya apa-apa, tetapi di sisi lain dia adalah putri seorang konglomerat dari tanah Batak. Identitasnya disembunyikan, dia menjalani hidup biasa sampai dia jatuh hati pada seorang pria berengsek yang mengkhianati dirinya dan berselingkuh dengan sahabatnya. Seluruh alur hidupnya berubah.
"Mama!" satu kata yang tidak pernah dia bayangkan akan dia dengar dari mulut bayi kecil yang dia temukan di depan apartmentnya. Hidupnya mengalami porak-poranda, berubah total setelah bertemu dengan bayi laki-laki itu! akankah dia merawat bayi malang itu? atau justru membuangnya?
ikuti kisahnya dan orang-orang di sekitarnya, petualangan menarik Dita akan menghibur hari harimu yang membosankan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Loco : Go away!
Dita menatap mereka berdua dengan nafas naik turun, belum lagi wajah angkuh Caca yang sangat bangga dengan statusnya yang baru sebagai istri Benny yang Sah di mata hukum, mereka hanya mendaftarkan pernikahan belum mengadakan resepsi.
"Caca, biar kutanya sekali ini, apa kau pernah benar benar menganggap ku sebagai sahabatmu sejak pertama kali kita berteman!?" tanya Dita dengan serius.
Caca menatap Dita, sejak awal dia tidak menganggap gadis itu sebagai sahabatnya. Baginya Dita hanya seseorang yang bisa dia manfaatkan, seseorang yang naif dan bodoh yang mudah dia permainkan.
"Kalau boleh jujur, tidak pernah!" tukas Caca.
"Kau tidak ku anggap teman apalagi Aruna, tcihh siapa yang mau berteman dengan perempuan bodoh dan kaki buntung itu, bilang dia mengurus kakinya yang patah itu," ucap Caca memandang rendah Dita bahkan menjelekkan Aruna tanpa perasaan.
Dita terdiam membisu, tubuhnya bergetar, ini pertama kalinya dia mendengar kata kata kasar itu. Dia mengenal Benny dan Caca adalah orang yang bertutur kata yang baik, tapi siapa sangka dibalik sikap lemah lembut dan penuh perhatian mereka, ternyata ada setan yang bersembunyi di belakang mereka.
"Lagipula kenapa kau mau berteman dengan perempuan datar dan membosankan ini, dia sok polos, minta dicium saja selalu menolak, kau pasti sudah tidur dengan puluhan laki laki tapi sok polos saat ku minta tidur dengan...arkhh!!!" Benny berhenti bicara saat Dita bergerak.
Bughhh!!!
Satu tendangan bebas melayang ke perut pria bajingan itu. Amarah Dita mencapai puncak, dia menarik Caca dan mendorong Benny ke tanah sampai pria itu terjerembab.
"Kau tidak akan lepas dariku Caca, bayar utang mu, akan ku tuntut kau!!!" teriak Dita tak gentar.
pLak!!!
Caca menampar wajah Dita sangat keras. Dia menarik kepala gadis itu dan menatapnya kesal.
"Kau pikir kau punya kuasa apa? setelah hari ini kau dan Aruna akan dipecat dari kantor, rasakan itu!!" ucap Caca .
Dita menarik nafas dalam-dalam. Ingin dia menghajar mereka dengan kekuatannya, tapi akan jadi salah paham di mata warga sekitar.
Gadis itu berjalan mundur, dia menangis menatap Benny dan Caca yang menghancurkan hatinya.
Caca memapah Benny dan membersihkan pakaian pria itu.
" Perempuan sinting yang tidak punya otak, beraninya dia melakukan ini!!!" geram Benny mengeraskan rahangnya.
Dita berlari ke samping rumah, mengambil sebuah ember besar dan berjalan ke arah parit pembuangan di samping rumahnya.
Gadis itu, mendengus, amarahnya begitu terlihat. Dia berjalan sambil menenteng ember berisi lumpur bau itu dan...
"Rasakan ini sampah!!!" ucap Dita.
Byurrrr!!!
"Arkhhhhh... sialan!!!!! Dita apa apaan kau dasar gadis kampungan, ini bau sekali arrkhhh !!!!!!"
Caca dan Benny berteriak histeris saat sekujur tubuh mereka dihujani dengan lumpur yang sangat bau dan Menjijikkan, berlendir dan dipenuhi dengan cacing cacing kecil yang menggeliat di tubuh mereka.
"Pergi!! Pergi tidak!! pergi sekarang sialan, dan jangan pernah temui aku lagi bangsat!!!!" pekik Dita mengusir kedua manusia itu.
Benny menarik tangan Caca," Sayang kita pergi, jangan pernah berhubungan lagi dengan sampah sampah seperti dia dan Aruna, kau berada di kelas berbeda, mereka itu hanya sampah masyarakat!" ucap Benny sambil membawa istrinya ke dalam mobil.
" Kau jahat Dita, aku.... aku hanya mengambil apa yang pantas ku dapatkan, aku juga ingin bahagia, aku dan Benny saling mencintai sejak lama, kau sampai melakukan ini padaku dan Benny, hiks hiks hiks... kau memang tidak pernah menganggapku temanmu!!!" ucap Caca menangis sesenggukan.
Dita tak habis pikir saat mendengar hal itu, ucapan yang bertolak belakang seolah Caca adalah korban.
"Arrkhh sialan, jangan banyak bicara!!! pergi kalian pergi!!!!" pekik Dita, gadis itu berlari dan mengambil cangkul dan mengayunkannya ke arah mereka.
Caca dan Benny ketakutan, sontak keduanya menutup pintu mobil dan terburu buru pergi dari sana.
Sementara itu di dekat pohon besar di pinggir jalan, Asher masih berdiri di sana mendengar semua perdebatan mereka sambil tertawa cekikikan melihat Caca dan Benny yang disiram air comberan dan diserang Gorilla hutan yang sedang mengamuk membawa cangkul.
"Pftthhh.... rasakan itu!!!' Pria itu tertawa terbahak-bahak, menyembunyikan wajahnya saat mobil biru itu melewatinya.
Asher tidak menyangka gadis yang tinggal di salah satu rumah di komplek itu ternyata adalah gadis bar bar jelmaan Gorilla.
"Wahhh hahahah.... cocok nih buat nyerang si Emma, membayangkan Emma dikerja kejar Mak lampir ini, pasti akan sangat menyenangkan, hihihi...." Asher tertawa cekikikan sampai tidak sadar kalau dirinya sedang ditatap, diperhatikan dan di analisa lelah gadis berkacamata yang berdiri di sampingnya sejak tadi. Gadis berkepang dua dengan tongkat yang menyangga tubuhnya sedang menatap Asher dengan wajah heran.
Pletak!!!
Satu pukulan dahsyat mendarat di kepala pria itu.
"Awhh.. awhhh kepalaku pecah, arkrhh sial.. sial.. sial, siapa yang memukulku!!!" Asher berteriak kesakitan sambil melompat lompat saking sakitnya pukulan gadis berkacamata itu di kepalanya.
Dita yang sedang kesal langsung mendengar suara itu dan menghampiri mereka di sana.
"Aruna!! apa yang terjadi!? apa dia menyakitimu!!!?" teriak Dita panik sambil menarik kerah Asher begitu saja.
" Apa yang kau lakukan pada Aruna hah!? apa yang sedang kau lakukan baj... ka..kau!?? " Dita Terbelalak, dia menatap Asher, pria yang dia temu di tebing, bandara dan yang berjalan bersamanya tadi.
"Apa!??" ketus Asher sambil menarik tangan gadis itu dari kerahnya.
"Mau apa!? dasar Mak lampir menyebalkan!!" ketus Asher sambil mengusap usap kepalanya dengan wajah masam.
"Kau apakan temanku!??" tanya Dita yang masih bisa mengkhawatirkan Aruna ketika dirinya sendiri perlu diperhatikan dan dikhawatirkan karena keadaan mentalnya terguncang.
Asher menatap gadis itu dengan tatapan heran, Dita tak segan segan mendekat ke wajah Asher dan menatapnya tajam.
Asher memicingkan matanya dan melirik Aruna yang tampak hanya diam sejak tadi.
Jari telunjuknya mendarat di kening Dita.
"Menjauh, nenek lampir!!" ketus Asher.
"Ne..nenek lampir!?? ka..kau!!" Dita tercengang.
"Hadehh... udah sana urus temanmu, dia dari tadi diam terus, sepertinya terguncang karena mendengar ucapan mereka tadi, jangan ngajak gelud!!!" kesal Asher.
"Kau mendengar semuanya!? " tanya Dita.
"Iya, kenapa? Masalah?'' balas Asher.
"Dasar penguntit!!" balas Dita menantang, dia menarik kerah Asher hendak memukul wajah pria itu, sebagai pelampiasan amarahnya yang sedang menggebu-gebu.
"Haihh dasar keras kepala, "
Asher menarik tangan gadis itu dan...
Srukkk!!!!
Dia menahan tangannya ke belakang dan mendorong kepala Dita menatap Aruna yang sejak tadi terdiam dengan wajah pucat dan tubuh gemetaran. Sepertinya dia terguncang karena gadis itu juga mendengar semua ucapan Caca tentang dirinya.
"Akhhh sakit!!!!" pekik Dita.
"Kau lihat temanmu, dasar cewek aneh!!!!" ketus Asher sambil mengarahkan kepala gadis itu menatap Aruna.
tapi jangan sebut dia si Boru Batak yang bar bar dan keras kepala kalau dia tidak melawan Asher di situasi seperti ini.
" Arkhh lepaskan aku sialan, kenapa kau ikut campur urusan orang, lepaskan aku!!!!" pekik Dita meronta-ronta sampai tiba-tiba dia kehilangan keseimbangannya dan...
Hap!!
Beruntung Asher menarik kaos gadis itu, tapi ada yang aneh, sesuatu yang punya pengait di dalam sana juga ikut ditarik oleh Asher.
Dita menggantung, antara mau jatuh dan tidak, tangan Asher menahan tubuhnya dengan menarik kaos dan tali bra gadis itu.
"Ka..kau!!!"
"Sial!!" umpat Asher sambil melepaskan tangannya dan...
pletak!!!
Bunyi nyaring pukulan tali bra yang membentur punggung Dita terdengar merdu di telinga mereka.
"Sialan arrkhhhh!!!!! kemari kau!!!!!" pekik Dita mengamuk, bisa bisanya Asher menarik tali branya.
Asher berlari terbirit-birit, dengan wajah panik, kejadian teraneh di hidupnya.
"Lihat temanmu itu, dia sudah pucat, maaf aku menarik tali BH mu hahahaha... kau yang salah!!!" teriak Asher tanpa filter.
Dita benar benar malu, pipinya bersemu merah, perasaannya campur aduk saat ini.
Tetapi dia langsung berhenti saat sadar sejak tadi Aruna Hanau berdiri diam di tempat.
"Sialan, arkhh....menyebalkan!!!
.
.
.
Like, vote dan komen 🤗