mutiara gadis yatim demi menghidupi ibu nya orang tua satu satunya yang sedang sakit . segala pekerjaan dan hujatan siap ia terima , asal dapat uang untuk menghidupi dirinya dan ibu nya . tapi hasil dari kerjakan yang halal .
Dimas lah sahabat mutiara satu satunya yang baik padanya . ada rasa yang terpendam dalam hubungan mereka , dan terhalang oleh status sosial , takut akan ungkapan perasaan dan menghancurkan persahabatan .sehinggga cinta hanya bersemi tiada tara dalam hati masing masing demi persahabatan .
Dimas mencarikan pekerjaan baru untuk mutiara , dan merelakan dirinya juga ikut bekerja di sana demi ,sahabat dan cintanya .
Mutiara merasa bahagia mendapat pekerjaan barunya , walau hanya sebagai OB , nasib baik atau nasib malangkah yang akan menyambut mutiara dalam menjalani profesinya sebagai OB . setelah bertemu dengan sang CEO . silahkan ikuti cerita mutiara antara sahabat dan CEOnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SWS OB 05
Mutiara berdiri dan meraih tasnya .dan meninggalkan pesan pada teman teman nya , untuk memberi tau Dimas bila dimas datang .
"Aku pulang dulu ya , kalau Dimas ke sini , katakan pada nya , kalau aku sudah di pecat karena kebodohanku ."ucap mutiara .
"Tiara aku benar benar tidak menyangka ,kalau kau benar benar tidak akan kembali lagi ke kantor ini . Terimakasih ya ,selama ini kamu dah banyak membantuku ."ucap mbak ika .mbak ika mendekat dan memeluk mutiara yang terakhir kalinya .
"sama sama mbak .aku juga berterimakasih , kalian dah mau menjadikan aku sahabat kalian ."ucap mutiara
Semua teman teman mutiara memeluk mutiara bergantian .Dimas yang baru datang terkejut ,melihat apa yang terjadi .
"Ada apa ini ."tanya Dimas yang tiba tiba datang ke kantor .
"Lo Dim , kamu tidak kuliah ."tanya salah satu dari mereka . Mutiara yang mendengar suara dan nama Dimas di sebut .mutiara segera membalik kan badan .
"Loh Tiara kenapa kamu menangis ."ucap Dimas sambil menghapus air mata mutiara .
"Aku .....aku di pecat Dim ."ucap mutiara menangis sesenggukan di dada Dimas .Dimas mengelus bahu mutiara dengan penuh tanda tanya .
Mutiara melepas kan pelukan nya pada Dimas .
"Kamu di pecat ,kenapa ."tanya Dimas .
"Aku menumpahkan kopi , berkas berkas pak Ardy hiks...."jawab mutiara sambil menghapus air matanya .
"Sudah kamu tenang dulu , masalah ini kita pikirkan baik baik ,tanpa ada pemecatan .yang penting kamu tenang dulu . Sekarang ayo ikut aku ke taman dulu , kita cari udara segar ."ucap Dimas sambil menarik tangan mutiara .
Dimas tidak perdulikan teman temannya , yang penting baginya sekarang adalah menenangkan mutiara dulu .
"kamu duduk sini dulu , jangan kemana mana aku beli minuman dulu untukmu ." ucap Dimas dan segera pergi meninggalkan mutiara yang duduk di bangku taman . Mutiara diam merenungi nasib nya ke depan , setelah kehilangan pekerjaan nya .
Tak lama kemudian Dimas datang membawa air minum dingin untuk mutiara .
"Ini kamu minum dulu ,biar pikiran kamu ikut segar ."ucap dimas sambil membukakan tutup botol minuman mutiara , sebelum ia berukan pada mutiara .tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap mereka .
"terimakasih , banyak ya ."ucap mutiara segera meneguk air minum nya .
"kamu tunggu dulu di sini , aku kebelet mau ke toilet dulu ." Dimas berlari tanpa menunggu persetujuan dari mutiara .
"oh Tiara , pedihnya , dapat kau merasakan . Jika kau bertemu aku begini , berlumpur tubuh dan keringat membasahi bumiii ...
"oh ,tiara beginikah nasib mu tak hanya namamu seperti lagu , tapi lagu itu benar benar seperti nasibmu .ibu...
"Apa kerjaan mu di sini hanya untuk merenungi nasibmu ." mutiara terkejut dengan suara laki laki di belakangnya , mutiara segera berdiri
"Pppak Aaardy...
" Sekarang masih jam kerja , apa kamu di dalam sudah tidak punya kerjaan ,sehingga kamu duduk di sini ."ucap Ardy .
"Pak Ardy , maaf saya minta maaf .saya di sini sedang menata hati ."ucap mutiara.
"Siapa yang perduli dengan suasana hatimu . Urusan kantor lebih penting . Dari segala galanya .cepat masuk kerjakan tugas kamu ." perintah Ardy .
"Tunggu , bukankah bapak akan pecat saya hari ini ."ucap mutiara sambil menunduk .
"Memang nya kamu ingin saya pecat ."bentak Ardy .
"Tidak pak , saya tidak mau di pecat ."jawab mutiara dengan cepat .
"Cepat kembali kerja sana ."ucap Ardy .
"Baik pak ." mutisra segera menuju ke kantor ,mengambil alat kerjanya . Sementara Ardy meneruskan langkahnya menuju ke gudang , untuk mengecek bahan bahan proyek .
Tak lama kemudia Dimas kembali tidak mendapati mutiara .
"Loh Tiaranya kemana , bukan nya tadi aku suruh dia menunggu di sini , apa jangan jangan dia nekat melakukan sesuatu yang tidak tidak ,karena putus asa ."ucap Dimas ia ketakutan bukan main . Ia kalang kabut mencari cari mutiara .
"maaf mas , mas lihat tiara , pegawai baru yang sering datang bersamaku."tanya dimas cemas .pada satpam depan
"oh tiara , aku lihat dia masuk ke kantor setelah bicara dengan pak Ardy ." ucap satpam .
"Berbicara dengan pak Ardy ,"ucap Dimas mencerna ucapan pak satpam .
"Ia ,tiara masuk ke kantor ,sepertinya pak Ardy suruh dia kerjakan sesuatu ."tambah pak satpam .membuat pikiran Dimas semakin kacau
" terimakasih pak ."jawab Dimas ia berlari ke dalam kantor lagi mencari mutiara . Ia percaya kalau pak Ardy sudah menyuruh mutiara meringkasi barang barangnya dan meninggalkan kantor .
Di ruang kerja Dimas tidak menemukan mutiara , dia berlari keluar sehingga tanpa sengaja dia menabrak Ardy .
"Eh pak Ardy ,saya minta maaf pak , saya buru buru mau mencari Tiara ."ucap Dimas dengan nafas terengah engah . Sambil membungkuk .
Ardy tidak merespon ucapan Dimas , ia hanya merapikan jasnya yang kusut karena ulah Dimas .mutiara yang kebetulan lewat di belakang Ardy menegur Dimas .
"Dimas , kamu lagi ngapain ." panggil mutiara yang masih membawa alat perlengkapan pel .
"Tiaraaaa ," Dimas langsung berlari memeluk mutiara , ia tidak perduli kalau Ardy masih di sana . Mutiara kaget dengan perlakuan Dimas ,ia melotot dengan mata menatap ke arah Ardy yang juga sedang menatapnya .
"Kamu kemana saja , aku cari kemana mana .kamu tidak sedihkan dipecat ."ucap Dimas dengan setia masih memeluk mutiara . Mutiara segera mendorong bahu Dimas agar melepaskan pelukan nya .
"Maaf kan kami pak Ardy."ucap mutiara ,ia merasa segan dengan Ardy atas tingkah laku dan ucapan Dimas .Mutiara membungkuk sebentar dan menarik Dimas pergi meninggalkan Ardy .
"Kamu apa apa an sih ."ucap mutiara sambil menghempaskan tangan Dimas .
"Aku baru datang kerja aja dah di bilang perempuan tidak sopan . Sekarang kamu main peluk peluk di depan pak Ardy .apa yang ada dalam pikiran dia ." protes mutiara .
"Biarin saja , aku tu cemas sama kamu .terus itu kamu kenapa . Udah di pecat masih bawa bawa pel pelan segala," tanya dimas sambil menunjuk tangan mutiara .
"oh iya lupa beritahu kamu , aku tidak di pecat , jadi aku tadi sedang bekerja ."ucap mutiara .
"Benarkah , kamu tidak jadi di pecat . Kamu serius tidak lagi bercanda kan ."tanya Dimas memastikan dengan raut wajah yang sangat bahagia .
"iya , serius ."jawab mutiara sambil mengangguk .
"yeeeee ,"teriak dimas bahagia sambil memeluk mutiara kembali . Dimas kelihatan begitu bahagia .Mutiara membiarkan Dimas memeluknya sampai ia lega dan melepaskan pelukan nya sendiri . Ardy masih melihat keduanya dari jarak jauh .
"Berati aku masih bisa antar jemput kamu kan . kita masih sama satu kerjaan kan ."tanya dimas tidak percaya .
"hem , ya kita masih sama sama satu kerjaan . Satu perusahaan , satu profesi ."ucap mutiara sambil merangkul bahu Dimas . Dapat perlakuan seperti ini dari mutiara , jantungnya sudah tersiksa .begitu juga pikiran nya takut suara detak jantungnya yang begitu mendayu kedengaran oleh mutiara ,yang belum mengerti akan perasaan nya .