Bumi ~
Sampai matipun aku tak akan pernah menyentuh wanita sepertimu karena tempatmu bukan berada di sisiku tapi berada di kakiku .
Air ~
Tak apa jika kau tak akan pernah melihatku , akan kunikmati setiap sakit yang kau torehkan karena aku adalah istrimu .
Hubungan yang terjalin karena adanya paksaan . Dendamnya pada wanita yang telah menjadi istrinya membuatnya buta untuk melihat kebenaran . Akankah Air mampu bertahan ? Akankah Bumi mampu melepasnya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
05
Bumi sedang berkumpul bersama teman temannya di sebuah klub malam . Dia bukan pecandu alkohol tapi ia kadang minum beberapa gelas wine untuk sekedar melepas penatnya .
Bumi sengaja berkumpul dengan teman temannya malam ini karena sore tadi papanya menelponnya agar dia cepat pulang , ada hal penting yang akan dibicarakan . Dan Bumi bisa menebaknya , pasti ini berkaitan dengan rencana pernikahan seperti yang Narra katakan .
Sungguh dia sedang tidak ingin membahasnya sekarang , ia masih sangat kehilangan sosok kakak yang ia sayangi dan ia hormati . Sepertinya tidak pantas jika ia menikahi istri kakaknya apapun itu alasannya .
Suasana club malam ini begitu ramai , tapi Bumi dan teman temannya memakai ruang VVIP dimana ruangan itu terpisah dinding kaca tebal . Hingga mereka tetap bisa menikmati suasana diluar tapi orang di luar ruangan tidak bisa melihat mereka . Ruangan itupun juga kedap suara hingga suasana ruangan itu menjadi lebih tenang .
Saat ini Bumi dan teman teman yang ada di ruang itu memandang jijik laki laki yang sedang di kerumuni oleh para wanita penghibur . Dia dan wanita wanita itu sedang melakukan adegan yang tak sepantasnya di lakukan di luar ruangan. Bahkan para wanita itu sudah berhasil membuat laki laki itu shirtless .
Walaupun dia juga laki laki tapi ia tidak akan sembarangan menyentuh wanita ataupun membiarkan tubuhnya disentuh oleh wanita yang tidak ia kenal .
Dulu ketika masih bersama Narra , wanita itu sering sekali ingin menyerahkan tubuhnya dengan alasan cinta . Tapi Bumi selalu bisa menolaknya karena ia ingin cinta mereka utuh sampai di pelaminan . Bumi begitu yakin dengan kekuatan cinta mereka .
Tapi kenyataan berkata lain sesudahnya , wanitanya malah menjadi kakak iparnya . Bumi sempat pergi ke luar negeri untuk menempuh pendidikannya . Yang sebenarnya hanya sebuah alasan agar dia tak melihat Narra yang bersanding dengan Reynand .
" Hei .. kalian tahu siapa dia ? " salah seorang temannya bernama Jerry menunjuk laki laki tampan yang sedang duduk bersama para wanita penghibur di pojok ruangan itu .
Tapi semua teman temannya yang duduk di sofa melingkar itu hanya menggelengkan kepalanya .
" Namanya Deniel , blaster lndonesia lnggris . Mahasiswa semester akhir perguruan tinggi swasta . Kalian tahu pekerjaannya apa !? "
" Bodo amat , nggak ada penting pentingnya kita tahu soal dia . Kayak kurang kerjaan aja " salah satu teman memotong perkataan Jerry .
" Ckk .. ngga seru banget sih !! " seru Jerry , padahal ia sudah bersemangat untuk menceritakan tentang Deniel .
Hari semakin malam hingga akhirnya hanya tinggal Jerry dan Bumi yang masih duduk di ruangan itu . Biasanya Bumi yang lebih dahulu meninggalkan circle teman temannya . Tapi kali ini ia sedang malas untuk pulang .
" Kau keberatan jika aku meneruskan cerita tentang laki laki yang aku sebutkan tadi !? " tanya Jerry yang melihat Bumi sudah menyandarkan punggungnya di sofa dengan mata terpejam .
" Hemmm ... terserah " jawab Bumi tanpa membuka matanya .
" Deniel , laki laki yang kita lihat di sudut ruangan tadi "
Hening , Bumi tidak merespon kata katanya tapi Jerry yakin pria itu masih mendengarnya .
" Dia seorang gigolo , langganannya kebanyakan wanita kaum jet set ... Sebenarnya dari dulu aku ingin bicara padamu . Tapi aku takut akan hal ini akan menyinggungmu "
" Bertele tele ... berisik !!! "
" Ckk aku serius Bumi!! Aku sedang tidak bercanda "
Tapi nyatanya Bumi tetap diam dengan duduk seperti posisinya semula hingga Jerry memijit pelipisnya .
" Ya Tuhan kenapa kau berikan aku teman seperti dia , untung kaya ... kalau tidak .. "
" Kalau tidak kenapa ??!! Pergi jika tidak ingin berteman denganku "
" Haisshh ... kenapa kau sekarang menjadi menyebalkan sekali !! Aku hanya ingin bilang Deniel adalah pria simpanan istri kakakmu ! "
BUUGGHHH ....
Jerry memegang pipinya yang baru saja terkena bogem mentah dari Bumi . Darah keluar dari sudut bibirnya . Dia sudah mengira ini pasti akan terjadi karena Bumi sangat menghormati kakaknya .
" Jaga kata katamu brengs*k !!! Sekali kau menyinggung hal yang berhubungan dengan kakakku maka aku tak segan untuk membunuhmu " ancam Bumi dengan mata memerah menahan amarah .
" Dari dulu sebenarnya aku sudah ingin mengatakan hal itu apapun resikonya termasuk ini " Jerry menunjuk pada lebam di pipinya sendiri .
" Yang aku ceritakan adalah kebenaran . Aku juga punya buktinya jika kau sangsi padaku "
Tanpa berkata sepatah katapun Bumi segera melangkah keluar dari ruangan itu . Dia tak ingin lepas kendali dengan menghajar lagi salah satu sahabatnya tersebut .
" Heiii !! Aku tahu suatu saat kau pasti akan mencariku karena hal ini !! " teriak Jerry sebelum Bumi mencapai pintu ruangan itu .
Bumi membanting pintu ruangan itu dengan sangat keras . Sejenak ia menjadi pusat perhatian kaum hawa yang berada di klub itu . Selain mempunyai wajah rupawan Bumi juga mempunyai badan kekar yang menjadi idaman kaum hawa .