Megan yang belum lama putus dari kekasihnya, dipecat dari tempat kerjanya karena dituduh sebagai selingkuhan atasannya. Sialnya lagi, di tempat kerjanya yang baru Megan mendapat bos yang lebih gila dari sebelumnya, menyebalkan, mesum dan suka gonta-ganti pasangan. Tidak hanya itu, Megan juga bertemu dengan anak kembar yang menginginkannya menjadi ibu mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5: Notif
Megan yang baru saja selesai mandi dan sudah mengganti pakaiannya memilih untuk rebahan di atas kasurnya. Megan membuka ponselnya dan melihat ada notif yang masuk ke email-nya. Megan membuka email nya dan melihat surat pemberitahuan jika surat lamarannya sudah diterima dan Megan diundang untuk melakukan wawancara senin depan. Rasanya paginya yang buruk karena kedatangan Julian terbayar dengan notif yang masuk ke email nya.
"Yes...yes... akhirnya lamaran ku di terima," ucap Megan senang. Ia kemudian menghubungi sahabatnya Beatrix bahwa ia akan melakukan wawancara di perusahaan tempat Beatrix bekerja.
*******
Sabtu pagi, rumah keluarga Megan terlihat ramai. Namun sebenarnya suara Aron dan Harold lah yang membuat rumah mereka seperti ditempati oleh keluarga besar saja. Ayah Megan tidak bekerja di hari sabtu, Aron juga tidak masuk sekolah. Biasanya mereka berdua akan bermain satu harian di rumah.
"Morning dad, mom, kakak ipar..." sapa Megan yang berjalan menuruni tangga.
"Morning sayang..." balas Harold kembali bermain-main dengan cucunya.
"Hei bocah.. kenapa tawa mu begitu kuat, aunty jadi terbangun," ucap Megan mencubit gemas kedua pipi Aron yang sedang bermain pistol mainan dengan Harold.
"Aunty saja yang bangun terlalu lama, sekarang itu sudah pukul 10. Semua orang sudah bangun. Aunty sudah besar tapi bangunnya selalu lama. Kalah sama anak kecil seperti Aron," ledek Aron membuat mereka tertawa kecuali Megan. Bukannya Megan tidak bisa bangun cepat. Masalahnya ia saat ini tidak sedang bekerja dan ia bebas bangun jam berapa saja.
"Kamu ya...." ucap Megan menggelitik perut Aron.
"Hahahha...aunty berhenti.. hahahaha ..." Aron tertawa kuat.
"Apa kamu mau meledek aunty mu ini lagi, kalau saja bukan karena daddy mu, kamu juga tidak akan bangun cepat," ujar Megan terus menggelitik perut Aron. Edward memang tegas dalam mendidik Aron. Mungkin karena ia seorang polisi.
"Mom...tolong Aron..." ujar Aron berlari ke arah Freya yang sedang merajut kaos kaki bersama Alma dan duduk diantara ibu dan neneknya.
Megan berjalan mendekati Freya dan duduk di sampingnya lalu mengusap perut Freya.
"Hei....keponakan aunty.. lihat tidak, kakakmu meledekku lagi. Sepertinya kamu harus cepat lahir biar ada teman aunty untuk membalas kakak mu," ucap Megan.
"Aunty sabar ya, 7 bulan lagi," balas Freya meniru suara anak kecil.
"Megan.. kamu sarapan dulu, bukannya kamu dan Beatrix akan pergi ke Las Vegas," ucap Alma.
"Kamu ada acara apa di sana?" tanya Harold duduk di sofa.
"Temanku Vivian mengikuti lomba peragaan busana di sana dad," ucap Megan.
"Wah daddy ikut senang. Sampaikan dukungan kami pada Vivian ya nak," ucap Harold.
"Baik dad," balas Megan.
"Aunty... Aron ikut ya," timpal Aron turun dari sofa.
"Memangnya kita berteman.." ujar Megan berpura-pura dan mengerucutkan bibirnya.
"Aunty Aron yang paling baik dan cantik di dunia, Aron ikut ya..." ujar Aron naik ke sofa dan mengecup pipi Megan. Lihatlah, anak itu sangat pandai mengambil hati Megan.
"Romantis banget sih kamu..." balas Megan Mencubit gemas hidung Megan.
"Izin sama mommy dulu, kalau mommy kamu setuju kamu bisa ikut," ujar Megan.
"Mom.. boleh kan?" tanya Aron pada Freya.
"Aron di sini saja, kakak takut dia nanti merepotkan mu di sana Meg," ujar Freya.
"Mom...Aron itu tidak pernah merepotkan aunty. Tanya saja pada aunty. Iya kan aunty" pungkas Aron menatap Megan.
mengalir pokoknya
kukirim vote nya ya kak....
selamat berkarya lagi...