NovelToon NovelToon
Tawanan Kamar Tuan Lan

Tawanan Kamar Tuan Lan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Tata susila
Popularitas:14.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sopi_sopiah

Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁

Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.

Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.

Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.

Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Larisha membuka kedua daun pintu besar dihadapannya! Terlihat di kejauhan, seorang laki-laki yang menatapnya tajam sedang duduk santai dengan beberapa anak buah disamping kiri dan kanannya.

Larisha langsung melangkahkan kakinya untuk masuk dan berjalan tanpa ragu kehadapan laki-laki kekar yang sudah tidak muda lagi itu! Dialah Tuan Lan, yang memiliki sejuta dendam pada Larisha, untuk pertama kalinya Tuan Lan, melihat wajah dari gadis yang dia benci

"Siapa anda sebenarnya? Aku tidak mengenal anda Tuan, dimana adikku Luna?" tanya Larisha dengan penuh amarah.

"Diamlah kau wanita hina! Gadis murahan sepertimu tidak pantas meninggikan suara dihadapanku!" kata Tuan Lan.

"Jaga bicaramu Tuan, aku buka wanita hina dan kamu salah alamat mengganggu aku dan adikku! Kami sungguh tidak mengenal anda," kata Larisha.

"Dev Limson, satu-satunya pewaris group Limson, anak kesayanganku yang sudah kamu bunuh!" teriak Tuan Lan dengan mata memerah.

"Dev? Bunuh? Apa maksudnya ini?" tanya Larisha.

"Karena ulahmu, Dev mati! Dev anakku satu-satunya dia mati karena wanita murahan seperti dirimu!" teriak Tuan Lan.

"Dev meninggal? Tidak mungkin, Luna bilang Dev tidak apa-apa. Apa kamu ayah dari Dev? Tuan dimana Dev sekarang, aku ingin bertemu dengannya?" tanya Larisha.

"Tuan Dev meninggal dalam kecelakaan itu nona!" kata seorang anak buah Tuan Lan.

Tubuh Larisha bergetar saat mendengar Dev telah meninggal dunia. Air matanya jatuh, tak bisa menahan kesedihan mendengar kabar tentang Dev yang sebenarnya.

"Dev, ini tidak mungkin!" kata Larisha sambil terisak tangis.

Tuan Lan lalu mendekati Larisha yang masih dalam kondisi shock, ditariknya rambut panjang dan pirang Larisha dengan sangat keras.

Aaaaaaa..

"Lepaskan Tuan, sakit!" ringis Larisha.

Tuan Lan yang sudah murka terhadap Larisha, langsung menyeret Larisha dengan menarik rambut panjang Larisha sepanjang jalan menuju ke lantai lima rumahnya. Hingga sampailah mereka ke sebuah gudang, tempat yang sudah disiapkan oleh Tuan Lan untuk menyiksa Larisha.

"Tuan, lepaskan aku. Aku mohon!" teriak Larisha.

Tuan Lan pun melepaskan cengkraman tangannya dari rambut Larisha, lalu mendorong tubuh Larisha hingga jatuh didepan pintu gudang.

Brught..

Awww..

"Aku akan membuatmu tersiksa, akan aku pastikan hidupmu lebih mengerikan dari sebuah kematian," kata Tuan Lan.

"Aku pun tidak menginginkan Dev meninggal Tuan, tolong jangan lakukan ini," kata Larisha.

Tuan Lan yang melihat Larisha ternyata memiliki paras yang sangat cantik dan bertubuh se xy, akhirnya memiliki pikiran untuk tidak jadi mengurungnya di gudang, melainkan mengurungnya didalam kamarnya sendiri.

Tuan Lan menarik tangan Larisha menuju ke kamarnya! Meski meronta-ronta, Tuan Lan yang memiliki tubuh kekar dan kuat tidak akan bisa dikalahkan oleh Larisha, sampailah mereka di dalam kamar Tuan Lan.

Kamar yang berada dilantai lima rumah mewah ini, bernuansa serba hitam, namun sangat luas. Tubuh Larisha kembali didorong oleh Tuan Lan hingga terjatuh di lantai.

"Setelah aku melihat wajahmu! Aku berubah pikiran, aku akan menyiksamu didalam kamarku sendiri. Akan aku jadikan kamu tawanan kamar Tuan Lan!" kata Tuan Lan.

"Kenapa, kenapa anda lakukan ini Tuan? Aku tidak akan sudi berada didalam kamarmu!" kata Larisha.

"Kamu sudah membuatku kehilangan satu-satunya pewaris group Limson! Kamu harus menebusnya dengan tubuh kotormu itu, aku akan membuatmu melahirkan keturunan pengganti Dev untukku. Kau juga akan mengalami siksaan yang teramat perih karena sudah membuat Devku mati dengan cara mengenaskan!" bentak Tuan Lan.

"Kau gila Tuan! Aku tidak akan pernah sudi ditawan di kamar ini!" teriak Larisha.

Tuan Lan pun mendekati Larisha yang masih bersimpuh dilantai, lalu tangan kanan Tuan Lan meraih tulang pipi Larisha hingga wajah keduanya sangat berdekatan. Tuan Lan hendak menyentuh bibir Larisha dengan bibirnya, namun Larisha pun meludahi wajah Tuan Lan.

Cuihh..

Membuat wajah Tuan Lan basah oleh semburan ludah Larisha! Tuan Lan marah hingga menampar pipi sebelah kanan Larisha.

Plakk..

"Aw, ssthhhh," ringis Larisha.

"Berani-beraninya kau melawanku wanita murahan!" kata Tuan Lan sambil membersihkan ludah diwajahnya dengan sarung tangan.

Akibat tamparan Tuan Lan, bibir Larisha mengeluarkan darah dan pipinya mengalami bengkak.

"Sekali lagi kau melawanku, maka siksaanmu akan lebih menyakitkan lagi!" ancam Tuan Lan.

Tuan Lan pergi meninggalkan kamar miliknya dengan meninggalkan Larisha yang dalam kesakitan akibat tamparannya. Namun bukan karena sakitnya tamparan Tuan Lan Larisha menangis didalam kamar itu!

Larisha masih tidak percaya ternyata Dev telah pergi untuk selama-lamanya, Dev laki-laki baik yang selalu ada untuknya kini sudah tidak ada lagi didunia ini, bahkan disaat-saat terakhir Dev, Larisha tak ada disampingnya.

"Dev, kenapa kamu pergi meninggalkan aku seperti ini Dev! Aku bahkan tidak datang ke pemakaman mu, maafkan aku Dev." Lirih Larisha.

Larisha berdiri bangkit menuju pintu kamar untuk menggedor-gedor pintu kamar itu agar dibuka.

Dug.

Dug.

Dug.

"Tuan, buka pintunya! Setidaknya biarkan aku bertemu dengan adikku, aku ingin tahu dimana adikku sekarang." Teriak Larisha.

Namun Tua Lan sudah pergi ke lantai satu rumahnya untuk menunggu Tan pulang.

"Apa Tan sudah pulang?" tanya Tuan Lan.

"Belum Tuan, sepertinya sebentar lagi!" ujar seorang anak buahnya.

Di sebuah apartemen mewah, tempat dimana Laluna disekap agar Larisha tak bisa kabur dari Tuan Lan. Tan baru tiba kembali setelah membeli makan malam untuk Laluna, lalu menaruh makan malam dan juga satu gelas air putih itu diatas meja dekat Laluna.

"Makanlah! Jangan mati disini!" kata Tan.

"Aku tidak sudi makan makanan dari orang jahat seperti mu!" kata Laluna.

"Terserah kau saja! Ini apartemenku seharusnya kau bersyukur aku mengurung mu ditempat yang layak," kata Tan.

"Lepaskan aku! Kalau aku sudah sembuh, orang pertama yang akan aku habisi adalah kau Tuan!" kata Laluna.

Tan pun hanya menyelipkan senyum tipis disamping bibirnya mendengar ancaman Luna yang terdengar lucu di telinganya.

"Aku akan kembali besok sore! Jadi jangan berbuat macam-macam disini, makan saja makanan yang ada di lemari es," kata Tan.

Laluna pun hanya diam saja dan tak mau menatap wajah Tan, Tan yang merasa sudah cukup menjelaskan akhirnya pergi meninggalkan apartemen miliknya untuk segera kembali ke kediaman Tuan Lan.

"Ayah kandung kak Dev berikut anak buahnya benar-benar jahat sekali. Apa mungkin mereka mencelakai kak Risha, aku takut kak Risha di celakai oleh mereka. Maafkan aku kak, gara-gara aku yang penyakitan ini, kakak jadi tertangkap oleh mereka." Kata Laluna.

Tan yang baru saja tiba dikediaman Tuan Lan, langsung menemui Tuan Lan yang tengah berada disamping kolam renang.

"Tuan, adik dari wanita itu sudah aku amankan anda tidak perlu khawatir," kata Tan.

"Bagus Tan, kau memang asisten pribadi yang paling bisa aku andalkan," kata Tuan Lan.

"Lalu apa wanita itu sudah dikurung di gudang Tuan?" tanya Tan.

Jangan Lupa untuk dukung terus novel ini dengan cara Like, Komen, Vote😘😘😘

1
-the'XXI✓
Luar biasa
Anonymous
r
Ajo Sheren
kasian kkk
devi aryana
Luar biasa
Xoeman Diyah
mampir Thor...
Ismi Yui
tan ini nanti dengan luna kah/Chuckle/
Hera
Luar biasa
Hera
sampe urusan knalpot jadi bahasan 😄
Isna Vania
tetap semangat untuk berkarya Thor /Kiss/
Isna Vania
Aq ikut ajj Thor, yg penting seru ceritanya /Kiss/
Isna Vania
semangat Thor 😘
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😁😁😁
Yunita Livaan
Luar biasa
Dwii
duh malunya smpe sini😭🤣
Neng geulis
Luar biasa
guntur 1609
sepertmya kisah anak2nya lan. bagus juga dilanjutkan di judul baru
guntur 1609
kasihan kau daniel. nanti akan ada kebahagiaanmu yg datang sabarlah
guntur 1609
yg 2
guntur 1609
kau luna juga gak tahu diri. rnak kaki kau bilang ke kanakan.saraf loe luna. kau yg menerima daniel. kau juga yg me.gha curkan dia
guntur 1609
sabar daniel. tgu brithney besar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!