NovelToon NovelToon
My Hot ART

My Hot ART

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / CEO / Cinta beda status / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:68.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: lena linol

Squel dari My Sexy Old Man, kisah Four J anak dari Xander dan Jeje.

Trauma dengan kisah masa lalunya, membuat Kirana menjadi sosok wanita yang sangat dingin dan membenci semua pria yang akan mendekatinya.

Tapi, bagaimana jida dia di hadapkan empat pria tampan yang berusaha mengambil hatinya dan berusaha untuk memperebutkannya?

Penasaran? Simak terus kelanjutannya.


Follow IG: @thalindalena

Follow fb: Thalinda lena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran Oma Airin

"Maaf Tuan!" Kirana langsung menarik tangannya.

Benar-benar tidak ada yang waras! Batin Kirana.

"Uh, wajahmu sangat manis sekali jika sedang menekuk seperti itu." Ansel mengeluarkan jurus gombalannya lagi, membuat Kirana merasa jengah.

Wajahnya berbeda dengan Tuan Nathan dan Aiden, Wajah Tuan Ansel tidak kalah tampan sih, tapi sikapnya itu loh, ya ampun. Batin Kirana, ia merasa risih dengan sikap Ansel yang terus menggombalinya.

"Jangan mengumpatiku, lihat wajahku sangat tampan bukan?" tanya Ansel dengan sangat narsis, sembari memiringkan tubuhnya dan mengelus wajah tampannya. Berlagak seperti model papan triplek.😆

Kirana mengernyitkan dahinya, sembari menggeleng pelan.

"Maaf, Tuan Ansel. Saya permisi," pamit Kirana tanpa menghiraukan Tuan Mudanya, ia berjalan melangkah ke kamar yang lainnya.

"Hei! Tunggu! Kirana ohhh bunga desa," seru Ansel dengan gaya seperti seorang penyair cinta.

"Sial! Bagaimana bisa ART baru itu tidak tertarik dengan pesonaku? Apa kadar ketampananku ini berkurang?" gumam Ansel, sembari mengambil cermin kecil dari kantong celananya, kemudian ia menatap wajah tampannya di cermin kecil itu.

"Oh! No! Ada jerawat yang tumbuh di hidung mancungku! Mommy help mee, hikss," teriak Ansel, lalu berlari mencari ibunya.

"Woah!" gumam Kirana, ketika ia memasuki kamar yang selanjutnya, kamar yang sangat maskulin dan di dominasi dengan warna abu.

"Ini kamar siapa ya? Apakah kamar Tuan Sean?" Kirana bertanya di dalam hati, kemudian ia segera melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan di kamar lainnya. Menyiapkan air hangat dan mengambilkan pakaian ganti untuk pemilik kamar tersebut.

"Heran deh, masa sudah besar boxernya motif kartun begini," gumam Kirana terkekeh geli, ketika ia mengambil Boxer bermotif spongebob.

"Hi hi hii, bikin gemes aja." Kirana cekikikan sendiri, sambil berlalu dari ruang ganti itu dan meletakkan pakaian beserta boxer yang dia ambil di tepi tempat tidur.

Setelah itu, ia segera keluar dari kamar tersebut dan beralih ke kamar Ansel dan mengerjakan tugas yang sama.

*

*

*

"Mommy!" teriak Ansel, mencari ibunya di setiap sudut rumahnya itu.

"Kau ini berisik sekali!" seru Nathan, dari arah tangga dengan gaya yang sangat keren.

"Terserah aku! Apa kau melihat Mommy?" tanya Ansel, sedikit ketus dan memonyongkan bibirnya lucu.

"Tidak!" jawab Nathan singkat, berjalan melewati Ansel.

"Eits, tunggu!" Ansel menarik tangan Nathan, dan membuat pria itu menghentikkan langkahnya.

"Ada apa?!" tanya Nathan, lalu menyentakkan tangannya dengan kasar, agar pegangan tangan Ansel terlepas.

Ansel mendekatkan wajahnya dan menelisik wajah Nathan dengan intens. "Hei, kenapa wajahmu itu begitu mulus? Apa rahasianya?" tanya Ansel, masih menatap wajah Nathan.

Nathan berdecak dengan kesal, sembari mendorong saudara kembarnya ke belakang.

"Rahasianya? Jangan jadi anak Mami! Karena sikapmu yang seperti anak kecil, membuat kita semua di perlakukan seperti bayi oleh Mommy dan Daddy, bahkan kita sekarang punya Baby sitter!" Nathan berucap dengan tegas dan meluapkan kekesalannya kepada adik bungsunya.

"Kenapa kau jadi marah dengan ku? Seharusnya kau itu bersyukur karena Mommy dan Daddy begitu perhatian dengan kita semua." Ansel membela diri.

"Ingat umur Ansel! Apa kamu tidak malu dengan gadis itu?" tanya Nathan sedikit kesal, sembari melirik Kirana yang berjalan menuju dapur.

"Kenapa harus malu? Gadis itu manis dan menggemaskan," ucap Ansel, memperlihatkan senyuman manisnya.

"Ck! Kenapa aku harus mempunyai saudara kembar sepertimu, sih!" umpat Nathan, berlalu dari hadapan adiknya.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu! Kenapa aku punya kembaran yang mirip batu es sepertimu!! Dasar Nathan sialan!!" Ansel mengumpati balik saudaranya itu dengan perasaan kesal.

Tidak berselang lama Oma Airin memasuki rumah dengan gaya yang sangat nyentrik.

Oma Airin memakai celana kodok berwarna kuning dengan memengang tongkat saktinya yang super mahal, tongkat sakti itu berlapis berlian.

Abaikan backgroundnya,🤣

"Hai, bujang! Kenapa kau berteriak seperti itu?" tanya Oma Airin, berjalan mendekati Ansel.

"Aku kesal dengan Nathan si batu es itu!" sahut Ansel kesal. Lalu membantu Oma Airin berjalan menuju ruang tengah dan mendudukan Omanya disana. "Oma dari mana sih? Sudah tua itu jangan keluyuran nanti di tangkap dinas sosial loh," ucap Ansel, tidak berfilter.

"Dasar cucu luknut! Kurang garam!" umpat Oma Airin.

TUK

TUK

TUK

Oma Airin menggetok kepala Ansel dengan tongkat ajaibnya, beberapa kali.

"Sakit tahu!" sungut Ansel, sembari mengelus kepalanya yang berdenyut nyeri dan memonyongkan bibirnya kesal.

"Lagian kau itu menyumpahi Oma mu yang super cuantik ini! Kamu pikir Oma mu ini orang hilang apa?! Oma ini punya bisnis pakaian yang super nyetrik dan kekinian!" ucap Oma Airin sangat sewot.

"Ya ya ya yaa," jawab Ansel, sembari memutar kedua matanya dengan malas.

"Oma dengar Mommy dan daddymu menyewa baby sitter untuk kalian? Apa sudah datang?" tanya Oma Airin.

"Sudah," jawab Ansel singkat, masih memonyongkan bibirnya dengan kesal.

"Apa dia baik dan cantik?" tanya Oma Airin lagi.

"Ya, tapi dia tidak tertarik denganku," jawab Ansel.

"Kenapa? Bukankah cucuku yang paling tampan ini adalah penakhluk wanita?" tanya Oma Airin, menahan tawannya dan juga meledek cucunya.

Ansel adalah playboy kelas teri yang mampu menakhlukan wanita cantik mana saja, hanya dengan mengedipkan matanya. Maka dari itu, Oma Airin heran ketika Ansel berkata jika baby sitter tersebut tidak tertarik dengan cucunya itu.

"Aku tidak tahu, mungkin karena ada jerawat di wajahku," jawab Ansel, membuat Oma Airin tertawa terbahak.

"Ha ha ha haa, bukan karena jerawat di wajahmu, akan tetapi karena mata gadis itu nomal," ucap Oma Airin, semakin tergelak keras.

"Dasar Malin gesrek!" umpat Ansel, lalu segera melarikan diri dari amukan neneknya.

"Ya! Dasar cucu kurang garam! Kurang santan dan kurang asam!" teriak Oma Airin, kepada Ansel yang akan memasuki lift.

"Huh, jangan marah-marah, nanti keriputan di wajahmu bertambah," gumam Oma Airin, sembari menghembuskan nafasnya berulang kali untuk meredakan amarahnya.

"Kan udah keriput Oma, bukan keriput malah tapi kisut," sahut Nathan dari belakang Oma Airin.

Nathan bisa aja, keturunan siapa sih? 🤣🤣

"Bagaimana bisa sih, Jeje dan Xander punya anak seperti kalian? Gesrek semua!" umpat Oma Airin, menatap tajam Nathan yang sudah duduk di sampingnya.

"Biangnya siapa coba?" balas Nathan, sembari tersenyum tengil membuat Oma Airin gemas dan langsung mecubit paha Nathan dengan kuat.

"Oma sakit!!" keluh Nathan, sembari mengusap pahanya yang terasa pedih dan panas.

"Mampus! Rasakan cubitan kepitingku itu!" Oma Airin tersenyum puas, melihat cucunya itu kesakitan.

"Tuan Nathan tidak apa-apa?" tanya Kirana, yang melintasi ruang tengah itu dan tanpa sengaja mendengar Nathan mengeluh.

Nathan yang meringis kesakitan, berdehem dan merubah ekspresi wajahnya dengan datar.

"Tidak!" jawab Nathan dingin.

"Huuu, sok ganteng!" bisik Oma Airin, membuat Nathan mendengus kesal.

"Jadi kamu baby sitter para cucuku?" tanya Oma Airin, menelisik penampilan Kirana dengan teliti.

"Iya, Oma. Perkenalkan saya Kirana," ucap Kirana dengan sopan kepada Oma Airin. Sebenarnya Kirana menahan tawanya, karena melihat penampilan Oma Airin yang super nyentrik.

"Hem, Iya. Kenapa kamu mau jadi baby sitter? Apa kamu tidak berniat untuk menjadi menantu dari keluarga ini?" tanya Oma Airin, membuat Nathan dan Kirana terkejut.

Aduh, cobaan apa lagi ini? batin Kirana.

Sabar ya Kirana, 🤣🤣🤣

Jangan lupa dukung karya emak dengan cara like, komentar, vote dan kasih gift semampu kalian❤❤❤

1
Hikmah Zie
thor sii raya sma om devan kmna thor
Hikmah Zie
astagaaaaa iren smpet*y ngomong kya gto🤣
Mamath Kay
jeletot banget
Hikmah Zie
raya sma suami'y kmna thor
Hikmah Zie
mntab thor karyamu war biasa
🌺Ulie
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤💕
🌺Ulie
Luar biasa
🌺Ulie
mantabs ngakak terus😂😂😂
🌺Ulie
ya Allah dari awal sampai akhir chapter ini ngakaaak😆😆 aduh mana malam2 lagi bacanya
🌺Ulie
/Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
As Ngadah
susu meneh
As Ngadah
bua ha ha 😂😂😂
As Ngadah
kon Sangir tan kon karo bapak e kirana
As Ngadah
gasspolllll
As Ngadah
sini tak pasangin nathan, aduh bengek
Lovely Yona
WKWKWKWKWKWKWK
artini
Buruk
Ruth Tarigan
Luar biasa
Mamath Kay
xander kok bisa sih sama anak sendiri
🥰Siti Hindun
dan pasti'y ide yg cukup gila😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!