Azka Mahespatih (28th) bersembunyi di rumah Nandita (20th) saat ia tengah di kejar oleh beberapa orang preman yang hendak mencelakainya.
Dita yang kaget saat mendapati lelaki asing yang memasuki rumahnya sontak ingin berteriak,tapi sebelum itu terjadi Azka dengan cepat berlari menuju Dita tetapi kakinya tersandung oleh kaki kursi hingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh di atas tubuh mungil Dita,di saat bersamaan para warga sekitar menggrebek mereka dan menikahkan mereka. mau tidak mau mereka menikah juga. bukan tanpa sebab Azka tidak menolak menikahi Dita,karena Azka pernah di tolong oleh Dita maka dari itu ia ingin membalas kebaikan Dita dengan menikahi gadis itu.
bagaimana kelanjutan ceritanya apakah pernikahan mereka akan langgeng atau sebaliknya?
jangan lupa dukung author dengan cara klik love,komen dan subcreb ya...🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yadah elek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
malam pertama 21+
MENGANDUNG KONTEN DEWASA HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN.
DAN JANGAN LUPA DUKUNG OTHOR YA,KLIK LIKE KOMEN DAN SUBCREBNYA YA, SARAN KALIAN SANGAT BERARTI BAGI SAYA,KARENA SAYA PENULIS PEMULA.
TERIMA KASIH AND HAPPY READING....
Dita yang sudah memakai pakainya keluar kamar ia melihat Azka yang sedang duduk di sofa dan sedang menyalakan televisi.
"mas sudah makan?" tanyanya mendekati Azka
"belum,aku ingin mandi dulu gerah."
"hmmm..ok,aku tunggu disini ya mas."
Azka mengangguk dan berlalu meninggalkan Dita yang sedang menekan nekan remote tivi.
tak butuh waktu lama Azka menyelesaikan acara mandinya,ia menghampiri Dita yang tengah asik menonton tivi,
"serius amat nontonnya."
Dita menoleh dan tersenyum,
"sudah selesai? ayo kita makan aku udah laper."
mereka makan dalam diam,Dita melihat Azka yang makan dengan lahap,ia tak mengira Azka akan menyukai makanan sedehana yang ia buat.
setelah selsai makan Dita membuat teh hangat untuk Azka,dia akan berusaha untuk menerima Azka dan pernikahan ini.
"ceritakan padaku, sebenarnya apa yang terjadi malam itu sampai kau masuk kedalam rumahku?" Dita bertanya karena dia penasaran kenapa Azka bisa masuk ke dalam rumahnya waktu itu.
Azka menoleh dan tersenyum,
"sebenarnya malam itu ada empat orang preman yang mengejarku,mereka ingin mencelakai ku,aku mencoba membuka pintu rumahmu ternyata tidak terkunci,tanpa pikir panjang aku masuk ke dalam rumahmu untuk bersembunyi dan aku tidak tahu kalau ada warga yang melihatku saat masuk ke dalam rumahmu." jelas Azka panjang lebar.
Dita hanya manggut-manggut mendengar penjelasan Azka.
"terus kamu sudah tahu siapa yang berusaha mencelakaimu?"
"ya aku sudah tahu."
"lalu apa yang kau lakukan terhadapnya."
Dita berusaha mencari obrolan agar mereka bisa lebih dekat dan tidak canggung lagi.
"apa kau benar-benar tidak mengenaliku Dita?"
tanya Azka penuh selidik. Dita mengerutkan keningnya,pasalnya dia merasa tidak pernah bertemu dengan Azka,tapi kenapa Azka bilang seperti itu. Dita hanya menggeleng sebagai jawaban.
"beneran tidak ingat?' tanyanya sekali lagi
"memangnya kita pernah bertemu?dimana?" tanya Dita mulai penasaran.
"apa kau ingat dengan lelaki yang kau tolong satu tahun lalu?"
Dita mulai berpikir mengingat-ingat dengan pertanyaan Azka,matanya melotot saat mengingat satu tahun yang lalu saat ia menolong seorang laki-laki yang hampir tertabrak mobil. dia menatap Azka tak percaya bahwa yang ia tolong adalah Azka.
"jadi itu kamu?"
Azka menganut membenarkan,
"sungguh kebetulan yang luar biasa." gumam Dita yang masih di bisa di dengar Azka.
"itu namanya kita jodoh." ucap Azka sambil menarik turunkan alisnya
"hish...itu sih maunya kamu." ucap Dita sambil beranjak dari duduknya,sungguh dekat dengan Azka membuat jantungnya seperti mau loncat.
dengan sigap Azka menarik Dita dan terduduk di atas pangkuannya. sejenak mata mereka saling berpandangan,Dita mencoba berontak.
"diamlah adikku bangun karena gerakanmu." Dita langsung diam tak berani bergerak.
Azka tersenyum melihat wajah Dita yang merah seperti buah ceri,sungguh menggemaskan.
"apa kau tak ingin mencoba hubungan ini?"
"ma-maksudnya." ucap Dita gugup
"aku ingin kita mencoba hubungan ini dan pernikahan ini untuk seumur hidupku.karena bagiku pernikahan hanya sekali seumur hidup,dan aku berharap kamu mau menerimaku sebagai suamimu seutuhnya." ucap Azka tulus
Dita tidak berani memandang Azka,sesungguhnya ia ragu untuk memulai semuanya,ia takut keluarga Azka tidak bisa menerimanya karena sepertinya keluarga Azka bukan orang biasa.
"apa keluargamu akan menerimaku?" tanya Dita lirih yang masih bisa di dengarnya. Azka diam tak menjawab karena menunggu Dita menyelesaikan kalimatnya.
"secara aku ini anak yatim piatu,memang aku mempunyai Kaka,tapi dia hanya seorang TKI dan sementara aku hanya penjaga toko. dan mungkin kamu dari kalangan yang berada,berbeda denganku yang hanya dari kalangan bawah." ungkap Dita mengeluarkan isi hatinya.
Azka meraih dagu Dita agar ia bisa melihat wajah manis sang istri,ia tahu betul bagaimana kegundahan sang istri.
"kamu tidak perlu kawatir,aku akan memberitahu mama dan papa pasti mereka akan merestui kita." sebenarnya Azka ragu dengan ucapannya,karena ia tahu betul gimana sifat mamanya yang anti dengan orang yang hidup di bawahnya,dia akan berusaha menyakinkan mamanya agar bisa menerima Dita sebagai menantunya.
"aku harap kau tidak meragukan ku,dan percayalah kepadaku besok aku akan mengenalkanmu kepada mamaku."sambungnya lagi.
Dita hanya mengangguk sebenarnya dia ragu,tapi apa salahnya dia mencoba bukankah pernikahan hal yang sakral bukan untuk mainan?
entah siapa yang memulai mereka saling menempelkan bibir dan saling ******* mencecap rasa manis dari bibir mereka.sungguh bibir Dita membuat candu bagi Azka,Dita menerima ciuman Azka dengan perasaan yang tak bisa di jabarkan.
mereka melepaskan ciuman mereka saat pasokan oksigen mulai menipis,Azka menempelkan keningnya kekening Dita lalu tersenyum,
"bolehkah aku memintanya sekarang?"
"meminta apa?" tanya Dita polos
Azka tersenyum gemas dengan kepolosan Dita,memang Azka tidak pernah melakukanya dengan wanita manapun dia hanya melakukan cumbuan terhadap kekasihnya itupun dulu sebelum kekasihnya meninggalkan dirinya. tidak salahkan jika ia memintanya kepada Dita,apalagi ia adalah istrinya.
"aku ingin meminta hakku sebagai suami,bolehkan?" tanyanya
Dita menunduk malu lalu mengangguk.
entah mengapa Dita menyetujuinya,padahal ia baru mengenal Azka tetapi dengan mudah ia ingin memberikanya.
tanpa menunggu lama Azka menggendong Dita menuju kamar mereka sambil mencium bibir Dita dengan lembut. Dita terbuai dengan apa yang di lakukan oleh Azka.
malam ini mereka habiskan dengan berbagi peluh dan erangan yang saling bersahutan memanggil nama mereka bergantian dan mereka sampai di titik kenikmatan yang untuk pertama kali mereka rasakan.
"terima kasih." ucap Azka sambil mencium kening sang istri dan membawa tubuh polos sang istri dalam pelukannya. entah berapa kali mereka melakukanya hingga mereka kelelahan dan terlelap begitu cepat dan terbuai ke alam mimpi.
Dita membuka matanya saat mendengar suara adzan subuh,ia melihat ke arah suaminya yang melingkarkan tanganya ke pinggangnya memeluknya sangat erat. ia tersenyum mengingat pertempurannya semalam,seketika wajahnya memanas saat bayangan dirinya sedang bergumul dengan suaminya hadir di dalam pikirannya.
ia membelai wajah Azka dari mata,turun ke hidung dan terakhir bibirnya. entah kebaranian dari mana Dita mencium lembut bibir Azka,tiba-tiba dia merasakan Azka membalas ciumanya. sontak ia ingin mengakhiri ciumanya tetapi Azka menariknya agar ciuman mereka semakin dalam dan mereka melakukanya sekali lagi.
"kamu yang memulai sayang,jadi kamu harus bertanggung jawab." ucap Azka sambil mempercepat hentakanya hingga mereka sampai di surga dunia secara bersamaan.
Azka memeluk Dita tanpa melepas penyatuan mereka.
"mas,...minggir ih,aku mau mandi terus solat."
"baiklah kita mandi bersama dan solat berjamaah." tanpa mengucap sepatah kata Azka menggendong Dita menuju kamar mandi dan mereka membersihkan diri dan menunaikan kewajiban mereka.
Dan benar2 bkn orang tuanya yg melakukan
padahal pelakunya bkn ibunya dita.
hanya saksi hidup sdh tdk ada