Dahlia anak yatim piatu yang menikah di usia 23 tahun dengan Roy atas dasar cinta. 2 tahun pernikahan tanpa kehadiran buah hati membuat dahlia direndahkan oleh mertuanya dan selalu dibandingkan dengan cyntia istri dari arya adek kandung roy, karena pekerjaan membuat arya hidup terpisah dengan cyntia sehingga roy yang mengambil alih tugas arya selama kehamilan cyntia, perhatian roy membuat cyntia ingin memiliki roy hingga sengaja membuat kesalahpahaman antara roy dan dahlia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linhakarken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06 KMK
Seminggu kemudian mas roy akan datang membawa seserahan, aku yang sudah gak memiliki orang tua hanya ditemani oleh susan dan keluarga dari pihak ibu ada tante nur adik kandung ibu bersama suaminya om dio.
"jam berapa roy akan datang lia?"tante nur mendatangiku yang sedang menata makanan ringan sebagai suguhannya nanti
" jam 9 tante" jawabku sambil ngelihat ke arah tante
"Sudah siap semuanya kan untuk makan siang dan suguhannya nanti?" kebetulan tante baru datang dari surabaya jadi tante gak tau tentang persiapan dirumah.
"sudah tante semuanya sudah di atur sama pihak catering, kita duduk diruang tamu aja ya tante bentar lagi rombongannya mas roy datang" ku gandeng tante nur untuk duduk diruang tamu.
"gimana persiapan hatimu nduk?kamu beneran sudah siap nikah?" tante bertanya dengan mengusap tanganku. "insyaallah sudah tante"
"alhamdulillah, tante hanya ingin kamu bahagia kamu satu satunya ponakan tante, kalau ada masalah kamu bisa langsung hubungi tante" kusandarkan kepalaku kepundak tante "iya tante dahlia pasti akan hubungi tante" sudah lama kami gak ketemu karena aku jarang berkunjung ke surabaya, kerena kesibukan kami hanya berkomunikasi lewat telepon.
"Li rombongan sudah datang tuh, ayo kamu siap siap" susan datang dari balik pintu dengan kehebohannya. Seserahan yang dibawa rombongan mas roy sudah berpindah, semua sudah ditaruh di dalam kamar tamu.
"Assalamualaikum, maaf kalau kami datang dengan membawa banyak rombongan begini, perkenalkan saya perwakilan dari pihak laki-laki datang kerumah saudari dahlia karena bermaksud untuk meminang saudari dahlia untuk keponakan saya Roy wicaksono, sekiranya pihak wanita menerima pinangan kami" om dari mas roy langsung mengutarakan maksud kedatangannya.
"walaikumsalam, gimana dahlia apa kamu menerima pinangan dari mereka?" semua mata tertuju padaku saat om dio bertanya. "Saya terima om" jawabku sambil menunduk kerena malu ngelihat semuanya memandang ke arahku. "Alhamdulillah" seru semua orang kompak.
"Saya dari pihak wanita menerima pinangan pihak laki laki, untuk lebih lanjutnya kami serahkan kepada nak roy gimana nak roy?"
"Makasih om sudah menerima pinangan saya, rencananya kami akan menikah 2minggu lagi om" sahut mas roy tegas "2minggu apa gak terlalu cepat ya nak roy?" tanya om dio kaget mendengar kalau pernikahan akan dilangsungkan dalam waktu dekat. "Om gak perlu khawatir, sebelum saya melamar dahlia secara resmi saya dan dahlia sudah mempersiapkan pernikahan kami" mas roy menjelaskan ke om dio agar om dio bisa tenang. "Alhamdulillah kalau begitu, acara selanjutnya mari semuanya mencicipi hidangan yang alakadarnya ini" semua rombongan mas roy yang berjumlah 10 orang dipersilahkan masuk menuju ruang keluarga untuk menikmati hidangan, tinggal aku, susan dan mas roy yang masih diruang tamu.
"cieeee....lia bentar lagi bakalan bergelar istri nih" ucap susan menoel hidungku. "yah udah deh kalian ngobrol dulu ya gue mau menjamu tamu di dalam, inget belum sah...jangan macem macem kalau ditinggal berdua'an" seru susan memperingati lalu masuk kedalam.
"Maaf ya kalau yang ikut banyak" seru mas roy memulai pembicaraan "gapapa mas, hidangannya juga banyak mas tenang aja" jawabku. "besok mas ajak kamu ngelihat rumah kita ya, kalau ada yang gak sesuai kamu bilang aja sama mas nanti kita renovasi, isi rumahnya juga masih banyak yang kosong nanti setelah kamu lihat kondisi rumah, kamu bisa pilih perabotan yang sesuai untuk rumah kita sesuai dengan selera kamu" seru mas roy semangat "iya mas, mas siapin aja uang yang banyak hii..hii..hii..." jawabku bercanda "kita masuk yuk mas, mas juga harus nyicipi hidangan yang aku siapkan" seruku menggandeng lengan mas roy menuju ruang keluarga.
Walaupun rumah ayah dan ibu sederhana tapi cukuplah kalau hanya di isi 20 orang. Ku lihat wajah puas dari keluarga mas roy yang sedang menikmati hidangannya. alhamdulillah bisa menjamu dengan baik walau harus memakai tabungan yang ku kumpulkan dari beasiswa dan kerja sambilan selama kuliah walaupun sebelum meninggal ibu meninggalkan atm dan dokumen dalam amplop cokelat yang aku sendiri belum tau isinya karena langsung aku simpan dalam lemari.
Setelah acara ramah tamah selesai keluarga mas roy undur diri, seminggu lagi mas roy akan datang lagi untuk membicarakan persiapan pernikahan dengan om dio walaupun persiapannya sudah hampir rampung tapi biar om dio merasa dihargai mas roy ingin diskusi siapa tahu ada yang ingin diubah atau ditambahi oleh om dio.
"lia sini duduk dulu sama tante" tante nur menepuk sebelah pinggirnya agar aku duduk disamping tante "nak kamu sudah yakinkan akan menikah dengan nak roy?" tanya tante, aku jadi penasaran dengan maksud pertanyaan tante "alhamdulillah tante, memang kenapa tante? apa ada sesuatu yang tante kurang berkenan?" tanyaku ragu "bukan begitu, tadi tante perhatikan ibunya seperti kurang suka dengan rencana pernikahan kalian, apa memang ibunya sempat menentang hubungan kalian?"
deg..ternyata tante bisa membaca situasinya mau gak mau akupun menceritakan kejadiannya "sebenarnya tante, mas roy akan dijodohkan dengan pilihan ibunya namun mas roy gak bersedia, mas roy hanya ingin menikah dengan dahlia tante" jawabku dengan lesu "apa kamu sudah siap menghadapi ibunya setelah kalian menikah nanti? Tante takut kamu akan kecewa nantinya nak" ungkap tante nur "insyaallah dahlia siap tante" jawabku yakin
"kalau kamu sudah yakin tante hanya bisa merestui pernikahan kalian, semoga nanti pernikahan kalian samawa, kalau ada masalah langsung hubungi tante biar bagaimanapun kami pengganti orangtua kamu" lega rasanya mendengar tante merestui pernikahan kami "iya, tante dan om tenang aja ya" kupeluk tante nur sebagai bentuk rasa sayangku.
"lia tante sama om langsung balik ke surabaya ya kasihan adekmu kalau ditinggal lama, kapan kapan ajam nak roy main ke surabaya, minggu depan tante dan om berserta adekmu akan datang lagi untuk ikut serta mempersiapkan pernikahan kalian kebetulan kuliah elin akan libur" ungkap tante yang akan kembali ke surabaya nanti malam.
"iya tante, makasih ya tante dan om mau menyempatkan diri untuk menemani aku hari ini" ungkapku yang bersandar manja dibahu tante nur. "kamu nih bicara apa sih lia, bagaimanapun kamu tuh ponakan tante masa acara penting gini tante gak datang" ucap tante sambil menggetuk keningku. "sakit tante.." ucapku manja. Jarang jarang bisa ketemu tante yang wajahny hampir mirip ibu yah anggap aja lagi meluk ibu sendiri hi..hiii...hiii...
Malam harinya aku mengantar tante dan om menuju bandara ditemani susan, maklum aku kan gak punya mobil jadi mengandalkan susan lumayanlah dapat tebengan gratis hii...hii..hhiii.
"lia jaga kesehatan, jaga diri baik baik ingat selalu hubungi tante ya" "iya tante" sebelum tante masuk aku dan susan mencium punggung tangan om dan tante lalu melambaikan tangan saat mereka melangkah kedalam.
"sepi deh dirumah" ungkapku lesu "apa perlu gue pindah kerumah lu biar rame ha..." sahut susan sedikit menggoda "gak perlu yang ada bukan rame tapi heboh haa...haa...haa.." jawabku sambil berlalu dari sisi susan " sialan lu lia... Heh tungguin... lu mau jalan apa kerumah?" susan mengejar langkahku "ampun..kanjeng ratu" "haa...haaa....haaa..." kami tertawa bersama.