NovelToon NovelToon
Aku Menjadi Nenek

Aku Menjadi Nenek

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Sistem / Ibu Tiri / Menjadi Pengusaha / Bercocok tanam
Popularitas:70.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: samsuryati

Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

Ketika Adinda maju ke depan untuk melihat apa yang terjadi dia sebenarnya agak skeptis dengan kondisi ini.

Pada saat itu Along bersama Ahong didorong oleh sekelompok orang yang memiliki senjata di pinggangnya.

Wajah orang-orang ini terlihat garang dan sepertinya mereka sudah terbiasa merasakan darah di ujung jarinya.Sementara Along dan Ahou hanya pernah membunuh ayam dan bebek.

Pertarungan ini sama sekali tidak setara.

"kalian para pembuat onar, Pergilah dari sini!" kata orang yang sedang hunus senjata itu dengan niat meremehkan.

Along yang terduduk di tanah bangun lagi dan dia berkata "kalian adalah penculik , ayo lepaskan adik-adikku"

"Ya para penculik yang melawan hukum, kalian tidak takut di tangkap orang yang berwajib?"teriak Ahou yang tidak mau kalah.

Tapi lawan benar-benar meremehkan mereka.Orang miskin tidak di anggap manusia karena mereka menjijikkan.

"hahaha kalian ini tidak memiliki telinga. Apa Kalian berdua sudah bosan hidup hah. Berani-beraninya mengklaim barang kami" tandasnya garang.

Aan dan Aceng beneran ada di dalam gerbong yang mirip seperti kerangkeng. Dua pria kecil itu berteriak dan memanggil nama Along dengan penuh air mata.

"Kakak tolong aku Kakak aku tidak mau pergi huhuhu.Aku tidak akan berlarian lagi , huhuhu "

"kakak sepupu bantu aku...

Mereka berdua menangis dan menggapaikan tangannya sampai ke luar kerangkeng. Kondisi mereka baik-baik saja tapi ada beberapa pakaian yang terpotong.

Sangat menyedihkan sekali.

Along adalah pria besar tapi dia tidak pernah bertarung.

Hanya saja adik laki-lakinya di sini.

"berani-beraninya kalian mencuri orang di siang bolong, lepaskan adikku aku akan melapor kamu kepada pemerintah"

Sekali lagi ancamannya dianggap sebuah ancaman kosong. Pihak lawan lantas tertawa terbahak-bahak seolah-olah mereka sedang mendengar sesuatu yang sangat menggelikan sekali.

"kalian mengatakan kami mencuri orang, kami baru saja membeli dua anak dengan harga 5 kg beras. hahaha dasar orang miskin, apa kalian menyesali 5 kg beras sekarang?" tanya nya.

Menurut mereka jika along adalah kerabat anak anak, artinya mereka telah menerima lima kg beras dan sekarang berpura-pura menjadi tidak bersalah untuk kompensasi yang lain.

Sangat menyedihkan menjadi miskin.

Tapi di sini Adinda segera merinding mendengarnya. Putra bungsunya dijual oleh orang yang tidak dikenal dengan harga lima kg beras.

Betapa murahnya itu.

Merasa amarahnya naik ke ubun-ubun Adinda tidak lantas bergerak. Tapi dia pergi ke sudut yang tidak dikenal dan mengganti pakaiannya dengan yang lebih bagus. Dia juga memakai beberapa perhiasan yang di sembunyikan di dalam lokernya.

Ambil sedikit bedak tipis dan lipstik seadanya.Tidak perlu terlalu mencolok ,ini cukup karena kondisi yang tidak stabil.

Dalam sekejap Adinda berubah.

Sekarang alih-alih menjadi pengungsi yang malang, dia berubah menjadi Nyonya bangsawan yang sedang berkeliaran melihat dunia.

Ketika dia keluar , adinda menyaksikan Along dan Ahau sudah pun terluka di berbagai bagian.Ada juga darah di sudut mulutnya.

Jelas mereka kalah telak melawan orang-orang yang menggunakan senjata tajam.

Dua orang yang di intimidasi terlihat sangat menyedihkan sementara pihak lawan tertawa dan menginjak-injak wajah Along yang malang.

Sialan, siapa yang berani menyentuh putra bodoh ku

Adinda langsung maju dan berteriak dengan keras."sialan kalian orang-orang busuk. Berani-beraninya menculik putraku dan menganiaya orang orang ku hah?"

Teriakan Adinda sukses mengundang perhatian banyak orang termasuk dengan Along dan Ahau.

Segera kedua nya terpana melihat ibu dan Bibi nya sekarang berubah menjadi wanita bangsawan secara tiba-tiba.

Kata orang Buddha pun akan mengandalkan pakaian untuk menjadi Buddhis. Sama seperti Adinda saat ini.

Dia terlihat tua ketika memakai pakaian orang miskin. Tapi setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih bagus pembawaan dan auranya segera berubah.

Apalagi dalam waktu ini dia sudah mulai menjaga penampilan kulit dan wajah nya. Setelah ini tidak ada yang bisa menduga hika dia hanya seorang wanita petani.

Benar saja.

Melihat kedatangan Adinda kelompok penjual manusia ini tiba-tiba tertegun. Mereka khawatir sedang melawan seorang bangsawan yang tidak dikenal.

Jika ini adalah orang miskin mereka mungkin bisa mengangkat tangan. Tapi bagaimana jika wanita di depan ini benar-benar adalah wanita bangsawan yang bermartabat.

"Nyonya ini...harap perkenalkan diri"

Adinda tersenyum licik, senyum jahat yang biasa di miliki oleh para bangsawan yang egois.

"Apa kau memiliki kemampuan untuk mengenali aku?apa kau sanggup?"kata Adinda.

Jawaban ini sebenarnya agak digantung tapi ini membuat pemikiran penjual manusia ini segera menggigil.

Mereka tidak menjawab tapi mengetuk pintu gerbong di depan. Segera terjadi pembicaraan antara bawahan dan atasan di sana.

Adinda tau orang lemah takut dengan orang kuat, tapi orang kuat takut dengan orang berkuasa.Dengan pakaian ini, orang lain berpikir adinda termasuk dalam kelompok terakhir.

Segera Adinda puas dengan skala nya.

Tidak lama kemudian seorang pria separuh baya dengan perutnya sedikit buncit turun. Matanya sedikit licik dengan aura nakal terpancar di sana.

Sungguh buaya darat.

Beberapa kali dia berpikir keras, apakah Adinda berasal dari keluarga atas yang sedang bepergian.Tapi semakin di lihat dia tidak menemukan apapun.

Tapi semakin dia tidak tahu latar belakangnya,dia semakin khawatir.Apakah Adinda berasal dari keluarga yang tidak bisa di sentuh.

Oh jangan sampai mencuri ayam tapi kehilangan beras . Keringat menetes di pelipisnya dengan jelas.

Glek.

"nyonya maaf jika kami menyinggung Nyonya .atapi apakah ada kesalahpahaman di sini "katanya dengan nada yang sedikit merendah.

"Hah kesalahpahaman macam apa?"kata adinda setengah mengintimidasi.,"berani-beraninya kalian memukul orangku Hem?" tambahnya lagi.

"Nyonya jelas kerendahan ini tidak begitu mengerti" kata penjual manusia yang khawatir tanpa sebab.

Aura intimidasi yang dikeluarkan oleh Adinda sangat mengejutkan. Mungkin ini yang membuat pria setengah baya ini agak kecut dan kembali menegaskan pemikirannya jika Adinda berasal dari keluarga kaya.

Sekarang dia berkeringat dan sedang mengutuk siapakah orang yang menjebaknya.

Adinda tidak bertingkah seperti wanita tua pedesaan. Tapi dia berjalan dengan cara anggun dan melentikkan ujung jarinya seolah-olah Itu adalah sebuah kebiasaan.

Entah dari mana dia memiliki sebuah sapu kecil yang terbuat dari kain terbaik di ibukota.Penjual manusia mengenali jenis kain dan sekarang menyesali usus nya.

Adinda melambaikan sapu tangan dan berkata," Dua anak ini adalah anak dan keponakanku, mereka diculik dan sekarang berada di dalam gerbongmu sebagai budak belian, bagaimana kau menjawab hal ini?"

Eh..

Segera pria tua itu gugup lagi

Dia memang membeli orang di mana-mana tapi tidak pernah menculik orang .Dia juga tidak tahu apa yang terjadi.

Besar kemungkinan dua anak ini diculik oleh seseorang dan menjualnya kepada kelompok mereka.

"Nyonya maaf jika menyinggungmu tapi kami tidak pernah menculik kami hanya membeli jadi...

"Hah alasanmu? Ok..

Puk..

Adinda melempar kantong uang yang berisi lima perak. Sebuah gaya hedon seorang wanita bangsawan yang sedang memamerkan uangnya.

Mereka tidak tahu jika saat ini Adinda sedang meringis karena kehilangan lima perak sekaligus. Tapi tidak apa-apa dia akan mendapatkannya kembali cepat ataupun lambat.

Tapi aksinya itu sukses membuat semua orang benar-benar percaya. Adinda adalah wanita bangsawan yang tidak bisa di singgung.

"ada lima perak di sin,i apa itu kurang untuk mengganti lima kg beras yang kalian keluarkan?" kata Adinda dengan sombongnya.Bahkan Along ragu, apakah ini benar-benar ibu nya atau seseorang yang di bayar untuk menyamar.

Sementara itu penjual manusia semakin ketakutan.

Kurang?

Tidak ini tidak kurang sama sekali, dia bahkan tidak berani mengambilnya.

wajah vulgarnya segera berubah menjadi patuh dan dia memamerkan senyum yang langka. Pria tua ini berkata, " tidak perlu nyonya, seseorang ambil dua anak itu"

Adinda melipat dua tangannya di dada. Along yang melihat aksi ibunya terpana dan tidak bisa bicara apapun.

Kenapa Ibunya bisa berubah menjadi seperti itu.

Wah ibuku hebat.

Aan dan Aceng dikeluarkan dan mereka langsung terjun ke pelukan Adinda.

"Ibu... huhuhu..

"Bibi....

Adinda terlihat tidak senang dengan pelukan itu karena dia sedang mencium aroma yang tidak sedap.

Anak-anak jarang mandi kan.

Hei anak siapa ini, ckckck.

Tapi Adinda tidak akan melepaskan orang dengan mudah,dia berkata,"hei apa yang kalian lakukan kepada Putra dan keponakanku ini? Kenapa mereka memakaikan mereka dengan pakaian yang tidak higienis? Apa kalian melucuti hartanya?"

Giliran penjual manusia itu yang bingung. Ketika mereka membeli dua anak mereka anak-anak ini memang sudah memakai pakaian yang seperti itu.

Di mana pula ada harta di tubuh mereka.

Tapi sebenarnya percakapan ini masih masuk akal. Anak-anak bangsawan terkadang memiliki uang di kantong mereka. Bahkan mereka juga terkadang memiliki hiasan pinggang dengan bentuk giok mahal sebagai tanda pengenal.

Mungkin para penculik lah yang tidak bermoral menanggalkan pakaian bagus dan mengambil semua harta benda di tubuh anak-anak ini.

"Sialan, jika aku menemukan penjual anak-anak ini maka aku akan memotong-motong mereka dan memberinya kepada anjing"pikir penjual manusia ini dalam hatinya.

Tapi dia juga tidak mau memiliki masalah di masa depannya.

Dengan cepat dia mengeluarkan sekotak uang dan berkata dengan wajah kecut,"Nyonya maaf kami tidak tahu apa-apa ,ketika ditemukan anak-anak sudah seperti ini. Bagaimana jika kami menggantinya dengan sedikit uang, mungkin tidak bisa mengganti kehilangan tapi mohon pengertiannya"

Adinda mendengus tapi masih memerintahkan Along untuk mengambil kotak harta itu. Along yang diperintahkan tentu saja dengan cepat mengambil kotak itu dan menyimpannya di balik pakaian.

Hei dia mendapatkan adiknya lagi tapi juga menerima sekotak uang yang tidak tahu berapa jumlahnya.

Bagus

Bukan saja Along tapi Ahau juga terpesona melihat gaya Bibi pertamanya.

Uh sepertinya dia harus belajar banyak bagaimana mengoptimalkan keuntungan dan memperkecil kerugian.

Bibi ku hebat juga.

Adinda tidak peduli dengan pemikiran orang lain tapi misinya untuk mendapatkan anak-anak kembali sudah dia selesai kan.Lalu dia pergi dan memerintahkan along dan ahau untuk membawa dua anak di gendong pergi.

"kalian berdua harus memperhatikan tuan muda, jangan sampai dia hilang lagi jika dia hilang gantikan dengan diri kalian sendiri ngerti"

Along dan Ahau berpikir mereka ditunjuk sebagai penjaga dari tuan muda. Tidak apa-apa jika ada kesalahpahaman tapi mereka tetap menyukainya.

Padahal dia sudah bertarung dan mendapatkan beberapa luka di dalam tubuhnya tanpa hasil. Tapi ibunya hebat,dia bisa menang hanya dengan beberapa kata.

Setelah Adinda dan kelompoknya pergi pedagang manusia itu mengurutkan dadanya tapi dia langsung mengambil cambuk dan memukul para penjaga yang tadinya membeli Aan dan Aceng.

Cetar.. cetar...

"kalian bodoh...

Penjaga yang malang mulai meringis dan bertanya, "hohoho mimpi apa aku semalam"

Sementara itu,setelah menjauh dari pintu gerbang Adinda segera mengganti pakaiannya lagi.

Di bawah tatapan mata dua anak dia tersenyum deh berkata" bagaimana akting Ibu tadi?"

Aan adalah pria dewasa kecil yang tidak akan memeluk ibunya lagi. Menurutnya sangat memalukan tapi saat ini dia tidak berpikir panjang.

Dia memeluk ibunya dan terkekeh-kekeh."Ibu terlihat bagus dengan pakaian ini .Suatu hari aku akan menghasilkan banyak uang dan membuat ibu berpakaian bagus seperti ini sepanjang hari"

Along juga setuju dia berkata ,"Ibu mari kita bekerja keras untuk mencari bocoran yang lebih banyak. Aku pasti bisa membuat Ibu bangga"

Kata-katanya memang bagus tapi entah kenapa ada sedikit kesalahan di sana.

Kenapa Adinda berpikir anaknya ini bangga menjadi perampok harta orang.

Apa benar begitu.

Adinda menggeleng kepala dan dia tidak tahu apa yang salah. Sekarang misi untuk menemukan dua anak sudah dilakukan.

Ini adalah waktunya mereka untuk berkumpul lagi di rumah walikota.

Along dan Ahong bergerak cepat. akhirnya mereka tiba juga di rumah walikota sesuai dengan kesepakatan.

Pada saat itu Arui dan Zhangkai belum kembali.

Ada Nyonya Zang yang memimpin membuka pintu ,ketika melihat keberadaan dua anak dia menangis tersedu-sedu.

Mungkin karena khawatir, Aceng mendapatkan pukulan ringan di bokong.

Puk... puk... puk...

"Huhuhuhu ibu khawatir sekali, di luar tidak aman, huhuhu. jangan berlari-larian apa kau dengar itu?"

"Ibu aku...

Adinda tidak ikut campur dalam urusan keluarga orang lain. Tapi dia melihat Ayu menitiskan air mata untuk adik laki-lakinya.

Aan tidak takut tapi dia menceritakan bagaimana cara ibu menemukan dia tadi.

Ada rasa heroik di matanya.

Ketika dia besar dia akan menjadi pahlawan seperti ibu.

Adinda tidak tinggal lama dia berkata, "ibu akan keluar untuk melihat bocoran dulu.Sepertinya kota tidak aman dan kita tidak bisa berlama-lama.Oh jika Arui pulang, kita juga akan berkeliling ke rumah walikota untuk melihat bocoran"

Along tidak lagi memiliki rasa khawatir dengan keselamatan ibunya. Ibunya yang sudah tua adalah wanita pintar dan dia lebih tahu dibandingkan dengan dirinya sendiri.

Jika dia mengikuti ibunya keluar maka dia hanya akan menjadi beban untuk sang ibu.

Karena itu Along setuju dan dia juga berinisiatif untuk berkeliaran mencari bocoran bersama Ahou.

Adinda keluar dan meminta orang menutup pintu lagi. Dia berjanji akan kembali sebelum gelap.

Sementara di tempat yang berbeda, Arui berkeliaran kesana kemari mencari adik laki-lakinya tapi dia tidak menemukan di manapun.

Alangkah sedihnya Arui dan berpikir Ibu juga akan menangis saat ini.

"Ibu maafkan aku ..aku tidak bisa melindungi"katanya dalam hati.

"aku tidak berguna Ibu maafkan aku,"

Dalam kesedihan yang panjang dia tidak berpikir untuk mencari kebocoran. Lelah berjalan pada akhirnya dia nekat untuk kembali.

Siapa sangka ketika dia tiba di pintu rumah walikota , dia melihat pamannya yang juga baru pulang dengan wajah yang sedikit lelah.

"Paman Apakah Paman menemukan mereka?"

Zhangkai mengeluh dan menyesal kan dirinya sendiri"Arui maaf Paman mengecewakanmu"

Paman dan keponakan ini menundukkan kepala karena sama-sama tidak bisa menemukan dua anak.

Arui mengetuk pintu belakang, tidak lama kemudian pintu itu dibuka memperlihatkan wajah Ayu yang sedikit sembrono.

"Ayu..

"Ah Paman, Kakak .Kalian sudah pulang, Apa kalian sudah makan siang?" kata Ayu dengan senyum di wajahnya.

"Ayu apa Ibu sudah pulang Kami tidak menemukan Aan jadi..

Ayu menampar dahinya sendiri dan dia berkata," aku lupa menyebutkannya, Ibu sudah membawa mereka pulang tadi"

"Apa ?Ibu menemukan mereka?"

"yah ayo masuk ke dalam tidak baik jika dilihat oleh para pengungsi"

Pamannya keponakan ini buru-buru masuk dan mengunci pintu lagi dari dalam. Baru kemudian mereka melihat jika semua orang sudah berkumpul.

kecuali Adinda along dan juga Ahau, semua orang sudah ada di sana.

Aan tanpa rasa bersalah bercerita lagi bagaimana cara ibu menemukannya. ibunya yang sudah tua tiba-tiba berubah menjadi wanita bangsawan yang menurutnya sangat luar biasa.

Dia bercerita sampai mulutnya menjadi kering. Meski demikian dia masih bersemangat untuk menceritakan kisah itu lagi.

Ada juga Aceng yang menceritakan bagaimana cara mereka bisa tiba di tempat penjual manusia.

Rupanya saat mereka berlarian menuju rumah yang disepakati, mereka didorong oleh para pengungsi tanpa sengaja. lambat laun mereka menjauh dari lokasi.

Untungnya mereka berdua tidak terpisah sama sekali.

Tapi sayang saat itu ada beberapa orang yang menarik mereka dan berteriak sambil menangis. Entah apa yang ditangisi tapi dalam sekejap mereka sudah dimasukkan ke dalam kerangkeng penjual manusia.

"Aku mendengar itu adalah lima kg beras untuk harga kami berdua, dari situ aku tahu kami sudah dijual, hehehe "pria kecil ini rupanya masih bisa tertawa.

Zhangkai lega karena anak-anak bisa selamat dan juga mereka bisa mendapatkan sebuah pengalaman yang berharga dalam hidup ini.

Dia segera mengingatkan bagaimana mereka harus berhati-hati di masa depan.

Sekali lagi ketika mereka tersesat ingatlah jalan pulang pergi ke gunung.

1
Ririn Santi
adinda harus waspada nih, sepertinya pangeran kedua dlm mode on fire, gak mau ditolak keinginannya. kabur adinda
Ririn Santi
dimana mana wanita dipuji orang lain itu harusnya rendah hati, ini malah narsis dan memperolok orang mmg ngajak gelut nih nyonya ding/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erni Nofiyanti
itu harta yg di gua gimana
Dewi Cinta
aigooo... secantik bunga mawar di Kekaisaran konoooonn... sambil ngebayangin visual yg cucok meong/Smile/
Salsabila Arman
lanjut
palupi
wow... hebat juga pak walikota ini 👍👍
Fauziah Daud
,lanjuttt
Etty Rohaeti
lanjut
Ririn Santi
sorry thor kok kayaknya utk visualnya blm pas ya. masing" satu foto aja jd author gak terlalu repot
samsuryati: sorry juga jika sedikit tidak memuaskan. Tapi aku akan menyesuaikannya lagi di masa depan yah
total 1 replies
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Etty Rohaeti
lanjut
Fauziah Daud
trusceria
Ririn Santi
adinda emang gitu skrg yinfei, bicaranya blak blakan tp itulah ciri orang dr dunia modern. ya udah kalian berdua nikah sono/Facepalm/
Rani Muthiawadi
bagus
Lala Kusumah
wah walikota An juga dari dunia modern ya , hebaaaaaatt ada temen Adinda 👍👍😍😍
Dahlia Imron
bagus
Salsabila Arman
lanjut
Ririn Santi
whaaaaat???
😗😗😗😗
palupi
oo pak walkotnya jg dari dunia modern.
punya keajaiban jg gk ya?
lanjuuuttt...🙏🥰
Fauziah Daud
lanjuttt..suru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!