NovelToon NovelToon
Rise Of The Cruel Antagonist

Rise Of The Cruel Antagonist

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:102.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hz. ceria

QUEENA NARANA, terlahir kembali setelah kematian tragis yang terjadi padanya.

dia meninggal di tangan adik kesayangannya sendiri, adik yang selalu dia manjakan, rawat dan jaga dengan hati-hati seperti berlian langka.

adiknya diam-diam membencinya dan selalu ingin membuatnya di benci oleh banyak orang, adiknya ternyata cemburu pada kehidupannya, dia iri pada kecantikan, prestasi, dan orang-orang yang mengidolakannya.

setelah terlahir kembali, Nara bersumpah untuk membalaskan dendam kepada adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hz. ceria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. kegugupan Lana

"kakak ...,"

Nara langsung membalikan badannya dan melihat ke arah Lana, Nara tersenyum lembut," Lana ada apa?" tanya Nara dengan nada ramah dan lembut.

"kakak apa kita bisa bicara sebentar?"

"tentu saja, di mana kita akan bicara?"

"di kamar kakak saja bagaimana?"

"boleh yuk ..," Nara.

Nara membuka pintu kamarnya dan membiarkan Lana masuk ke dalam, dulu Lana sangat sering pergi ke kamarnya entah itu mengambil barang, ataupun meminjam barangnya, yang jelas apapun yang diambil tidak akan pernah lagi kembali pada Nara.

Lana menutup pintu kamar Nara, Lana berjalan dan duduk di atas tempat tidur Nara, memperhatikan sekitar kamar kakaknya semuanya tidak ada yang berubah masih sama seperti biasanya.

"kakak kenapa aku merasa kalau kakak berubah, kakak apa kakak sudah tidak ingat nasehat yang aku katakan waktu itu." Lana berbicara dengan nada lembut dan halus, terdengar seperti seorang adik yang penuh dengan kasih sayang, dan selalu ingin melihat kakaknya bahagia.

Nara yang mendengar perkataan Lana langsung memasang ekspresi sedih," Lana maafkan kakak, tapi kakak nggak bisa jauh dari orang tua kita, kakak juga ingin bermanjaan dengan mereka seperti kamu, lagian kita sama-sama putri mereka jadi tidak ada salahnya kan."

"tidak bisa!" teriak Lana tanpa sadar, Lana langsung tersadar dan dia segera mengatur emosinya yang mulai berantakan," kakak maksudku, bukannya dulu aku pernah bilang kalau orang tua kita tidak menyukai sikap kakak yang selalu kekanak-kanakan. Mereka ingin melihat kakak tumbuh dewasa dan tidak lagi bersikap seperti anak kecil di depan mereka, kakak jika kakak terus bersikap manja seperti ini di depan mereka, mereka pasti akan menganggap kakak terlalu kekanak-kanakan dan merepotkan."

"tapi Lana kakak merasa kalau ayah dan mama sama sekali tidak pernah berpikir seperti itu, kakak merasa mungkin kamu selama ini salah paham."

"kakak apa yang aku katakan ini semua demi kebaikan kakak, aku benar-benar mendengar percakapan di antara mereka berdua. mama dan juga ayah mengatakan kalau kakak terlalu merepotkan, dan kakak tidak pernah bersikap dewasa. Huhh ...., aku tahu mungkin itu terlalu berat untuk kakak, tapi kakak aku adalah adik kakak dan aku tidak mungkin berniat jahat pada kakak. aku tulus mengatakan semua ini karena aku ingin melihat kakak bahagia,"

Nara menundukkan kepalanya seolah-olah sedang berpikir dengan sangat keras, nyatanya saat ini Nara sedang mencibir, Lana benar-benar sangat pandai mengarang sebuah cerita.

"Lana apa yang kamu katakan itu benar?"

"kakak aku tidak mungkin berbohong padamu, kakak bukannya selama ini kita selalu menjadi saudari yang saling menyayangi? kenapa kakak justru meragukan apa yang aku katakan, kakak aku mengatakan semua ini demi kebaikan kakak."

Nara tersenyum dengan sangat manis, matanya penuh dengan kasih sayang dan rasa terima kasih kepada Lana," lana terima kasih, kamu benar-benar adik kesayangan kakak. kakak pasti akan mengikuti semua perkataan kamu, kakak tahu kamu pasti memikirkan perasaan kakak."

"tentu saja, aku pasti akan selalu memikirkan kakak." Lana tersenyum dengan penuh perhatian, apalagi ketika melihat bagaimana Nara dengan mudahnya dia bodohi," dasar bodoh, daripada melihat lo bahagia gue lebih suka lihat lo menderita Nara! Bahkan gue pengen Lo mati!" batin Lana dengan penuh kebencian.

"Lana karna Lo udah kasih gue jalan, maka jangan menyesali nya." batin Nara.

kedua saudari itu saling berpura-pura satu sama lain, salah satunya berpura-pura menjadi sangat perhatian dan penyayang, dan satunya berpura-pura mendengarkan dan menyayangi.

Keesokan paginya saat sedang sarapan Nara kembali menjaga jarak dari orang tuanya, tuan Dimas dan nyonya Sarah merasa aneh dengan perubahan Nara yang tiba-tiba, padahal kemarin baik-baik saja.

kedua orang tua itu saling bertatapan merasa bingung dengan sikap Nara, sedangkan Lana yang merasakan perubahan kakaknya justru sangat bahagia.

"ayah aku mau ke sekolah hari ini dianterin sama ayah ya, ayah udah lama nggak anterin Lana ke sekolah ...," ujar Lana dengan lembut dan manja.

Tuan dimas menatap Lana dan tersenyum," baik ...,"

"Nara sayur kamu habis, mama ambilin ya ..," nyonya Sarah dengan lembut, berniat untuk mengambilkan sayur untuk Nara.

Nara yang mendengar itu langsung menolaknya dengan datar," gak usah, Nara bisa ambil sendiri kok, Nara udah dewasa." Nara.

nyonya Sarah sangat terkejut ketika mendengar perkataan Nara, dia menatap ke arah suaminya, tuan Dimas juga sedikit bingung jelas-jelas tadi malam semuanya baik-baik saja, tapi kenapa pagi ini sikap putri pertama mereka berubah dan kembali lagi seperti dulu.

"Nara ada terjadi sesuatu?" tanya tuan dimas dengan lembut.

Nara menghentikan sarapannya dan meletakkan sendoknya, menatap kedua orang tuanya dengan wajah serius," bukannya ini yang kalian inginkan? kalian ingin aku bersikap dewasa dan tidak lagi kekanak-kanakan. aku melakukan apa yang kalian inginkan, jadi sekarang kalian tidak perlu lagi repot-repot mengurusi ku." Nara.

Tuan Dimas dan nyonya Sarah terkejut, begitu juga dengan Lana, dia tidak menyangka kalau kakaknya akan mengatakan hal tersebut di depan orang tua mereka, karena jelas-jelas apa yang dia katakan kepada kakaknya semuanya bohong.

"Nara apa yang kamu katakan, kami tidak mengerti." nyonya Sarah.

Nara tersenyum sinis, tapi ada kesedihan di matanya yang terlihat jelas, nyonya Sarah merasakan ada yang salah dengan putri pertamanya, tanpa sadar nyonya Sarah menatap ke arah Lana.

Lana yang di tatapan ibunya merasa bersalah, menundukkan kepalanya tidak berani menatap ke arah ibunya.

nyonya Sarah yang melihat penghindaran putri bungsunya menjadi semakin yakin, pasti sudah terjadi sesuatu diantara putri pertamanya dan putri keduanya.

"kenapa Mama dan ayah masih berpura-pura, Nara tau kok Nara memang kekanak-kanakan, Nara gak bisa bersikap dewasa seperti yang kalian harapkan. Lana dengar semuanya apa yang kalian katakan tentang aku, Untung aja Lana baik hati sama aku, dia kasih tahu semuanya apa yang dia denger ke Nara. ternyata di rumah ini hanya lana yang benar-benar anggap aku ada, Nara tahu mungkin kalian kecewa sama sikap Nara yang gak bisa dewasa, dan mulai sekarang Nara akan bersikap dewasa dan tidak lagi merepotkan kalian berdua. itu yang kalian harapkan kan," Nara dan langsung berdiri dari tempat duduknya, pergi meninggalkan ruang makan dengan mata memerah seperti orang yang sedang menahan air mata.

"Nara ..., Nara, Nara ..., Nara kamu salah paham sayang, Nara ...," nyonya Sarah langsung mengejar Nara, tapi bagaimana mungkin haram membiarkan ibunya mengejarnya, dia lari lebih cepat dan segera menaiki motornya pergi meninggalkan kawasan rumah.

Nara tidak berniat membuat ibunya sedih tapi dia harus melakukan ini semua, dia tidak bisa membiarkan kedua orang tuanya terus-terusan mempercayai Lana, bahkan terus-terusan menganggapnya tidak berbahaya.

Nara harus membuka mata kedua orang tuanya, mereka harus melihat bagaimana sikap asli Lana yang sebenarnya.

Tuan Dimas juga mengejar Nara, tapi Nara terlalu cepat dan segera dia tidak lagi terlihat.

"mas ...," nyonya Sarah menangis di dalam pelukan suaminya.

Tuan Dimas menghibur istrinya, dia juga cukup terkejut dengan apa yang terjadi," tenang sayang semuanya akan baik-baik saja ...," ujarnya tapi nyatanya tuan Dimas saat ini juga merasa gugup, ini pertama kali nya bagi mereka melihat emosi yang tertahan pada putri pertama mereka.

Kesedihan, kemarahan, kekecewaan dan putus asa membuat mereka sebagai orang tua merasa sakit hati.

sementara itu Lana yang di tinggal sendiri di meja makan merasa gugup, dia tidak menyangka kalau apa yang tadi malam dia sampaikan kepada kakaknya justru terbongkar di depan orang tua mereka.

"apa yang harus gue lakuin sekarang, ......, ah ini semua gara-gara Nara sialan ..," umpat Lana dengan gugup dan kesal.

1
Pandagabut🐼
apa gantian Lana yang time travel???
Osie
gantian donk bu sarah..doeloe waktu nara yg dijebak lana..kamu usia nara tanpa rasa kasihan..so sekarang nara balik keadaan nya..impaskan
min yoona
👣
ika yanti naibaho
semngat kak thank you up nya kak
Salsabila Arman
lanjut
Osie
miris sih tapi itulah balasan dari kejahatan..nara yg baik di manfaatnya dan akhirnya ngebalas semua rasa sakitnya
Atika Sari
ska sma ceritanya,sat set ga bertele tele
Ayu Dani
wah gitu dong balas terus tuh c Lana dasar adek gak tau diri
R@3f@d lov3😘
ceritanya Bagus kak,, 🤗 lanjut dan semngat kak
Salsabila Arman
lanjut
ika yanti naibaho
next kak karma si pick mi
karina
ahirnya...
Ayu Dani
nah loh syukurin tuh lana
Pandagabut🐼
betul juga kamu Nara. orang jahat biasanya berumur panjang.. kayak koruptor di negeri ini /Chuckle/
Mey Abimanyu
nahhh mampus kau lanaaaa ,, puas bngt wkwkw...

Pdahal kmrin mau usul buat engga bisa hamil lagi . ehhh beneran di kabulin 🤗🤗🤗
Osie
bukan hanya calon baby yg pergi tapi lana juga ikut pergi..biar damai
ika yanti naibaho
semangat kak/Determined//Determined//Determined/
Rossy Annabelle
next💪
sahabat pena
Luar biasa
sahabat pena
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 nevan2....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!