"Apa kau ingat? Saat SMA dan kuliah dulu, kau terus membuliku. Jadi sekarang, rasakan balas dendamku, wahai istriku!" Ucap Angkasa pada Leora.
'Angkasa, kau tidak tahu saja, kalau dendammu mengarah pada orang yang salah. Sayang sekali kau tidak akan percaya kalau aku menjelaskannya.' Gumam Leora memandangi Angkasa sambil menahan isakannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5. Angkasa yang tidak dimengerti
Slamat sore Nyonya." Sapa Bibi Kira saat ia sedang memasak di dapur dan Leora tiba-tiba menghampirinya.
"Bibi, aku ingin memasak untuk Angkasa. Paling tidak, ini rasa Terima kasihku karena ia sudah mau menyewa dokter dan membiarkan aku menjalani terapi. Padahal aku sudah tidak berharap kalau kakiku akan sembuh." Ucap Leora.
"Tenang saja, Bibi pasti akan membantu Nyonya." Kata Bibi Kira lalu mereka berdua mulai memasak.
"Apa menurut Bibi Angkasa sudah berubah?" Tanya Leora di tengah aktivitas memasak mereka.
Karena jujur dalam hatinya, ia tidak merasa pria itu tulus melakukannya. Tapi kalau pria itu tidak tulus, bagaimana bisa pria itu menghabiskan banyak uang dan melakukan usaha yang yang sangat besar untuknya?
"Nyonya, kita berdoa saja supaya apa yang kita harapkan benar-benar dikabulkan oleh Tuhan. Kalau Tuhan sudah bekerja membuka pintu hati seseorang, maka tidak ada yang tidak mungkin.
Oya, Setelah Nyonya bisa berjalan lagi, Nyonya bisa mengejar karir Nyonya dan memperlihatkan pada semua orang yang telah merendahkan Nyonya, kalau Nyonya bisa bangkit lagi dari keterpurukan Nyonya." Ucap Bibi Kira.
"Semoga saja Bibi, aku akan memperlihatkan pada semua orang kalau aku bisa mengambil semua yang telah mereka rebut dariku.
Tapi Bibi, mengapa apa Angkasa pura-pura menjadi culun di depan semua keluargaku. Padahal dia adalah penguasa industri hiburan?" Ucap Leora yang tak habis pikir.
Padahal saat ia menjadi model, ia sering melihat Angkasa di acara-acara penghargaan besar. Sayangnya mereka tidak pernah berhubungan satu sama lain, kalaupun ada proyek bersama, asisten Angkasa lah yang menangani semuanya.
"Bibi hanya orang biasa. Tidak bisa menjangkau pikiran Tuan. Memangnya Tuan bilang apa sama keluarga Nyonya?" Tanya Bibi Kira penasaran.
"Dia bilang dia bekerja sebagai editor konten di sebuah perusahaan kecil. Tapi kakekku menyetujui perjodohan itu karena hutang Budi pada keluarganya.
Dulu waktu sekolah, dia sering pergi ke rumahku karena disuruh oleh orang tuanya.
Saat itulah adikku memperlakukannya dengan sangat buruk, karena dia memiliki tampang yang lemah dan mudah di tindas.
Aku tidak tahu ia akan menjadi orang yang sangat berkuasa dan membalas dendam pada adikku.
Sayang sekali, balas dendamnya berujung pada orang yang salah." Ucap Leora menghela nafas.
"Nyonya yang sabar," ucap Bibi Kira.
"Tidak apa Bibi, toh menikah dengannya membuatku bisa menyembuhkan kakiku. Aku akan mengejar ketertinggalan ku dan memperlihatkan pada semua orang tentang kebenaran yang sebenarnya. Bagaimana menurut Bibi?"
"Saya mendukung seratus persen!" Seru Bibi Kira bersemangat.
"Terima kasih Bibi." Jawab Leora lalu mereka lanjut memasak.
Pukul 7.30 malam, Leora masih setia di depan rumah menunggu kepulangan Angkasa.
Ia ditemani oleh Bibi Kira. "Nyonya, masih ada 30 menit lagi, apa tidak sebaiknya Nyonya makan malam lebih dulu. Saya takut kalau Nyonya jatuh sakit." Ucap Bibi Kira yang cemas memikirkannya Leora yang belum makan malam.
"Tidak apa Bi, tinggal 30 menit lagi kok." Jawab Leora.
Bibi Kira hanya bisa menghela nafas lalu ia kembali memandang ke arah pagar rumah.
40 menit kembali berlalu, namun Angkasa belum kembali juga. Bibi Kira jadi semakin cemas karena Leora belum makan malam.
Ia kemudian pergi ke dapur dan mendapatkan semangkuk makanan untuk Leora.
"Nyonya, ini tolong makan dulu. Saya takut Nyonya jadi sakit dan terapi untuk kaki Nyonya tidak bisa dilakukan." Ucap Bibi Kira membujuk Leora.
Leora memandangi makanan itu dan akhirnya mulai makan juga. Setelah selesai makan, Angkasa belum pulang juga.
Bibi kira kemudian membujuk Leora supaya menunggu di dalam rumah saja.
"Tapi Bibi,"
"Memangnya Nyonya mau melewatkan terapi untuk kaki nyonya? Menunggu disini dan menunggu di dalam kan sama saja, Kalau Tuan kembali akan tetap Nyonya ketahui." Ucap Bibi Kira.
"Ya udah deh bi." Jawab Leora lalu dipikiran mendorong kursi rodanya masuk ke dalam rumah.
Keduanya menunggu sampai pukul 10 malam, tapi pria yang mereka tunggu tidak pulang juga.
"Nyonya, Bibi udah ngantuk." Ucap Bibi Kira sambil menguap.
"Ya udah, Bibi tidur aja duluan. Aku akan menunggu beberapa menit lagi." Jawab Leora.
"Tapi benner ya, cuma beberapa menit lagi. Habis itu Nyonya langsung pergi tidur kalau Tuan tidak balik juga."
"Iya, Bibi cerewet!" Jawab Leora sambil terkikik.
"Ya udah, saya pergi tidur dulu." Kata Bibi Kira meninggalkan Leora sendirian.
Leora terus menunggu sampai ia ketiduran karena pria itu tak kunjung pulang.
Barulah ketika pukul 1 dini hari, pintu rumah akhirnya terbuka memperlihatkan seorang pria yang kembali dengan rasa kantuknya.
"Apa-apan dia tidur di sini?!" Gerutu Angkasa sambil berdecak kesal mengangkat Leora dan membawa Gadis itu ke atas kamar.
Ia membaringkannya dan menyelimuti Gadis itu sebelum ia ikut tidur disamping Leora.
Pagi hari ketika Leora terbangun, ia terkejut mendapati dirinya sedang berada di dalam kamar dengan Angkasa masih terlelap di sampingnya.
"Astaga! Ini bukan mimpi!" Katanya dengan suara pelan.
"Dia pasti pulang larut malam dan membawaku kemari. Akhirnya pria ini di jamah malaikat juga!" Ucap Leora sebelum ia berusaha turun dari tempat tidur lalu naik ke kursi rodanya.
Ia langsung menghampiri Bibi kira yang masih sementara memasak di dapur.
"Selamat pagi Nyonya." Sapa Bibi Kira.
"Selamat pagi Bibi." Jawab Leora dengan wajah gembiranya.
"Makanan kemarin malam sudah saya buang. Ini lagi membuat sarapan untuk Nyonya." Ucap Bibi Kira yang tidak mau menyinggung soal angkasa yang tidak pulang.
"Iya Bi, tolong bikin yang enak untuk 3 orang." Ucap Leora.
"3 orang Nya?" Tanya Bibi Kira kebingungan.
"Iya, Angkasa belum bangun." Jawab Leora.
"Eh, Tuan kembali?" Tanya Bibi kira terkejut.
"Iya, sepertinya kemarin malam Angkasa lah yang membawaku ke kamar. Sepertinya dia juga menggendongku Bi, karena kursi roda yang ini berbeda dengan kursi roda yang kukenakan kemarin." Kata Leora mengamati kursi rodanya.
"O Iya, Kenapa Bibi tidak kepikiran?! Kursi roda yang Nyonya kenakan kemarin sudah Bibi simpan, soalnya ditinggalkan kosong di ruang tamu."
"Jadi benar, Angkasa sudah berubah. Doa kita terkabulkan Bi!" Ucap Leora.
"Puji Tuhan! Kalau begitu Bibi akan memasak yang enak." Kata Bibi kira sangat bersemangat meneruskan aktivitas memasaknya.
Keduanya terus berada di dapur hingga mereka tidak menyadari kalau Angkasa sudah meninggalkan rumah tanpa berpamitan pada kedua orang itu. Hal itu karena ia buru-buru untuk sebuah pertemuan penting.
Setelah semua makanan siap, Leora dibantu Bibi kira naik ke kamarnya untuk memanggil angkasa.
Namun mereka berdua terkejut saat mendapati kamar itu telah kosong.
"Lho, Tuan mana?" Ucap Bibi kira mengeryit.
Leora menghela nafas saat melihat pakaian Angkasa di keranjang kotor.
"Dia sudah pergi Bi." Kata Leora dengan suara sedih karena pria itu sama sekali tidak memberi tahu mereka.
"Mungkin Tuan buru-buru, jadi Tuan lupa berpamitan. Mengapa tidak menelponnya saja?" Ucap Bibi Kira.
"Sudahlah Bi, aku tidak mau mengganggunya. Sebaiknya kita sarapan saja." Kata Leora memutar kursi rodanya.
Eh, ini udah BAB 5, kamu udah tekan tombol favorit belum? Yok di tekan,,,, biar selalu dapat notif kalo cerita ini sudah up...
Interaksi dengan pembaca...
Yang kemarin komen kek gini, hmm... udah baca belum percakapan Bibi Kira dengan Angkasa saat mereka bertemu di depan pintu kamar Leora? Ada di BAB 4 ya......
keras berbagai macam gaya
kau bahagia dengan angkasa bapak mu menghancurkan leluargamu
bapaknya sendiri memasukkan baby sugar di dalam rumahnya.
dan saking pintarnya istrinya percaya aja kalau Luna jalang itu adalah anak angkat Bambang tua bangke.
kurasa hanya Leora yang waras
dan ibunya terlalu polos mau aja di begoin sama suaminya
bagaimana dengan istrinya
anggara yg mnderita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
tpi kli like ttp ku tekan.
semngat n sukses selalu
krya2 nya bnr2 bagus.sampe berniat ttus baca tiap judul2 nya