NovelToon NovelToon
Isekai Slime? Reincarnation Into Another World

Isekai Slime? Reincarnation Into Another World

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chizella

Genre : Fantasi, Fantasi-Isekai, Action, Harem, Romance, Adventure, Reinkarnasi, Isekai, Magic, Demon, Royal.

[On Going]

- Sinopsis -

Setelah berkali-kali di bully oleh orang kaya. Sion yang sudah tidak tahan dengan semua itu, akhirnya meluapkan amarahnya.

Sampai akhirnya kepuasannya berakhir dengan bunuh diri. Dan dia tidak menyesalinya, seperti kebanyakannya dia bereinkarnasi di dunia lain.

Apakah Sion akan mencoba meraih puncak? Tetap dibully? Atau sebaliknya dia membully?

- Untuk jumlah kata ga full 1k yah gaes, kadang cuma 800 atau bisa aja lebih sampai 1,5k kalau benar-benar niat. Kalau agak sibuk yahh, antara 1k atau 800+ doang.

- Up-nya yah suka-suka aku wkwk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 : Pengawas Vena

Aku berjalan kearah seorang wanita dengan rambut ungu di depanku, dari sini saja sudah bisa kurasakan bahwa kekuatan kami jauh berbeda. Sungguh kekuatan yang mengerikan.

Wanita ini memiliki tubuh yang bagus, wajahnya cantik dengan sebelah antingnya yang berbentuk bulan sabit. sebelum memulai ujian untukku ia mengikat rambutnya ke belakang.

"Perkenalkan namaku Vena, aku yang akan mengukur kemampuanmu."

Hoo... Dia sopan juga memulai ini dengan memperkenalkan dirinya, tidak seperti Pengawas yang sebelumnya.

"Kau sudah siap?" ucapnya.

Setelah tiga kali menepuk pipiku akhirnya aku siap. "Yah. Mari kita mulai."

Aku menarik pedangku yang berkarat, meski kelihatan berkarat namun kurasa pedang ini lumayan bagus. Pedang ini berat, dan ketajamannya juga lumayan meski sudah berkarat.

Wanita itu menarik pedangnya lalu mengarahkannya padaku, dalam sekejap ia melesat maju lalu menyerang dengan horizontal.

Aku reflek memindahkan pedangku ke sisi kanan menahan serangannya yang begitu berat. Berhasil kutahan walau kakiku sedikit gemeteran.

"Kau yakin melawanku dengan pedang karatan itu?" tanyanya masih dalam posisi sebelumnya.

"Ya-yah, ini saja sudah cukup," balasku menahan rasa gemetar.

Aku menarik pedangku lalu mundur beberapa langkah kebelakang. Dia dengan cepat maju dengan serangan tanpa arah yang begitu cepat.

Aku mencoba menahan semua serangannya, sampai pada akhirnya serangan itu melukai lengan kananku. "Agh!" karena rasa sakit aku dengan gegabah menebaskan pedangku ke arahnya.

Ia melompat kebelakang dan kembali memposisikan dirinya untuk menyerang. Aku menyentuh luka-ku, terasa sakit walau hanya luka kecil. Saat dia kembali menyerang aku hanya bisa melakukan pertahanan, agar dia tidak dengan mudah melukaiku.

Aku yang saat ini tidak bisa menggunakan sihir, aku hanya mempunyai satu kemampuan. Namun, kemampuan itu tidak berguna di situasi sekarang.

Aku menunduk menebas kakinya, ia melompat menghindari itu dengan kakinya ia menyerang balik menendangku di bagian wajah. Aku terpental lalu terguling di tanah.

"Reflekmu lumayan, tapi kau tidak memperkirakan gerakan lawanmu selanjutnya."

Dengan cepat ia melesat dan langsung berada tepat di depanku, melancarkan serangan dengan kakinya arahnya vertikal kebawah. Ku tahan dengan tanganku menyilang.

Tanah arena yang kupijak seketika retak, menandakan bahwa serangannya sangat kuat. Aku beruntung bisa menahannya walau tanganku kesakitan.

Aku mendorongnya kebelakang, kemudian kembali menyerang dengan membabi buta. Ia ini sangat hebat, menahan semua seranganku seakan sudah tau aku akan menyerangnya dari mana.

Tebasan terakhir kulancarkan kebagian kakinya lagi dan sekali lagi ia melompat menendang wajahku sampai terpental.

"Kau bodoh ya? Menggunakan taktik yang sama dua kali, apa kau tidak punya rencana lain?"

Aku mengusap darah di mulutku dan terdiam tak tau harus berkata apa. Yang ia katakan benar, aku tak tau apapun tentang berpedang, yang kulakukan hanya mengikuti setiap gerakan yang kubisa. Bahkan menggunakan taktik yang sama dua kali.

...---...

[POV Vena]

Pria di depanku ini terlihat seperti amatiran yang bahkan tak mengerti cara memegang pedang dengan benar, bahkan dengan bodohnya menggunakan pedang yang sudah berkarat.

Di dalam kertas pendaftarannya ia menulis bahwa ia pandai menggunakan pedang. Namun, aku tak melihat bakat berpedang pada dirinya.

Ia kembali berlari ke arahku, dengan serangan membabi buta tanpa arah. Taktik yang sama lagi.

Memangnya berapa kali ia ingin mengulangi taktik yang sama?

Apa ia benar-benar sudah kehabisan ide?

Aku menebasnya miring, ia berhasil menahan itu dan langsung mundur kemudian maju lagi. Sejauh ini dia selalu mundur baru menyerang, gerakannya selalu bisa kutebak.

Dan sekali lagi ia mencoba menyerang dari arah bawah, aku mengulangi gerakanku sebelumnya ingin melihat apa yang bisa ia lakukan. Namun, tetap sama saja, ia terpental sekali lagi karena tendanganku mengenai wajahnya.

"Sion! Kau baik-baik saja?!" seru gadis dengan rambut biru yang sedang menonton dari jauh.

Aku bergerak mendekatinya yang sedang tergeletak. "Hei... Sampai kapan kau akan mengulangi gerakanmu itu? Itu tak akan bisa mengenaiku. Aku sudah bisa menebak apa yang akan kau lakukan," kataku dingin, mencoba membuatnya sadar akan kelemahannya.

Ia bangkit kembali kali ini dengan serangan menusuk.

Hoo~ Sudah mengganti taktik?

Serangan itu kuhindari dengan memutar tubuhku, ia terlewat lalu memutar pedangnya horizontal ke arahku. Kutahan dengan pedangku yang terbalik.

Setelahnya ia malah melepaskan posisinya dan kembali menyerang kaki.

Serangan ini lagi?

Sekali lagi aku mengulangi gerakanku. Ketika aku melompat tiba-tiba ia bersuara. "Tertangkap."

Aku dengan cepat menendangnya, tapi ia menangkap kaki-ku Lalu menggunakan kedua tangannya untuk melemparkanku kesamping, aku terpental lalu jatuh dengan posisi jongkok.

Saat aku menyadarinya dia sudah berada di atasku mengarahkan pedangnya secara vertikal. "Dia menggunakan seranganku sebelumnya?" batinku, cukup terkejut.

Aku menahannya dengan pedangku yang kupegang dengan kedua tanganku. Sekali lagi bukannya langsung menyerang ia malah mundur kebelakang.

Membuatku mempunyai kesempatan untuk menyerangnya. Dengan kecepatanku aku mencoba menusuknya.

"Noriutsuru."

Setelah terdengar kata itu, semuanya menjadi gelap. Aku seakan terlempar ke ruang kekosongan yang tidak ada apa-apa selain kegelapan.

Setelah beberapa saat aku kembali sadar, Apa itu tadi halusinasi?

Tanpa kusadari ia telah menendangku di bagian perut, membuatku muntah darah lalu terpental jauh.

"Ohok!"

Apa yang dia lakukan? Apa aku berhalusinasi, atau dia yang melakukannya. Aku—yang saat ini tersandar di dinding arena yang retak—mulai kehilangan kesadaranku.

Sebelum aku menutup mataku, ia menarik tanganku membuat mataku kembali terbuka. "Kau baik-baik saja?" katanya.

Entah mengapa kata-katanya terdengar hangat, dan aku merasa sedikit lebih baik. gadis dengan rambut biru itu ternyata menyembuhkanku dari samping. Pantas saja rasa sakitku mulai menghilang.

"Ah, aku hanya sedikit pusing." Aku memegangi kepalaku yang sedikit sakit.

Setelah beberapa saat istirahat aku mulai membaik, gadis berambut biru itu menyembuhkanku sedari tadi dan dia bahkan tak terlihat lelah, sehebat itukah dia?

"Okeh, siapa namamu?" tanyaku pada pria berambut hitam.

"Namaku Sion," jawabnya singkat.

"Sion, kau memang cukup cerdas. Aku tak tau apa yang kau lakukan tadi, tapi sebelum itu kau membuatku lengah dengan mengulangi gerakan yang sama terus menerus, kan?"

"Yah, untuk melawan seseorang yang kuat aku harus memikirkan cara lain untuk melawannya, hehe." Ia menggaruk-garuk kepalanya dengan sedikit senyuman.

"Tapi meski begitu kemampuan berpedangmu masih amatiran. Dan kau tidak mungkin terus menerus melakukan hal yang kau lakukan padaku tadi untuk melawan semua orang."

Ia mendengarkannya dengan serius dan terlihat diwajanya rasa penasaran.

"Dengan itu aku hanya bisa memasukkanmu ke Rank C."

"Pftt! Hahahahaha!" gadis di sampingnya itu langsung tertawa.

"Hei-hei sudahlah, kita tidak sedang beradu Rank, kan?" pria yang di panggil Sion ini menarik telinga gadis di sampingnya dengan wajah kesal.

Sungguh mereka ini benar-benar terlihat spesial.

...---...

...(Ilustrasi Vena)...

1
Frando Wijaya
next Thor 😃
☆White Cygnus☆
alurnya cepet, dan ya ... generik, tapi masih oke ...
☆White Cygnus☆: yep ...
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: emg cepet banget sih alurnya, thank dah mpir
total 2 replies
☆White Cygnus☆
tomlol moment
☆White Cygnus☆
udah stress ternyata beliau ...
☆White Cygnus☆
apalah, cepu
☆White Cygnus☆
amjinc cemen bener, baru segitu udah mau kabur aja ...
☆White Cygnus☆
tomlol!
☆White Cygnus☆
tapi emang iya, lu ngelawan malah tambah ancur, keluarga juga bisa keseret ...
ꩇׁׅ֪݊ αɾíղҽ
hm~ hm~
🎀𝓜𝓲𝓼𝓼 𝓥𝓲𝓪 𝓟𝓮𝓻𝓲🍒
gg
Frando Wijaya
btw next Thor 😃
Frando Wijaya
skrg hanya menunggu wkt
Frando Wijaya: itu emng bner.....tpi jgn lengah loh....terkadang lengah sikit langsung berakhir segalany
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: ngapain coba, kan tujuan mc cuma Lise seorang/Facepalm/
total 6 replies
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
berarti...raja sampah itu cari gara2
Frando Wijaya: hehehehe 😈
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: yah liat aja nanti, lagian tujuan raja nyari gara2 ama sion apa coba, raja aja ga kenal/Doge/
total 7 replies
Frando Wijaya
next Thor 😃
Frando Wijaya
ingin blg anuu yg ranjang tktny mlh sensor 😅
Frando Wijaya: syng sekali 😌
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: wkwk sensor dikit
total 2 replies
Frando Wijaya
btw next Thor 😃
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: yeppp
total 1 replies
Frando Wijaya
GILA! gk keberatan jd org ke 2 kekasih?! wah! bner2 gawat
Frando Wijaya: yare2....urusan cinta emng sgt rumit
ꪱׁׁׁׅׅׅᥴհíᥒ᥆ׅ꯱ꫀׁׅܻ݊: loh yg mau kan si Liana, sion cuma ngikut doang
total 4 replies
ꩇׁׅ֪݊ αɾíղҽ
shi hao moment🗿👏
Frando Wijaya
next Thor 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!