NovelToon NovelToon
Rahasia Tersembunyi Sang Figuran

Rahasia Tersembunyi Sang Figuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Model / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Chicklit
Popularitas:85.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: FT.Zira

Calia Averie Katarina, seorang model berbakat yang selalu disebut sebagai figuran.

Pengkhianatan yang ia terima dari sang kekasih membuat Calia terikat dalam sebuah pernikahan bersama pria yang baru saja ia kenal, Ronan Lysander. Pria sederhana berprofesi sebagai kurir yang mendapatkan pengkhinatan yang sama dari tunangannya.

Namun siapa sangka, pria yang selalu melakukan pekerjaan sebagai kurir itu menyimpan rahasia besar.

Ketika Calia menunjukkan kepada publik bahwa ia bisa menjadi model sesungguhnya, Ronan menunjukkan identitas aslinya dan membuat rahasia dibalik pernikahan mereka terungkap. Lalu, bagaimana dengan nasib pernikahan mereka?

Ikuti kisah mereka....!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Max Retha & Ronan Calia

"Sayang,,, ada apa?"

Suara Retha yang bertanya membuat Max tersentak, menatap tanpa minat pada wanita yang kini berada di bawah kungkungannya.

"Sayang..."

Retha kembali memanggil, melihat Max bangkit dan meninggalkannya di atas tempat tidur. Netranya mengamati Max menjatuhkan tubuh di sofa, menuang minuman ke dalam gelas dan meneguknya diakhiri dengan hembusan napas kasar.

Pria itu bahkan mengabaikan panggilan kekasihnya yang masih berbaring di atas tempat tidur dengan pakaian berantakan.

Pertemuannya dengan Calia beberapa hari lalu membuat Max terus mencari cara untuk tetap bisa bertemu dengan mantan kekasihnya dan mengacaukan apa yang akan mantan kekasihnya lakukan. Termasuk menggagalkan semua sesi wawancara yang dilakukan Calia hingga membuat wanita itu ditolak agensi manapun. Berharap Calia akan kembali padanya.

Namun, saat mengetahui Calia justru membuka agensi sendiri bersama pria yang kini menjadi suaminya, hatinya memanas.

'Tidak bisa! Dia harus kembali padaku,'

'Kau harus kembali padaku. Kau harus meminta dan memohon padaku agar aku kembali menerimamu di agensiku,'

Max kembali menuang minumannya, lalu meneguknya. Sesaat kemudian, ia merasakan sentuhan halus di bahunya, lalu turun ke dadanya yang terbuka.

"Apa yang sedang kamu pikirkan? Kamu terlihat kesal," tanya Retha.

"Menyingkirlah, Retha. Aku tidak berminat malam ini," ucap Max datar.

"Benarkah?" Retha tersenyum.

Tanpa ragu, wanita itu duduk di pangkuan Max, menjalankan jemarinya ke atas dan berhenti di rahang sang kekasih, lalu menempelkan bibirnya di bibir pria itu. Menyesap lembut dan dalam.

"Ehmm,,, aroma vanila," Retha bergumam pelan, menarik diri untuk menatap wajah sang kekasih.

"Irish selalu menjadi minuman favoritmu. Bagaimana jika aku meracik minuman yang bisa membuatmu merasa lebih baik?" tawar Retha.

"Jika kau berpikir ingin meggunakan obat,,,"

"A-a,,," potong Retha sembari menggoyangkan satu jarinya, tetap tersenyum seolah mengerti apa yang sedang kekasihnya pikirkan.

"Aku tidak berminat untuk menggunakan afrodisiak padamu. Aku hanya ingin membuatkan minuman untuk menghilangkan kegelisahanmu," lanjutnya.

"Lakukan sesukamu," sahut Max.

Cara Retha berjalan menuju tempat penyimpanan minuman khusus yang Max miliki, mau tak mau menarik perhatian pria itu. Max bahkan tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari Retha yang tengah menuangkan beberapa minuman berbeda ke dalam cocktail shaker, mengocoknya beberapa saat, lalu menuang ke dalam gelas yang di akhiri dengan perasan jeruk.

"Untukmu," ujar Retha sembari menyodorkan segelas minuman berwarna merah.

"Apa yang kamu racik?" tanya Max.

"Kamu akan tahu setelah mencobanya. Mari kita lihat! Apakah lidahmu masih berfungsi dengan baik atau tidak," jawab Retha.

Max menggeleng pelan, tersenyum seraya menerima gelas dari tangan Retha dan menyesapnya. Kedua mata Max terpejam sejenak, menikmati sensasi rasa yang menyentuh lidahnya.

"Gin dan anggur merah, Martini,"

"Tepat," Retha tersenyum puas mendengar jawaban yang diberikan Max.

"Kau memang tidak menggunakan afrodisiak, tapi minuman yang kau campur ini memiliki efek itu meski hanya sebagian kecil, begini kah caramu merayuku, Retha?" tanya Max.

"Ya, apakah itu berhasil?" sambut Retha tersenyum menggoda.

Max balas tersenyum, menegak minumannya sampai tandas dan menyodorkan gelas itu pada Retha.

"Bisa buatkan satu lagi untukku?"

"Dengan senang hati," Retha menjawab.

Sekali lagi, Max tidak mengalihkan pandangan dari Retha saat wanita itu menjauh sebentar dan kembali mendekat dengan gelas yang kembali terisi minuman. Max menerima minuman keduanya, kembali menegak isinya dan meletakkan gelas kosong di meja, lalu berdiri.

Tangan Max bergerak cepat menarik Retha mendekat, mencium bibir wanita itu serta menahan tengkuknya saat Max memindahkan minuman di mulutnya ke mulut Retha.

"Sangat sulit untuk menolakmu, Retha,"

Suara Max terdengar serak, menyeka sisa minuman yang mengalir di sudut bibir Retha menggunakan ibu jarinya, lalu mereka kembali berciuman. Lama, dalam, dan panas. Max mendorong Retha ke tempat tidur bersarnya, melepas semua pakaian yang ia kenakan termasuk pakaian Retha. Menjelajah penuh sekujur tubuh Retha yang seindah pualam.

"Nghh... Max..."

Mereka bercinta seakan tidak pernah melakukannya selama bertahun-tahun. Penuh gairah dan menggetarkan.

Namun, Retha tidak tahu, Max yang tengah mencumbunya justru membayangkan tengah bersama Calia, mantan kekasihnya.

...>>><<<...

Sinar mentari telah sepenuhnya menyinari kota, menerpa lembut gedung-gedung tinggi pencakar langit di bawahnya. Di tengah keramaian kota yang sudah mulai terbentuk, Ronan mengendarai sepeda motornya bersama sang istri yang duduk di jok belakang.

Bagaimana cara Calia melingkarkan tangan di pinggang Ronan justru membuat jantung pria itu berdetak lebih cepat. Merasakan untuk kesekian kalinya desiran halus di dalam hatinya setiap kali bersentuhan dengan wanita yang telah resmi menjadi istrinya.

"Kita sudah sampai,"

Ronan menghentikan sepeda motor yang ia kendarai di depan sebuah gedung cukup besar, bersih dan terawat. Gedung yang memiliki empat lantai dan terletak di tempat yang cukup strategis di kota.

Kepala Calia tengadah, menatap gedung yang ada di depannya dengan tatapan penuh minat.

"Apakah kamu menyewa gedung ini, Ro?" tanya Calia seraya turun dari sepeda motor.

"Kemari sebentar!"

Ronan menahan Calia saat wanita itu akan menjauh, menarik Calia mendekat untuk melepaskan helm yang masih terpasang di kepala wanita itu, lalu merapikan rambut Calia yang sedikit berantakan karena helm.

Deg...

Lagi, jantung Calia berdegup lebih cepat dari biasanya setiap kali Ronan melakukan hal sederhana untuknya. Terutama saat Ronan menyentuhnya. Perasaan aneh yang tumbuh seiring waktu sejak mereka tinggal bersama.

"Sudah,"

"Ehh,,, Apa?" Calia mengerjap bingung, seakan nyawanya baru saja kembali.

'Pft,,, dia manis sekali, dan,,, menggemaskan,' Ronan menyimpan kalimat itu di dalam benaknya, bersyukur untuk kesekian kalinya memilih menuruti keinginan neneknya menikahi Calia meski nenek dan ayahnya tidak datang di pernikahan mereka.

'Firasat yang dimiliki Grandma sungguh mengerikan. Grandma benar tentang Retha yang berubah setelah berada di puncak, dan Calia yang jauh lebih baik dari Retha,"

"Ro..."

"Ehh,,, Apa?" Ronan tersentak kala Calia memanggil namanya sembari mengibaskan tangan di depan wajahnya.

"Ada apa denganmu?" tanya Calia tertawa.

"Tidak ada, hanya..."

"Hanya,,,?" Calia menaikan alisnya melihat Ronan menggantung kalimat.

"Ini untuk pertama kalinya aku membonceng seorang wanita menggunakan sepeda motor jelek ini, dan kamu tidak malu,,, aduh,"

Ronan mengaduh singkat sembari mengusap lengannya yang baru saja mendapatkan pukulan dari istrinya.

"Kamu akan tidur di luar jika sekali lagi mengatakan hal konyol seperti tadi," ucap Calia memasang wajah cemberut.

"Oh,,, itu artinya kamu akan kehilangan menu sarapanmu pada pagi harinya," balas Ronan.

"Ro...!"

"Pft,,, ha ha,, aku hanya bercanda. Maaf, aku tidak akan mengatakan hal seperti itu lagi," sahut Ronan menarik gemas hidung istrinya.

"Ah,,, ya, gedung ini bisa kita gunakan untuk dijadikan kantor. Tidak terlalu besar, tapi cukup untuk,,,"

'Braakk...!'

. . .

. . .

To be continued...

NOTE :

- Irish

Adalah wiski yang dibuat di pulau Irlandia. Memiliki aroma rempah, vanila dan kayu ek dengan rasa halus dan tajam.

- Gin

Adalah minuman beralkohol dari hasil fermentasi serealia yang diberi aroma buah juniper dan melalui proses distilasi.

1
Zenun
Ayah disekap
Zenun
Nah gitu dong
Zenun
Ronannya gak bakal mau sama kamu
Teteh Lia
Weh.... minta nambah nih si, Ronan...
Teteh Lia
Cara bikin, Calia diam.. ya... ci*ok aja dah...
Teteh Lia
Maaf, kak... baru sempat nongol. sibuk persiapan lebaran 🤭🙏
F.T Zira: gak papa.. paham kok/Joyful//Joyful/
total 1 replies
Teteh Lia
Jangan suruh tutup mulut. lakban aja lakban...
F.T Zira: hooh.. biar gak bersuara lagi/Facepalm/
total 1 replies
Teteh Lia
Si ratu drama ... tapi drama kelicikan. beda sama Rere... eh... nama mereka juga hampir sama.
F.T Zira: huum... sesama Re sesama ratu drama/Facepalm//Facepalm/
Teteh Lia: aq juga baru ngeh... sama depan na aja. tapi ya sama juga sih . ratu drama 🤣
total 3 replies
Teteh Lia
Dari awal, cintahmu ke Calia emang cuma separo... liat yang semok dikit. langsung mengkol.
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/tidak tahan godaan dia/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Teteh Lia
Alergi makanan. aq juga pernah ngalamin. sesek , bengkak juga. tapi Alhamdulillah nda lama.
F.T Zira: huum.. padahal suka, tapi di tahan jangan sampe makan
Teteh Lia: Nda enak.... nda bebas makan 😭. padahal pengennn
total 3 replies
Teteh Lia
Rebut aja rebut. kalian memang satu server koq. Calia malah dapat spek komplit.
F.T Zira: huum..meski sakit di awal😣😣
total 1 replies
Dewi Payang
Clovis... gimana rasanya nyeret pacar gelapmu....🤭🤭🤭🤭🤭
Dewi Payang: /Joyful//Joyful/
F.T Zira: othor: lahh.. malah dapet dukungann/Facepalm//Facepalm/

clovis: gaskuennn🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
total 8 replies
Dewi Payang
Kapok lo Retha
Dewi Payang: /Facepalm//Facepalm/
F.T Zira: di sukurin sama semua orang kalo gini/Facepalm/
total 2 replies
Dewi Payang
Sahu/sahut✌️
F.T Zira: wah iya...😅😅

maaf lahir batin juga akak🥰
Dewi Payang: Lagi keliling lebaran Kak😅

Minal Aidzin Wa Faidzin, mohon maaf lahir dan batin🙏🏼
total 3 replies
〈⎳ Moms TZ
ya gak tahu tanya saja sama authornya /Facepalm/
F.T Zira: ini baru bener/Proud//Proud/
total 1 replies
YuWie
syukurlah klo sdh pinyer Cal..lagian ngapain status siapa kamu dari dulu pake di tutup2i segala...malah jelehi tau
Zhu Yun💫
Ronan udah nggak sabar pengen cepet-cepet ngadon kayaknya /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
F.T Zira: sstttt/Shhh//Shhh//Shhh/aduhh otaakku/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Padahal udah kebelet masuk /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 5 replies
Zhu Yun💫
Fotoin, terus pajang di dinding pas Retha lagi diseret begini, Mayan buat nakut-nakutin cicak /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Takut sampe keluar eek'nya /Joyful//Joyful//Joyful/
total 3 replies
Zhu Yun💫
Yeeee akhirnya ketemu sama Luci dan Delia juga si Retha Baretha /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
F.T Zira: oh nooo.. angannn/Scare//Scare//Scare/
Zhu Yun💫: Habis ini kita di blokir sama kak Dewi /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 9 replies
Zhu Yun💫
Mam-pus kau Retha /Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!