NovelToon NovelToon
BODYGUARD DADAKAN

BODYGUARD DADAKAN

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Komedi / Tamat / Single Mom / Ibu Pengganti / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ye Sha

Seorang gadis bernama Amira berusia 20 tahun baru di pecat dari pekerjaannya. Karena rekomendasi dari ibu kosnya akhirnya ia masuk ke yayasan pengasuh milik teman ibu kosnya itu. Tak lama ia pun mendapat majikan yang baik bernama nyonya Sarah. Amira sangat menyukai pekerjaannya itu.

Hampir dua tahun ia bekerja disana dan ia pun bukan hanya mengasuh satu anak namun dua sekaligus karena tak lama setelah Amira diterima menjadi pengasuh nyonya Sarah melahirkan anak keduanya. Perlakuan nyonya Sarah yang baik dan bahkan menganggapnya seperti saudara membuat Amira sangat menghormati dan menyayangi majikannya itu begitu juga dengan kedua anaknya.

Suatu hari saat Amira ikut berlibur bersama keluarga majikannya tiba-tiba terjadi suatu peristiwa yang sangat mencekam. Saat suami nyonya Sarah tiba-tiba harus pergi karena urusan kantor terjadi penyerangan terhadap nyonyanya. Dalam keadaan terluka nyonya Sarah menitipkan kedua anaknya pada Amira. Kini Amira harus berjuang menyelamatkan kedua anak majikannya itu...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ye Sha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam kelam

Pagi hari semua barang sudah ditata didalam mobil. Tepat pukul delapan tuan Bram dan keluarga berangkat menuju villa, Amira pun ikut bersama mereka. Selama perjalanan Anna dan Adit tak henti-hentinya menunjuk keluar jendela mobil menyebut semua benda yang menarik bagi mereka. Hari sudah hampir siang saat mereka sampai tujuan. Setelah memasukkan barang kedalam villa mereka pun makan siang bersama yang telah disediakan oleh penjaga villa laluereka pun beristirahat. Sore hari saat anak-anak bermain di halaman belakang nyonya Sarah mengajak Amira melihat-lihat sekeliling villa. Ternyata villa yang mereka tempati cukup luas dan agak terpencil karena tidak ada tetangga disekitarnya.

"Lihatlah...dari sini dapat kita lihat ada sungai dibawah sana..." kata nyonya Sarah sambil menunjuk arah bawah dibelakang villa.

"Dulu aku sering sekali menerobos pagar belakang dengan kakakku untuk bermain di sungai dan untungnya tidak pernah ketahuan kedua orangtua kami ..." ucapnya sambil mengenang masalalu.

"Jadi villa ini milik orangtua kakak?" tanya Amira.

"Ya dan sejak aku menikah villa ini di hadiahkan padaku" sambungnya.

"Ternyata kakak yang lembut ini waktu kecil bandel juga.." ucap Amira sambil terkekeh.

"Emang kakak lompat pagar gitu?" tanyanya penasaran.

"Gak lah...dulu pagar itu ada yang rusak dan hanya ditutup dengan seng, lalu kakakku yang mencongkel pakunya jadi kami bisa lewat" terang nyonya Sarah.

Hari sudah semakin senja dan merekapun masuk kedalam setelah membujuk dua bocah yang masih semangat bermain diluar. Saat makan malam tiba-tiba tuan Bram mendapat telpon dan beliau harus pergi keluar kota mendadak, anak-anak dan nyonya Sarah tampak kecewa karena rencana liburan mereka sekeluarga batal...namun tuan Bram meyakinkan bahwa secepatnya ia akan mengurus masalahnya sehingga bisa segera kembali. Setelah tuan Bram pergi suasana jadi agak suram Amira pun berinisitif untuk bermain games agar anak-anak ceria.

"Bagaimana kalo kita main games?" usulnya.

"Games apa kak?" tanya Anna mulai tertarik.

"Bagaimana kalau main tebak-tebakan..nanti yang kalah dicoreng pakai bedak..." kata Amira.

"Oke..." jawab Anna dibarengi dengan anggukan oleh Adit.

Maka merekapun bermain dan saking serunya nyonya Sarah pun ikut bergabung menambah ramai.

"Ya...kalah lagi..." ucap Amira sambil membuat tampang sedih.

"He..he..he...cini bial aku yang kaci bedaknya..." seru Adit semangat...dan diapun mencomot bedak lalu mengoleskannya ke muka Amira...

"Adek ...itu namanya bukan dicoreng..." pekik Anna yang melihat adiknya mengoleskan bedak keseluruh wajah Amira sehingga mukanya jadi putih semua.

Aditpun hanya tertawa dengan kelakuannya begitupun dengan Amira dan nyonya Sarah.

"Sudah-sudah...mainnya besok lagi aja...liat tuh mbak Rara mukanya jadi kayak topeng..." kata nyonya Sarah setelah berhasil menghentikan tawanya.

Akhirnya merekapun menghentikan permainan dan bersiap untuk tidur. Baru saja Amira menidurkan Anna dan Adit dilihat nyonya Sarah masuk ke kamar kedua anaknya itu sambil membawa pajangan pinguin yang dibawanya dari rumah.

"Kak ..kakak membawanya kemari?" tanya Amira sambil menunjuk pajangan pinguin itu.

"Ya sepertinya bagus ditaruh disini" ucapnya sambil meletakkannya di atas lemari pojok kamar.

"Iya cocok..." ujar Amira setuju.

"Sudah kamu tidurlah..."

"Baik kak..."

Tengah malam Amira terbangun dari tidurnya, tiba-tiba saja perasaannya tak tenang. Ia pun bangun dari tempat tidur dan memutuskan untuk melakukan sholat malam. Setelah selesai sholat ia pun pergi ke kamar anak majikannya. Dilihatnya kedua bocah itu sedang tertidur dengan pulas ... Amira pun merasa lega. Namun saat ia akan kembali ke kamarnya tiba-tiba listrik yang ada dirumah itu padam. Amira yang kaget berjalan kembali ke tempat kedua bocah itu tidur dengan pelan dan meraba-raba karena gelap tak bisa melihat. Setelah merasa sampai ditempat tidur ia pun berusaha meraba tepian tempat tidur untuk mencapai meja kecil yang ada di sebelahnya, lalu ia pun berusaha mencari senter yang mungkin ada di laci meja itu.

Tangannya sibuk mencari-cari namun tak ditemukannya benda yang ia cari, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari luar yang membuatnya terperanjat. Ditajamkannya pendengarannya untuk mengetahui asal suara itu, dadanya langsung berdetak kencang ketika didengarnya suara jeritan nyonya Sarah.Ia berusaha berlari kearah suara itu namun karena gelap kakinya terantuk sesuatu yang membuatnya jatuh terjerembab ke lantai.Sambil menahan sakit ia berusaha bangun, namun kemudian terdengar suara Anna yang ketakutan karena gelap.

"Mama... mbak... aku takut..." terdengar suara bocah itu pilu.

Amira yang semula ingin keluar mengurungkan niatnya ia pun berbalik menghampiri Anna.

"Jangan takut sayang mbak ada disini..." ucapnya berusaha menenangkan Anna.

"Mama mana mbak?" tanya Anna.

"Mbak belum tahu sayang...sebentar mbak cari senter atau lilin dulu ya biar ga gelap..." ia pun kembali menggeledah lemari dan akhirnya ia menemukan senter yang dicarinya.

Dinyalakannya senter itu dan terlihatlah wajah ketakutan Anna diatas tempat tidurnya. Didekatinya lalu ia pun memeluk bocah yang masih ketakutan itu.

"Sudah...jangan takut mbak ada disini" ucapnya lembut.

"Ayo kita cari mama mbak" ajak Anna.

"Iya sayang tapi mbak bawa Adit dulu ya... kasian kalau ditinggal sendirian" lalu Amira pun mengambil gendongan untuk membawa Adit yang masih tertidur.

Setelah memakainya dan memasukkan Adit kedalam gendongan ia pun menggandeng Anna untuk mencari mama mereka. Baru saja mereka melangkah menuju pintu tiba-tiba pintu kamar terbuka dari luar dan terlihat nyonya Sarah masuk sambil terhuyung, wajahnya terlihat pucat.

"Nyonya..."

"Mama..."

Amira dan Anna bersamaan menjerit melihat keadaan nyonya Sarah.

Apalagi Amira juga melihat noda darah di baju nyonyanya itu dan ada darah yang juga merembes keluar dari perutnya. Amira langsung memapah nyonyanya untuk dibawa ke tempat tidur, namun karena ia juga sedang menggendong Adit ia jadi kesusahan dan akhirnya ia pun langsung merebahkan tubuh nyonyanya dilantai kamar. Terdengar nafas nyonya Sarah yang pelan.

"Ra ... tolong selamatkan anak-anakku ... jangan biarkan mereka menyakiti Anna dan Adit..." ucapnya dengan nafas tersengal.

"Iya kak..aku janji akan jaga mereka berdua walau nyawa taruhannya" ucap Amira sambil menggenggam tangan nyonya Sarah.

"Hati-hati...jangan percaya pada siapapun...kamu harus mengandalkan dirimu sendiri..." sambung nyonya Sarah.

"Mama..." tangis Anna yang melihat mamanya tergolek tak berdaya.

"Anna nurut sama mbak ya..." ucapnya sambil mengelus wajah putri sulungnya itu dan dijawab dengan anggukan oleh Anna.

"Kak ...kakak harus kuat, suatu saat nanti aku akan membawa anak-anak kembali pada kakak...jadi kakak harus selamat dan ga boleh meninggalkan kami..." air mata Amira menetes tanpa bisa ia tahan melihat keadaan nyonya Sarah yang lemah.

"Anna ...jaga mama sebentar ya..."

Anna pun mengangguk sambil menggenggam tangan mamanya. Amira langsung mencari sesuatu untuk menghentikan darah dari luka nyonya Sarah setelah itu dibebatnya luka nyonya Sarah dengan kain seadanya setelah itu ditutupnya agar tak terlihat kalau luka itu telah dibebat. Ia takut orang yang melukai nyonyanya kembali dan tahu ada yang menolong. Setelah selesai memberi pertolongan pertama pada nyonyanya Amira pun mengajak Anna untuk bersembunyi karena saat itu ia mendengar suara langkah kaki menuju ketempatnya.

1
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
scala sora
bu wati
JIMIN
sangat bagus, aku suka bngt
Ati Rohayati
Luar biasa
Ati Rohayati
Lumayan
Rahma Waty
kok Bara jadi pria yg tak punya pendirian sih
Casudin Udin
Luar biasa
Kamal Udin
sangat bagus
Rahma Waty
visualnya nggak ada ya
Yeni Sandrawati: ga ada kk... silahkan berimajinasi😊
total 1 replies
Rahma Waty
ayo dong kasih amira jd seksi. biar ulat bulu jd kegatelan sendiri
Rahma Waty
ubah dong amira jadi cantik dan bahenol
Rahma Waty
mantap
X'tine
cemburu bang???!!! 🥰
X'tine
wkwkwk... sok sok an mau melabrak amira?? loe salah org maya... ntar loe jadi ayam dechh..
Yeni Sandrawati
klo ga suka ga usah komen buruk y kk... cukup skip aja...
Hayati Ismail
Kecewa
Hayati Ismail
Buruk
Hayati Ismail
Biasa
Hayati Ismail
Buruk
Hayati Ismail
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!