cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Arga mengajak Aulia ke sebuah pemakaman yang tersembunyi. Aulia melihat kak Rindu sangat kurus dibandingkan saat dia datang ke rumahnya dulu.
Bayangan tentang kakaknya terlihat jelas oleh Aulia. Kakaknya selalu menyayangi dirinya dan melindungi dia disaat kecilnya hingga dewasa. Bahkan dia rela mengurungkan niatnya bersekolah di sekolah favorit dia.
Masa kenangan dengan kakaknya Rindu terngiang begitu saja. Dia juga heran kenapa dia tidak tertidur maupun bermimpi.
Kepingan tentang ingatan kakaknya Rindu terlihat dengan jelas. Masa-masa yang menyenangkan dengan kakak yang ada di depan.Terlihat dengan jelas perubahan hubungan mereka disaat sang kakak menikahi suaminya saat ini.
"Ibu, " Panggil Arga pada ibunya.
Rindu menoleh ke suara itu, dia melihat Arga bersama dengan Aulia.
" Kamu senang melihatku seperti ini. "Ucap kak Rindu kesal. Sampai saat ini dia bahkan masih membenci Aulia karena ucapannya yang menyakiti dirinya.
"Ceritakan apa yang terjadi pada dirimu setelah aku sakit.Kita pergi ke tempat yang lebih santai. "Ajak Aulia pada kakaknya Rindu.
Kak Rindu menggelengkan kepala.
"Kalau aku pergi dari sini, mereka akan menemukan aku dan memarahi aku."
"Disini aku memperoleh ketenangan hati. " Ucap aku Rindu sambil menghapus air matanya.
"Siapa kak Rindu?. "Tanya Aulia.
"penagih hutang itu Aulia."
"Sebenarnya, aku ke tempat kamu dulu untuk bersembunyi. Tapi kamu malah mengusir aku." Ucap Aulia sedih.
"Apa bersembunyi akan menyelesaikan masalah kak, ceritakan pada Aulia."Jawab Aulia.
".... "
"Karena aku tidak punya uang untuk membayar mereka, untuk makan saja tidak ada uang sepeserpun.Aku berterima kasih pada kamu yang membelikan makanan buat anak aku.
"Mereka juga keponakan aku kak."
Suasana sedikit sunyi hanya ada suara Arga sambil berhitung bunga yang terjatuh.
Aulia memeluk kakaknya Rindu.
"Kak, maafkan aku jika itu membuat kamu sakit hati. "
"Sebetulnya, aku tidak mengingat apapun yang terjadi dulu. "Ucap Aulia lirih.
Kak Rindu sedikit terkejut mendengar ucapan Aulia. Dia memandang Aulia begitu lama.
Perkataan Aulia membuat kak Rindu menangis dan memeluk Aulia kembali.
Aulia menceritakan semua yang terjadi dari dia bangun sampai sekarang, hanya saja perihal keuangan dia tidak menceritakan.
"Aulia, sebenarnya kamu itu tulang punggung kami. Semenjak aku tidak bekerja lagi. Suamiku bahkan tidak mengirimi uang lagi pada diri aku. "Ucap kak Rindu sedih.
"Semua kebutuhan aku terpenuhi. Kamu lihat itu Arga menjadi pintar semua berkat diri kamu. "
"Kalau usia aku bisa mencari pekerjaan dengan mudah pasti aku akan bekerja lagi. Sahat ibi Jihan masih bayi dan Resta juga belum sekolah. "
Aulia merasakan apa yang diucapkan kak Rindu tidak ada kebohongan sama sekali.
"Kak, serahkan saja semuanya sang pencipta pasti semua itu dapat dimudahkan."Ucap Aulia yang membuat kak Rindu menangis dan memeluk Aulia kembali.
"Banyak kejadian yang tidak sama dengan yang kulihat antara mimpi dan kenyataan yang ada sekarang."
"Sebenarnya, apa yang terjadi. Misteri apa yang kamu perlihatkan padaku Tuhan. "
Aulia sedikit melamun.
Banyak sekali suara terdengar, ada yang minta tolong dan ada yang menangis.Aulia sampai menutup kedua telinganya dan dia hampir terjatuh kalau tidak ada kak Rindu yang menopangnya.
"Aulia, kamu tidak apa-apa?. "
"Kak Rindu, aku masih trauma ditempat seperti ini.Ayo kita pergi. Hadapi mereka yang menagih mu biar Aulia bicara sama mas Arya dulu. "
"Aku.. takut Aulia.Terakhir kali penagih itu datang dan memarahi aku dengan kata-kata kotor bahkan tidak tahu tempat. "
"Saat itu aku pernah sedang bertamu dirumah teman aku, sebenarnya aku mau meminjam uang untuk berobat Jihan. Kebetulan penagih hutang itu melihat aku. Dia memarahi aku dan mengatakan kata-kata kotor didepan teman aku. "
"Kamu tahu Aulia. Kakak malu mereka bahkan datang saat tetangga punya hajat."
"Aku malu dan takut ke tempat teman aku lagi, yang terlintas di benak aku saat itu hanya ditempat kamu, namun karena aku melihat kamu duduk dan ada buah serta susu disamping kamu aku jadi kesal dan marah. "
"Aku mengira kamu itu tidak mengingat kami lagi. "
"..... "
"Saat ini bahkan semuanya tidak percaya aku lagi untuk meminjam uang bahkan untuk makan dan berobat anak aku. "
"Sampai Arga harus dikeluarkan dari sekolah taman kanak-kanak karena terlambat membayar biaya sekolah dan pendaftaran. "
".... "
"Kak Rindu sepertinya banyak yang kita bicarakan tapi jangan ditempat ini. "
"Kak Rindu sudah makan?. "
Kak Rindu hanya menggelengkan kepalanya.
"Aulia kalau kamu ada, semuanya bisa terselesaikan dengan baik.Aku dulu sempat mengira kamu begitu berubah tidak mengenali kami sebagai keluarga kamu lagi. " Batin Kak Rindu.
"Aulia, maafkan kak Rindu ya?. "
"Maaf untuk apa kak? "
"..... "
"Maafkan aku karena saat itu aku menuruti suamiku untuk memberikan kamu sesuatu dalam makanan kamu yang mengakibatkan kamu seperti itu. " Batin kak Rindu.
".... "
Kak Rindu menangis sambil memeluk Aulia.
"Maafkan kakak, karena ucapan kamu tentang suamiku benar. Dia bukan orang baik. "
"Sebenarnya...., " Kak Rindu belum selesai berkata suara itu muncul lagi. Aulia memegang telinganya.
Kak Rindu akhirnya meninggalkan makam itu dan mengajak Aulia dan Arga keluar dari tempat itu.
Saat dia kembali ke rumahnya, dia ditunggu salah satu penagih hutang itu.
Kak Rindu sempat ragu, tapi karena melihat Aulia yang lemah dia memapah Aulia ke rumahnya.
"Wah, aku kira kamu sudah dimakamkan, " ucap orang itu dengan ketus.
"Kalau tidak mau membayar sebaiknya kamu cari surat kematian saja. "
Aulia yang sedikit lemah bahkan menatap orang itu dengan kesal.
"Apa kamu tidak lihat, kalau kak Rindu sedang memapah aku yang lagi sakit."
"Kalian itu mau sandiwara apapun aku tidak peduli dan percaya. Dasar keluarga tidak.... "
"Aulia, dia orang yang tidak baik. Katakan kalau sahabatnya Ari menunggu dia." Terdengar suara itu lagi.
"Kalau kamu menagih itu jangan seperti ini sopan sedikit.Sahabat Kamu Ari sedang menunggu kamu menemani dirinya. " Ucap Aulia. pada orang itu.
Mendengar perkataan Aulia orang itu sedikit pucat dan ketakutan.Dia juga begitu aneh melihat gadis didepannya tahu masa lalunya yang kelam.
"Jika kamu bersikap seperti ini terus maka kamu orang yang terakhir kubayar hutangnya. " Ucap Aulia ketus.
"Kak Ayo kita masuk dulu.Aku masih pusing.Bisa ambilkan aku Air hangat."
"Dari mana kamu tahu tentang Ari, " ucap orang itu lagi.
"Dia saat ini menginginkan kamu untuk keluar dari pekerjaan ini. Dia ingin kamu seperti dulu. "
"Jika kamu melakukanya, maka dia akan memaafkan kamu dan tidak mengusik kamu lagi."Ucap Aulia.
Orang itu terdiam dan hanya melihat Aulia begitu lama. Dia tidak menyangka kalau ada orang yang mengingat tentang sahabatnya itu.
Penagih itu pergi meninggalkan rumah. ibu Hanum.