Penghianatan yang dilakukan salah satu dewa yang bersekutu dan menjadi raja iblis mengakibatkan kehancuran untuk seluruh alam semesta, sehingga kaisar Dewa dan istrinya Dewi Alam harus mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan alam semesta.
aku adalah raja dari para raja
Kaisar dari para kaisar
Dewa dari para Dewa
Penguasa dari para Penguasa
kaisar Dewa dan Dewi Alam dilahirkan kembali di dunia Manusia tanpa ingatan mereka.....
Apa yang akan terjadi kepada mereka?
Akankah mereka dapat bertemu kembali?
-----------------------------------------------------------------------
Mohon maaf jika novel sayamasih banyak kurangnya, karena ini novel pertama saya. jika kalian menyukai cerita ini saya mengucapkan terimakasih, tapi jika kalian tidak menyukainya kalian boleh pilih lapak dan cerita lain yang kalian sukai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RK.secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7. Perjalanan II
Li Hongli pun pergi meninggalkan kedua orang tua nya dan Yelu Setelah percakapan nya dengan keluarga nya selesai, dia pun pergi menuju hutan larangan untuk mencari keberuntungan.
Setelah kepergian Li Hongli, Li Yuwen memperhatikan wajah istri nya yang terlihat sedih.
" Sudah tidak perlu sedih" ucap Li Yuwen mencoba menenangkan istri nya
" Tidak aku tidak sedih, hanya saja aku merasa dua tahun itu terlalu lama" bantah Mei Yin pada suami nya.
Li Hongli telah sampai di perbatasan kota shilin dan desa batu, untuk sampai di hutan larangan dia harus melewati desa batu terlebih dahulu.
Dari desa batu ke hutan larangan membutuhkan waktu sekitar dua hari jika tidak beristirahat ketika dalam perjalanan.
Desa batu adalah desa yang cukup besar, namun tidak termasuk ke dalam sebuah kota, desa ini hampir mirip seperti kota kecil karena lebih ramai dan besar dibandingkan desa lainnya. Sejauh mata memandang , tampak desa tersebut aman dan tentram. Tapi yang membuat desa ini terlihat unik adalah setiap rumah berkumpul menjadi satu tempat tanpa ada jalan pemisah antara rumah satu dengan rumah yang lain nya di desa tersebut.
Bukan hanya itu, Setelah menempuh perjalanan selama satu hari tanpa beristirahat, akhir nya Li Hongli sampai di depan gerbang desa batu, ia bisa melihat desa batu seperti namanya desa ini di dominasi oleh berbagai jenis batu, bahkan rumah rumah yang ada di desa kebanyakan terbuat dari batu.
Setelah melewati prosedur yang cukup rumit akhir nya Li Hongli berhasil memasuki desa batu.
Setelah sampai di desa batu Li Hongli memutuskan untuk singgah di salah satu rumah makan yang ada di sana.
Li Hongli memasuki rumah makan yang terlihat sangat mewah yang di peruntukkan untuk para kultivator dan para bangsawan serta anggota klan di desa batu.
Saat Li Hongli memasuki rumah makan itu, semua pengunjung yang sedang berada di rumah makan itu pun memperhatikan Li Hongli, karena mereka tidak dapat merasakan aura apapun didalam tubuh Li Hongli.
Melihat banyak orang yang memandang nya rendah dan jijik, Li Hongli yang tadi nya tidak ingin menghiraukan mereka, tapi karena merasa risih dengan tatapan mereka, Li Hongli pun mengambil tanda pengenal klan Li dan memainkan nya dengan sesekali melemparkan nya ke atas.
" Cihh...., Hanya sampah yang takut karena latar belakang seseorang, dan menatap rendah diri ku juga orang orang yang tidak mempunyai latar belakang yang kuat, kau pasti bercanda" Li Hongli membatin di sertai seringai di bibir nya, jika orang orang melihat wajah nya mungkin akan takut melihat nya.
Para pengunjung yang melihat tanda pengenal Li Hongli tersebut hanya bisa terkejut.
" Ternyata pemuda itu adalah anggota klan Li" ucap salah satu pengunjung.
Li Hongli tidak menghiraukan ekspresi dan tatapan yang di tunjukkan oleh semua pengunjung itu, ia terus berjalan kearah salah satu meja kosong yang ada di rumah makan itu.
Setelah dia menemukan tempat untuk duduk, salah satu pelayan yang ada di sana menghampiri nya.
" selamat sore Tuan muda Li, anda ingin pesan apa, apakah anda mau memesan makanan, rumah makan kami mempunyai beberapa menu terbaik" ucap pelayan itu dengan tersenyum ramah
" aku ingin dua bungkus makanan terbaik yang ada di rumah makan ini" ucap Li Hongli dengan datar, dan memberikan satu kantung koin kepada pelayan itu.
Setelah pesanan nya tiba, Li Hongli memutuskan melanjut kan perjalanan nya, tetapi karna hari mulai gelap ia akan mencari penginapan untuk nya beristirahat, karena akan sangat berbahaya jika ia melanjutkan perjalanan nya saat malam hari.
Sekarang Li Hongli sudah berada disalah satu penginapan yang ada di desa batu, penginapan yang sedang Li Hongli tempati sekarang adalah penginapan teratai putih.
Selesai memeriksa perbekalan nya ia membaringkan tubuh nya dibatas tempat tidur, karena sudah lelah ia pun segera tidur, tanpa menunggu lama suasana di kamar Li Hongli menjadi sepi, hanya ada suara napas Li Hongli yang sedang tidur dengan pelan dan teratur, tidak lama Li Hongli sudah menyelami alam mimpi.
_____________________________________________
Tanpa terasa sang Surya telah menampakkan pesona nya, dan malam yang gelap telah di gantikan dengan pagi yang cerah.
Karena sudah pagi Li Hongli pun memutuskan melanjutkan perjalanan nya kembali, sebelum melanjutkan perjalanan nya ia ingin sarapan terlebih dahulu.
Setelah sampai di lantai penginapan teratai putih, dia memesan makanan untuk nya sarapan pagi ini.
Setelah selesai sarapan dia meninggalkan penginapan teratai putih dan melanjutkan perjalanan menuju hutan larangan.
terlihat jalanan desa batu sudah ramai dengan lalu lalang warga atau pun para pengunjung desa itu.
Tanpa terasa Li Hongli sudah tiba di perbatasan hutan larangan.
Saat melihat bagian luar hutan larangan dia mempercepat langkah nya. Tapi sebelum ia melangkah kan kaki nya ada sebuah suara yang memanggil nya sehingga membuat nya berhenti.
" Anak muda apakah kau akan pergi ke sana" tiba tiba terdengar seruan seseorang dari arah belakang Li Hongli
Ketika Mendengar ada seseorang yang memanggil nya Li Hongli pun berbalik, ia melihat seorang pria sepuh yang terlihat berusia 70 tahun sedang menatapnya sambil mengarahkan jari telunjuk nya ke arah hutan larangan.
Merasa pria sepuh itu sedang berbicara pada nya, Li Hongli pun menjawab pertanyaan yang di ucapkan nya.
" Benar kakek, aku akan pergi ke arah sana" ucap Li Hongli sopan tapi dengan nada suara yang datar dan dingin.
Mendengar perkataan Li Hongli kakek tua itu terkejut, tapi ia segera menutupi keterkejutan nya dengan kembali mengajukan pertanyaan.
" Apa kau tau...., apa yang ada di sana, anak muda" tanya pria sepuh itu ragu, dia berfikir mungkin anak muda yang ada di depan nya tidak mengetahui di sana terdapat hutan larangan.