NovelToon NovelToon
Galaxio

Galaxio

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:507
Nilai: 5
Nama Author: Itachi Wife

Ganteng ✔️
Kaya Raya ✔️
Pintar ✔️
Jago Olahraga ✔️
Jago Bela Diri ✔️
Orangtua Cakep ✔️
Kesayangan Semua Orang ✔️

Fajarendra Galaxio Nayanka, putra sulung dari pengusaha kaya raya, Aksara Langit Nalendra, dan mantan model terkenal, Wulandari Camelia Yovanka. Lahir & tumbuh dikeluarga konglomerat dengan segala kelimpahan harta & kasih sayang dari semua orang, membuat lelaki yg akrab disapa Galaxio itu merasa kehidupannya sudah sangat sempurna.

Namun siapa yg mengira bahwa semua sketsa-sketsa indah yg sudah ia rancang untuk masa depannya, harus hancur dalam sekejap. Dan yg lebih parahnya lagi, yang menjadi penyebab dari kehancuran itu adalah satu-satunya wanita yg berhasil menarik perhatiannya, bahkan menumbuhkan cinta dalam hatinya. Wanita yg ia kira akan menemaninya membangun kisah cinta romantis, justru memberinya luka yg amat tragis. Akankah kisah Galaxio berakhir bahagia seperti kisah orangtuanya dulu? Atau justru berujung pilu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itachi Wife, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Pagi harinya...

Gala membawa Luna jalan-jalan di taman rumah sakit. Keadaan gadis itu sebenarnya sudah membaik, hanya saja baru diperbolehkan pulang siang nanti. "Kamu beneran gak mau pake kursi roda aja?" tanya Gala untuk kesekian kalinya. "Astaga Gala,,, aku tuh udah gapapa tau. Ini udah kelima kalinya ya kamu nanya itu" ujar Luna. Gala tersenyum dan meraih tangan gadis itu lantas menggandengnya. "Tangan kamu kenapa?" tanya Luna saat melihat tangan Gala yang diperban. "Oh ini,,, ini tuh karena sumpah aku waktu itu" ujar Gala pelan. "Sumpah? Sumpah apa?" tanya Luna. "Waktu kamu gak sadarkan diri, aku refleks ngambil pisau yang buat nusuk kamu terus gores tangan aku. Yah bisa dibilang kayak sumpah darah gitu deh" ujar Gala mengusap tengkuknya. "Kamu tuh ya, aneh-aneh aja" ujar Luna.

"Bukannya kamu ya yang aneh-aneh aja. Ngapain coba sampe nekat gitu? Aku nyuruh anak-anak buat larang siapapun masuk ke lapangan, terutama yang cewek-cewek. Eh cewekku sendiri malah nekat masuk" ujar Gala mendumel. "Sorry, apa tadi? Cewek kamu? Aruna kali mah yang cewek kamu" ujar Luna melepas gandengan tangan dan berlalu menjauh, namun berhasil membuat Gala menahan senyum dan menyusul gadis itu. Ia memeluk Luna dari belakang, hingga langkah gadis itu sontak berhenti. "Kamu cemburu hm" ujar Gala menopang dagunya di bahu Luna. "Apa? Aku? Cemburu? Cemburu tuh gak ada ya dalam kamus aku" ujar Luna. "Oh gitu, yaudah,,, kalo gitu aku pergi sama Aruna aja deh, kebetulan tadi dia ngajak aku jalan" ujar Gala melepas pelukannya, membuat Luna merengut.

"Yaudah sana pergi, aku juga bisa minta temenin sama Angkasa" ujar Luna mengeluarkan ponselnya. Gala langsung mengambilalih ponsel Luna saat gadis itu hendak menelfon Angkasa. "Aku gak suka ya kamu apa-apa Angkasa, apa-apa Angkasa gitu" ujar Gala cemberut. "Loh? Tapi kan Angkasa pacar aku" ujar Luna mengernyit, namun Gala justru menunjukkan raut datar dan melangkah maju, hingga membuat Luna otomatis mundur sampai akhirnya ia terhenti saat punggungnya membentur pohon. Sebelum kepala Luna membentur pohon, Gala terlebih dahulu menyorongkan tangannya ke belakang kepala gadis itu. "Aku udah tau semuanya sayang. Jadi gak perlu pura-pura lagi" ujar Gala dalam jarak dekat, bahkan mereka bisa merasakan nafas satu sama lain.

"Sayang!" bentak Aruna tiba-tiba berada di dekat mereka, membuat Luna spontan mendorong Gala hingga laki-laki itu jatuh terduduk. "Aww" ujar Gala memegangi pinggangnya. "Kamu ngapain sama Luna kayak tadi?" tanya Aruna mendekati Gala. "Punya mata kan? Bisa liat sendiri" ujar Gala dalam hati. "Gak ngapa-ngapain. Lagian mau ngapain coba di tempat umum gini" ujar Gala bangkit dan membersihkan celananya. "Kamu kok akhir-akhir ini jadi cuek gitu sih" ujar Aruna. "Na,,, please ya. Ini rumah sakit, jangan bikin drama" ujar Gala. "Sibuk aja terus sama Luna sana" ujar Aruna. "Apa tadi kamu bilang? Sibuk sama Luna?" tanya Gala mengernyit. "Kalo aja Luna gak nekat nyelamatin aku waktu itu, belum tentu aku bisa selamat sampe detik ini. Kamu sendiri ngapain ha? Sibuk pamerin aku ke orang-orang?" tanya Gala.

"Pa,,, pamer? Pamer apa maksud kamu?" tanya Aruna yang dibalas kekehan oleh Gala. "Kamu pikir aku gak tau kalo selama aku berantem hari itu, kamu justru pamer ke orang-orang. Kamu seneng punya pacar yang hobi berantem ha? Kamu bangga punya pacar yang hebat berantem? Satu lawan tiga? Satu lawan lima? Pernah gak sih sekali aja kamu khawatir sama aku pas aku lawan mereka?" tanya Gala membuat Aruna terdiam. "Aku,,, aku gak pernah gitu sayang. Itu semua fitnah" ujar Aruna. "Oke, semua itu fitnah, berarti aku salah,,, aku minta maaf. Udah kan? Masalah clear, jadi silakan pergi" ujar Gala membuat Aruna melotot. "Kamu ngusir aku? Ohh,,, atau supaya kamu bisa berduaan sama Luna gitu?" cecar Aruna. "Iya, gua mau berduaan sama Luna. Kenapa? Gak suka?" ujar Gala.

"Kamu tuh jahat ya! Aku pacar kamu, tapi kamu malah berduaan sama cewek lain" ujar Aruna memukul dada Gala. "Ter..." ucapan Gala terinterupsi oleh panggilan masuk di ponselnya. Keningnya mengernyit saat nama Angkasa terpatri di layar itu. Gala menjawab panggilan itu dan sedikit menjauh. "Hm, ada apa, Sa?" tanya Gala menjauh namun tetap menghadap 2 gadis itu. "Gua punya info terbaru" ujar Angkasa diseberang sana. "Apa itu?" tanya Gala. "Nyokapnya Aruna itu ternyata... mantan istrinya Paman lo" ujar Angkasa membuat Gala menegang. "Gak usah bercanda lo anjing" ujar Gala. Memang selama ini Gala tak pernah tau seperti apa wajah mantan istri Bian, karena memang sejak dulu tak pernah ada satupun foto wanita masa lalu pamannya itu yang pernah ia temui.

Belum selesai ia mencerna informasi itu, matanya melotot saat melihat Aruna yang hendak menampar Luna. Dengan sigap Gala bergerak menyusup di antara 2 gadis itu. Hingga,,, Plak... Tamparan Aruna mendarat di pipi Gala, membuat 2 gadis itu sama-sama terkejut. "Lo apa-apaan sih ha?!" tanya Gala menggeram. "Dia yang mulai duluan sayang!" adu Aruna. "Mulai apa ha?" tanya Gala menatap Aruna nyalang. "Dia,,, dia yang mancing aku duluan" ujar Aruna. "Lun, kamu bilang apa tadi?" tanya Gala selembut mungkin, namun gadis itu justru menunduk dan memainkan jarinya. "It's okay, bilang aja. Aku gak akan marah kok" ujar Gala menyentuh bahu gadis itu. "Aku,,, aku cuma bilang kalo,,, kalo dia bisa milikin kamu, itu berkat pemberian aku" ujar Luna pelan.

"Maksud dia ngomong gitu apa coba" ujar Aruna. "Aruna cukup! Sekarang lebih baik kamu pulang" ujar Gala. "Kamu bela dia dibanding pacar kamu sendiri?" tanya Aruna. "Na,,, cukup ya. Aku nyuruh kamu pulang karena aku juga mau pulang. Aku ada urusan penting" ujar Gala. "Yaudah kalo gitu aku pulang sama kamu" ujar Aruna memeluk lengan Gala. "Gapapa, kamu pulang aja sama Aruna. Aku bisa balik ke kamar sendiri kok" ujar Luna. Gala dengan cepat menahan lengan gadis itu. "Aku anter" ujar Gala, namun Luna justru menarik tangannya dari genggaman Gala. "Gak perlu" ujar Luna berlalu pergi. "Hufttt" Gala membuang nafas kesal dan melepas lengannya dari Aruna. "Tunggu di basement aja, aku mau pamit sama Mami dulu" ujar Gala.

"Aku ikut, aku juga mau pamit sama Mami" ujar Aruna. "Sorry, tapi mood Mami lagi gak stabil. Jadi kalo emang mau pulang bareng, tunggu di mobil aja, atau silakan pulang sendiri" ujar Gala berlalu membuat Aruna menghentak-hentakkan kakinya dan segera bergegas menuju basement. "Sayang tunggu dong" ujar Gala berlari menyusul Luna. Setelah berusaha keras, Gala akhirnya berhasil memeluk tubuh mungil itu dari belakang. "Aku minta maaf ya, maaf karena gak bisa belain kamu tadi" bisik Gala. Luna melepas pelukan Gala dan berbalik. "Lebih baik mulai sekarang, kamu gak usah nemuin aku lagi ya" ujar Luna. "Loh? Kenapa? Kalo kamu marah karena aku cuma diam aja pas kamu bilang gitu ke Aruna tadi, aku minta maaf. Aku bukannya gak mau belain kamu, tapi..." "Aku gak mau dicap sebagai PHO lagi, Gala!" bentak Luna membuat Gala terdiam.

"Selagi kamu masih jadi pacar orang,,,, jangan dekati aku" ujar Luna dengan mata berkaca-kaca. "Hei hei, tunggu dulu" ujar Gala kembali meraih kedua tangan Luna. "Kasih aku waktu, aku janji,,, aku akan selesaiin semuanya. Tapi please, jangan tinggalin aku lagi" ujar Gala. "Seperti yang aku bilang tadi, selagi status kamu masih pacar orang,,, lebih baik kita jaga jarak dulu" ujar Luna menarik tangannya dari genggaman Gala dan berbalik pergi. "Ah bangsat" umpat Gala menendang dinding di dekatnya. Meskipun Luna menyuruhnya untuk menjauh, namun Gala tetap mengikuti langkah gadis itu hingga memasuki ruangannya. Setelah memastikan Luna kembali ke ruangannya, baru Gala menuju ke ruangan Maminya. "Mi, Gala izin pergi dulu ya. Ada urusan bentar sama Angkasa" ujar Gala.

"Hmm okay sayang. Cieee ada yang udah bisa bawa mobil sendiri nih" ujar Wulan membuat Gala tersenyum. "Eh iya Mi. Gala lupa nanya ke Papi jenis mobilnya apa. Papi cuma bilang mobilnya udah di basement aja" ujar Gala. "Lamborghini Veneno Roadster warna hitam" ujar Wulan membuat mata Gala seketika membola. "Mami serius? Itu mahal loh Mi. Kalo gak salah harganya ±75M" ujar Gala. "Yah,,, kamu sama Papi kamu kan emang 11 12 kalo udah liat barang baru" ujar Wulan. "Gala gak sama ya sama Papi" ujar Gala merengut. "Yaudah kalo gitu Gala pake taksi aja" ujar Gala meletakkan kunci mobilnya di nakas. "Loh? Kenapa? Kamu gak suka mobilnya?" tanya Wulan. "Suka kok, tapi Gala pengennya Luna yang jadi cewek pertama yang bakal Gala ajak naik mobil itu" ujar Gala.

"Gala,,, kamu gak lupa kan kalo kamu masih pacarnya Aruna?" tanya Wulan. "Gak,,, Gala gak lupa kok Mi. Mami tenang aja, Senin Gala bakal selesaiin semuanya" ujar Gala. "Yaudah Mi. Gala berangkat ya, mau nganter Aruna dulu, soalnya dia ngebet banget minta dianter" lanjut Gala mencium tangan dan pipi Maminya. "Yaudah deh, hati-hati ya sayang" ujar Wulan. Setelahnya Gala pun segera bergerak menuju basement, karena ia yang meminta Aruna untuk menunggu di sana tadi. "Kamu lama banget sih" ujar Aruna saat Gala baru tiba di basement. "Dipikir dari ruang VVIP ke sini gak jauh apa" ujar Gala. "Yaudah ayo. Mobil kamu yang mana?" tanya Aruna. "Kita pake taksi aja ya, soalnya mobil aku belum dikirim sama dealernya" ujar Gala terus berlalu, sehingga mau tak mau diikuti oleh Aruna. "Yah, padahal aku pengen coba mobil baru kamu" ujar Aruna.

"Haha,,, emang kenapa? Udah bosen pacaran sama cowok yang selalu dianter jemput?" ujar Gala terkekeh. "Kamu tuh ngomong apa sih" ujar Aruna cemberut. "Ya siapa tau aja kan kamu bosen pacaran sama cowok yang baru dibolehin bawa mobil sendiri pas udah 17 tahun. Kalo beneran bosen, gapapa sih kalo mau cari yang lain" ujar Gala. "Bercanda kamu kelewatan tau gak" ujar Aruna mendengus. "Udah gak usah drama, buruan masuk. Aku buru-buru, ada urusan sama Angkasa soalnya" ujar Gala membukakan pintu taksi yang berhenti di depannya. "Aku ikut ya sayang" ujar Aruna memeluk lengan Gala. "Ini urusan cowok" ujar Gala melempar pandangan ke luar jendela. "Tapi emangnya salah ya kalo aku pengen ikut sama pacar sendiri" ujar Aruna cemberut. "Aku tuh mau ketemu temenku, harus banget emangnya kamu ngintilin aku terus?" ujar Gala mendengus.

"Ya kan Angkasa juga teman aku, jadi gak ada salahnya dong kalo aku juga ikutan. Oh atau kalian mau bicarain soal Luna ya? Makanya aku gak boleh ikut?" tanya Aruna memicingkan matanya. Gala menghembuskan nafas kasar, "Pak berhenti Pak" ujar Gala membuat sopir tersebut menghentikan laju taksinya. "Ini uangnya,,, tolong anter cewek ini sampe ke tujuannya ya Pak" ujar Gala menyerahkan 3 lembar uang 100ribu. "Ini kebanyakan Dek" ujar sopir tersebut. "Gapapa Pak. Ambil aja, hitung-hitung rezeki buat bapak" ujar Gala langsung keluar dari taksi. Saat Aruna hendak turut keluar, taksi tersebut sudah terlebih dahulu melaju. "Efek skandal yang Papi buat benar-benar manjur, bisa-bisanya gua dalam sekejap illfeel sama Aruna" gumam Gala kembali mencari taksi kosong dan segera menuju ke lokasi janjian dengan Angkasa.

1
Maya Sari
gala slalu bilang maaf n takut kehilangan Luna tp gk peka masih aja pacaran sama Aruna Maruk gala ini ya.
pihak sekolah nya gmna ada tauran di sekolah kok gk panggil polisi sampai ada kasus penusukan bgtu kok anteng aja 🤦
Shadow Girl: pukul aja Gala-nya pukul 😌😌
total 1 replies
Max >w<
Characternya bikin terikat! 😊
paulina
Wajib dibaca!
Mưa buồn
Gila PPnya cakep bangeeet, cepetan thor update lagi please!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!