"Daddy dan mommy menemukan wanita yang cocok untuk menjadi isterimu! Tepati janjimu! Kau akan menikah bila kami menjodohkanmu kan?"
"Baiklah. Dengan siapa?" tanya Xander
"Namanya Audrey Lee, puteri Christoper Lee dan Margareth Lee. Usianya sembilan belas tahun."
Xander langsung membelalakkan matanya, "Sembilan belas?!"
Bab 22
Christoper menatap tajam Margareth dan dia mencengkeram rahang isterinya, "Katakan pada puteri kesayanganmu itu! Cukup membuat masalah semakin rumit! Apakah dia tidak tau siapa yang dia hadapi!" desis Christoper
"Dia hanya berusaha pa! Jangan menyalahkannya! Bukankah memang dia yang anak kandung kita, seharusnya kamu berusaha agar Angeline yang menjadi menantu keluarga Bastian itu!" ucap Margareth
Christoper langsung melayangkan tam parannya pada Margareth, "Jaga ucapanmu Margareth! Audrey juga puteri kandungku!"
Margareth menatap tajam suaminya, "Dia memang anakmu! Tapi dia bukan anakku!"
jawabnya
Christoper menaikkan alisnya mendengar ucapan berani sang isteri, "Aku sudah baik dengan membiarkanmu melakukan apapun pada Audrey selama ini karena dia terlahir dari seorang pelayan! Tapi jangan sampai kau bertindak berlebihan! Dia tetap darah dagingku! Jadi katakan pada puteri kesayanganmu itu, stop membuat masalah atau aku sendiri yang akan membuat dia menyesal!" desis Christoper
Setelah mengatakan itu Christoper berlalu dari hadapan Margareth yang sudah meneteskan air mata. Dari awal dia menikah dengan suaminya memang karena sebuah pernikahan bisnis. Sesuatu yang wajar di kalangan pebisnis sebenarnya, tapi dia tidak pernah menyangka bila dirinya akan terjebak selamanya dengan pria seperti Christoper Lee. Suaminya itu definisi bajingan sesungguhnya! Bagaimana tidak, suaminya bisa bergonta ganti wanita setiap hari dan melakukannya di depan mata Margareth. Jika semua perbuatannya menghasilkan anak, maka mungkin anak Christoper tidak cukup di tempatkan di sebuah apartemen khusus! Saking banyaknya.
Hanya Audrey yang jadi, karena saat melakukanya dengan ibu Audrey, Christoper dalam keadaan mabuk. Dan lagi saat awal mengetahu kehamilannya, ibu Audrey yang memang bekerja di kediaman Lee, memilih pamit pergi untuk menyembunyikan kehamilannya. Sayangnya ibu Audrey menderita sakit, sehingga dia terpaksa mendatangi Christoper dan mengatakan bahwa ada Audrey yang adalah buah dari perbuatan Chrsitoper. Tentu saja saat itu sudah dilakukan tes DNA. Dan saat terbukti memang Audrey adalah keturunannya, maka Christoper memboyong mantan pelayannya dan puterinya itu ke kediaman Lee. Dan tentu saja sudah bisa dibayangkan kemudian apa yang dilakukan oleh Margareth kepada Audrey dan ibunya. Dan saat itulah kehidupan seperti neraka Audrey dimulai.
Margareth masuk ke kamar Angeline saat mengetahui gadis itu sudah tenang. Dia langsung memeluk puterinya yang menangis di samping tempat tidur.
"Semua berantakan ma! Karirku! Pekerjaanku!" isak Angeline
Margareth mengusap lembut punggung puterinya, "Sabar ya! Kita akan tata lagi semuanya. Dan mama mohon sudah ya. Jangan lagi mengusik Audrey"
Angeline menarik diri dari pelukan ibunya, Ini semua gara - gara Audrey ma! Anak pelayan itu yang sudah membuatku hancur!" ucap Angeline marah
Margareth mengangguk lembut dan mengusap air mata puterinya, ibu mana yang akan tega melihat puterinya bersedih. Sesalah apapun anaknya, seorang ibu pasti akan berdiri di depannya untuk membela anaknya.
"Iya, kamu benar. Semua ini karena anak haram itu! Tapi sayang, dia sekarang sudah memiliki pembela! Keluarga Bastian tak bisa kita singgung. Jadi sudah ya? Papamu juga sudah memperingatkan supaya kamu berhenti" ucap Margareth
Angeline menghembuskan nafasnya kesal, " Aku tidak akan pernah memaafkan Audrey! Suatu saat aku akan menunggu dia dibuang oleh Xander! Dan ketika saat itu tiba aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri!" ucapnya
Margareth mengangguk, "Ya, Xander tak akan mungkin tahan lama dengan Audrey. Dia hanya anak kecil dan lagi anak pelayan! Siapa yang akan tahan dengannya! Saat Xander sudah membuangnya, kita akan membuat perhitungan dengan Audrey"
*
*
*
Sementara itu di kediaman Bastian, Audrey tidak bertemu dengan Xander selama dua hari. Pria itu tidak pulang ke kediaman mewah itu. Tidak ada interaksi apapun antara Audrey dan Xander. Bahkan komunikasi seperti mengirim pesan atau telpon pun tidak ada. Hingga Audrey yang awalnya bingung dan takut, menjadi sedikit tak peduli. Dia senang tinggal di kediaman itu. Jemima dan Kevin sangat menyayangi dan perhatian padanya.
Audrey berasa tinggal dengan kedua orang tuanya sendiri. Apalagi Ellea yang juga akan selalu menyempatkan dirinya menemui Audrey bila gadis itu pulang dari rumah sakit. Mereka selalu memiliki girl time bersama dan Audrey serasa memiliki kakak perempuan jika bersama dengan Ellea.
"Mommy, aku akan membantu menyiapkan makan malam" ucap Audrey yang masuk ke dapur dan menemui Jemima. Ya, Jemima dan Kevin sudah memintanya membiasakan diri dengan memanggil mereka mommy dan daddy. Sehingga Audrey tak lagi sungkan dengan panggilan itu.
Jemima tersenyum, "Seharusnya kamu beristirahat nak! Besok kamu akan menjadi pengantin, kamu perlu banyak istirahat!" ucap Jemima lembut
Audrey tersenyum canggung mendengar itu, ya bagaimana tidak. Besok dia akan menikah dengan Xander tapi bahkan sampai hari ini tidak ada komunikasi apapun yang terjalin antara dirinya dan Xander. Lalu besok mau bagaimana bila bertemu? Sebenarnya ini pernikahan beneran atau bagaimana sih? Kenapa Xander tak pernah pulang juga kemari
Jemima mengusap lembut kepala calon menantunya itu, "Jangan bersedih. Xander tidak sedang menghindarimu. Daddy memaksanya bulan madu denganmu setelah kalian menikah. Sehingga dia perlu mempersiapkan semuanya dan menyelesaikan pekerjaanya" ucap Jemima
Audrey membelalakan matanya, "Bulan madu? Apa maksud mommy? Apakah Xander setuju dengan ide itu?" tanya Audrey
Ganti Jemima yang mengerutkan keningnya, Tentu saja Xander setuju. Kalian akan menikah dan menjadi pengantin baru jadi apa masalahnya dengan bulan madu?" tanya Jemima
Audrey menelan susah payah ludahnya, dia tersenyum canggung. Bagaimana bisa calon suaminya itu menyetujui acara bulan madu? Sedangkan mereka memiliki perjanjian aneh untuk tidak saling menyentuh! Lalu apa gunanya bulan madu?! batin Audrey
"Kenapa sayang? Apakah ada masalah?" tanya Jemima curiga
Audrey langsung menggeleng, "Bukan mom.
Bukan begitu maksudku. Aku hanya, maksudku kan aku dan Xander belum dekat" ucapnya
Jemima langsung terkekeh mendengar ucapan sang menantu, "Apakah kamu gugup? Tenang saja sayang, semua akan mengalir sendiri ketika kalian tinggal berdua di kamar nanti" ucap Jemima semangat
Audrey tersenyum dan mengangguk, "Iya mom"
"Kalau begitu istirahatlah, malam ini Xander akan pulang dan makan malam di rumah. Apalagi sepupu Xander dan Ellea akan tiba hari ini." ucap Jemima
Audrey mengangguk dan tersenyum, "Iya mom"
*
*
*
Makan malam berjalan sangat lancar. Apalagi memang benar bahwa keluarga dari luar negeri sudah berkumpul, baik keluarga dari pihak Jemima maupun dari Kevin. Jemima dan Kevin sampai menyediakan meja makan besar di halaman samping kediaman mereka karena meja makan di dalam tidak akan menampung seluruh keluarga besar mereka.
Audrey dikenalkan dengan semua keluarga besar Xander, dan gadis itu tampak diterima dengan sangat baik oleh mereka. Audrey dengan mudahnya bergabung dan mengobrol dengan mereka semua. Meskipun secara usia dia memang paling muda di bandingkan dengan yang lainnya.
Setelah makan malam, dan seluruh saudara kembali ke hotel untuk beristirahat, Audrey juga kembali ke kamarnya.
"Kau mencariku?"
Sebuah suara yang sudah dua hari tidak dia dengarkan, Audrey langsung menoleh dan menatap calon suaminya itu. Selama makan malam tadi memang dia duduk di samping Xander, tapi pun tak ada komunikasi apapun diantara keduanya.
"Kata mommy kamu mencariku. Butuh sesuatu?" tanya Xander