NovelToon NovelToon
Kesalahan Satu Malam

Kesalahan Satu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ikromatul Fasila

Kesalahan satu malam yang mengubah hidup Hanum, dimana di malam itu seseorang datang dan merenggut kehormatan yang selama ini Hanum jaga. Steven Nicholas Dirgantara adalah lelaki yang telah memperkosa Hanum, Steven adalah aktor terkenal juga seorang pengusaha, keluarganya juga adalah keluarga paling kaya di kota ini. Hingga hari dimana Hanum mengandung anak dari Steven dan Hanum harus melahirkan anak itu karena bagi keluarganya dia adalah pewaris selanjutnya dari keluarga Dirgantara. Akan tetapi kejadian tidak terduga terjadi dimana Hanum mengalami keguguran hingga membuat keluarga Steven merasa kecewa dengan Hanum karena tidak bisa menjaga anak itu dengan baik.

Saat itu juga Hanum memutuskan untuk pergi dari kehidupan Steven di saat benih cinta mulai tubuh.

Bagaimana kelanjutan cerita nya, apakah Steven akan mencari Hanum atau membiarkan cinta itu pudar seiring berjalannya waktu simak terus kelanjutan ceritanya dalam novel Kesalahan Satu Malam..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikromatul Fasila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Mommy Steven pun berusaha untuk membuat Hanum sadar bahwa Steven selama ini tidak menyukai nya.

"Kau tau sikap Steven berubah pada mu itu karena perjanjian dengan Daddy nya, waktu itu Steven bertengkar hebat karena Daddy nya meminta dia untuk bersikap baik pada mu dan karena Steven menolak akhirnya Daddy nya membuat perjanjian bahwa selama Steven memperlakukan kamu dengan baik maka Daddy nya menyetujui kalian berdua untuk bercerai dan Steven dengan semangat nya menyetujui perjanjian itu karena Steven benar-benar ingin bercerai dengan mu bahkan jika bisa Steven ingin pernikahan ini cepat berakhir," sambung Mommy Steven dan tentu saja membuat hati Hanum sedih.

"Jadi selama ini perhatian nya pada ku itu hanya palsu, dia melakukan semua ini agar dia bisa bercerai dengan ku," ucap Hanum di dalam hatinya.

"Hanum kau harus menyadari posisi mu sekarang jadi aku meminta kamu untuk pergi meninggalkan anak ku secepatnya meskipun kau harus membawa anak itu bersama mu. Jangan jadikan anak yang kau kandung itu sebagai senjata untuk bisa mendapatkan Steven karena aku juga tidak sudi memiliki cucu dari wanita kampung seperti mu." kata Mommy Steven lalu berjalan pergi meninggalkan Hanum seorang diri di kamar Apartemen Steven.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Mommy Steven kini Hanum sadar bahwa ternyata sejak awal Steven tidak pernah bersikap baik padanya, semua yang Steven lakukan padanya ternyata ada maksudnya. Hanum pun berjalan keluar dari dalam kamar Apartemen Steven.

Hanum pun menelfon Paman Herman untuk menjemput nya ke Apartemen Steven dan ingin segera kembali ke Villa.

Setelah beberapa jam kepergian Hanum, Steven pun kembali pulang ke Apartemen nya dan langsung merebahkan tubuhnya yang terasa sangat lelah. Saat Steven tengah melepaskan penatnya, tiba-tiba handphone nya berdering.

"Hallo, ada apa Ed?"

"Stev, kau ada dimana?"

"Aku baru saja pulang dan kini aku berada di Apartemen. Ada apa, Ed?"

"Stev, apa kau sudah bertemu dengan Hanum?

"Hanum? Dimana ada Hanum?" Steven tampak kebingungan saat Edward bertanya tentang Hanum padanya.

"Tadi aku menjemput Hanum dari Villa karena dia ingin bertemu dengan mu, aku juga yang mengantarkan Hanum ke Apartemen kamu karena kamu masih sibuk syuting,"

"Tapi tidak ada siapapun di sini," Steven semakin di buat panik dengan apa yang dikatakan oleh Edward.

"Stev, kau jangan bercanda dengan ku,"

"Untuk apa aku bercanda dengan mu, Ed. Hanum sama sekali tidak ada di Apartemen ku,"

"Lalu kemana Hanum pergi?"

"Ed, aku harus mencari nya sekarang juga," ucap Steven lalu mematikan sambungan telepon nya dan mengambil jaketnya untuk mencari Hanum.

Steven pun mencari nomer Hanum tapi dia lupa bahwa dia tidak memiliki nomer kontak Hanum.

"Sial! Aku bahkan tidak memiliki nomernya," kata Steven lalu berjalan menuju ke mobilnya untuk mencari Hanum.

Saat Steven tengah panik mencari keberadaan Hanum, tiba-tiba Edward kembali menghubungi nya.

"Hallo, Ed,"

"Stev, kau tidak perlu mencari nya. Tadi aku sudah menelfon Hanum dan dia bilang bahwa dia sudah berada di Villa, Hanum merasa kurang enak badan jadi dia meminta Paman Herman untuk menjemput nya tadi,"

"Benarkah? Syukurlah kalau dia baik-baik saja." kata Steven tampak bernafas lega saat mendengar Hanum baik-baik saja.

Sebenarnya Steven sangat ingin menemui Hanum hanya saja dia masih memiliki pekerjaan yang harus dia lakukan dan akhirnya Steven pun memilih untuk kembali ke Apartemen nya.

Pagi hari pun telah tiba, saat ini Hanum tengah berjalan santai di sebuah taman yang jarak nya cukup jauh dari Villa, Hanum berjalan sambil memikirkan tentang apa yang dikatakan oleh Mommy Steven padanya. Hanum memikirkan apakah dia akan pergi dari kehidupan Steven sebelum Steven membuang nya atau dia akan bertahan sampai anak ini lahir dan menunggu Steven untuk menceraikan nya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" gumam Hanum sambil memegang perutnya yang sudah buncit.

Saat Hanum tengah duduk santai di taman tiba-tiba beberapa orang datang menghampiri Hanum.

"Siapa kalian?" tanya Hanum kepada 2 orang lelaki yang datang menghampiri Hanum.

"Kami datang ke sini untuk menemani kamu yang sedang sedih ini. Biarkan kami menghibur mu dengan sesuatu yang menyenangkan," ucap salah satu pria tersebut sambil memegang tangan Hanum.

"Jangan sentuh aku!" Hanum tampak berdiri dan berjalan pergi menghindari dua lelaki yang berniat jahat padanya.

"Kau ingin pergi kemana? Kita bahkan belum bersenang-senang," ucap lelaki tersebut sambil menahan tangan Hanum.

"Tidak! Lepaskan aku!" teriak Hanum lalu menggigit tangan lelaki tersebut agar mau melepaskan nya.

Hanum pun berlari tetapi ke dua penjahat itu masih mengejar Hanum dan saat Hanum berada di jarak yang cukup dekat dengan lelaki tersebut, lelaki itu langsung mendorong tubuh Hanum sehingga membuat Hanum terjatuh cukup keras mengenai perutnya.

"Aakkkh, sakit sekali?" Hanum meringis kesakitan sambil memegang perutnya.

"Ayo kita cepat kabur dari sini sebelum ada seseorang yang melihat kita di sini," kata penjahat yang mendorong Hanum hingga terjatuh. Lalu para penjahat itu pun pergi meninggalkan Hanum yang meringis kesakitan.

Bibi Ani yang sedang mencari Hanum pun benar-benar di buat terkejut saat melihat Hanum sudah terbaring sambil memegang perutnya.

"Bibi! Tolong!" teriak Hanum menjerit kesakitan dan saat Bibi Ani menghampiri Hanum Bibi Ani sangat terkejut karena melihat darah di baju Hanum.

"Hanum? Apa yang terjadi padamu? Pak! Tolong, bawa Hanum sekarang ke rumah sakit," teriak Bibi Ani kepada suami nya dan akhirnya mereka berdua pun membawa Hanum ke rumah sakit.

Saat ini Steven yang masih melakukan proses syuting nya tiba-tiba mendapatkan telefon dari keluarga Dirgantara bahwa Hanum berada di rumah sakit. Mendengar Hanum berada di rumah sakit, Steven pun langsung pergi tanpa berpamitan kepada sutradara film nya karena saat ini Steven benar-benar sangat khawatir tentang keadaan Hanum.

Tak butuh waktu lama akhirnya Steven pun tiba di rumah sakit dan kini semua keluarga Dirgantara sudah berada di depan ruang operasi menunggu kabar dari Dokter.

"Bagaimana keadaan Hanum dan bayi nya?" tanya Steven dengan wajah khawatir nya.

"Dokter masih melakukan operasi kepada Hanum," jawab Daddy Steven sambil menenangkan Steven.

Dan setelah beberapa jam akhirnya dokter pun keluar dari dalam kamar operasi.

"Bagaimana keadaan istri saya dan anak saya, Dok?" tanya Steven langsung menghampiri sang dokter untuk menanyakan keadaan Hanum.

"Keadaan istri Tuan sekarang baik-baik saja hanya saja anak yang dia kandung tidak bisa kami selamatkan karena benturan keras itu membuat bayi nya meninggal di dalam kandungan apalagi umur bayi nya juga masih sangat dini dan maafkan kami karena kami gagal menyelamatkan anak Tuan," jawab sang Dokter menjelaskan tentang kenyataan bahwa anak Steven sudah meninggal.

"Apa? Itu tidak mungkin." Steven langsung terduduk lemas mendengar kabar bahwa anak nya sudah meninggal.

1
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
next
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
next
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
next
tina
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!