Mempunyai suami kaya, tampan, dan juga setia, itu tentu menjadi dambaan oleh semua wanita. Riri Anastasya, ia begitu sangat beruntung di nikahi oleh seorang lelaki yang begitu sempurna, dari segi fisik maupun finansial.
Namun di dalam pernikahannya, Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Pernikahan yang awalnya berjalan mulus, damai, dan harmonis, menjadi porak-poranda, seketika berubah menjadi kata PERCERAIN, karena Samuel Malio Edwin suami Riri berselingkuh dengan salah satu sahabat istrinya sendiri.
Akankah Samuel memilih Riri, atau malah sebaliknya memilih sahabat istrinya tersebut.
Simak sama-sama yuk cerita mereka.
Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti like, comment dan Vote, terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa yang mereka sembunyikan
Riri yang masih dalam ke adaan marah pun mau tidak mau pulang ke rumah, karena tidak ada tempat tujuan untuk mencurahkan keluh kesahnya, dengan langkah malas ia masuk ke dalam kamar miliknya bersama Samuel. Dengan hati yang bergemuruh Riri lempar begitu saja tas branded miliknya di atas ranjang tempat tidur, dan melepas blazer kerjanya begitu saja ke lantai.
Riri berjalan menuju ke balkon kamar untuk menghirup udara segar di malam hari, kepalanya begitu terasa berat dan pusing kala mengingat bahwa sang suami telah membohonginya. Riri tatap langit-langit yang terlihat gelap, dan bulan yang terpancar begitu sempurna, se akan tau bahwa dirinya tidak baik-baik saja.
"Apakah mungkin mas Sam menghianatiku, apa aku yang terlalu berfikir negatif kepada suamiku, tapi bukti mengarah ke sana, dari kemeja terdapat lipstik berwarna merah, dan di mobil pun juga terdapat lipstik entah itu lipstik siapa."
Riri pun merenung di balkon kamarnya, dengan di temani angin kencang di malam hari dan sebuah bulan yang terlihat cantik. Ia mencoba terus menepiskan fikiran negatif tentang suaminya, Riri mencoba setenang mungkin, dan mencoba berfikir yang baik-baik.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 11 malam, Riri memutuskan untuk masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri, karena angin malam juga semakin kencang. Setelah membersihkan diri selama 30 menit, Riri pun merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Saat Riri ingin memejamkan matanya ia tak sengaja melihat foto pernikahannya bersama Samuel di dinding kamar, kenangan-kenangan saat menikah pun kembali melintas, dan seketika membuat Riri menitihkan air matanya.
"Tidak mungkin suamiku berselingkuh dengan wanita lain." ucap Riri pelan.
Kecemasan, kegelisahan, ketakutan, terus menghantui fikiran nya, Riri yang terus memikirkan soal kemeja terdapat lipstik, lipstik di dalam mobil, dan sekarang suaminya telah membohonginya seketika membuat Riri susah untuk tidur. Hingga tidak terasa waktu pun sudah menunjukan pukul 1 dini hari. Saat Riri mencoba untuk memejamkan matanya tiba-tiba ia mendengar mobil suaminya baru saja datang.
"Mas Samuel udah pulang." ucap Riri.
Tidak lama, Samuel pun masuk ke dalam kamar, dan Riri pun mencoba menyambutnya se akan-akan tidak terjadi apa-apa.
"Baru pulang mas?." tanya Riri yang mendekat ke arah suaminya.
"Loh.. kok belum tidur, kan aku tadi sudah bilang sayang tidur lah lebih dulu, besuk kan kamu kerja, nanti ngantuk."
"Gak pa-pa mas, aku sengaja nungguin kamu pulang." ucap Riri sambil melepas kemeja suaminya.
"Mas mau mandi air hangat, aku siapin."
"Boleh sayang." jawab Samuel.
"Sebentar ya."
Riri pun berjalan menuju ke kamar mandi untuk menyiapkan air hangat suaminya, setelah air hangat siap, Riri pun kembali ke ranjang tempat tidur untuk memanggil sang suami.
"Airnya udah siap sayang." ucap Riri.
"Makasih sayang, maaf ya demi aku kamu belum tidur." Samuel yang mengecup kening sang istri.
"Sudah kewajiban istri untuk melayani suami sayang, apa lagi suami tercintaku ini habis lembur, sibuk lembur di kantor mencari nafkah." Riri yang berdiri di depan Samuel.
"Iya sayang, tadi di kantor kerjaan numpuk banget, di tambah ada karyawan yang gak pecus kerja, dan alhasil proyek ada kendala sedikit." jelas Samuel.
"Ya sudah jangan terlalu di fikirkan sayang, mandi dulu, biar fikiran nya fres." ucap Riri.
"Iya sayang, aku mandi dulu ya, habis ini kita tidur." Samuel yang lagi-lagi mengecup kening sang istri dan Riri pun hanya mengangguk pelan.
Samuel sudah berjalan masuk ke dalam kamar mandi dan Riri pun berjalan menuju almari untuk menyiapkan pakaian suaminya. Saat Riri sedang memilih-milih beberapa pakaian, tiba-tiba ponsel Samuel terus berbunyi di atas meja. Riri yang penasaran dan semakin curiga pun mencoba meraih ponsel suaminya.
Riri melihat di layar ponsel terdapat nama Alexsa dan Adel. Riri yang melihat ada dua nama sahabatnya seketika sedikit terkejut.
"Sejak kapan mas Sam punya nomor Adel, dan dari mana mas Sam mendapat nomor Adel?." Riri yang semakin pusing.
Riri yang semakin penasaran langsung membuka ponsel suaminya, Riri sudah tau bahwa ponsel suaminya tidak pernah terdapat sandi, ponsel Riri pun sebaliknya, karena mereka mencoba untuk saling percaya satu sama lain.
Riri pun membuka pesan dari Adel lebih dulu, dan mencoba membaca pesannya.
"Terimakasih untuk hari ini mas, sekarang babynya lebih tenang." pesan dari Adel.
"Terimakasih untuk hari ini? terimakasih untuk apa? dan baby siapa?." ucap Riri pelan.
Setelah membaca pesan dari Adel, Riri mencoba membaca pesan dari Alexsa.
"Mual dan muntah-muntah, bahkan tidak bisa bangun, mungkin baby nya ingin ketemu daddynya di dalam perut." pesan dari Alexsa.
"What! pesan apa ini, kenapa mereka berdua sama-sama membahas soal baby? apa yang sebenarnya mereka sembunyikan dariku?." Riri yang kembali meletakkan ponsel suaminya di atas meja.
Riri seketika menjatuhkan tubuhnya di ujung ranjang, dan berfikir keras, apa maksut pesan dari kedua sahabatnya. Saat Riri sedang berfikikir, Samuel baru saja keluar dari kamar mandi.
"Bajunya udah kamu siapin sayang?."
"Eh.. udah sayang, sebentar aku ambil." Riri yang beranjak berdiri untuk mengambil pakaian suaminya.
Setelah Samuel berganti pakaian, ia pun menyusul sang istri yang sudah duduk di ranjang tempat tidur sambil memainkan ipadnya.
"Kenapa istriku cantik sekali memakai piyama ini." puji Samuel di samping Riri.
"Bukankah dari dulu aku cantik sayang." Riri yang menoleh ke arah suaminya.
"Iya sayang, sampai-sampai, aku tidak bisa berpaling darimu." Samuel yang melepas tali piyama istrinya.
"Sudah jam 2 sayang, ayo tidur, besuk kan kamu harus lembur lagi, harus banyak-banyak istirahat." tolak Riri.
"Iya sayang, ya sudah ayo tidur, kasihan kamu juga seharian kerja belum istirahat."
Samuel dan Riri pun sama-sama merebahkan tubuhnya, dengan posisi saling berpelukan. Dengan mata pura-pura memejam, Riri semakin curiga dengan suaminya, bagaimana bisa Samuel mempunyai dua nomor sahabatnya, apa lagi mereka mengirim pesan dengan topik yang sama, yaitu soal baby.
"Sebenarnya apa yang mereka sembunyikan dariku, bagaimana bisa mas Sam saling bertukar pesan dengan sahabatku." ucap Riri di dalam hati.