NovelToon NovelToon
Sebatas Menjadi Istri Boneka

Sebatas Menjadi Istri Boneka

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:31.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: LaSheira

Dia hanya harus menjadi istri boneka.

Bagaimana jika Merilin, gadis yang sudah memendam cintanya pada seseorang selama bertahun-tahun mendapatkan tawaran pernikahan? Dari seseorang yang diam-diam ia cintai.

Hatinya yang awalnya berbunga menjadi porak-poranda saat tahu, siapa laki-laki yang akan menikahinya.

Dia adalah bos dari laki-laki yang ia sukai dalam kesunyian, yang menawarinya pernikahan itu.

Rionald, seorang CEO berhati dingin, yang telah dikhianati dan ditingal menikah oleh kekasihnya, mencari wanita untuk ia nikahi, namun bukan menjadi istri yang ia cintai, karena yang ia butuhkan hanya sebatas boneka yang bisa melakukan apa pun yang ia inginkan.

Akankah Merilin menerima tawaran itu, sebuah kontrak pernikahan yang bisa membantunya melunasi hutang warisan ayahnya, yang bisa membantu pengobatan jangka panjang ibunya, dan memastikan adik laki-lakinya mendapatkan pendidikan terbaik sampai ke universitas.

Bisakah gadis itu mengubur cintanya dan menjadi istri boneka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Ada Saja Ide Sherina

Saat Kak Mei dan calon suaminya bicara, Harven menyingkir menjauh, hp disaku celananya bergetar, dilihatnya siapa yang memanggil. Senyum samar dibibir Harven terlihat saat nama Sherina yang muncul di layar .

Harven memasukkan ke dalam kantung celananya lagi hpnya. Tidak dia angkat.

Dia ini, bisa tidak sehari saja tidak menggangu.

Biasanya Sherina mengirimi Harven pesan atau menelepon di luar jam sekolah. Pintar sekali gadis itu mencari alasan ini dan itu, paling sering bertanya tentang pelajaran. Walaupun Harven tahu Sherina mencari-cari alasan, tapi kalau masih bertanya tentang pelajaran sekolah biasanya dia akan menjawab dan meladeni Sherina.

Harven mulai terbiasa dengan gangguan Sherina sepertinya. Bahkan terkadang kalau Sherina telat menghubunginya, dia melirik hpnya beberapa kali. Tapi tetap saja, kalau sudah menelepon yang keluar jawaban acuh dari Harven.

Hp bergetar lagi. Akhirnya diangkat juga oleh Harven, berjalan ke dekat dinding kaca. Butik pakaian pengantin ini dindingnya terbuat dari kaca, sehingga produk yang terpajang di etalase terlihat dari luar. Harven melihat orang lalu lalang diluar butik.

"Hallo, aku sibuk, jangan ganggu sekarang." Langsung to the poin dan mau menyudahi panggilan.

"Arah jam tiga." Suara Sherina terdengar, saat Harven menoleh ke arah yang disebutkan Sherina, gadis itu loncat-loncat sampai melambaikan tangan. Terlihat senang sekali.

Dia itu apa memasang alat pelacak di tubuhku si, kenapa bisa kebetulan begini.

"Kenapa kau ada di toko pakaian pengantin?" Harven yang sudah mau menutup panggilan, mengeram kesal, urusan akan panjang kalau dia tidak menjelaskan.

"Kakakku mau menikah, aku sedang menemaninya memilih gaun pengantin, sudah ya, sampai jumpa di sekolah."

Tutup sekarang, kalau tidak entah mau apa dia.

Dan benar saja, yang ditakutkan Harven terjadi.

"Wah, kakakmu ya? berarti kakak iparku, dia mau menikah ya." Entah sejak kapan Sherina menyimpulkan kalau Kakaknya Harven itu kakak iparnya. "Kalau begitu aku masuk ke sana ya, aku mau kenalan dengan kakak iparku."

Kakak ipar kepalamu!

Harven melihat ke arah Kak Mei, kalau hanya ada kakaknya mungkin tidak masalah, tapi sekarang ada ibu dan calon suaminya. Harven tidak mau membuat kesan tidak baik yang bisa merugikan Kak Mei.

"Jangan aneh-aneh ya, kita ketemu besok saja." Harven menekan suaranya. Ada pelanggan baru yang masuk ke dalam butik.

"Kalau begitu keluar dari sana dan bermain denganku." Harven bisa mendengar seringai tawa Sherina walaupun tidak terlihat ekspresi gadis itu dari tempatnya berdiri.

Haisss kau ini.

Dan pada akhirnya Harven yang menyerah kalah, dia pamit pada Kak Mei dengan memberi alasan kalau ada temannya yang sedang ada di mall ini, dan dia ingin bertemu.

Padahal punya teman saja tidak. Mungkin satu-satunya teman Harven di sekolah saat ini adalah Sherina.

Sherina sudah cengar cengir senang saat Harven berjalan cepat ke arahnya. Gadis itu memakai rok selutut, kaos oversize berwarna biru, rambutnya dia gerai begitu saja, cantik jatuh di bahunya. Tas selempang mungil yang mungkin cuma muat dompet dan hp.

"Kau bersama kakak sepupumu lagi?" Harven menundukkan kepala pada laki-laki yang berdiri dua langkah dari Sherina. Dia juga menundukkan kepala. Harven lupa namanya, jadi tidak memanggil dengan nama.

Apa kakak sepupunya tidak bekerja? kenapa setiap bertemu selalu dengannya.

Harven penasaran si, tapi tidak mau bertanya, karena takut dibilang ikut campur. Jadi dia hanya menarik kesimpulan sendiri.

"Sheri, bukannya kau punya banyak teman disekolah, kenapa kau tidak pergi dengan mereka?"

Dan berhenti mengganguku.

"Hehe." Sherina meraih lengan Harven, menggandengnya, lalu menarik tangan Harven untuk berjalan disampingnya. "Aku tidak pernah pergi dengan mereka di luar jam sekolah."

Apalagi kau ini mencari alasan. Kalau Harven wajar, karena aktivitasnya hanya seputar rumah, sekolah, kerja paruh waktu dan pulang ke rumah lagi. Tidak ada waktu untuk berteman.

Lagi-lagi walaupun tahu Sherina hanya beralasan, namun entah kenapa Harven tidak menampik tangan yang ada di lengannya saat ini.

Harven ngikut saja ketika tangannya ditarik. Sepupu Sherina juga manut berjalan disamping Harven. Sesekali dia terlihat melihat hpnya.

Mereka masuk ke dalam toko buku, karena Sherina ingin membeli buku referensi untuk tugas sekolah. Harven juga belum mengerjakan tugas itu.

"Apa kakak sepupumu tidak bekerja?" Tiba-tiba bertanya saat kakak sepupu Sherina sudah berjalan menjauh ke rak buku bagian lain.

"Hah! Ah dia itu bekerja freelance." Sheri tak acuh menjawab sambil membolak balik halaman buku. "Jadi dia itu sering pergi denganku kalau aku nggak punya teman."

Ah, mirip dengan Kak Jesi sepertinya. Pekerja freelance yang dikenal Harven adalah teman Kak Mei. Author komik romansa fantasi.

Harven melihat-lihat juga, dia menemukan satu buku yang bisa dia pakai untuk tugasnya. Akhirnya dia ambil buku itu. Saat mereka melakukan pembayaran di kasir, Sherina menyambar buku yang ada ditangan Harven.

"Biar aku yang bayar." Buku Harven sudah ditumpuk di atas buku Sherina.

"Hei, nggak usah, aku masih bisa membayar buku ini sendiri." Harven menolak dengan keras. Dia memang nggak mau sok punya uang untuk membayar belanjaan Sherina, tapi dia juga punya harga diri dan tidak mau bukunya dibayari.

Sherina merengut, karena nada bicara Harven sangat tegas. Saat dia masih mempertahankan buku Harven, kakak sepupu Sherina datang membawa tas belanjaannya. Laki-laki itu melihat Sherina yang melotot padanya, sepertinya dia paham, lalu dia meletakkan tasnya.

"Punyaku juga sekalian ya," ujarnya menumpuk belanjaannya di atas tumpukan buku milik Sherina.

Gadis itu tersenyum senang.

"Lihat, aku bukan membayar punyamu juga kok, ini hanya sekalian." Gadis itu mengeluarkan kartu miliknya dan menyodorkan pada kasir.

Hah! Harven tidak bisa menang, dia juga malu berdebat di depan kasir, akhirnya dia menerima saja tas plastik yang disodorkan Sherina buku miliknya yang sudah dibayar dengan uang Sherina.

Karena dia sudah membayar punyaku, apa sebaiknya aku belikan dia makan ya?

Mereka keluar dari toko buku, menuju area jajanan mall. Harven melirik tas belanja milik kakak sepupu Sheri.

"Kak, Anda suka membaca komik ya?"

Sherina melirik tas milik kakak sepupunya, isinya memang cuma komik. Dia tidak tertarik tadi waktu membayar. Tiba-tiba mata gadis itu mengerjap, apa Harven juga suka komik ya gumamnya. Gadis itu sedang mencari tahu kesukaan Harven.

Setelah memilih makanan dan minuman, lagi-lagi Sheri yang membayar, kemudian mereka sudah duduk di tempat makan yang disediakan berjajar di depan para penjual makanan.

"Ven, kamu suka baca komik?"

Harven menggeleng.

"Kakakku punya teman pembuat komik, aku cuma sesekali saja membaca di hp kakakku."

Sherina jadi tidak berminat membahas tentang komik, karena Harven tidak terlalu antusias. Gadis itu memperhatikan Harven yang sedang mengunyah dan menyedot minumannya.

"Kau bisa melubangi wajahku, makan makananmu." Padahal Harven sedang tertunduk, tapi dia tahu kalau dia sedang dipelototi Sherina.

"Ven, ayo pacaran denganku." Entah sudah beberapa kalinya ini, Harven sudah tidak menghitungnya lagi.

"Mulai lagi." Menyeruput minuman.

"Kenapa si, kamu juga kan suka padaku, kenapa nggak mau pacaran sama aku." Bagi Sheri penolakan Harven walaupun terang-terangan, tapi tidak terlihat kalau laki-laki itu membencinya, jadi dia masih pantang menyerah seperti ini.

Harven bahkan tidak mau membantah perkataan Sherina, karena selalu dikejar-kejar dia jadi terbiasa Sherina di dekatnya, dan anehnya hatinya tidak membenci itu. Karena kalau dia benci dia pasti mendorong gadis di depannya ini menjauh. Tapi, ada banyak alasan yang membuat Harven tidak mau menjalin hubungan dengan Sherina.

Pertama, dia harus lulus dengan nilai sempurna dari sekolah, supaya bisa kuliah di universitas terbaik dan mendapatkan beasiswa demi Kak Mei.

Kedua, dia tidak punya waktu berhaha hihi, dengan pacar. Kalau ada waktu luang diluar belajar tentu lebih baik dia menambah jam kerja paruh waktu, semakin banyak uang yang bisa dia kumpulkan, semakin dia bisa mengurangi lelah Kak Mei.

Ketiga, Kak Mei saja tidak pacaran, bisa-bisanya dia yang memakai uang Kak Mei untuk hidup malah pacaran. Hati nurani Harven menolak keras bersenang-senang diatas perjuangan Kak Mei.

"Aku kan sudah sering bilang, aku berasal dari keluarga yang bangkrut. Aku tidak punya waktu bermain, sepulang sekolah aku juga harus kerja paruh waktu. Aku tidak punya waktu pacaran dan berkencan."

Mulut Sherina memang terdiam tapi isi kepalanya mengeja kalimat yang persis dengan yang Harven ucapkan. Kenapa? Karena kalimat panjang itu yang selalu disampaikan Harven berulang kali padanya kalau dia mengajak Harven berkencan.

Cih, Sherina mendengus.

"Kenapa kau tidak mencobanya saja, kalau benar tidak cocok kan kalian bisa putus." Kakak sepupu Sherina bicara, sambil meneguk kopi miliknya.

Sepertinya dia sudah lelah melihat dua orang yang ada di depannya. Bisa jadi dia juga mulai jengah berperan menjadi kakak sepupu.

"Apa si Kak, aku pacaran bukan untuk putus." Sherina menjawab judes. "Aku mengajak Harven pacaran karena aku menyukainya."

Memang kalian sudah mau menikah, gumam kakak sepupu menyeruput kopinya lagi. Walaupun dia tahu sesuka apa Sherina pada bocah laki-laki di depannya ini, tetap saja mereka masih SMU.

Harven menatap Sherina, sepertinya malah dia yang tertarik dengan perkataan kakak sepupu Sherina.

Apa kalau aku bersedia pacaran dengannya, lalu dia bosan, dia akan berhenti menggangguku.

Ide itu terbit di kepala Harven.

"Apa?"

Sherina jadi malu saat Harven menatapnya lekat begitu. Dia menutup separuh wajahnya dengan tangan.

"Apa Ven? Kenapa kau melihatku begitu?"

"Ayo pacaran denganku, Sherina."

Jawaban Harven yang tiba-tiba membuat Sherina ataupun kakak sepupu membuka mulutnya tidak percaya. Wajah Sherina memerah, lalu dia mencubit pipinya. Menjerit sendiri karena sakit.

"Ternyata bukan mimpi, kau benar mau pacaran denganku?"

Harven tersenyum lalu mengulurkan tangannya menyentuh pipi Sherina yang memerah.

"Kenapa kau mencubit pipimu, kan jadi merah."

Hah! Wajah Sherina langsung mengepulkan asap. Terkejut dan senang bercampur.

Mereka berpisah karena Harven ditelepon kakak perempuannya. Sherina melambaikan tangan walaupun tidak rela berpisah dengan Harven.

Dia masih senyum-senyum saat Harven berbalik dan melambaikan tangan padanya. Dia terduduk lemas tidak percaya Harven akan semudah ini menerimanya.

"Kak, kau mau bonus apa?" Menatap laki-laki di depannya.

"Cukup jangan suruh saya memesan ayam goreng setiap hari di kedai tempatnya bekerja Nona."

Sherina tertawa, lalu menyeringai.

"Kalau yang itu Kakak masih harus melakukannya. Dia kan butuh uang supaya bisa sesekali mentraktir ku makan."

Wajah kakak sepupu kembali datar, dia menyeruput kopinya sampai tidak bersisa. Kenapa harus dia yang mendapat tugas menjaga nona muda kesayangan Presdir ini.

Melihat wajah dingin pengawalnya Sherina malah tertawa.

"Sepertinya kata-katamu memprovokasi Harven Kak. Aku tahu si, sepertinya dia berfikir mencoba pacaran denganku dan setelah aku bosan kami akan putus." Bibir Gadis itu menyeringai, sambil menutup mulutnya melirik laki-laki di depannya. Tatapannya membuat merinding. "Tapi, aku kan bukan orang yang mudah bosan. Aku kan sudah menangkap kucing lucu dalam pelukanku, ah, sepertinya hari-hari sekolahku akan semakin menyenangkan."

Dasar menyeramkan, padahal selama ini Anda sering mengeluh tidak mau sekolah. Ya, berkat bocah itu aku tidak perlu dimarahi karena Anda terlambat atau bolos sekolah. Karena semenjak hari pertama bertemu Harven itulah, nona muda di depannya tidak pernah melewatkan sekolah.

Terserahlah, yang penting pekerjaanku lebih mudah. Gumam kakak sepupu palsu Sherina.

Bersambung

Nanti update satu bab lagi 💖

1
Nf@. Conan 😎
thor jngan prnah blang si Serge bkal nikah nya sma jessy, kyak Han sekertaris nya tuan Saga
Nf@. Conan 😎
ini beda crita Fernandez ya thor, beda dngan Mouhan Fernandez kan thor
Nf@. Conan 😎
ini cei
Nf@. Conan 😎
mmpir thor smoga crita nya seru kya tuan Saha sma nona Daniah
u-chan Taiyou
selalu sekretaris ter the best dri yg pling the best xixixixixi
Nf@. Conan 😎
laaaaaah ktanya lari dri tnggung jwab thor, laaaaaah kok ini...
Rena Yetry
Luar biasa
sayangkamu
wahhh baik nya masyaalloh 🥰🥰🥰
Abimanyu Rara Mpuzz
Andez mungkin arandita dan mouhan fernandez
Dewi Herlinda
Luar biasa
Devi
punya Erina Olivia Wijaya
Lailatus S
loooh bukanya itu perusahaan milik anaknya han ya yg frans kenapa disini namanya rion
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🅛ie𝐙⃝🦜ꪶꫝ🅟ᴳ᯳ᷢ
abis dibawa melayang laku gubrakk di jatuhin serge
Retno Kusmiarti
Kecewa
Retno Kusmiarti
Buruk
Yuliza Angriani
serge kau jadi samsak untuk rion hahahahha
Yuliza Angriani
senyum2 sendiri tak hentinya thorrr
Yuliza Angriani
serge kamu saingan terbesar bagi rion
Yuliza Angriani
ternyata rion nguntit ibunya dan mei
Rosida maghrib
najis dah si erla ...pengen gua santet
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!