NovelToon NovelToon
PEWARIS YANG HILANG

PEWARIS YANG HILANG

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Urban-Mengubah takdir / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Trauma masa lalu
Popularitas:53M
Nilai: 4.7
Nama Author: Edane Sintink

Jerry adalah seorang anak yang malang. Sejak kecil dia telah kehilangan orang tuanya yang terbunuh dalam persaingan bisnis. Saat itu Jerry dilarikan oleh pembantu dirumahnya atas perintah dari ayahnya sebelum meninggal. Namun ketika dia baru berumur delapan tahun, pengasuh nya juga meninggal. Jerry sempat menjadi gelandangan sebelum bertemu dengan ayah angkatnya yang bernama Drako.
Di university, Jerry sangat terkenal sebagai mahasiswa yang sangat miskin. Dia selalu menjadi bahan hinaan dan sering di bully. Tapi siapa sangka bahwa dia adalah tuan muda dari keluarga William yang telah menghilang sejak masih berumur satu hari. Dia juga calon pewaris satu satunya dari aset keluarga sebelah ibunya yaitu kelurga Smith.
Seperti apa kelanjutan nya? Ikuti terus kisahnya dalam novel yang berjudul, PEWARIS YANG HILANG

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEWARIS YANG HILANG BAB 29

Bab 29

Pagi itu di bukit Metro, Metro city.

Seperti diketahui bahwa Bukit metro adalah satu kawasan berbukit di Metro City. Di kawasan ini berdiri Villa-villa mewah milik tokoh-tokoh elite bisnis di negara ini. Siapa pun pengusaha yang bertempat tinggal disini bisa dikatakan adalah pengusaha yang kaya-raya.

Tepat di depan sebuah Villa yang sangat besar dan memiliki bentuk seperti castle dibagian tengahnya, Berdiri seorang lelaki setengah baya. Pagi masih begitu dingin dikawasan berbukit ini. Masih terlihat kabut tebal menyelimuti beberapa bagian. Saat ini kabut benar-benar menghalangi pandangan. Tapi udara yang dingin serta kabut tebal tidak menghalangi lelaki setengah baya itu untuk tetap berdiri mematung di depan pintu pagar Villa itu. Dia tetap berdiri di tempat itu ketika penghuni Villa masih asyik dengan bantal dan selimutnya masing-masing.

Lelaki setengah baya yang mengenakan setelan pakaian serba hitam ini menatap sendu ke arah bangunan itu. tepat sekitar empat puluh tahun yang lalu seseorang pernah membawanya masuk ke Villa ini. Semua kenangan itu masih segar dalam ingatannya dimana kala itu dia diangkat dari tempat sampah dan kemudian memiliki kesempatan menjalani hidup dengan layak.

Ketika itu Tuan muda pemilik Villa ini dengan murah hati telah membawanya ke tempat ini.

"*Kak Wilson... Apakah ini rumahmu?"

"Ya disini adalah tempat tinggal keluargaku."

"Waaaah... Indah sekali. Kak, Apakah kau akan mengajakku masuk kedalam?"

"Kenapa? Apakah kamu tidak mau ku ajak masuk?"

"Mau... mau... mau...."

"Kalau begitu ayo kita masuk. Kita akan belajar bersama di kamarku."

"Drako, ini adalah kamarku. ayo masuklah!"

"Wah... kamar mu sungguh besar kak. Lihat itu. itu adalah ranjang yang empuk. Apakah aku boleh berbaring disana walau sebentar saja kak?"

"Boleh. Pergi lah. Kau boleh berbuat sesuka hatimu di kamarku ini."

"Awas kak... Aku akan berlari dari sini dan akan terbang tepat diatas ranjang tempat tidur mu. hihihi.... empuk sekali kak."

"Hati-hati Drako. jangan salah mendarat atau seluruh gigi mu akan patah bila kau mencium lantai. Hahaha*..."

Lelaki setengah baya yang tak lain adalah Drako Ayah angkat Jerry ini menjatuhkan diri berlutut ditanah. Seluruh tubuhnya bergoncang hebat mengikuti irama tangisan nya.

"Maafkan aku kak... Maafkan aku. Aku tidak berguna kak. Aku sama sekali tidak berguna. Kadang aku berfikir jika bukan karena ingin agar Tuan muda bisa tumbuh besar dengan selamat, maka sudah sejak dulu aku akan menyerang keluarga Patrik dan memilih mati bersamamu."

Saat ini Drako benar-benar tenggelam dalam tangisnya. Dia mengepalkan tinju dan memukul-mukul tanah sebagai pelampiasan dari penyesalan nya.

"Aku harus pergi dari tempat ini sebelum ada yang mengenaliku. Aku harus segera menemukan beberapa mantan anak buah ku dan kembali membentuk klan Dragon empire. Setelah itu aku akan memoproklamirkan perang terbuka kepada seluruh Genk yang bekerja dibawah keluarga Patrik."

Setelah beberapa saat berlutut didepan Villa milik keluarga William, Drako mulai mengusap air matanya dan bangkit. Saat ini dia memiliki misi yang jelas yaitu, mencari keberadaan bekas anggota Dragon empire dan kembali membentuk kekuatan baru di dunia bawah tanah Metro City.

*****************

Pagi-pagi sekali di depan pintu asrama lelaki Golden University, Seorang Mahasiswi dengan tergesa-gesa datang dan mengetuk pintu. "Daniel... Daniel... Apakah kamu sudah pergi ke kelas, Jika belum, buka lah pintu. Aku ingin memberikan sesuatu padamu." Terdengar suara seorang wanita memanggil nama Daniel.

Di dalam, Daniel yang baru saja merapikan rambutnya mengerutkan kening memandang kearah Ryan dan bertanya.

"Nona gila darimana pagi-pagi begini sangat berisik mengetuk pintu asrama lelaki? Memang aku sangat menyadari bahwa kamar ini dihuni oleh empat anak muda tertampan dikampus ini. tapi bukan begini juga caranya. Ini bisa merusak nilai pasar ku sebagai yang paling tampan disini."

Ryan sangat terganggu dengan kata-kata yang keluar secara tidak tau diri dari bibir Daniel. Sambil mencibir dia berkata,

"Apakah cermin mu sudah tidak bekerja dengan baik? Perhatian wajah bekas pakai mu itu sebelum mengklaim sebagai lelaki tertampan disini." Kata Ryan dengan nada tidak senang.

Daniel hanya mencibir kemudian melenggang acuh tak acuh kearah pintu. Begitu pintu dibuka,

"Rin... Rin... Rin... Kamu?'

Seperti ditabrak scuter makcik tua, Daniel sungguh terkejut melihat siapa yang berdiri di luar pintu.

"Hey.. ada apa denganmu Daniel? Kau seperti melihat hantu saja."

Tegur gadis yang ada diluar.

Ryan yang melihat kaki Daniel bergoyang Disco segera menghampiri,

"Siapa di luar Daniel?" Tanya Ryan penasaran.

"Di... di.. dia.. eh. apakah ini bukan mimpi?" Kata daniel sambil menepuk-nepuk pipinya.

"Minggir kamu. Biar aku lihat."

Begitu Ryan menjulurkan kepalanya untuk melihat siapa yang ada di luar, kontan saja dia juga terkejut tok tok wow.

"Kam... kam... Eh iya. Rin..."

"Siapa diluar itu Ryan?" Tanya satu suara.

Ryan menoleh kebelakang dan melihat Jerry yang baru saja selesai mandi. Ryan tidak berkata, hanya menunjuk keluar.

Jerry yang penasaran segera melangkah kearah pintu, sehingga pintu itu penuh sesak sekarang.

"Eh... Rindy.. apakah itu kamu?" Tanya Jerry begitu melihat seorang gadis cantik yang sangat dia kenal.

Rindy hanya tersenyum canggung melihat ketiga lelaki dihadapannya itu.

"Ada apa? Kenapa kalian seperti melihat hantu?" Tanya Rindy sambil cemberut.

"Eh.. Ah.. tid.. tidak. tidak seperti hantu. Sama sekali bukan hantu. tapi..." Daniel sangat gugup ketika ini.

"Tapi apa? Apakah kalian tidak suka aku disini?" Tanya Rindy lagi dan bergegas melangkah hendak pergi meninggalkan ketiga lelaki yang terlihat tolol itu.

"Tidaaaak.... Jangan sampai terjadi." Kata Daniel dengan kata-kata tak beraturan asal keluar saja dari mulutnya sambil memandang kearah Jerry. Jerry yang tau maksud Daniel segera keluar untuk mencegah Rindy agar tidak pergi.

"Tunggu sebentar Rin. Maafkan atas tindakan kami yang bodoh barusan. Ini karena kami menyadari siapa kamu dan siapalah diri kami ini. Mereka teman-temanku yang sangat luguh.

Begitu melihat seorang bidadari kampus seperti mu menjejakkan kaki didepan pintu kamar asrama kami, membuat hati ini seperti ditabrak oleh taxi yang penuh penumpang." kata Jerry se-enaknya saja.

Rindy seperti tercekik mendengar kata-kata bodoh yang keluar dari bibir Jerry. Dia tidak menduga bahwa Jerry yang terkenal sebagai mahasiswa yang sangat pintar di kampus bisa berubah menjadi bodoh didepan perempuan. Ini yang membuat Rindy harus mati-matian menahan ledakan tawanya.

"Be.. benar Rin. Kam.. kami tidak pernah bermimpi didatangi oleh bidadari kampus sepertimu dipagi indah yang permai ini." Kata Ryan.

lagi-lagi kata yang keluar dari bibirnya ini tidak bisa diandalkan untuk memperbaiki suasana.

Rindy semakin tersiksa menahan tawa. Sambil menarik nafas dalam-dalam guna mengontrol ledakan tawanya yang sudah sampai di ubun-ubun, dia berkata.

"Sudah sudah sudah! Aku datang kesini dengan tujuan untuk mengundang kalian ikut berpartisipasi dalan perayaan hari ulang tahun ku yang ke dua puluh dua. Aku secara pribadi datang kesini untuk mengundang kalian berempat. Datang lah sabtu sore di Lotus Mantion. Kita akan sama-sama merayakannya disana." Kata Rindy dengan senyuman yang manis sekali.

Daniel yang sudah sejak lama menyukai Rindy segera datang dan berdiri tepat dihadapan Jerry dan Ryan.

"Rindy, percayalah! kami akan datang ke perayaan hari ulang tahunmu di Lotus mantion sabtu nanti. Jangankan Lotus mantion, Di puncak menara Petronas KLCC pun akan ku datangi." Kata Daniel dengan gaya arogan yang gagal.

Ryan yang sejak tadi jengkel setelah di belakangi oleh Daniel segera mencubit pinggang Daniel,

"Jangan bodoh, ngapain dia di puncak menara Petronas merayakan ulang tahun? emang kamu bisa manjat untuk sampai ke puncak?" Bisik Ryan ke telinga Daniel.

Jerry yang berdiri terlindung oleh badan Daniel setengah mati menahan tawa.

"Ok... Ok. Terimakasih karena telah sudi mengundang kami Rin. Kami akan usahakan untuk datang ke acara ulang tahun mu nanti."

Rindy hanya tersenyum dan mengangguk. Tanpa berkata lagi dia langsung memutar badan dan meninggalkan ketiga lelaki yang seperti kehilangan masa depan itu berdiri dengan ketololan berkepanjangan.

Setelah Rindy menghilang dibalik tikungan menuju kearah tangga, Barulah ketiga lelaki itu tersadar dari lamunannya.

"Oh sialan. Tuhaaan... betapa sialnya aku. Panggung yang seharusnya menjadi milikku telah dirampok oleh Jerry..." Kata Daniel menirukan gaya adegan dalam film kungfu china.

Jerry yang tau bahwa Daniel memiliki perasaan kepada Rindy segera bertukar pandang dengan Ryan. Ryan hanya mengangguk. Tersenyum licik lalu, menerkam kearah Daniel.

"Set... seta.... setaaaaan.... Apa yang akan kalian lakukan? Woy.. jang jangan wooy... njir.. geli banget.. Awas kalian akan aku balas set setaaaan Alas New Village ini wadaaaaaaau...."

Teriak Daniel begitu Jerry dan Ryan menggelitiknya.

Riko yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya bisa menggeleng tak berdaya melihat tingkah ketiga sahabatnya itu.

"Hey kalian. berhentilah bercanda. Apakah kalian tidak lapar? Ayo cepat turun. jika terlambat sampai ke kelas, kalian akan mendapatkan sesuatu yang indah dari bapak profesor." Kata Riko memperingatkan.

Setelah semuanya selesai, mereka berempat segera turun bersama. Saat itu mahasiswa yang lainnya juga telah tumpah ruah didepan kantin. Kafetarian itu benar-benar penuh sesak saat ini. Riko, Daniel, Ryan dan Jerry memilih meja di luar dan agak terpinggir dari meja yang lain. Meja ini biasa mereka tempati saat sarapan atau makan siang dikantin. Ini karena keempat orang ini sangat terkenal sebagai mahasiswa miskin dikampus. Terlebih lagi Jerry. Dia yang memegang predikat sebagai mahasiswa paling melarat dikampus hanya bisa sendirian ketika ketiga sahabatnya sedang tidak bersamanya.

hal seperti ini sudah biasa dia lalui selama dua tahun ini.

"Eh Jer, aku dengar besok Via sudah bisa ngampus lagi." Kata Ryan membuka suara disela-sela sarapan mereka.

"Oh ya? kamu tau darimana?" Tanya Jerry sangat antusias.

"Sepupu nya yang memberi tahu kepadaku kalau dia sudah sembuh dari penyakitnya."

"Syukur lah kalau dia sudah sembuh. Dia adalah gadis pertama yang memperlakukan ku dengan baik. Dia cantik dan tidak pernah memandang seseorang dari harta." Kata Jerry.

"Apakah kamu ingin mengatakan bahwa Lisa tidak baik kepadamu?" Kata Riko menggoda Jerry.

Dia tau benar bahwa sabtu sore kemarin Lisa bertengkar dengan Anton hanya karena dia tidak suka melihat Jerry terus-terusan dihina oleh Anton.

Mendengar Riko menyindirnya dengan sangat telak tanpa tedeng aling-aling membuat Jerry tersedak.

"Bukan.. bukan itu maksudku." Kata Jerry sambil melambai-lambaikan tangannya.

Riko hanya tertawa geli melihat tingkah Jerry seperti itu. Namun ketika dia akan berbicara lagi, Tiba-tiba sudut matanya melihat Herman sedang berjalan membawa segelas minuman kearah meja mereka. Saat ini Riko, Daniel dan Ryan sudah membuat persiapan andai Herman mencari gara-gara, mereka akan melawan dan memberi Herman pelajaran walau pun Jerry melarang mereka.

Saat itu Herman yang hampir sampai ke meja tempat mereka duduk tersenyum ramah dan berkata,

"Hey Jerry, Ryan, Daniel dan Riko. Apakah kalian mengizinkan saya untuk duduk bersama kalian?"

Riko yang mendengar kata-kata dengan nada bersahabat yang keluar dari mulut Herman mengerutkan dahi. Dia yang tidak tau apakah Herman telah salah meninum obat hanya menatap ketiga temannya bergantian. Namun Jerry yang terkenal sebagai orang yang tidak memiliki dendam segera mempersilahkan Herman untuk duduk bersama mereka.

"Silahkan duduk Herman. kami merasa diberkati jika kau sudi duduk satu meja dengan kami." Kata Jerry mempersilahkan sambil tersenyum santai.

Herman yang telah dipersilahkan untuk duduk oleh Jerry segera menyambar sebuah kursi dari meja lain dan segera duduk bergabung dengan empat mahasiswa yang terkenal miskin itu. Sontak saja ini menjadi pemandangan yang aneh dan menimbulkan suara-suara sumbang diantara mahasiswa lainnya yang berada ditempat itu.

Setelah duduk, Herman berinisiatif untuk memulai pembicaraan.

"Begini Jerry, dan kalian semua yang ada disini.

Aku menyadari tentang beberapa kesalahan yang telah aku lakukan kepada kalian terutama Jerry selama ini. Aku telah memperlakukan mu dengan tidak baik dan tidak manusiawi. Terutama waktu di Restoran bahagia beberapa hari yang lalu. Disini aku tidak ingin menyalahkan siapapun. Aku secara pribadi ingin meminta maaf atas kejadian itu. Dan aku berharap agar kalian terutama kamu Jerry, untuk dapat memaafkan kesalahanku itu." Kata Herman dengan raut wajah bersungguh-sungguh.

Bagi Herman, dia tidak boleh lagi memperlakukan Jerry seperti dulu. Ini karena tidak lain adalah kesimpulan yang dia dapat dari perbicangan mereka kemarin di Restoran bahagia bersama Anton, Lisa dan yang lainnya. Walau pun Anton mati-matian membantah analisis dari Lisa, namun itu didasari oleh rasa kecemburuan terhadap Jerry dan hubungannya dengan Lisa. Tetapi dalam situasi ini Herman berbeda dengan Anton. Dia yang bisa berfikir secara jernih dapat menalar dan mencerna dengan baik semua opini yang disampaikan oleh Lisa. Oleh karena itu, dia langsung berinisiatif untuk membuat cara pencegahan. Andai Jerry bukan dari keluarga William, toh tidak ada ruginya bagi dia. Andai Jerry benar-benar Tuan muda dari keluarga William, maka Herman dapat menyelamatkan wajah keluarganya. Karena walau bagaimanapun, Keluarga Herman adalah pembantu bagi keluarga William. Atas dasar ini lah Herman ingin mendekati Jerry dan berbaikan dengannya untuk menghindari sesuatu yang buruk yang akan menimpa keluarganya.

Jerry yang masih belum tau bagaimana hal-hal dalaman di keluarga William dan tidak tau motif tersembunyi dari Herman menyambut baik akan niat Herman ini. baginya mengurangi satu musuh akan membuka sepuluh pintu rejeki. Jadi, dia sambil tersenyum berkata,

"Yang lalu biarkan lah. Aku tidak pernah memiliki dendam kepada siapa pun dalam hidupku kecuali satu. Dan jangan tanyakan pengecualian itu. Saat ini kita bisa memulai catatan baru dalam persahabatan kita. Aku Jerry tidak menaruh dendam lagi padamu Herman." Kata Jerry dengan tulus.

Herman sangat terharu dengan ketulusan yang dimiliki Jerry. Dia berdiri, menarik Jerry untuk berdiri dan memeluknya dengan haru.

"Terimakasih Jerry. Maafkan aku yang telah dibutakan selama ini."

Jerry yang juga terharu segera membalas pelukan Herman. Namun sebelum dia sempat mengucapkan sesuatu, tiba-tiba satu suara dengan keras telah membentak ditujukan kepada mereka.

"Herman... Sialan kamu. Apa yang kamu lakukan dengan kucing kurap itu hah?"

Bersambung....

1
Achmad
gas-gas kan
Ibrahim Rusli
mantan ninja koq lemah
PngkritikKerasAuthor
Ah.. kamvret lah, tak kirain crita ahli waris, ternyata anak kuliahan yg gak jelas. Jadi gak bgtu enak baca novel nya.
Yersi Novita
fiks,roxana ini adalah istri Drako yg hilang dan Clara anak yg dalam kandungannya dulu
Heny Yulifitria
Drakor......dasar anak bandel kemna saja kamu......ampun tuan saya merawat dn mebsarkn tuan. muda.....wkwk drko top dech..
sobat sebat
eh mana lisa, waduh salah satu perempuan yg selalu membela jerry
sobat sebat
musik alur cerita FB
sobat sebat
lah dikamar, kirain di kelas bgst
sobat sebat
yg kaya di hormati yg miskin di hina
sobat sebat
apakah Lisa?
sobat sebat
lah katanya mau disembunyikan, malah terang terangan
sobat sebat
kukira Syam mata2 dari keluarga patrik
sobat sebat
itu bapakmu cok
sobat sebat
tuan Syam pernah berselisih dengan darcoa kan, misi terakhir dia. bisa jadi dia mata2 di keluarga smith
sobat sebat
lah kirain rindi ikut lisa
sobat sebat
nah ku pegang kata2 mu, andai terbongkar Jery keluarga Smith, kamu harus melompat, kalo tdk melompat biar author saja yg melompat
sobat sebat
Anton pasti ga percaya dan ga trima dengan fakta ini
sobat sebat
mampus kau anton
XIO LONG LONG
keren thur kalo bikin novel begini saya suka saling terhubung cerita beda Jo wliam anak Jery Wiliam kreatif thur semangat
Heny Yulifitria
pingin ketawa ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!