Ini bukan tentang harga diri lagi, ini hanya tentang mencintai tanpa dicintai.
Aruna nekat menjebak calon Kakak iparnya di malam sebelum hari pernikahan mereka. Semuanya dia lakukan hanya karena cinta, namun selain itu ada hal yang dia perjuangkan.
Semuanya berhasil, dia bisa menikah dengan pria yang dia inginkan. Namun, sepertinya dia lupa jika Johan sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini. Yang dia cintai adalah Kakaknya, bukan Aruna. Hal itu yang harus dia ingat, hingga dia hanya mengalami sebuah kehidupan pernikahan yang penuh luka dan siksaan. Dendam yang Johan punya atas pernikahannya yang gagal bersama wanita yang dia cintai, membuat dia melampiaskan semuanya pada Aruna. Perempuan yang menjadi istrinya sekarang.
"Kau hanya masuk dalam pernikahan semu yang akan semakin menyiksamu" -Johan-
"Jika perlu terluka untuk mencintaimu, aku rela" -Aruna-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Ingin Jadi Anak Ayah Juga
Ketika seorang anak bahkan tidak bisa mengatakan keluh kesahnya pada sosok pria yang selalu menjadi cinta pertamanya bagi anak perempuan. Tapi, tidak semua anak bisa merasakan itu. Bahkan untuk berani menggelengkan kepala saja, dia tidak mampu. Semua ucapan Ayah adalah hal yang harus dia turuti. Semuanya adalah perintah bagi Aruna.
"Mengalah pada Kakakmu, dia lebih membutuhkan fasilitas itu"
"Tidak perlu dapat hadiah, bukannya kau sudah besar. Jangan samakan dengan Kakakmu"
"Jangan manja, kamu sudah besar. Sakit begitu, tahan saja"
"Tidak perlu ke Dokter, minum obat saja kalau sakit. Nanti juga sembuh. Jangan manja"
"Jangan membuat Kakakmu marah"
"Biarkan Kakakmu dulu yang mencobanya"
"Itu makanan untuk Kakakmu, kau makan yang lain saja"
Aruna hanya tumbuh sebagai anak yang harus terus mengalah pada Kakaknya. Bahkan tidak pernah diberikan kesempatan untuk membantah atau sekadar mengelak ucapan Ayah. Karena dia hanya bisa berkata 'iya' dan menganggukkan kepala.
"Kita hanya orang yang tidak diharapkan di rumah ini, jadi kamu harus sabar ya, Nak. Ibu juga tidak bisa berbuat apa-apa"
Dan selalu Aruna mengingat ucapan Ibunya, jika dia tidak bisa membantah karena mereka tinggal di rumah itu sama sekali tidak diinginkan oleh pemilik rumah.
"Mengalah saja ya, sabar, karena jika kamu melawan, maka Ayah akan marah"
Dan Aruna paling takut dengan kemarahan Ayah. Pernah sekali membantah ucapannya dan membuat Jesika menangis, maka Aruna langsung di kurung di Gudang yang gelap seharian tanpa diberi makan dan minum.
Dan sekarang, pria itu berdiri di depannya. Aruna tidak tahu harus melakukan apa? Rasanya cukup canggung dan takut. Dia takut jika Ayah mungkin akan marah besar padanya, karena dia membongkar kejahatan Jesika.
"A-ayah"
Saat Ayah berjalan ke arahnya, semakin dekat dan tangannya terangkat ingin mengelus kepala Aruna. Tapi, gadis itu malah langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan dengan tubuh bergetar ketakutan.
"Maaf Ayah, jangan sakiti Aruna. Maaf, karena sudah jadi anak yang nakal. Maaf karena membantah ucapan Ayah untuk tidak mengganggu Kak Jesika. Maaf"
Deg... Ayah tertegun dengan ucapan Aruna yang terdengar bergetar itu. Trauma dalam diri anaknya begitu besar, semuanya dia menimbulkannya.
"Aruna, Ayah ... maaf"
Pintu ruangan terbuka, Johan berlari ke arah ranjang pasien dan langsung memeluk Aruna. Namun gadis itu seolah berada dalam pikirannya sendiri, sampai dia langsung berontak dan berteriak ketakutan.
"Ampun, jangan sakiti aku. Maaf karena aku salah, maaf karena aku mengganggu Kak Jesi"
"Sayang! Ini aku" Johan memegang kedua bahu Aruna dan membuat gadis itu berhenti berontak. Menatap mata istrinya yang terlihat gelisah dan berkaca-kaca. "Kamu tidak pernah salah apapun, jadi tidak perlu meminta maaf"
Aruna terdiam dengan tatapan mata yang penuh luka. Lalu dia melihat ke arah Ayahnya, rasanya masih terlalu asing. Dia takut jika Ayah akan marah padanya.
"Ayah, maaf karena Runa nakal. Maaf, karena membuat Kak Jesika dan Mama pergi. Maaf Ayah"
Suaranya terdengar sangat bergetar penuh rasa takut. Dan itu membuat dada kedua pria disini sesak tak tertahan. Johan langsung memeluknya, melihat Aruna yang ketakutan hanya bertemu dengan Ayahnya, sungguh membuat Johan kembali terpuruk dalam penyesalan. Aruna sudah mengalami luka sejak kecil, dan dengan bodohnya dia malah menambahkan luka itu dalam pernikahan ini.
"Aruna, kamu tidak pernah salah. Kamu tidak melakukan kesalahan apapun, sebenarnya yang harus disalahkan, adalah Ayah. Dimana Ayah hanya menjadi pria pengecut, yang menyalahkan Ibumu atas kejadian ini. Padahal jelas Ayah yang salah, dalam keadaan mabuk Ayah yang sudah menodai Ibumu hingga hamil. Dan bodohnya, Ayah malah menganggap kamu adalah kesalahan dalam hidup Ayah. Padahal, kamu tidak pernah salah apapun. Maafkan Ayah, Aruna"
Aruna terdiam dengan air mata mengalir di pipinya. Benarkah ini terjadi? Hal yang dia harapkan selama ini, Ayah bisa menerimanya sebagai anaknya, seperti dia menyayangi Jesika di saat itu.
"Apa Aruna bisa berharap saat ini, Ayah? Bolehkah? Hiks... Aruna hanya ingin jadi anak Ayah juga, seperti Kakak. Aruna ingin mendapatkan hadiah dari Ayah, seperti Kakak. Aruna juga ingin dipeluk Ayah saat Ayah pulang kerja, Aruna ingin Ayah mengelus kepala Aruna seperti pada Kak Jesika. Hiks ... Ayah, bolehkah Aruna berharap? Ayah akan menerima Aruna sama seperti Kak Jesika? Bolehkah?"
Johan menghapus air mata Aruna yang mengalir di pipinya. Dadanya ikut sesak, Arunanya sudah menderita sejak dulu, tapi dengan bodohnya Johan malah menambah penderitaan itu dalam pernikahan mereka yang berhias luka.
"Nak, maafkan semua sikap Ayah. Mulai sekarang, kamu bisa meminta apapun pada Ayah. Kamu bisa mendapatkan apapun dari Ayah"
Tangisan Aruna semakin kencang, bahkan sampai bahunya bergetar. Dia menundukan kepalanya dengan isak tangis yang cukup keras. Sepertinya Tuhan sangat baik padanya, memberikan kebahagiaan sejenak sebelum dia memanggil Aruna untuk kembali padanya.
"Maafkan Ayah, Aruna" Pelukan yang baru Aruna rasakan untuk pertama kalinya dalam seumur hidupnya. Pelukan hangat seorang Ayah. "Ayah tahu semuanya memang tidak mudah, tapi asal kamu tahu, Ayah selalu merasa bersalah setiap menatap mata kamu yang penuh dengan luka. Maaf karena Ayah terlalu pengecut untuk mengakui perasaan Ayah sendiri"
Aruna membalas pelukan Ayah dengan erat. Tangisannya semakin pecah. "Terima kasih Ayah, sudah memberikan kesempatan pada Aruna yang ingin merasakan pelukan seorang Ayah dan kasih sayang dari Ayah"
"Mulai sekarang, kamu akan mendapatkan segalanya dari Ayah. Bukan hanya kasih sayang, kamu bisa meminta apapun dari Ayah"
Johan mengelus punggung istrinya yang bergetar, masih memeluk Ayahnya. Dia mengusap sudut matanya yang berair, semua ucapan Aruna dan suara tangisannya, benar-benar menusuk tepat ke relung hatinya. Terasa sakit dan menyesakkan dada.
Aruna melerai pelukannya, dia meringis pelan saat perutnya kembali terasa sakit. Aliran darah segar kembali keluar dari lubang hidungnya. Melihat itu, membuat Johan dan Ayah panik.
"Sayang, kamu mimisan lagi. Aku panggil Dokter ya"
Aruna memejamkan matanya untuk menahan rasa sakit yang dia rasakan diperutnya. "Perut aku sakit, Kak"
Johan semakin panik, Ayah berlari keluar untuk memanggil Dokter. Meski Johan sudah menekan tombol darurat. Sementara Johan langsung memeluk Aruna dan mengelus perut istrinya yang terasa kencang.
"Tahan sebentar ya, Dokter akan segera datang"
Aruna hanya memejamkan matanya dalam pelukan Johan. "Kak, ini sudah biasa sebenarnya. Tapi masih saja aku merasa ini sakit sekali. Jadi, aku tetap tidak tahan"
"Sayang, kamu harus bicara padaku apapun yang kamu rasakan. Jika memang kamu sakit, maka harus bilang. Jangan menahannya sendiri. Kamu mengerti?!"
"Em" Aruna hanya mengangguk saja, dia mengeratkan pelukan pada Johan untuk sekedar menahan rasa sakitnya.
Ya Tuhan, jangan ambil istriku. Biarkan dia tetap bersamaku disini. Biarkan aku menebus semua kesalahanku.
Bersambung
Sedikit cerita aja, gue nangis pas bayangin jadi Aruna. Punya Ayah yang gak menginginkan dia, lalu punya suami yang menyiksa juga. Aa.. dia bisa bertahan udah bagus banget ya. Hiks..
~~ kenapa Superman poni keritingnya cuma satu...??
jawabannya.. kalau banyak namanya supermie..iya kaaaaan????