Urusan perasaan itu ajaib sekali, bahkan bisa membuat sepi di tengah keramaian dan ramai di tengah kesepian. Sekuat apa pun kita bertahan, perpisahan memang jalan terbaiknya. Sejauh apa pun kita berjalan semua akan terasa percuma karena iman kita yang berbeda. Aku dengan tasbih di tanganku dan kamu dengan rosariomu. Meskipun semua menentang cinta kita, aku akan mempertahankannya sampai salah satu diantara kita memutuskan untuk menyerah.
Meceritakan tentang kisah cinta antara dua insan yang awalnya di pertemukan karena salah satu dari mereka mecari keperluan untuk berkemah, dan teman sang wanita meminta bantuan temannya dari luar untuk mencarikan tenda dan peralatan kemah lainnya. Saat untuk pertama kalinya mereka bertemu sang pria teralihkan pandangannya kepada cewek tersebut, dan merasakan cinta pada pandangan yang pertama. Tetapi ibu sang pria menentangnya, akan kah cinta mereka bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Siapa yang akan merelakan agamanya ?. Yuk simak selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Jalan-Jalan Di Kampung Nenek
Pagi ini Nayla ingin jalan-jalan dengan Riki, usai sarapan an berpamitan Nayla dan Riki segera meluncur ke Alun-alun sana. Nayla menatap takjub dengan tempat itu, suasana yang asri dan juga banyak spot foto yang aesthetic.
Nayla menarik Riki kesana-kemari untuk berfoto, rasanya benar-benar puas menjelajahi alun-alun kota Bandung. Nayla langsung duduk di salah satu bangku karena Lelah.
“Udah puas belum ?” Tanya Riki
“Alhamdulillah udah” Jawab Nayla
“Kamu mau kuliah jurusan apa Ki ?” Tanya Nayla
“Hukum, kamu jadi kuliah di kedokteran ?” Ucap Riki
Ya, semua keluarga besar Nayla tahu kalau dia sangat ingin menjadi dokter tapi Nayla juga sadar tidak semua yang dia inginkan itu harus terpenuhi.
“Enggak, aku ambil jurusan perawat aja” Jawab Nayla
“Oh iya, kamu promosikan sepatu sama sandal aku dong ke temen-temen kamu kali aja ada yang suka” Lanjut Nayla sambil memeluk lengannya
“Oke siap, kirim aja gambarnya nanti aku share ke grup sama akun IG aku” Jawab Riki
“Thank you brother” Ucap Nayla berhenti saat Riki melepaskan tangan Nayla dari lengannya membuat Nayla mengerutkan dahinya
Nayla menatap ke depan ternyata ada 2 orang gadis yang akan menghampiri mereka.
“Hallo kak Riki” Sapa gadis yang tidak memakai hijab
“Assalamu’alaikum kak” Ucap gadis yang memakai kerudung coklat
“Wa’alaikumsalam” Jawab Nayla dan Riki
“Kakak di sini sama siapa ?” Tanya gadis yang tiak berjilbab itu sembari tangannya akan menggapai tangan Riki namun Riki mendur agar tidak bisa di gapai membuat Nayla terkekeh
Nayla langsung memeluk lengan Riki seolah mengejek gadis itu.
“Siapa mereka ?” Tanya Nayla melihat 2 gadis di depannya
“Kenalin dia Yuli dan yang memakai jilbab itu namanya Jihan” Jawab Riki memperkenalkan 2 itu, tapia da yang berbeda saat Riki menyebut nama salah satu gadis itu dia terlihat bahagia
“Nayla” Ucap Nayla memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya kepada kedua gadis itu
“Jihan teh” Jawab Jihan
“Jangan panggil teteh, panggil Nayla aja” Nayla lalu Jihan mengangguk
Lalu Nayla beralih kepada wanita yang tidak memakai hijab.
“Nayla” Ucap Nayla sambil mengulurkan tangannya
“Yuli” Jawab Yuli
“Kalian teman sekolah atau bagaimana nih ?” Tanya Nayla mengakrabkan dirinya
“Kami adek kelasnya kak Riki” Jawab Jihan
“Owhhhh, kita mau cari makan siang kalian mau ikut gak ?” Tanya Nayla
“Eng….” Jawab Jihan terpotong
“Boleh, aku tahu café yang bagus di dekat sini” Yuli menyela ucapan Jihan
“Yau dah ayo, kebetulan aku udah laper” Ajak Nayla lalu melepaskan tangannya dari lengan Rki beralih ke lengan Jihan dan Yuli
Nayla melihat ke belakang dan mengedipkan sebelah matanya kepada Riki membuat Riki menggelengkan kepala.
Saat sampai di parkiran Nayla segera masuk ke dalm mobil. Karena Yuli membawa mobil jadi kita beriringan.
“Jihan cantik ya Ki” Ucap Nayla memulai percakapan saat mobil mulai melaju
“Hmmm” Jawab Riki hanya berdehem
“Lapor sama tante ah kalau anaknya lagi kasmaran” Ucap Nayla menggoda
“Jangan macam-macam ya Nay” Jawab Riki
“Jihan anaknya cantik juga kalem, sopan juga. Tante sama om pasti seneng” Ucap Nayla
“Tapi dia nggak mau pacaran, aku udah pernah nembak dia dulu” Jawab Riki
“Wow, jadi kamu di tolak sama Jihan hahahaha” Ucap Nayla
“Gak usah ngeledek” Ketus Riki
“Gak ngeledek, kalau gak mau pacarana langsung nikahi saja” Jawab Nayla
“Dia kan masih sekolah, rencananya habis lulus aku langsung ngelamar dia” Papar Riki
“Kalau nggak keduluan orang ya Ki” Nayla menggodanya
“Ya udah besok aku minta ibu sama ayah lamarin Jihan” Ucap Riki
Nayla masih tertawa lalu perlahan tawanya menjadi tawa miris.
“Kamu mah enak, sedangkan aku lagi ada dalam hubungan yang rumit” Ucap Nayla
“Rumit bagaimana ?” Tanya Riki
“Pacarku sekarang beda agama sama aku Ki, dan minggu lalu ibunya nemui aku meminta agar aku menjauhi anaknya” Jawab Nayla
“Terus gimana ?, mau masih lanjut atau udahan ?” Tanya Riki
“Aku masih bertahan, kakaknya dia juga seorang mualaf suaminya islam Ki. Ya udah gau usah di bahas lagi” Jawab Nayla lngsung menghampiri Yuli dan Jihan yang sudah menunggu di depan
“Ayo masuk” Ajak Nayla menggandeng Yuli dan Jihan bersamaan
Mereka duduk bersamaan dan Riki duduk di dekat Jihan, Nayla melihat kalau Jihan sebenarnya juga menyukai Riki karena terlihat dari pipinya yang merona dan dia terus menundukkan kepalanya.
Ddddddrrrrrtttt
Ddddddrrrrrtttt
Ddddddrrrrrtttt
Nayla mengambil ponselnya lalu mengangkatnya.
“Hallo sayang lagi dimana ?” Tanya Rangga saat Nayla mengangkat telponnya
“Lagi di café sama teman-teman” Jawab Nayla
“Aku ganggu kamu dong ya” Ucap Rangga
“Kamu sama Syifa lagi dimana ?” Tanya Nayla
“Lagi di rumah mami, kapan pulang yang ?. kamu gak kangen aku ?” Tanya Rangga, Nayla menoleh ke belakang mereka terlihat mengulum senyum saat mendengar Rangga bertanya
“Dua hari lagi aku pulang, kamu jemput ya” Jawab Nayla
“Pasti, kangen yang udah seminggu lebih nggak ketemu” Rengek Rangga membuat Nayla meringis karena Riki sudah mulai menertawakannya walau pun tanpa suara
“Iya sabar, udah ya sayang aku makan dulu bayeeeee” Jawab Nayla sambil mematikan telponnya
“Itu pacar kamu ?” Tanya Yuli
“Iya” Jawab Nayla sambil meminum es jeruk
Selesai makan Nayla meminta Riki untuk memfotonya
“Berasa jadi tukang foto sewaan ini mah” Gerutu Riki
“Ahahahaha tenag, nanti bayarannya aku bantuin bilang sama tante dan om buat lamar anak orang” Ucap Nayla penuh arti
“Memangnya kak Riki mau ngelamar siapa ?” Tanya Yuli penasaran sedangkan Jihan hanya mendengarkan saja tapi Nayla tahu pasti dia juga pensaran
“Ya ngelamar seorang gadis Yul” Jawab Nayla mencoba menggurau
“Maksud ku namanya siapa gitu teh” Ucap Yuli
“Ada deh, nanti juga kamu tahu” Jawab Nayla tersenyum penuh arti
“Oh iya, mau ikut ke rumah gak ?. Kebetulan aku bawa beberapa sandal batik home made di rumah nenek” Tawar Nayla
“Emang boleh kak ?” Tanya Yuli melihat kearah Riki
“Tentu saja boleh, ayo kita pulang sekarang” Ajak Nayla
*****
Sesamapai di rumah nenek …
“Assalamu’alaikum” Ucap Mereka berempat
“Wa’alaikumsalam” Jawab Orang rumah
“Nenek mana mah ?” Tanya Nayla seraya mencium tangan Rasti dan Fitri
“Lagi istirahat, kamu sama siapa dek ?” Ucap Rasti
“Ini kenalindulu, Yuli sama Jihan. Teman baru aku” Jawab Nayla
Jihan dan Yuli langsung mencium tangan Rasti.
“Riki ke kamar dulu ya bu, uwa” Ucap Riki langsung masuk ke dalam kamarnya
“Benta rya, aku ambil dulu sandalnya” Ucap Nayla
“Nggak di sana nggak di sini promosi aja yang ada di otak kamu dek” Ujar Rasti
“Yak an sekalian memperluas jaringan pemasaran mah” Jawab Nayla sembari tertawa
Nayla mengambil ke dalam kamar dan mengambil sandal batik dengan model yang berbeda.
“Ini coba dulu, mana yang kalian suka” Ucap Nayla meletakkan sandal batinya
Jihan dan Yuli ngambil sandal batik yang bebeda corak
“Kalian suka gak ?, itu bikinan pabrik papah aku. Kalau ada yang mau bisa pesan ke aku hehehe” Ucap Nayla memulai markettingnya
“Bagus banget, nanti kalau ada yang mau aku pasti hubungi kamu” Jawab Jihab sedangkan Yuli langsung memfotonya
“Oke” Ucap Nayla
“Aku minta nomor teteh ya, jika ada yang mau pesan aku langsung menghubungi teteh” Ujar Jihan
“Mana handphone kamu, aku tulis nomorku” Jawab Nayla langsung menulisnya
“Nanti aku hubungi teteh ya” Ucap Jihan
“Makasih yah, kalian mau membantu aku” Ujar Nayla
“Sama-sama teh” Jawab Jihan
Setelah selesai memilih-milih dan memfoto sandal Jihan dan Yuli langsung berpamitan pulang ke rumah masing-masing.
*****
Setelah Jihan dan Yuli pulang Nayla langsung menhampiri Riki.
“Jadi bilang sama tante nggak soal rencana kamu tadi ?” Tanya Nayla
“Pasti ibu nggak bakalan ngijinin Nay” Jawab Riki
“Coba dulu lah, jangan menyerah gitu” Ucap Nayla sambi menggoyangkan badan Riki
“Lagi ngomongin apa nih kayaknya seru banget” Ucap Fitri tiba-tiba
“Ini tante kita lagi ngomongin Riemmmmmmmm emmmmm” Jawab Nayla terpotong karena Riki langsung membekap mulut Nayla
“Tentang lamanya pembuatan sandal bu” Jawab Riki
“Yang bener ?” Tanya Fitri merasa curiga
“I-iya tante” Jawab Nayla karena Riki mencubit pinggang Nayla