Li Ya Ya si gadis matrealistik, meninggal karna di bunuh oleh para mantan kekasihnya yang pernah ia ploroti hartanya untuk memenuhi gaya kehidupannya, sayangnya jiwa Li Ya Ya bukannya pindah ke alam baka, malah pindah ke dalam novel, menjadi pemeran si antagonist yang memiliki akhir hidup yang mengenaskan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
'' Kenapa Paman membawaku ke acara pesta yang di adakan oleh keluarga Gu, apa Paman tidak takut, kalau nanti aku menyerang keponakan ipar Paman yang tersayang itu '' cibir Zhou Yi.
Saat ini Zhou Yi dan Fu Sihan sedang berada di dalam mobil, untuk pergi menghadiri acara pesta yang di selenggarakan oleh keluarga Gu.
Sejak keluar dari villa sijin, Zhou Yi terus memasang muka masamnya, di tambah pipinya yang bengkak karna tamparan dari Fu Sihan tadi siang tidak bisa di tutupi dengan make up, membuat mood Zhou Yi semakin berantakan, karna dia tidak mau tampil jelek di acara pesta keluarga Gu.
Tadi Zhou Yi sudah menolak ajakan Fu Sihan, dengan alasan tidak memiliki gaun yang akan di kenakannya, karna kebetulan tadi siang dirinya memang belum sempat memilih gaun saat di butik, gara gara kedatangan Lin Mei Mei yang membuat ulah dengannya, tapi siapa sangka tiba tiba asisten Hans datang dengan menenteng paperbag yang berlogo dari brand ternama, dan ternyata isinya adalah gaun miliknya.
Fu Sihan tidak menggubris cibiran Zhou Yi, tapi ekor matanya melirik ke samping dan terlihat wajah Zhou Yi yang sedang kesal, ada rasa bersalah saat melihat bengkak di pipi Zhou Yi karna tamparan darinya tadi, ingin meminta maaf namun gengsinya terlalu tinggi sampai langit ke tujuh.
'' Apa kamu tidak rindu dengan Ayah dan Ibumu? '' ucap Fu Sihan akhirnya.
Mendengar Fu Sihan menyebut kedua orang tuanya, Zhou Yi langsung menoleh ke samping, dan tatapannya tak sengaja bertemu dengan mata tajam milik Fu Sihan.
'' Apa Ayah dan Ibu juga datang?'' tanya Zhou Yi raut wajahnya langsung berubah cerah seketika.
Fu Sihan menganggukkan kepalanya. '' Tentu, meskipun kamu pernah membuat ulah di keluarga Gu, tapi para orang tua tetap berteman baik ''
Wajah Zhou Yi seketika berubah suram, mendengar perkataan Fu Sihan, karna mengingat kembali kebodohan yang pernah di lakukan oleh pemilik tubuh asli.
'' Ck, itu masa lalu, jangan di ungkit lagi, aku juga sudah menyesal dengan kebodohan yang pernah aku lakukan waktu itu '' decak Zhou Yi.
Fu Sihan yang menatap lurus kedepan seketika menoleh ke samping, dia tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Zhou Yi, namun saat memperhatikan raut wajahnya, dia tidak melihat ada kebohongan di sana.
'' Tidak perlu menatapku seperti itu, kalau Paman tidak percaya, ya sudah itu terserah Paman '' ucap Zhou Yi santai.
Saat Fu Sihan dan Zhou Yi tiba di kediaman keluarga Gu suasana sudah ramai, para tamu undangan sudah berdatangan.
Fu Sihan sengaja menggandeng tangan Zhou Yi saat masuk ke dalam aula dimana acara di selenggarakan, Zhou Yi paham maksud Fu Sihan menggandeng tangannya, karna Fu Sihan khawatir jika dirinya akan membuat ulah pada Lin Mei Mei, seperti cerita di alur novelnya.
" Alurnya masih sama, tapi kenapa kejadian di butik tadi siang tidak tertulis di dalam novel, apa itu di luar naskah? " batin Zhou Yi yang tidak menyadari jika kini dirinya bukan lagi menggenggam tangan Fu Sihan, melainkan bergelayut di lengan kekarnya, sedangkan Fu Sihan sendiri tidak keberatan sama sekali.
'' Yi yi! ''
Zhou Yi mengangkat kepalanya saat ada yang memanggil namanya, dan seketika senyumnya mengembang, lalu dia buru buru melepaskan rangkulannya di lengan Fu Sihan, dan bergegas berlari kecil ke depan meninggalkan Fu Sihan begitu saja.
'' Ayah, Ibu ''
Nyonya Zhou langsung memeluk putri tunggalnya, untuk melepas rasa rindunya setelah tidak bertemu selam dua minggu, karna memang usia pernikahan Zhou Yi dan Fu Sihan baru dua minggu lebih, dan juga mereka berdua menikah satu minggu setelah pernikahan Gu Yancheng dan Lin Mei Mei.
'' Ibu, Yi yi rindu sama ibu '' ucap Zhou Yi entah kenapa dirinya merasanya nyaman dengan Ibu pemilik tubuh asli, seakan akan dirinya memiliki ikatan batin dengan Nyonya Zhou.
'' Ibu juga sangat rindu dengan putri cantik ibu ini '' balas Nyonya Zhou menyium pucuk kepala Zhou Yi dengan lembut.
'' Ehem,,, sepertinya Yi yi tidak rindu dengan pria tua ini '' cibir seorang pria yang berdiri di samping Nyonya Zhou.
Zhou Yi dan Nyonya Zhou terkekeh, melihat Tuan Zhou yang memasang wajah cemberutnya, lalu Zhou Yi beralih memeluk Ayahnya dengan manja.
'' Ayah, Yi yi juga rindu sama Ayah '' ucap Zhou Yi.
Dari arah belakang Fu Sihan berjalan mendekati mereka, lalu berhenti di depan mereka.
'' Ayah, Ibu '' sapa Fu Sihan membungkuk sopan pada kedua mertuanya.
Tuan dan Nyonya Zhou membalas sapaan Fu Sihan dengan menganggukkan kepalanya sembari
tersenyum.
Senyum Nyonya Zhou langsung memudar, saat menyadari pipi Zhou Yi yang terlihat bengkak.
'' Yi yi sayang, kenapa pipi kamu bengkak?'' tanya Nyonya Zhou khawatir, sembari menyentuh pipi Zhou Yi dengan hati hati, yang mana membuat Fu Sihan sedikit panik.
'' Tidak apa apa ibu, kemarin Yi yi tidak sengaja terpeleset di kamar mandi, dan pipi Yi yi membentur lantai '' ucap Zhou Yi berbohong.
Fu Sihan seketika menoleh pada Zhou Yi yang berdiri di sampingnya dengan expresi terkejut, dia tidak percaya kalau Zhou Yi akan menutupi kesalahannya di depan mertuanya, padalah Fu Sihan sudah siap mendapat amukan mertuanya, jika Zhou Yi mengadukan perbuatannya kemarin.
'' Sayang, kamu ini ada ada saja sih, lain kali hati hati dong '' ucap Nyonya Zhou menghela nafasnya.
'' Sihan ''
'' Iya Ibu '' sahut Fu Sihan.
'' Ibu titip Yi yi ya, dia memang sangat ceroboh anaknya '' tukas Nyonya Zhou.
'' Baik Ibu, saya akan menjaga Yi yi dengan baik '' sahut Fu Sihan dengan yakin, seketika Zhou Yi langsung mencebikkan bibirnya mendengar apa yang di katakan oleh Fu Sihan.
" Cih, tentu saja dia akan menjagaku, karna takut aku melukai wanita pujaan hatinya " gerutu Zhou Yi dalam hatinya.
'' Ya sudah, Ibu sama Ayah mau memberi salam pada Nenek Gu dulu '' ucap Nyonya Zhou, lalu pergi bersama Tuan Zhou.
Setelah Tuan dan Nyonya Zhou pergi, Zhou Yi yang hendak melangkahkan kakinya di tahan oleh Fu Sihan.
'' Mau kemana kamu?''
'' Haus, mau cari minum '' sahut Zhou Yi ketus, lalu melenggang pergi begitu saja, ke arah meja yang penuh dengan berbagai hidangan dan minuman.
Fu Sihan menatap datar kepergian Zhou Yi, dan saat hendak menyusul Zhou Yi tiba tiba di cegat oleh Gu Yancheng dan Lin Mei Mei.
'' Paman, dimana Yi yi? '' bukan Gu Yancheng yang bertanya melainkan Lin Mei Mei, karna tidak melihat keberadaan Zhou Yi di samping Fu Sihan.
Fu Sihan menjawab pertanyaan Line Mei Mei, dengan menunjuk ke arah meja yang berada di belakang Lin Mei Mei dengan dagunya, dan Lin Mei Mei langsung menoleh, dan melihat Zhou Yi yang sedang sibuk memilih hidangan yang tertata rapi di atas meja besar.
'' Oh ternyata Yi yi di sana, kalau begitu aku mau menemuinya dulu, kalian berdua bisa saling mengobrol '' tukas Lin Mei Mei tersenyum.
'' Tunggu ''
Langkah Lin Mei Mei yang hendak pergi menghampiri Zhou Yi terhenti, dan berbalik menghadap Fu Sihan.
'' Ada apa Paman? ''
'' Mei Mei, kamu tahu kalau Zhou Yi tidak menyukaimu, lebih baik kamu menjauhlah darinya '' ucap Fu Sihan datar, lalu pergi menghampiri Zhou Yi.
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊💪
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍