Dia dulu merupakan putri kebanggaan keluarga nya, dia gadang akan menjadi penerus perusahaan sang Papa nya, tapi siapa sangka setelah Mama nya meninggal Papa nya memilih untuk menikah lagi.
Lira kemudian di paksa menikah dengan laki-laki dari keluarga Mulyono, meskipun sudah menjalani pernikahan 1 tahun lebih Nyata nya mereka tidak saling bersentuhan.
Sebab laki-laki itu tidak mencintai nya, Laki-laki itu mencintai saudara tirinya.
Dimulai sejak kapan? sejak perempuan itu masuk ke keluarga nya dan menjadi saudara tiri nya.
Dia fikir Laki-laki itu sengaja menikah dengan nya demi untuk mendapatkan harta warisan keluarga nya, setelah mendapat kan nya, laki-laki itu dan adik tirinya menyiksa dirinya, membuang diri nya bahkan berencana membunuh nya.
Setelah gagal dengan misi melenyapkan dirinya,Ibu tiri dan saudara tirinya malah membuat sebuah jebakan mengerikan untuk dirinya.
Dia jelas berputus asa, siap mati dan lenyap dari muka bumi ini, tapi siapa sangka sesuatu membuat dia kembali bangkit untuk mendapatkan apapun yang seharusnya memang menjadi miliknya.
Dan rahasia pernikahan dimasa lalu nya sedikit demi sedikit terbuka dengan sendirinya tanpa terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hye seung "eva", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencoba menyelamatkan nya
"Oh ya Tuhan..."
Begitu menyadari sosok siapa yang tergeletak tidak berdaya di hadapan nya, Isabella secepat kilat menyambar tubuh kecil itu tanpa berfikir dua tiga kali.
"Mama....mama...."
"Oh sayang apa yang terjadi? bisakah kamu mendengar kan Tante? Tante ada disini"
Isabella dengan cepat melepaskan tas nya, dia mencari baju ganti yang akan dia gunakan untuk Audisi dengan gerakan cepat.
"Sayang, kamu mendengar Tante? coba buka matamu nak, Tante disini hmmm"
Isabella jelas panik, dia melihat seorang bocah kecil berwajah tampan berusia tidak lebih dari 6 tahun itu dalam keadaan menggigil dan pucat.
Selain memiliki perpaduan wajah tampan yang luar biasa, bocah itu memiliki kulit yang begitu sehat dan indah, bibir tipis serta alis mata lebat yang begitu mempesona.
Dia Fikir orang tua nya pasti luar biasa.
Isabella menebak bocah itu pasti sudah cukup lama terkurung Di sana dilihat dari tubuh nya yang sudah nyaris membeku.
Secara perlahan perempuan itu membalut tubuh bocah laki-laki itu dengan pakaian milik nya, dia mencoba menggosok-gosok kan tangan dan pipi bocah kecil itu dengan telapak tangan nya.
Wajah dengan tingkat ketampanan luar biasa itu terlihat begitu menyedihkan.
Isabella fikir kemana orang tua nya?!.
Kenapa bisa melepaskan pengawasan nya dari bocah laki-laki tersebut.
"Mama...mama...?"
Bocah kecil itu bicara sambil mencoba membuka bola matanya, dia menatap Isabella dengan pandangan berkaca-kaca.
Tangan mungil itu mencoba menyentuh lembut wajah Isabella, dia bicara sambil mulai menangis kecil.
"Mama...dingin"
Ucap nya dengan bibir bergetar.
"Oh sayang, iya ini Mama, kemari lah semua pasti baik-baik saja"
Isabella buru-buru memeluk bocah itu sembari bola mata nya menelusuri ruangan tersebut.
Bocah itu bisa celaka jika lama-lama berada di ruangan tersebut, dia fikir apa yang harus dia lakukan?!.
Dia fikir dia harus mencari dan mendapatkan jalan keluar secepat mungkin untuk mereka.
Sejenak bola mata Isabella melihat sebuah jendela yang ada di atas sana, dia fikir apakah mereka tidak bisa mendapatkan jalan lainnya untuk keluar?!.
Setelah menyusuri tiap sudut ruangan, bisa dipastikan itu adalah satu-satunya jalan untuk keluar.
Yah Satu-satunya cara menyelamatkan bocah itu dengan cara naik ke atas, membawa bocah kecil itu keluar dengan cara paling ekstrim di muka bumi ini.
Dulu dia punya kemampuan seperti itu, dia fikir sekali ini pun Harus bisa melakukan nya demi bocah itu lagi.
Dia tahu ruangan itu pasti kedap suara, mengingat bagaimana mereka membuat pintu besi di depan sana.
Ini jelas tidak akan mudah, tapi jika dia berdiam diri artinya mereka akan mati kedinginan didalam sana.
"Mama.."
"Sayang, lihat Mama kita akan keluar dari sini, masih kuat berada di punggung Mama? Mama akan membantu kita agar segera keluar dari tempat ini"
Mendengar ucapan Isabella bocah kecil itu menangis.
"Maukah Mama berjanji untuk tidak pergi lagi?"
Tanya bocah itu sambil terisak.
Dia memeluk erat tubuh Isabella.
"He em, Mama berjanji, jadi maukah kamu melakukan apa yang mama perintah kan? naik ke punggung Mama dan berpegangan lah dengan erat hmmm"
Ucap Isabella lagi.
"Bagaimana jika Mama berbohong?"
Bocah kecil itu terus memeluk erat Isabella.
"Oh tidak sayang, mama tidak akan pergi meninggalkan kamu, mama bersumpah"
Isabella menaikkan Tangan nya.
Sepersekian detik kemudian bocah itu mengangguk.
Ketika Isabella melepaskan pelukannya, dia langsung berbalik dan meminta bocah kecil itu naik ke punggung nya.
Secara perlahan bocah itu mencoba naik ke punggung Isabella.
Perempuan itu secara perlahan mencoba mengikat tubuh bocah kecil itu dengan pakaian nya, memastikan agar tubuh kecil itu tidak terjatuh dari punggung nya.