NovelToon NovelToon
Perjaka Yang Ternoda (Danu Alfaendra)

Perjaka Yang Ternoda (Danu Alfaendra)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Harem / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Danu Alfaendra, pria matang yang sudah berusia 30 tahun itu tidak terima jika adik tirinya harus menikah terlebih dahulu, sehingga selama dua tahun lamanya dia mengencani banyak wanita, dimulai ada yang berprofesi menjadi dokter, model, pengacara, dan berbagai macam profesi lainnya. Namun, tak ada yang membuatnya jatuh cinta.

Para wanita selalu memanggilnya playboy cap nanggung, karena Danu tidak berani meniduri para wanitanya, mungkin karena Danu ingin memberikan keperjakaannya untuk wanita yang dia cintai suatu saat nanti.

Danu adalah seorang pria pekerja keras, dia memiliki keahlian sebagai hacker dan bergabung dengan seorang detektif di The Darkness, selain itu dia juga pemilik salah satu restoran mewah di ibu kota.

Namun, malam itu tiba-tiba keperjakaannya direnggut oleh seorang wanita karena pengaruh obat perangsang. Haruskah dia meminta pertanggungjawaban dari wanita itu? Karena wanita itu adalah adik tirinya. Atau lebih baik dia mencari wanita lain sebagai belahan jiwanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Danu segera menjemput Maura di kafe, tepatnya di sebuah ruangan VVIP di kafe tersebut, Danu kaget melihat Gleen yang sedang dihajar habis-habisan oleh Maura dan Felicia. Felicia dengan ganasnya menjambak rambut Gleen, sementara Maura sibuk mengigit tangan kakak iparnya itu.

"Arrrgghh! Dan, tolong aku Dan." teriak Gleen, pria itu korban kebrutalan dua wanita kakak beradik tersebut.

"Dasar suami ganjen." racau Felicia sambil menjambak rambutnya Gleen.

"Kakak ipar sok ganteng, sama seperti kak Danu, tapi lebih menyebalkan kak Danu." Maura ikut meracau, dia hanya ingin membela kakaknya yang dibuat kesal oleh Gleen karena Gleen memiliki banyak fans wanita.

Danu segera berlari menolong Gleen, pakaian pria itu sudah acak-acakan, dia menjauhkan Felicia dan Maura dari Gleen, walaupun mereka mencoba memberontak.

"Hei, perjaka tua. Kamu merusak kesenanganku saja. Aku ingin memberikan pelajaran kepada suamiku yang sok ganteng itu." racau Felicia sambil menunjuk Danu, dia sudah benar-benar teler.

Danu sangat kesal disebut perjaka tua oleh Felicia, padahal usianya baru menginjak tiga puluh tahun.

Maura pun sama, dia meracau semaunya. "Tapi kakak tiri kita juga ganteng, kak Fel."

Felicia mencibir. "Ganteng apanya? Jangan panggil dia ganteng kalau masih perjaka." wanita itu pun tertawa meledek.

"Ishhh... siapa bilang? Kak Danu sudah tidak perjaka lagi, kak. Aku yang memb... mmhh!" Danu segera membungkam mulut Maura dengan tangannya.

Begitulah orang mabuk, ngomongnya suka ngelantur kemana-mana, walaupun apa yang mereka katakan memang sejujurnya.

Gleen yang sedang merapikan rambutnya, dia nampak terkejut mendengar perkataan Maura. "Kamu sudah tidak perjaka lagi, Dan? Dengan siapa melakukannya? Wah belagu, main rahasia-rahasiaan nih!"

Gleen nampak heran dengan ulah Danu yang membungkam mulut Maura. Tapi mengapa Maura bisa tahu Danu tidak perjaka lagi? Apa mungkin Danu sering bercerita kepada Maura? Wajar saja jika mereka saling berbagi cerita karena mereka adik dan kakak.

Danu pura-pura bersikap tenang, "Orang mabuk dipercaya!"

Danu segera menggendong Maura di belakang punggungnya, "Aku duluan, Gleen."

Gleen pun sama, dia menggendong Felicia dibelakangnya, "Oke, Dan. Hati-hati di jalan. Tadinya aku ingin menghubungi Ernando, tapi aku takut mereka khilaf. Jadi aku rasa Maura lebih aman denganmu, kamu kan abangnya."

Aman? Semoga saja.

Danu tak menanggapi perkataan Gleen, dia pergi duluan meninggalkan kafe. Danu pikir lebih baik dia mengantarkan Maura ke kediaman orang tuanya, tapi setelah ditengah perjalanan dia merasa pusing mendengar Maura yang terus mengoceh.

"Jangan antar aku ke rumah, ibu akan marah kalau aku mabuk. Ibu kalau marah suka lama, bisa sampai satu bulan bahkan lebih dari itu."

Danu menghela nafas, dia mengomeli Maura. "Seharusnya kamu bilang dari tadi, merepotkan saja! Sejak kapan kamu berani mabuk heuh?"

"Jangan marah-marah, kak. Aku bisa mengutukmu jadi monyet. Sim salabim aba kadabra, jadilah monyet!" Maura memutar-mutar jari telunjuknya seolah-olah dia menjadi seorang nenek sihir yang akan mengutuk Danu menjadi seekor monyet.

Maura pun meracau kembali. "Aish... mengapa dia masih ganteng?" katanya sambil menatap Danu dengan perasaan sebal.

Danu menonyor kepala Maura sebentar, "Karena aku memang sudah terlahir ganteng, bodoh."

Danu rasa percuma saja berbicara dengan orang mabuk, buang-buang waktu, dia pun memutar arah, menuju apartemennya. Lebih baik Danu membiarkan Maura malam ini menginap di apartemennya saja, walaupun mungkin malam ini akan membuatnya tersiksa, tapi dia akan berusaha untuk menahan diri.

Setelah sampai di apartemen, Danu membawa Maura ke kamar, gadis itu tak bisa diam, dia terus saja meracau bahkan dia bernyanyi padahal suaranya membuat kuping Danu sakit. "Dear God the only thing I ask of you is. To hold her when I'm not around. When I'm much too far away. We all need that person who can be true to you..."

"Hei bocah, diamlah. Kupingku sakit." Danu mengomel kembali, pria itu merebahkan tubuh Maura di atas ranjang dengan perasaan kesal, kemudian dia mengucek-ngucek kupingnya yang kepanasan karena suara nyempreng Maura seakan masuk semua ke dalam kupingnya.

Namun, bukannya merebahkan diri, wanita itu malah menggeserkan posisinya, dia duduk di ranjang menyadarkan dirinya di headboard, wanita itu tertawa kecil, benar-benar sudah dikuasai minum laknat itu. "Tapi wanita yang sering dipanggil bocah ini sudah membuat bocah denganmu, kak."

Danu menelan saliva, dia menatap tajam ke arah Maura, mengapa wanita itu mengingatkannya akan kejadian malam itu, apakah dia tidak tahu apa yang Danu rasakan saat ini?

Kemudian Danu menonyor kepala Maura. "Ini semua salahmu, seandainya malam itu tidak terjadi, aku tidak akan segila ini."

Maura tidak ingin disalahkan. "Bukannya kak Danu juga menikmatinya? Aku mendengar kak Danu mendes-ah malam itu."

Maura merasakan kepalanya pening, dia memijat-mijat kepalanya, pandangannya sudah mulai kabur, dia pun bernyanyi kembali. "Dear God the only thing I ask..."

Danu langsung menutup mulut Maura, "Sudah ku bilang jangan nyanyi lagi, kupingku sakit! Lebih baik kamu tidur. Kamu lebih cantik kalau lagi diam, Maura."

Danu merasa gugup ketika melihat Maura menatap dirinya, apalagi tangannya kini sedang menyentuh bibir Maura. Walaupun Maura sedang mabuk, wanita itu masih saja terlihat sangat cantik. Danu segera melepaskan tangannya yang sedang membungkam mulut Maura.

Maura malah mencubit kedua pipi Danu, "Lihatlah kakakku sangat tampan sekali, andai saja jika kamu bukan kakakku, aku pasti akan naksir padamu."

Kemudian Maura mendekatkan wajahnya pada Danu, dia mengabsen satu-satu anggota tubuh yang ada di wajah Danu, dia akui Danu adalah seorang pria yang memiliki wajah yang tampan dan rupawan, dia menunjuk mata Danu yang berwarna coklat gelap. "Ini mata kak Danu ada dua."

Kemudian Maura menyentuh hidung Danu yang bangir indah. "Ini hidung kak Danu ada satu."

Lalu jari telunjuknya turun menyentuh bibir Danu, "Ini bibir kak Danu ada..."

Maura tak melanjutkan perkataannya, dia merasa grogi melihat cara Danu menatapnya, seperti binatang buas yang akan siap menerkamnya.

"Kak..."

Danu merasakan gelayar panas ketika jemari Maura menyentuh bibirnya, apalagi wajah Maura sangat dekat sekali. Dia sudah berusaha untuk menahan diri, akan tetapi pertahanannya runtuh malam ini.

Danu meraih tengkuk Maura, mencium bibir wanita itu.

Tak ada penolakan dari Maura, membuat Danu semakin intens memperdalam ciumannya, sehingga kini dirinya berada diatas tubuh Maura.

Dia lah wanita yang Danu inginkan, seorang wanita yang akhir-akhir ini membuatnya gelisah. Danu tidak tahu entah sejak kapan dia menginginkan Maura. Rupanya dia sadar rasa sayangnya kepada Maura bukanlah rasa sayang sebagai seorang kakak kepada adiknya, tapi rasa selayaknya dari seorang pria dewasa kepada seorang wanita. Mungkin karena itulah dia bergairah kepada wanita itu. Sel ditubuhnya menjerit menginginkan Maura malam ini.

1
Ita Sah Sah
Luar biasa
fitriani
asuuuuuu...mgkin asuu lebih terhormat drpd si ernando ini....
fitriani
nah keluar dah sifat asli seorang ernando yg ternyata kejam....
fitriani
deg2an baca bab selanjutnya....
fitriani
idih laki2 sinting... maksa bgt pgn dpt maura😡😡😡😡
fitriani
wah bnr2 gila y si erlando itu.... bisa2 dy ngelakuin itu semua k maura
fitriani
hadeh mbak mbak sadar mbak laki org loh itu masih aja d pepet🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️segitu gak lakunya y mbak sampai laki org jg jadi
fitriani
hadeh pagi2 lidah udh bergulat aja🤣🤣🤣🤣
fitriani
hadeh si nadia mulai2 jadi bibit pelakor dy🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
fitriani
hadeh si nadia ngambil kesempatan dlm kesempitan🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
fitriani
sialan si ernando jelek2n danu demi dpt simpati maura... suka lu dah erlando krn sebentar lagi pasti danu bisa ungkap kebusukan lu
fitriani
hareudang euy hareudang🤭🤭🤭🤭🤭
fitriani
wkwkwwkwk ketika hati dan logika tak sejalan eh endingnya malah nikmat y maura🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
makin menjijikan si erlando... pasti danu minta waktu 1 bln bwt ngumpulin bukti2 ttg kebusukan erlando biar org2 taw gmn erlando yg sebenarnya
fitriani
mual denger kata2 erlando udh kyk yg paling bnr aja padahal ma pret🤮🤮🤮🤮🤮
fitriani
keren si danu dramanya alami bgt sampai gak ketara kl jadi dalang kekacauan😂😂😂😂😂
fitriani
hadeh genk the darknesa emang bnr2 y sa ae kalian🤪🤪🤪🤪🤪🤪konyol bgt kalian
fitriani
felicia jadi ikutan migren😂😂😂😂😂😂kira2 kl nanti maura jadi nikah sm danu manggil felicia siapa y???? kakak ipar apa tetap adek🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
bnr2 sahabat konyol sa ae kongkang lingkong nya🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣ini jg si felicia pake ikutan kan makin meyakinkan kl gitu🤪🤪🤪🤪🤪🤪
Aceng Saepudin
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!