"Oh my God, kamu ganteng banget, pokoknya kamu harus jadi pacar aku titik!!"
"Apaan sih gak jelas"
❄️❄️❄️
"Kak Ken, Caca cinta sama kakak kapan sih mau jadi pacar Caca"
"Sampai kapan pun gue gak bakal mau jadi pacar Lo"
❄️❄️❄️
Hicca Elenza, sering di panggil Caca yang cinta mati pada pandangan pertama kepada teman dari kakak sepupunya, Kenan Alaska cowok ganteng tapi sayangnya kegantengan tertutup dengan wajah datarnya. Tetapi itu tidak menjadi halangan bagi Caca untuk mencintai seorang Kenan
Kepo gak? Kepo gak? Baca lah kalau kepo masa cuman di buka doang, rugi dong kalau ga baca
anjirrr bercanda hehehe terserah kalian mau baca atau engga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriishn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 28
HAPPY READING
Tap
Tap
Tap
Suara derap langkah kaki dari tangga menggagalkan rencana Kenan, ia segera berlari sembunyi disalah satu kamar.
Cukup lama ia mengintip dari balik pintu dan yang datang tadi adalah bodyguard yang sudah siap berdiri di depan pintu yang ingin ia buka tadi.
Kenan keluar dari kamar itu dan menghampirinya. "Siapa kamu?" Tanya bodyguard itu.
Tak ada jawaban dari Kenan, tetapi tangannya sudah melayang meninju hidung bodyguard itu sampai pingsan.
Kenan mencari kunci kamar itu di dalam saku bodyguard itu dan betapa beruntungnya dia bisa menemukan kunci kamar itu.
Segera ia membuka pintu kamar itu dan mendapati mamah Jelita yang terbaring di atas lantai dengan luka memar di berbagai bagian tubuhnya, tak lupa dengan sebuah kertas dan pena berada di genggaman tangan beliau.
Kenan menutup pintu dan menghampiri mamah Jelita. Ia melihat kertas yang sudah tertanda tangan dan juga sudah kusam itu.
Saat selesai membacanya ia merobek satu kertas sangat kecil lalu membuangnya begitu saja dilantai dan untuk kertas lainnya dia menyimpannya kedalam tas miliknya.
Kembali lagi kepada mamah Jelita, dia tidak tau harus bagaimana membawa beliau keluar dari dalam rumah ini.
Hingga ada satu ide muncul di benaknya, entahlah ini berhasil atau engga diakan mencobanya.
Ia keluar dari dalam kamar itu dan melihat kearah bawah masih ada Jesika yang duduk disana.
Rasa cemas dan gelisah yang ia alami tetapi dia tak punya pilihan lain.
Kembali masuk kedalam kamar dan segera menghubungi Jelita dan memintanya untuk masuk melalui pintu depan, rencananya Jelita sebagai tameng agar ia bisa membawa mamahnya keluar dari sana.
Rencananya berhasil Jesika pergi keluar dan untuk meladeni gebrakan Jelita, tak menyia nyiakan kesempatan itu Kenan menggendong mamah Jelita untuk segera pergi menuju luar rumah melalui pintu dapur tadi.
Setelah itu ia menghubungi Jelita agar datang ke tempatnya semula.
Tak butuh waktu yang lama Jelita datang dengan wajah yang sudah memar, hal itu yang di takutkan oleh Kenan.
"Mana mamah gue?" Tanya Jelita dengan suara memburu.
"Dia aman kita harus cari taksi." Ujar Kenan
"Gue aja yang nyari Lo jagain mamah gue." Ujar Jelita dibalas anggukan oleh Kenan.
Sepuluh menit berlalu jelita datang membawa taksi, Kenan memasukkan mamahnya kedalam taksi tersebut tak lupa ia memberikan kertas tadi yang ia temui. "Ini semua punya mamah Lo jangan biarin mereka merebutnya dari kalian." Ujar Kenan dianggukki Jelita.
Setelah itu taksi pergi dan Kenan kembali masuk kedalam rumah Jesika, ia menghampiri Jesika yang tampak kesal dengan rambut yang acak acak.
"Lo kenapa?" Tanya Kenan.
"Itu tadi ada orang gila datang datang hancurin rambut aku."
"Ohh." Ujar Kenan cuek.
Dia kembali duduk ditempatnya semula agar Jesika tidak menaroh curiga untuknya.
Lama dia mengobrol dengan Jesika hingga jam menunjukkan pukul 17:00 tetapi ayah Jesika tak kunjung datang, karena sudah bosan Kenan berpamitan untuk pulang.
"Gak nungguin ayah Jesi aja ken? Bentar lagi ayah aku pulang kok." Ujar Jesika sok iya.
"Gue masih ada urusan, mungkin ini bisa dibicarakan lain waktu." Ujar Kenan melangkah keluar dari rumah Jesika.
Setelah bebas dari rumah itu segera Kenan menuju rumah sakit tempat mamah dan Jelita di periksa.
Segera ia memasuki ruang rawan mamahnya Jelita, luka Jelita juga sudah diperban dengan rapi.
"Gimana keadaan mamah Lo?" Tanya Kenan memperhatikan wanita paruh baya yang masih terbaring lemah.
"Gue masih belum tau dokter belum kasih tau gimana kondisi mamah gue sekarang." Ujar Jelita putus asa.
Kenan memegang bahu Jelita. "Gak usah sedih mamah Lo pasti sembuh, gue yakin mamah Lo orang kuat." Ujar Kenan memberi masukan kepada Jelita.
"Tapi itu bakal susah kalau mereka masih ada di sekitar kami, aku pengen pergi jauh dan beri pengobatan yang lebih baik kepada mamah gue." Ujar Jelita.
"Sebaiknya kalian bersembunyi di tempat yang lebih aman, agar ayah Lo gak bisa culik mamah Lo lagi, karena ayah Lo mau pindahin semua harta milik mamah Lo menjadi atas nama beliau." Ujar Kenan menjelaskan tujuan ayah Jelita mencuri mamahnya.
"Lo tau dari mana?" Tanya Jelita kebingungan dan dia tidak pernah tau hal itu.
"Baca aja berkas yang gue titip ke Lo tadi."
Jelita membaca dan menutup mulutnya tak menyangka akan hal itu. "Sudah ngerti kan? Mending Lo gunakan itu untuk pengobatan dan perawatan mamah Lo."
"Oke makasih." Ujar Jelita dianggukki oleh Kenan
Setelah itu Kenan berpamitan untuk pulang dan ia masih harus bekerja untuk kebutuhannya sehari hari, walau ada warisan yang diberikan oleh ayahnya, tetapi menurutnya itu bisa ia gunakan dimasa depan.
Tetapi sebelum pulang ia menyempatkan diri untuk datang kerumah Caca.
Sesampainya dirumah Caca ia bisa melihat Caca yang sedang duduk bersama Ervan didepan rumah megah itu.
Kenan memasukkan motornya dan Caca berdiri melihat kedatangan Kenan dengan senyum manisnya.
"Gimana kak mamahnya Jelita udah ketemu belum?" Tanya Caca penasaran.
Caca mengajak Kenan untuk duduk di posisinya yang semula.
"Udah, dan kamu tau? Ternyata jelita punya adek dan kamu tau siapa adeknya itu?"
"Enggak kak?" Tanya Caca semakin penasaran menunggu ucapan Kenan.
"Jesika."
"WHATTT? SERIUSLY?"
"Iya dan blablabla." Kenan menceritakan semuanya kejadian tadi kepada Caca.
"Wahh bahaya sih tuhh si Jamet prendapan, trus sekarang mamahnya Jelita udah sembuh?" Ujar Caca geleng geleng.
"Belum sayang, kan aku tadi udah ceritain kalau mamahnya itu masih belum sadar otomatis belum sembuh dong."
"Ckk iya Caca tau kok itu, cuman Caca tambah tambahin aja biar ada topik, nanti kalau Caca ngomong simpel kak Ken bakal selesai bicara." Ujar Caca kesal.
"Kamu emang aneh ca."
"Aneh tapi kamu cinta kan?" Tanya Caca dengan senyum manisnya.
"Mungkin?"
"Kok mungkin?"
"Mungkin 100% cinta."
"Gak lucu tapi Caca baperrrr."
"Terserah kamu, besok aku jemput ingat jangan begadang lagi." Ujar Kenan dianggukki oleh Caca.
Kenan mengacak rambut Caca gemes, "aku pulang dulu bay." Ujar Kenan dan Caca melambaikan tangan menjawab ucapan Kenan.
Ervan yang melihat interaksi keduanya geli sendiri, tapi dia senang Caca kembali menunjukkan senyumnya hanya karena Kenan dan selama satu hari ini gak seceria itu.
❄️❄️❄️
haii semuanya, semoga kalian suka sama bab ini yahh maap kalau gak jelas gak nyambung jugaa, kalau ada kesalahan mohon dimaafkan yahh kakak kakakkkk.
Terimakasih... Dan jangan lupa untuk like, vote tiap Minggu dan komen yang banyakkkkk yahhh man teman semuaaaa.