SYAFIRA ANATASYA, seorang gadis desa yang memiliki paras cantik jelita, yang terlahir dari keluarga sederhana namun sangat bahagia. Dia dengan terpaksa harus meninggalkan keluarganya, karna harus bekerja ke luar kota untuk menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga, karna ayahnya belum lama ini hanya bisa terbaring tak berdaya karna penyakit yang di deritanya. Sesampainya di Kota yang sangat besar tersebut, gadis itu terlihat cukup di buat bingung dan pusing saat mencari alamat tempat ia akan bekerja nanti. Saat ia akan mencari tempat tinggalnya terlebih, tak senganja ada insiden kecil yg mempertemukan dirinya dengan seorang pria tampan dan gagah. yang tanpa gadis itu sadari bahwa pertemuan itu adalah suatu keberuntungan terbesar dalam hidupnya.. Gimana ceritanya yukk kita simak bareng bareng cerita lengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang poro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ungkapan hati Alfaro yang tulus
Seteleh selesai minum kopi di caffe,kini Alfaro mengajak Syafira untuk makan malam di luar sebelum mengantarkannya ke rumah yang di kontraki Syafira yang tidak lain adalah rumah Alfaro sendiri. Meskipun Syafira tadi sempat menolak ajakan Alfaro karna dia masih belum waktunya pulang, namun Alfaro yang memiliki sifat tak mau di tolak itu pun terus memaksa Syafira untuk ikut, di tambah lagi Alfaro adalah pemilik caffe itu, jadi mau tak mau Syafira mengikuti keinginannya Alfaro dengan terpaksa, apalagi tadi Alfaro sempat mengancam akan memecat Syafira jika tak mau mengikuti keinginan Alfaro.
"Kak...mau ajak aku kemana sih?" Tanya Syafira penasaran karna sedari tadi mobil yang mereka tumpangi tak kunjung berhenti berjalan juga.
"Udah sstt...jangan bawel, dari tadi kamu nanya itu terus udah hampir sepuluh kali tau." Jawab Alfaro yang udah mulai merasa jengan karna sedari tadi Syafira terus menanyakan hal yang sama.
"Ish lagian dari tadi aku tanya malah jawabnya ' bentar lagi nyampe-bentar lagi nyampe' terus! " ucap Syafira yang sudah mulai kesal dengan memanyunkan bibirnya kedepan dan pipi yang sedikit mengembung tak lupa dengan kedua tangan Syafira yang terlipat di dadanya, siapa saja yang melihat akan merasa gemas dibuatnya termasuk dengan Alfaro saat ini.
Alfaro yang melihat wajah mengemaskan Syafira tersenyum gemas dan langsung mengacak rambut Syafira dengan sebelah lengannya, karna merasa tak tahan melihat wajah menggemaskan Syafira.
"Ishh gemesin banget sihh...iya sebentar lagi sampe kok" ucap Alfaro tersenyum gemas sambil mengacak puncak kepala Syafira.
"Ish ngapain sentuh sentuh sih!" Ucap Syafira sambil menepis tangan Alfaro yang terus mengacak rambutnya.
Alfaro hanya terkekeh dan tak menjawab lagi perkataan Syafira,dia kembali fokus mengemudikan mobilnya agar segera sampai.
Tak lama kemudian Alfaro berhenti di salah satu resto besar dan mewah,dia turun dari mobil dan langsung menggenggam tangan Syafira agar ikut masuk kedalam resto bersamanya.
Syafira yang melihat resto sebesar itu pun merasa kagum, insecure ,dan merasa malu karna baru pertamakali masuk ke resto sebesar itu, di tambah lagi semua pasang mata tertuju pada mereka berdua.
Syafira hanya menundukkan kepalanya karna merasa malu. Syafira yang tangannya digenggam erat oleh Alfaro dan di tariknya pun berusaha mengimbangi langkah Alfaro yang menurutnya cukup lebar, apalagi langkah Syafira yang kecil karna memang tinggi badan Syafira hanya sebahu di Alfaro.
"Kak pelan pelan dong...cape tau ngimbangin langkah kakak yang lebar itu" keluh Syafira yang sudah merasa lelah.
"Yaudah iya iya," ucap Alfaro sambil tersenyum melihat wajah Syafira yang sudah mulai kelelahan, Alfaro pun sedikit memelankan jalannya dan mengimbangi langkah kecil Syafira.
Alfaro pun langsung memesan VIP room karna di menyadari bahwa gadisnya Merasa malu dengan tatapan para pengunjung resto tersebut, yang memang dari pertama kali mereka turun dari mobil sampai sekarang semua mata tertuju pada mereka.
Siapa sih yang tidak mengenali Alfaro pengusaha muda yang paling sukses di kota tersebut, ditambah lagi Alfaro memiliki paras tampan rupawan bak pangeran dari kayangan yang membuat para wanita terpesona dan terpanah melihatnya. Banyak yang kagum melihat ketampanan Alfaro dan kecantikan gadis yang di sampingnya, ada yang melihatnya merasa cocok dengan pasangan tersebut dan banyak juga yang merasa iri dengan Syafira gadis yang dibawa alfaro tersebut, dan tak sedikit pula yang merasa dengki dengan Syafira karena sudah dekat-dekat dengan pujaan dan dambaan hati mereka.
Sesampainya di VIP room, Alfaro dan Syafira langsung duduk di kursi yang sudah disediakan lalu mereka mengambil buku menu untuk memesan makanan dengan satu pelayan yang siap mencatat pesanan mereka berdua.
"Kak ini serius makan di sini?" Tanya Safira kepada Alvaro.
"Hmm...emang ada apa?" jawab Alfaro balik bertanya.
"Di sini makanan nya mahal mahal kak...kita makan di tempat lain aja yah" ucap Safira sedikit berbisik kepada Alfaro setelah melihat buku menu di hadapannya,
"Udah nggak usah dipikirin, aku yang bayar kok... Kamu tinggal pesan makanan apa aja yang kamu suka" ucap Alvaro sambil tersenyum tipis ke arah Safira.
"Nggak ah, kakak aja yang pesan," ucap Syafira merasa tidak enak, takut jika makanan yang di pesan terlalu mahal.
Alfaro hanya tersenyum lalu dia memesan beberapa makanan untuk dirinya dan Shafira.
Tidak butuh waktu lama pesanan Alfaro pun tiba dan langsung disajikan di hadapannya.
"Kak ini gak kebanyakan makanan nya, nanti kalo gak habis gimana?" Ucap Safira sedikit terkejut melihat makanan yang disajikan dihadapannya.
"Udah gak usah di fikirin, nanti juga habis semua kok" ucap Alfaro dengan entengnya dan mengambil satu porsi makanan di hadapannya.
"Kakak yakin bisa ngabisin ini,... besar juga porsi makan kakak" ucap Syafira merasa sedikit terkejut dengan porsi makan pria tampan di hadapannya.
"Siapa bilang aku yang bakal ngabis ini semua hmm?" Ucap Alfaro sambil tersenyum licik ke arah Syafira.
"Lalu....? " Ucap Syafira sambil memicingkan matanya ke arah Alfaro.
"Kamu." Jawab Alfaro sambil memotong steik di hadapannya.
Syafira langsung melotot saat mendengar jawaban Alfaro, namun saat ia ingin protes lagi tiba tiba mata Alfaro menatap tajam ke arahnya dan mengisyaratkan untuk segera makan makanan di hadapannya.
Syafira yang merasa takut dengan tatapan tajam Alfaro langsung menundukkan kepalanya lalu mulai makan. Sedang Alfaro yang melihat wajah Syafira sedikit ketakutan dan langsung menuruti perintahnya pun tersenyum melihat tingkah Syafira.
Setelah selesai dengan makan malamnya,Alfaro pun langsung mengantarkan Syafira pulang kerumahnya,selama di perjalanan mereka hanya saling diam tak ada yang bersuara sedikit pun, Alfaro yang fokus mengendarai mobilnya sambil sesekali melirik ke sampingnya dan melihat Syafira yang sedang kekenyangan di sana, Alfaro hanya tersenyum melihat wajah Syafira yang kekenyangan namun menurutnya itu sangat menggemaskan.
Tak lama kemudian mobil Alfaro pun tiba di depan gerbang rumah Syafira.
"Yaudah aku pamit yah kak" pamit Syafira kepada Alfaro dan hendak membuka pintu mobilnya,namun tiba-tiba tangan kekar Alfaro menahnya tangannya dari samping.
"Tunggu dulu!" Ucap Alfaro sambil menatap wajah Syafira.
"Ada apa kak?" Tanya Syafira dengan tatapan sedikit bingung.
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap Alfaro masih menatap lekat menatap wajah Syafira.
"Mau ngomong apa kak?" Ucap Syafira dengan tatapan penasarannya.
"Aku menyukaimu... sudah beberapa hari ini aku mempunyai rasa yang aneh kepadamu...sulit buat aku gambarin rasa itu, namun yang pasti aku selalu bahagia dan senang saat berada di sisimu, rasa nyaman dan tenang selalu menyelimutiku saat berada di sampingmu,rasa takut dan tak khawatir selalu datang menghampiri saatku jauh darimu, dan rasa rindu selalu menghampiri saat bayanganmu hadir di pikiranku," ucap Alfaro memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan yang ada di hatinya.
Syafira yang mendengar itu hanya terdiam dan mematung di tempat mencerna kata demi kata yang terlontar dari mulut Alfaro. Tak bisa di pungkiri Syafira juga memiliki perasaan yang sama namun dia belum terlalu yakin dengan perasaannya.
"Semua rasa itu sudah lama tak ku rasakan, namun semenjak kamu hadir di kehidupanku semua rasa itu tumbuh secara tiba tiba...namun percayalah, semua rasa itu benar ada nya" ucap Alfaro meyakinkan.
"Apakah kamu juga merasakan apa yang aku rasakan saat ini?...apa kamu juga memiliki rasa yang sama sepertiku?" Ucap Alfaro mencoba bertanya kepada Syafira.
"Ma-maaf kak...beri aku waktu untuk menjawabnya,dan beri juga aku waktu untuk meyakinkan perasaanku ini" jawab Syafira merasa berat namun dia juga tak ingin salah dalam mengungkapkan perasaannya.
Alfaro yang mendengar jawaban Syafira hanya tersenyum manis lalu mengusap lembut kepala Syafira dengan penuh kasih sayang.
"Udah gapapa aku ngerti kok, aku juga gak mau memaksa kamu soal perasaan, aku akan selalu menunggu jawab kamu, dan aku akan terus berusaha meyakinkan perasaan kamu baut aku." Ucap Alfaro dengan senyum manis di wajahnya sambil terus mengelus lembut rambut Syafira.
Syafira yang mendapat perlakuan lembut Alfaro merasa bersalah, dan seketika cairan bening tak terasa sudah keluar dari kelopak mata indah Syafira.
"Maaf yah kak," ucap Syafira masih dipisi menunduk nya.
"Buat apa hmm?" Tanya Alfaro sambil mengangkat dagu Syafira dengan telunjuknya lalu mengusap air mata Syafira yang menggenang di pipinya.
"Maaf karna aku masih belum yakin sama perasaanku sendiri." Ucap Syafira lirih sambil menatap wajah Alfaro yang begitu tampan.
"Udah tenang aja, kan aku juga sanggup menunggu, lagian kenapa pake nangis segala kaya aku apa apain kamu aja, padahal aku gak cekik kamu atau gigit kamu deh" ucap Alfaro sambil memutar bola matanya ke atas seakan akan di sedang berfikir dan mengingat ingat sesuatu. Alfaro mencoba mencairkan suasana agar Syafira tidak terus terusan merasa bersalah.
Dan benar saja wajah Syafira yang semula merasa bersalah dengan air mata yang menggenang di kelopak matanya, kini berubah derastis menjadi wajah kesal dengan tatapan mata yang memicing menatap Alfaro.
"Ish..orang lagi serius merasa bersalah juga malah di ajak bercanda." Kesal Syafira lalu menghapus air matanya yang masih menggenang di kelopak matanya.
Alfaro terkekeh dengan perubahan mood Syafira yang begitu derastis. Alfaro kembali mengusap rambut Syafira dengan lembut.
"Dasar cengeng...yaudah gih sekarang kamu masuk, bersihin badan terus istirahat yah." Ucap Alfaro lembut.
"Yaudah aku turun sekarang...kakak hati hati pulangnya,dan satu lagi...aku..enggak.. cengeng!!" Ucap Syafira lalu membuka pintu mobil dan keluar. Alfaro yang mendengar itu terkekeh di bautnya.
Setelah di luar mobil tak lupa Syafira melambaikan tangannya ke arah Alfaro sambil berjalan mundur masuk kedalam halaman rumahnya lalu berbalik dan berlari memasuki rumahnya. Alfaro yang melihat itu dibuat terkekeh yang kesekian kalinya karna tingkah menggemaskan gadisnya itu.
Setelah Syafira memasuki rumahnya Alfaro pun langsung menjalankan kembali rumahnya untuk kembali ke kediamannya.
————————
Maaf yah guys kalo banyak typo di setiap babnya, other bakat terus berusaha memperbaiki kesalahannya.
Tolong tinggalkan keritik dan masukan di kolom komentar yah buat other.
~•terimakasih dan sampai jumpa lagi di bab selanjutnya •~