Seorang gadis duduk di atas batu besar, tubuhnya terlihat lemah dan lemah. Namun tatapan matanya setajam elang, auranya dingin dan masih di penuhi kekejaman.
Dia baru saja menyadari bahwa dirinya telah melakukan perjalanan waktu dan masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah dari keluarga petani miskin.
Sebelumnya, dia merupakan seorang permaisuri yang tidak diinginkan, pada saat peperangan, dia menggadaikan jiwanya kepada raja iblis Mo Yan demi untuk bisa menyelamatkan seluruh rakyat kekaisaran.
Di kehidupan pertamanya, dia merupakan seorang pembunuh profesional yang paling ditakuti di dunia modern. Sayangnya dia harus kehilangan nyawa, hanya untuk menyelamatkan seorang bayi berusia 7 bulan yang terjatuh dari lantai 27 dan kini dia kembali dengan ruang dan sistem di tangannya.
Siapa yang berani berurusan dengan gadis kecil yang telah 3x mengalami perpindahan waktu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melewati Gunung
Cuaca terasa semakin panas, seluruh warga desa dihadapkan pada dua pilihan, apakah mereka akan mempergunakan jalan memutar namun tidak terlepas dari banyaknya bandit atau melewati gunung, namun juga tidak aman dengan berbagai macam binatang buas?
Setelah berdiskusi, akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan jalur pegunungan, walau bagaimanapun mereka membutuhkan banyak bahan makanan, sekalipun resikonya juga cukup tinggi.
Wei Qingluo menatap wajah kedua adiknya yang mulai dipenuhi dengan keringat, gadis itu mendekat, kemudian mempergunakan lengan bajunya untuk mengelap wajah mereka.
"Apakah kalian lelah?" tanya Wei Qingluo, kedua anak itu segera menggelengkan kepala. Meskipun saat ini kaki mereka sudah sangat sakit untuk digerakkan, namun tidak ada alasan untuk menyerah.
"Kami baik-baik saja, kakak." jawab Wei Lian sambil menggertakkan giginya.
"Ayo minum!" Wei Qingluo menyerahkan bumbu bambu pada kedua orang adiknya, agar bisa membasahi tenggorokan mereka.
Perjalanan saat ini masih jauh, namun semua orang merasakan kelelahan. Selain mereka kekurangan gizi, kehidupan yang sangat sulit selama di desa membuat mereka harus bekerja lebih keras dari sebelumnya, sehingga tidak ada 1 orang pun yang memiliki tubuh kuat.
Wei Qingluo membungkuk, dia segera menggendong tubuh Wei Lian di punggungnya, kemudian meraih Wei Yushuo dan menggendongnya seperti koala.
Dia mendaki dengan membawa beban yang jauh lebih berat daripada yang lain, tangan kirinya memegang tongkat, sedangkan tangan kanannya meraih tangan Zhao Shi dan membantunya untuk berjalan.
Di sisi lain, keluarga Wei lama juga mengalami masalah besar, gerobak sapi yang mereka gunakan pada akhirnya harus ditinggal. Jalan yang saat ini mereka tempuh cukup sulit, menanjak dan di penuhi dengan rumput setinggi lutut.
Mereka terpaksa mempergunakan gerobak biasa untuk membawa seluruh persediaan dan orang-orangnya mulai berjalan kaki sambil sesekali saling mengumpat. Apalagi setelah melihat Wei Qingluo yang menggendong kedua orang adiknya, membuat nyonya tua Wei semakin kesal hati.
"Qingluo, kedua adikmu itu masih muda, mereka bisa berjalan dengan sangat baik. Kenapa tidak menggendongku?" ucap nyonya tua Wei dengan tidak tahu diri, membuat wajah semua orang seketika tercengang.
Wajah Wei Qingluo berkedut, dia melirik ke belakang. "Menggendongmu? Bukankah kau memiliki kaki? Lagi pula kau memiliki anak dan juga menantu, termasuk cucu-cucumu yang terbaik. Kenapa tidak menyuruh mereka?"
Nyonya tua Wei melirik ke arah anggota keluarganya, namun mereka berpura-pura tidak mengetahui hal itu dan terus fokus berjalan meskipun sesekali terdengar suara nafasnya yang tidak beraturan. Mereka belum pernah berjalan kaki sebelumnya, apalagi harus mendaki gunung.
'Sial! Bintang jahat ini benar-benar membuatku muak!'
'Aku akan berusaha berpura-pura tidak mendengar, bagaimana mungkin orang sepertiku menggendong seorang wanita tua?'
'Ciiih! Jika dia memintaku untuk menggendongnya, satu-satunya jalan adalah berpura-pura pingsan.'
'Jangan sampai wanita tua itu melihat ke arahku!'
'Aku adalah cucu kesayangan nenek, tidak mungkin jika dia memintaku untuk menggendongnya bukan!'
'Untung saja aku belajar di akademi, sehingga cepat ataupun lambat bisa menjadi seorang pejabat, jadi tidak perlu repot-repot untuk menggendong nenek.'
'Jika sampai ibu memintaku menggendongnya, aku akan segera melompat ke depan!'
Anak, cucu dan menantu keluarga Wei langsung cemberut, setelah mendengar tanggapan dari Wei Qingluo, mereka benar-benar tidak puas, dan ingin menyerang gadis itu.
Andai saja wanita tua itu mengetahui apa yang saat ini dipikirkan oleh anak, cucu dan menantunya, mungkin dia akan menjadi gila, setelah mengetahui bahwa sekelompok orang yang dibesarkannya itu hanyalah serigala bermata putih.
Semua orang bergegas mendaki, meninggalkan anggota keluarga Wei lama di belakang yang saat ini terlihat kelelahan dan terus-menerus mengelap wajah mereka menggunakan lengan bajunya.
Krasak...
Terdengar suara dari semak-semak, Wei Qingluo meningkatkan kewaspadaannya, matanya menyipit tajam, tak lama kemudian dia menurunkan kedua orang adiknya.
"Ibu, aku akan membantumu memanjat pohon itu, duduk dengan tenang di dahannya dan berpegangan lah!" ucap Wei Qingluo, dia bergegas mendekat ke arah Zhao Shi, kemudian mengangkat tubuh wanita itu dan mendudukkannya di atas dahan pohon, begitu juga dengan kedua orang adiknya.
Warga desa yang melihat hal itu mengerutkan dahi, "Apa yang terjadi, Qingluo?"
Wei Qingluo melirik ke arah warga desa, namun tidak mengendurkan kewaspadaan. "Jika aku tidak salah, ini merupakan serangan binatang, ada lebih dari 10. Kalian juga harus berhati-hati."
Semua orang langsung terdiam, mereka melirik ke kiri dan ke kanan untuk memeriksa situasinya. Sedangkan anggota keluarga Wei lama langsung tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan gadis itu.
"Serangan binatang apa? Sepertinya kau terlalu banyak berhalusinasi, Qingluo." Wei Xiaodong menatap jijik sambil meludah, dia sangat membenci gadis di depannya.
"Abaikan jika kalian tidak mempercayai ucapanku!" Wei Qingluo menjawab dengan sangat santai, dia tidak harus repot-repot menyelamatkan orang-orang itu.
"Apa yang harus kami lakukan?" beberapa orang warga desa bertanya, saat ini wajah mereka terlihat sangat pucat.
"Panjat pohonnya! Kalian semua bisa berlindung di sana," jawab Wei Qingluo, dia mengetuk dengan kaki kirinya, kemudian melompat tinggi dan duduk di atas dahan pohon. Beberapa orang warga juga melakukan hal yang serupa dan menyisakan 20 orang pria kekar.
Nyonya tua Wei melotot, "Apa yang kalian lakukan? Mempercayai ucapan bintang berkabung? Dia tidak memiliki kemampuan apapun, bahkan tubuhnya lemah sejak lahir."
"Ya, dia hanya ingin menakut-nakuti kalian. Jika dia memiliki kemampuan, bagaimana mungkin hidup di rumah bambu sejak lama? Dia pasti memiliki rumah besar saat ini," Wei Xiaodong menambahkan.
"Ucapan gadis itu tidak bisa dipercaya, dia tak lebih dari pembawa sial untuk keluarga Wei!" Wei Lan juga bersuara, dia membenci sepupunya setelah melihat warga desa yang patuh untuk memanjat pohon.
Kepala desa melirik ke arahnya dan langsung berbicara mewakili Wei Qingluo, "Tidak masalah jika kalian tidak mempercayainya, lagi pula semua orang saat ini berlindung di dahan pohon, dan kami tidak perlu menyelamatkan siapapun."
Wajah nyonya Wei menjadi semakin jelek, ada kilat keganasan pada sinar matanya. "Jika kau tidak ingin menyelamatkan siapapun, maka tidak perlu diselamatkan!"
"Itu benar, keluarga Wei kami tidak membutuhkan berkat penyelamatan," Wei Xiaodong kembali membual sambil meletakan kedua tangannya di pinggang, wajahnya menunjukkan kesombongan.
Tanah tiba-tiba saja bergetar, tak lama kemudian muncul 15 babi hutan dengan ukuran yang cukup besar, membuat semua orang tiba-tiba saja terkejut. Sementara warga desa yang saat ini telah berlindung di pohon merasa sedikit aman, untung saja mereka mendengarkan ucapan Wei Qingluo, sehingga tidak harus berhadapan dengan serangan yang ganas dari babi hutan.
Wajah anggota keluarga Wei lama terlihat sangat panik, mereka juga menyesali kata-katanya yang terlalu menipu. Namun seperti yang dikatakan oleh kepala desa sebelumnya, semua orang yang tidak bersembunyi harus menyelamatkan dirinya sendiri.